JAKARTA, KOMPAS.TV Presiden RI, Prabowo Subianto menanggapi soal kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) setibanya di Indonesia usai kunjungan ke sejumlah negara pada Sabtu (27/9/2025).
"Saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya. Kita harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan," ujar Prabowo.
Sementara itu, Ketua DPR, Puan Maharani menyebut program MBG perlu dilakukan evaluasi secara total.
Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan turut menanggapi desakan agar program MBG dihentikan.
Baca Juga Gizi Anak Terpenuhi, UMKM Terangkat! Ini Dampak Program MBG di Purworejo | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/621145/gizi-anak-terpenuhi-umkm-terangkat-ini-dampak-program-mbg-di-purworejo-kompas-siang
#prabowo #puanmaharani #cakimin #mbg #luhut #dpr
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/621150/respons-presiden-prabowo-ketua-dpr-puan-hingga-menko-cak-imin-soal-kasus-keracunan-mbg
"Saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya. Kita harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan," ujar Prabowo.
Sementara itu, Ketua DPR, Puan Maharani menyebut program MBG perlu dilakukan evaluasi secara total.
Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan turut menanggapi desakan agar program MBG dihentikan.
Baca Juga Gizi Anak Terpenuhi, UMKM Terangkat! Ini Dampak Program MBG di Purworejo | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/621145/gizi-anak-terpenuhi-umkm-terangkat-ini-dampak-program-mbg-di-purworejo-kompas-siang
#prabowo #puanmaharani #cakimin #mbg #luhut #dpr
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/621150/respons-presiden-prabowo-ketua-dpr-puan-hingga-menko-cak-imin-soal-kasus-keracunan-mbg
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Kita harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi.
00:03Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita.
00:13Ya jadi begini, saya baru dari luar negeri,
00:18tujuh hari saya monitor ada perkembangan itu.
00:22Habis ini, habis ini saya langsung akan panggil kepala BGN
00:30dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan.
00:37Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dalam awal.
00:45Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik.
00:52Kita harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi.
00:56Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita
01:01yang sering sulit makan.
01:07Mungkin kita-kita ini makan lumayan,
01:11mereka itu makannya hanya nasi pakai garam.
01:14Ini yang harus kita atasi.
01:16Untuk memberi makan sekian juta pasti ada
01:20hambatan, rintangan ini kita atasi.
01:23Kan sudah dihentikan di beberapa dapur,
01:33sudah dihentikan.
01:34Ya memang harus dihentikan dan BGN sudah menghentikan.
01:37Nah program kan sebagian jalan bagus,
01:41tidak ada yang perlu dikhawatirkan,
01:43tetapi yang salah pengelolaan memang harus dihentikan.
01:46Tapi bahwa program berjalan baik-baik saja di berbagai daerah,
01:50tinggal mengkonsolidir lebih baik lagi.
01:54Yang nggak bagus banyak,
01:55tapi harus diatasi.
01:57Yang terhormat pimpinan Komisi 9,
02:00seluruh anggota DPR RI Komisi 9,
02:04yang terhormat Bapak Menteri Kesehatan
02:11berserta seluruh jajarannya,
02:14Bapak Menteri Kepedudukan
02:17dan seluruh jajarannya,
02:21serta
02:22Kepala WPOM dan seluruh jajarannya,
02:28dan seluruh jajaran BGN.
02:31Pertama-tama,
02:32mari kita penyatkan puji dan syukur,
02:34karyat Tuhan yang mengkuasa,
02:35karena hari ini kita mesti diberikan
02:37emat panjang umur dan sehat,
02:38sehingga bisa menghadiri rapat
02:40dengan pendapat ini.
02:42Yang kedua,
02:43saya ingin perkenalkan dulu
02:45tambahan personel di Badan Gigi Nasional,
02:48karena Badan Gigi Nasional ini pertama kali rapat
02:50membawa
02:51tiga orang wakil kepala,
02:53yang pertama,
02:55wakil kepala Badan Gigi,
02:57Bapak Yonyol Jendral,
02:59Bapak Ludwig Pusung,
03:00ini yang sudah dikenal,
03:02kemudian yang baru,
03:04Ibu Nani S. Deang,
03:06dan kemudian yang terakhir,
03:08Bapak Brigjen Paul Soni Sonjaya.
