Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur menerima 9 jenazah korban runtuhnya bangunan Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Hingga Sabtu siang (04/10/2025) sudah ada 57 sampel DNA antemortem dari keluarga yang sudah dikirim untuk diuji.

Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur melanjutkan proses identifikasi sembilan jenazah korban runtuhnya bangunan Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Untuk mempercepat proses identifikasi, sampel DNA keluarga dan korban telah dikirim ke laboratorium.

Ada 57 sampel DNA antemortem dari keluarga yang sudah dikirim untuk diuji di RS Bhayangkara Tingkat Satu Pusdokkes Polri.

Tim DVI berharap pihak keluarga korban dapat memberikan tambahan data pembanding untuk mempermudah dan mempercepat identifikasi.

#santri #ponpes #sidoarjo

Baca Juga Proses Pencarian Korban Berlanjut, 14 Korban Meninggal Dunia, 49 Orang Masih Dicari | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/621124/proses-pencarian-korban-berlanjut-14-korban-meninggal-dunia-49-orang-masih-dicari-kompas-siang



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/621126/57-sampel-dna-antemortem-dari-keluarga-sudah-dikirim-untuk-diuji-kompas-siang
Transkrip
00:00Saudara Rumah Sakit Bayangkara Polda, Jawa Timur menerima 9 jenazah korban runtuhnya
00:05bangunan pesantren Al-Hozini, Buduran Sidoarjo.
00:08Hingga Sabtu siang sudah ada 57 sampel DNA anti-mortem dari keluarga
00:13yang sudah dikirim untuk diuji.
00:18Rumah Sakit Bayangkara Polda, Jawa Timur melanjutkan proses identifikasi
00:22terhadap 9 jenazah korban runtuhnya bangunan pesantren Al-Hozini, Buduran Sidoarjo.
00:27Untuk mempercepat proses identifikasi, sampel DNA keluarga dan korban
00:32telah dikirim ke laboratorium.
00:34Ada 57 sampel DNA anti-mortem dari keluarga yang sudah dikirim untuk diuji
00:39di Rumah Sakit Bayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri.
00:44Tim DVI berharap pihak keluarga korban dapat memberikan tambahan data pembanding
00:49untuk mempermudah dan mempercepat identifikasi.
00:52Dari data post-mortem yang kami periksa tadi malam,
01:01sampai pagi tadi kan 9, yang sudah terperiksa sampai tengah malam itu ada 8.
01:10Nah, itu yang masih utuh itu baju, kemudian baju yang dipakai, kemudian sarung, itu utuh semua.
01:21Identifikasinya harus betul-betul teliti dan faktor penyulitnya ada,
01:32sehingga kami tidak boleh kegabah membuat diagnosa yang identifikasi,
01:39sehingga agar hasilnya lebih valid dan terpercaya,
01:45sehingga selain kami lakukan dengan pencocokan anti-mortem dan post-mortem,
01:51kami juga mengirimkan sampel DNA ke Jakarta.
01:55Terima kasih.
01:55Sejumlah keluarga korban yang sebelumnya memberikan data post-mortem
02:02atau data pembanding untuk keperluan pencocokan identifikasi korban
02:06memilih bermalam di rumah sakit,
02:08berharap cemas menunggu proses identifikasi selesai.
02:11Rumah Sakit Bayangkarapolda, Jawa Timur,
02:13Sabtu pagi bersiap melakukan pemeriksaan lanjutan
02:16terhadap 8 jenazah korban runtuhnya,
02:19bangunan pesantren Al-Hozini, Buduran, Sidoarjo.
02:22Dan saudara, untuk informasi terkini,
02:27kita bergabung dengan jurnalis Kompas TV Arief Hidayat
02:29dan juru kamera Silmi Ardian Tovani
02:32di Rumah Sakit Bayangkarapolda, Jawa Timur.
02:35Selamat siang, Arief.
02:36Bagaimana proses identifikasi korban di sana
02:38dan berapa yang sudah teridentifikasi hingga siang hari ini?
02:47Selamat siang, Imron dan saudara.
02:49Hingga siang hari ini Rumah Sakit Bayangkarapolda, Jawa Timur
02:53ini terus melakukan identifikasi terutama terhadap
02:59satu jenazah yang tiba pada dini hari atau jenazah terakhir
03:05yaitu jenazah ke-9 yang diterima oleh Rumah Sakit Bayangkarapolda, Jawa Timur ini.
03:11Hingga siang ini, tim DVI Polda, Jawa Timur
03:15masih belum menyampaikan hasilnya
03:19atau belum menemukan hasil begitu
03:23akan tetapi delapan jenazah yang tiba
03:26sejak Jumat pagi kemarin
03:28ini sudah dilakukan pemeriksaan post-mortem
03:31serta sampel DNA-nya telah dikirim ke laboratorium di Jakarta.
03:37Namun, karena pencocokan hasil DNA ini membutuhkan waktu hingga tiga hari
03:43keluarga diharap lebih proaktif dengan memberikan data-data tambahan
03:48kepada tim DVI yang disiagakan di post-mortem
03:53di Rumah Sakit Bayangkarapolda, Jawa Timur ini, Imron.
03:55Baik, hingga saat ini Rumah Sakit Bayangkarapolda, Jawa Timur
03:59telah menerima 9 jenazah korban ambruknya
04:02Pondok Pesantren Al-Husini, Ibu Doran Sidoarjo.
04:06Arief, hingga siang hari ini
04:08sudah ada beberapa jenazah yang teridentifikasi.
04:11Apakah Anda sudah mendapatkan konfirmasi terkait dengan data tersebut?
04:19Sejauh ini, ke-9 jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Bayangkarapolda, Jawa Timur ini
04:24kesembilannya belum berhasil diidentifikasi.
04:28Kenapa? Karena tim DVI ini mendapat kesulitan
04:33diantaranya adalah busana yang sama
04:36serta kondisi jenazah yang sudah mulai rusak
04:39dan sidik jari yang susah untuk dikenali
04:42karena memang umumnya para korban ini berusia di antara 12 dan 16 tahun
04:48di mana mereka masih belum melakukan perekaman EKTP.
04:51tim atau petugas juga melakukan identifikasi
04:56berupaya dengan mencocokkan struktur gigi
05:00namun korban ini rata-rata berusia yang sama
05:03yang struktur giginya juga sama.
05:08Baik dari 14 korban meninggal dunia
05:105 jenazah sudah teridentifikasi
05:12sementara itu 9 jenazah lainnya
05:13hingga saat ini masih dalam proses identifikasi.
05:15Terima kasih atas laporan Anda
05:17Jurnalist Kompas TV
05:17Arief Hidayat dan Jurukamera
05:19Silmi Ardia Tovani

Dianjurkan