Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SIDOARJO, KOMPAS.TV - Tim SAR gabungan terus berupaya mengevakuasi korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan. Total 117 orang berhasil dievakuasi, 14 di antaranya meninggal dunia.

Hingga Sabtu (4/10/2025) pagi, tim SAR masih melakukan pencarian dan evakuasi korban di reruntuhan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny.

Dari total 117 orang yang berhasil dievakuasi, 103 selamat, sementara 14 orang meninggal dunia.

Ratusan petugas dilibatkan dalam proses ekstrikasi dan evakuasi dengan bantuan alat berat.

Sementara itu, tim DVI Polda Jawa Timur melakukan identifikasi terhadap 5 dari 8 jenazah yang telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Rencananya, sampel DNA kelima jenazah ini akan dikirim ke laboratorium pada Sabtu ini.

Baca Juga 57 Sampel DNA Antemortem Dari Keluarga Sudah Dikirim untuk Diuji | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/621126/57-sampel-dna-antemortem-dari-keluarga-sudah-dikirim-untuk-diuji-kompas-siang

#evakuasi #ponpesambruk #ponpesalkhoziny #timsar

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/621132/breaking-news-hari-ke-6-basarnas-update-pencarian-dan-penyelamatan-korban-ponpes-ambruk
Transkrip
00:00Dekan-dekan yang hadir semua saat ini,
00:03jimpan pada kesempatan pagi ini kami menjelaskan
00:06terkait rangkaian kegiatan yang telah kami laksanakan
00:08hari kemarin dan pas ini.
00:13Seperti kita ketahui bersama, mungkin sudah sebuah laporan
00:16bahwa hari kelima kemarin kita maksimalkan pagi
00:21karena memang pikiran kegiatan kami menemukan beberapa plot
00:26yang mungkin bisa kami aksi tanpa menggunakan alat berat.
00:31Jadi kami sisir hingga dari mulai pukul 7 pagi kemarin,
00:35pukul pagi kemudian pukul 7.30 kami dapatkan 1,
00:44kemudian pukul 07.36 kami dapatkan 1 lagi
00:49yang kedua-duanya berada di lokasi tempat wudhu.
00:52Kemudian kami sisir ke belakang ke area A2,
00:56dapat lagi pukul 10.19.
01:01Kemudian berikutnya pukul 11 dapat,
01:05kami temukan lagi.
01:07Kemudian pukul 14.00 di area A3.
01:13Kemudian dilanjut, yang agak beruntun itu kemarin di sore hari
01:19di area A3, A1, dan A2 itu memang satu rangkaian.
01:25Itu kita plot, kita pecah tim menjadi tiga,
01:30sehingga tim ini bekerja di masing-masing area yang ada,
01:33ada sampai A4 itu.
01:35Sehingga pada sore hari kemarin beruntun bisa sama-sama menemukannya.
01:44Jadi yang tim satu pukul 17.15 di area A3,
01:48tim berikutnya pukul 17.17 di area A1,
01:52dan yang kemarin kena posisi jenazah itu di A2,
01:58itu pukul 17.30 baru bisa kita ekstraksi keluar.
02:04Sehingga persamaan kurang lebih 15 menit untuk kita.
02:08Karena memang kami yang mengerti titik-titik tempat kejadian,
02:12sehingga kami ikut membantu mengarahkan para operator alat berat ini.
02:16Sehingga pada pukul 11 sampai sepukul 22,
02:2022-30an kalau tidak salah itu kita menemukan satu lagi.
02:24Itu yang kita kena sampai kemarin.
02:26Kemudian untuk pagi ini, kami sudah brief juga
02:29mengkait kegiatan pagi ini.
02:31Kami juga sudah koordinasi dengan Pak Dandim selaku operator alat berat.
02:35Jadi mungkin kami minta para operator alat berat terkoordinasi ketat,
02:39karena mungkin ada beberapa yang tidak bisa ditembus,
02:44bukan tidak bisa, kami harapkan tidak menggunakan alat berat,
02:47karena kami minta beberapa dipotong tralisnya,
02:51kemudian kalau memang harus kami turun,
02:53nanti kami akan menurunkan personil secara manual.
02:55Jadi kami, terus yang ini mungkin kami lebih ketat berkoordinasi
02:59terkait penggunaan alat berat dan tim kami yang di belakangan.
03:02Jadi sehingga hanya sekiranya mungkin harus kami turun,
03:06nanti kami akan koordinasi,
03:07sehingga personil kami yang mungkin manual bisa kami gerakkan.
03:11Mungkin demikian yang bisa kami sampaikan untuk Pak Dandim ini,
03:16dan kita mohon doanya juga,
03:18semoga mungkin hari ini, hari yang barukah,
03:21kami bisa bekerja, kita semua.
03:25Kita semua bisa bekerja maksimal,
03:28demi kemanusiaan.
03:29Itu dari saya.
03:31Terima kasih, selamat pagi.
03:32Terima kasih.
03:33Jadi sudah jelas ya.

Dianjurkan