03:10Jadi tiga-tiganya ada di sini.
03:13Kemudian,
03:15saya ingin menyampaikan
03:16perkembangan mengenai program
03:17Makanan Bergigi
03:18sampai hari ini,
03:20Alhamdulillah sampai hari ini
03:21kita sudah bisa membentuk
03:2210.012 Satuan Painan Pemunuhan Gigi,
03:27yang ada di
03:2938 provinsi,
03:32di 509 kabupaten,
03:34dan 7.022
03:36kecamatan.
03:37Jadi,
03:39dengan data yang saya bagikan ke Ibu,
03:41mungkin masih ada perbedaan,
03:42karena ini data terbaru,
03:44ini dicetak tadi malam,
03:46tadi malam kita berhasil membentuk
03:4810.012,
03:50jadi,
03:51di akhir November,
03:52akhir September itu,
03:53kita mentargetkan 10.000,
03:56Alhamdulillah terbentuk 10.012,
03:58jadi kita melebihi target 12,
04:01dan insya Allah penyerapannya
04:02juga akan semakin besar,
04:04karena satu SPPG berdiri,
04:06maka penyerapannya akan bertambah
04:08antara 900 sampai 1 miliar,
04:11jadi 5 hari ke depan,
04:13penyerapan badan giji
04:14akan bertambah 5 triliun.
04:18Kemudian,
04:19kami ingin sampaikan,
04:21bahwa,
04:23untuk pemantauan badan giji,
04:27next slide,
04:28itu kita bagi 3 wilayah,
04:31ada wilayah 1 di Sumatera,
04:33wilayah 2 di Jawa,
04:35dan sisanya Indonesia Timur,
04:37dan kami perlu sampaikan,
04:39bahwa,
04:40pembentukan Satuan Pelayanan Pemunuhan Gizi,
04:42ada 2 periode yang terlihat jelas,
04:46yaitu periode dari Januari sampai Juli,
04:50kita berhasil membentuk 2.391 SPPG,
04:56sementara dari 1 Agustus sampai 30 September,
05:00kita berhasil membentuk 7.621 SPPG,
05:06dan terlihat sebaran kasus terjadinya,
05:10gangguan percernaan atau kasus di SPPG,
05:14terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli,
05:22itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian,
05:26sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi,
05:31itu ada 51 kasus kejadian.
05:33Jadi yang terakhir,
05:34kejadian kemarin ada di Pasarbo,
05:37dan juga di Kadungora,
05:39dan Kadungora ini hal yang tidak terduga,
05:41karena sebetulnya SPPG memberikan makanan 2 kali,
05:47yang pertama masak segar,
05:50kemudian karena mau ada renovasi,
05:53dia membagikan makanan untuk hari ini,
05:55dan salah satu makanan yang dibagikan adalah susu,
05:58susunya langsung diminum,
06:00dan itu yang susu kemudian menimbulkan gangguan pencenaan.
06:03Berikutnya,
06:06kalau dilihat dari sebelum kembali lagi,
06:11kalau dilihat dari sebaran kasus,
06:14maka kita lihat bahwa
06:16di wilayah 1 itu tercatat,
06:20ada yang mengalami gangguan pencernaan
06:23sejumlah 1.307,
06:25wilayah 2 ini sudah bertambah,
06:27tidak lagi 447,
06:30ditambah dengan yang di Garut,
06:32mungkin 60 orang,
06:34kemudian wilayah 3 ada 1.003 orang,
06:38dan kita catat tanggal per tanggal dari kasus kejadian ini,
06:42next slide,
06:47ini di wilayah 1,
06:50ini tercatat mulai ada kejadian pada tanggal 18 Februari,
06:56yaitu di Tanjung Kumpang, Sumsel,
06:59itu sebanyak 8 orang yang mengalami kejadian,
07:02dan terakhir kita lihat kejadian pada tanggal 25 September,
07:08ada 2,
07:09ada di Karimun Lakam Timur,
07:1214 orang,
07:13kemudian di Kota Palembang,
07:16Kaldoni 12 orang,
07:19itu yang tercatat di wilayah 1,
07:23kemudian yang tercatat lebih dominan,
07:27memang ada terjadi di wilayah 2,
07:29karena memang pertumbuhan SCPG di wilayah 2,
07:31ini juga sangat dominan di 2 bulan terakhir ini,
07:37dan kita sudah mulai mencatat ada kejadian itu di 14 Januari,
07:44jadi 8 hari dari pertama kali di launching,
07:48itu ada 6 orang yang terdeteksi mengalami gangguan kesehatan,
07:53kemudian 16 Januari,
07:55dan terakhir,
07:57next slide,
07:58itu kejadian 30 September,
08:02yang di slide ini baru tercatat di SPG Ciham Plus Pasarbo,
08:0815 orang,
08:09ini kebetulan 1 kelas,
08:11dan kemudian juga di Kanungora,
08:14tadi malam,
08:15itu 30 orang.
