Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SUKABUMI, KOMPAS.TV - Program Makan Bergizi Gratis di Sukabumi, Jawa Barat, ditunggu siswa setiap hari di sekolah. Program ini berdampak baik bagi semangat belajar anak-anak dan menjadi mata pencaharian baru bagi warga sekitar.

Program Makan Bergizi Gratis yang dilakukan di berbagai daerah memberi manfaat yang luas. Salah satu dapur SPPG di kawasan Sukabumi, yakni SPPG Warudoyong, mempekerjakan 50 pekerja yang merupakan warga sekitar.

Mereka menjaga kebersihan bahan baku dan peralatan memasak. Tak hanya itu, saat proses memasak hingga pendistribusian, semua pegawai wajib memakai APD lengkap seperti penutup rambut, sarung tangan, dan masker.

Sebanyak 3.475 porsi setiap hari disiapkan di Dapur SPPG Kecamatan Warudoyong untuk 10 sekolah. Pegawai SPPG mulai menyiapkan bahan baku dan memasak sejak pukul 01.00 WIB.

Dapur SPPG juga menjadi harapan masyarakat sebagai mata pencaharian baru, membantu secara sosial dan ekonomi bagi warga sekitar karena dibukanya lapangan pekerjaan.

Pihak sekolah dari SDN Cipanas bilang siswa jadi makin semangat, terlihat dari tingkat kehadiran siswa yang kini jarang sakit dan jarang absen mengikuti pelajaran di sekolah.

Pihak sekolah pun terus berkoordinasi dengan pihak dapur terkait kualitas dan menu yang disajikan untuk siswa.

#warudoyong #sukabumi #sppg #mbg

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/621614/makan-bergizi-gratis-di-warudoyong-sukabumi-buat-anak-rajin-sekolah-warga-punya-penghasilan

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Program Makan Bergizi Gratis di Sukabumi, Jawa Barat ditunggu siswa setiap hari di sekolah.
00:05Program ini berdampak baik bagi semangat belajar anak-anak.
00:11Program Makan Bergizi Gratis yang dilakukan di berbagai daerah memberi manfaat yang luas.
00:16Salah satu dapur SPPG di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, yakni SPPG Warudoyong,
00:22mempekerjakan 50 pekerja yang merupakan warga sekitar.
00:25Mereka menjaga kebersihan bahan baku dan peralatan memasak.
00:28Tak hanya itu, saat proses memasak hingga pendistribusian,
00:32semua pegawai wajib memakai APD lengkap seperti penutup rambut, sarung tangan, dan masker.
00:39Jadi di hari ini tuh menunya ada nasi sebagai karbohidrat,
00:45kemudian daging itu protein hewani, dan juga ada tempe sebagai protein nabati,
00:52kemudian buahnya itu ada buah anggur.
00:54Dan untuk pendistribusiannya, di awal itu kita melakukan pendistribusian ke tingkat TK PAUD,
01:01kemudian SD, kemudian nanti dilanjut untuk tingkat SMP sampai SMK.
01:06Untuk di SPPG ini kita megang 10 sekolah.
01:10Sebanyak 3.475 porsi setiap hari disiapkan di dapur SPPG kecamatan Warudoyong untuk 10 sekolah.
01:19Pegawai SPPG mulai menyiapkan bahan baku dan memasak sejak pukul 1 waktu Indonesia Barat.
01:26Dapur SPPG juga menjadi harapan masyarakat sebagai mata pencaharian baru,
01:30membantu secara sosial dan ekonomi bagi warga sekitar karena dibukanya lapangan pekerjaan.
01:35Ya Alhamdulillah segi ekonomi terbantu dan semuanya Alhamdulillah terbantu
01:44karena selama ini mungkin nggak kerja pengangguran.
01:50Alhamdulillah ada berkahnya juga.
01:54Pihak sekolah dari SDN Cipanas bilang siswa jadi makin semangat.
01:59Terlihat dari tingkat kehadiran siswa yang kini jarang sakit dan absen untuk mengikuti pelajaran di sekolah.
02:05Pihak sekolah pun terus berkoordinasi dengan pihak dapur terkait kualitas dan menu yang disajikan untuk siswa.
02:11Kehadiran program makan bergizi gratis setiap hari di sekolah selain selalu ditunggu oleh siswa,
02:16mereka juga senang karena tak perlu jajan di sekolah sehingga uang jajannya bisa ditabung.
02:22Sejak ada MBG ini jadi makin rajin ke sekolah?
02:28Iya. Kalau mau nggak sekolah itu kayak nggak takut nggak dapat MBG.
02:33Oh iya. Terus gimana? Orang tua gimana?
02:39Ya udah sekolah aja gitu katanya.
02:43Jadi lebih semangat ya sekolahnya?
02:45Iya.
02:47Dari sektor ekonomi, selain memberi manfaat pada pekerja di dapur,
02:51program makan bergizi gratis juga memberi manfaat bagi siswa,
02:55sehingga lebih semangat saat kegiatan belajar-mengajar.
02:58Abel Insani, Ghaniar Febrian, Kompas TV, Sukabumi, Jawa Barat.

Dianjurkan