08:17Kemudian di next slide,
08:22di wilayah 3,
08:25next slide,
08:27itu tercatat ada 17 kasus,
08:29kita deteksi mulai dari tanggal 13 Januari,
08:33itu dinunukan ada 90 orang,
08:36kemudian tanggal 24 Januari di ujung bulu 4 orang,
08:41jadi 4 orang, 1 orang pun kami catat yang sakit itu,
08:45kemudian 27 Januari di Minas Satene 7 orang,
08:51dan terakhir di Mamuju ada 27 orang,
08:56yang paling besar terkait dengan kejadian di wilayah 3 ini ada di Banggai,
09:05yang memang ini jumlahnya kurang lebih 330 orang,
09:10dan penyebabnya diakibatkan karena suppliernya diganti,
09:15jadi menu yang disajikan adalah ikan cakalang,
09:18supplier lamanya sudah biasa men-supply ikan cakalang dengan kualitas baik,
09:24kemudian karena ingin mengakomodir potensi sumberdaya lokal,
09:29nalayan lokal,
09:31kemudian suppliernya diganti dengan supplier lokal,
09:34dan kelihatannya secara kualitas supplier bahan baku,
09:39belum bisa menandingi supplier lama,
09:41sehingga terjadilah gangguan terkait dengan alergi pada penerima manfaat,
09:48yang mencapai 338 orang.
09:52Nah, dengan kejadian-kejadian ini,
09:54kita bisa lihat bahwa
09:56kasus kejadian banyak terjadi di dua bulan terakhir,
10:02dan ini berkaitan dengan berbagai hal,
10:05dan kita bisa identifikasi bahwa
10:08kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan
10:12tidak dipatuhi dengan seksama,
10:15seperti contohnya pembelian bahan baku,
10:18yang seharusnya H-2,
10:19kemudian ada yang membeli H-4,
10:21kemudian juga ada yang kita tetapkan
10:25processing masak sampai delivery
10:27tidak lebih dari 6 jam,
10:29optimalnya di 4 jam,
10:31seperti di Bandung itu ada yang mengam masak dari jam 9,
10:35dan kemudian di delivery-nya
10:37ada yang sampai jam 12,
10:39ada yang 12 jam lebih.
10:41Jadi dari hal-hal seperti itu,
10:42kemudian kita memberikan tindakan
10:46bagi SPPG yang tidak mematuhi SOP
10:50dan juga menimbulkan kegaduhan,
10:54kita tutup sementara sampai semua proses perbaikan dilakukan,
11:00dan kemudian mereka juga harus mulai memitigasi
11:04terkait juga dengan trauma yang akan timbul
11:08pada penerima manfaat,
11:10dan oleh sebab itu penutupan bersifat sementara tersebut
11:15waktunya tidak terbatas tergantung dari kecepatan
11:20SPPG dapat mampu melakukan penyesuaian diri
11:27dan juga menunggu hasil investigasi.
11:30Dari kejadian di berbagai tempat,
11:32nampak juga bahwa
11:35belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik,
11:47sehingga memang kemudian Pak Presiden
11:50memerintahkan agar di seluruh SPPG
11:55dibutuhkan alat sterilisasi, alat makan
11:58seperti yang di Bandung setelah kita cek SPPG-nya bagus sekali,
12:03ketika kita cek apakah mencucinya menggunakan air panas
12:07ternyata belum disiapkan,
12:09dan beberapa SPPG sudah memiliki alat sterilisasi
12:12dengan pemanas gas yang bisa memanaskan 120 derajat
12:18dalam satu menit sudah bisa sterilisasi terkait dengan alat makan.
12:22Kemudian kita juga menyarankan untuk lebih meningkatkan sanitasi,
12:30terutama untuk memasak,
12:32kita sudah instruksikan agar mereka menggunakan air galon
12:36dan untuk mencuci airnya perlu diberikan saringan.
12:41Dan kami sebenarnya sudah membuat peraturan,
12:46keputusan kepala badan terkait dengan sertifikasi,
12:49persiapan sertifikasi, yang dua yang akan kita lakukan
12:53yaitu sertifikasi laik higieni dan sanitasi,
12:58yang nanti mungkin Menteri Kesehatan akan lebih rinci menjelaskan itu.
13:02Selain itu, kami juga tidak hanya berkait dengan sanitasi,
13:06kami juga ingin menerapkan sertifikasi keamanan tangan
13:10yang berupa HA CCP.
13:15Dan ini dalam proses persiapan untuk menentukan lembaga independen
13:21yang tersertifikasikan, yang mampu melakukan sertifikasi keamanan tangan.
13:28Jadi di SMPG nanti akan berlaku dua sertifikasi,
13:32yaitu sertifikasi higienis SLHS dari Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan,
13:39dan kemudian sertifikasi HA CCP dari lembaga independen untuk keamanan tangan.
13:46Dan kemudian setelah kita melakukan rapat koordinasi lintas lembaga,
13:53kemudian disemakati bahwa puskesmas dan UKS akan lebih banyak dilibatkan
13:57di dalam hal mitigasi kesehatan dan menangani darurat.
14:05Dan kemudian sekarang ini sedang diselesaikan terkait perpres tata kelola makan bergiji
14:12yang mudah-mudahan minggu ini sudah ditatangani oleh Bapak Presiden.
14:18Karena ini dukungan terhadap rokan makan bergiji sudah sangat urgen dilakukan,
14:24tidak hanya masalah keamanan, sanitasi, higieni, penanganan korban,
14:30tapi juga kebutuhan rantai pasok yang semakin besar.
14:34Nah kemudian dari kejadian-kejadian ini kita juga melihat bahwa
14:38di beberapa SMPG yang baik itu rata-rata memiliki juru masak yang terlatih.
14:46Oleh sebab itu kami sekarang sudah meminta dan menginstruksikan kepada seluruh SMPG
14:51agar didampingi oleh alih masak yang terlatih.
14:55Kemudian untuk beberapa SMPG yang masih kemampuannya terbatas,
15:02kita akan menerapkan pembatasan penerima manfaat maksimal 2.500.
15:08Kemudian ada permintaan dari komite sekolah agar dilibatkan dalam pengawasan MBG.
15:15Dan tentu saja kita akan melakukan pelatihan berulang untuk para penjamah makanan
15:21yang kita lakukan setiap 2 bulan.
15:24Nah kemudian terkait dengan kejadian di Banggai di mana pemasok ini sangat penting
15:29dan oleh sebab itu maka seleksi terhadap supplier ini juga perlu dilakukan.
15:35Dan Pak Presiden sudah memerintahkan agar di setiap SMPG memiliki alat rapid test
15:44yang bisa digunakan untuk menguji makanan yang sudah dimasak sebelum diedarkan
15:50dan ini sudah diterapkan di SMPG yang dibangun oleh Polri.
15:55Kemudian setelah perpres ini akan selesai maka kami di lintas kementerian
16:06akan bekerja lebih erat dan saya kira kita sudah implementasikan itu
16:13dengan BPPOM di mana anggaran kita integrasikan dengan kementerian kependudukan
16:21kita juga sudah bersama-sama melakukan dengan kementerian kesehatan
16:25saya kira kita akan lebih intens melakukan terkait dengan aspek sanitasi dan higieni.
16:33Saya kira itu yang ingin saya sampaikan.
16:35Terima kasih.
16:36Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
16:39Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.
16:42Salam, Om Syahtera, Salam, Bidaya, Salam Kebajikan.
16:44Terkait dengan MBG tentu saja karena ini kepentingannya untuk anak-anak generasi penerus bangsa
16:52bahkan Bapak Presiden pun sudah menyampaikan bahwa ini satu program yang sangat penting
16:58bagaimana kemudian meningkatkan gizi seluruh anak Indonesia
17:01namun tentu saja karena perlu dilakukan evaluasi secara total dan perlu diperbaiki
17:10DPR RI kemarin melalui komisi sudah meminta supaya ada payung hukumnya berupa perpres
17:18dan saya sudah mendapatkan laporannya bahwa akan segera dikeluarkan perpres terkait payung hukum
17:26sehingga bisa melibatkan seluruh kementerian lembaga yang terkait
17:31sehingga nantinya bisa ikut membantu dan tentu saja menjaga
17:35jangan sampai kemudian proses dari penyediaan program makan berbizi ini
17:42mempunyai masalah lagi di lapangan
17:45jadi hal tersebut tentu saja kita harus sama-sama untuk mendorong, mendukung
17:51bagaimana perbaikan di lapangan ini bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang terkait
17:56karena memang ini programnya sangat baik untuk anak Indonesia meningkatkan gizi
18:01hanya memang prosesnya dan mekanismenya harus total dievaluasi
18:06silah-silah saja, tapi kalau menurut saya, saya lihatnya ini
18:09kan dunia ini memang bergerak banyak ya
18:11jadi kita juga jangan terlalu pesimis melihat itu
18:16menurut saya ini semua kan buah daripada makan bergizi ini kan belum kelihatan
18:21tapi akan segera kelihatan
18:23dan tadi dana yang diberikan oleh Pak Menteri Keuangan itu kan juga belum semua mengalir
18:29kalau saya pribadi Anda tanya, saya pribadi
18:31ini adalah golden opportunity untuk orang invest di Indonesia kepada investasi-investasi yang captive
18:38misalnya apa listrik, makanan tadi seperti gizi
18:41uang di bank kan banyak
18:43jadi peminjaman dari perbankan akan lebih mudah
18:47tentu tanpa mengenuhkan kehati-hatian
18:50tanpa menghilangkan masalah kehati-hatian
18:53jadi kita sekalian harus optimis melihat itu
18:56bahwa saya melihat justru saya laporkan Presiden
18:59Pak ini kita mesti lihat dari sisi positif
19:01golden opportunity buat kita, buat bangsa Indonesia
19:05atau investor-investor muda di Indonesia untuk investasi
19:08200 triliun sekarang digelontorkan di mana di perbankan
19:12itu kan sangat anu, cashnya bagus jalan di bawah
19:17kita belum anu, tapi kita akan segerakan kita beritahu
19:25siapa itu?
19:32ya itu, saya belum tahu nanti saya cek lah
19:34silahkan ada lagi? terima kasih
19:42ya gak usah dihentikan, kita dilihat bagus kok
19:47apa yang saya dihentikan
19:49ya kan memulainya ini yang jadi masalah
19:51kita kadang-kadang tuh pengen cepat buahnya
19:53seperti gigit cabai, terus langsung pedasnya gak bisa gitu lah
19:57yang penting prosesnya kita lihat bagus
19:59jalan, kalau kurang di sana sini ya kita perbaikin
20:02ya kita jangan juga terus
20:04apa namanya
20:05pesimis kalau ada yang kurang di sana sini
20:08kita sangat prihatin dengan kejadian-kejadian keracunan kemarin
20:12tapi proses perbaikan semua sekarang berjalan
20:15saya Yasir Neneyama
20:24saksikan program-program Kompas TV
20:26melalui siaran digital
20:28PTV dan media streaming lainnya
20:31Kompas TV, independen, terpercaya
Dianjurkan
1:27
|
Selanjutnya
1:05
6:06
1:09
1:21
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
1:32
5:25