Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Program Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan sejak Januari 2025 menuai sorotan setelah muncul serangkaian kasus keracunan massal, makanan basi, hingga porsi tidak layak di berbagai daerah.

Baca Juga LBH Buka Posko Pengaduan Keracunan MBG di https://www.kompas.tv/regional/620370/lbh-buka-posko-pengaduan-keracunan-mbg

Data JPPI mencatat lebih dari 5.360 anak menjadi korban dugaan keracunan, termasuk ratusan siswa di Bandung Barat yang memicu penetapan status KLB.

Kritik datang dari DPR yang mendesak evaluasi menyeluruh, sementara pemerintah menyiapkan investigasi nasional terhadap menu dan kelayakan dapur MBG.

#mbg #keracunan #evaluasi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/620791/ditunggu-segera-hasil-evaluasi-mbg
Transkrip
00:00Intro
00:00Program makan bergizi gratis atau MBG yang digadang-gadang sebagai solusi gizi anak kini dilanda masalah serius.
00:25Sejak bergulir pada Januari 2025, rentetan kasus dugaan keracunan masal, temuan makanan basi hingga porsi tak layak terus bermunculan di berbagai daerah.
00:38Alih-alih menjadi solusi, program makanan bergizi gratis atau MBG diwarnai serangkaian insiden yang mengkhawatirkan.
00:46Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia atau JPPI mencatat hingga September 2025, tak kurang dari 5.360 anak telah menjadi korban dugaan keracunan sejak program ini dimulai.
01:01Ratusan siswa di Cipongkor Bandung Barat dilarikan ke fasilitas kesehatan akibat diduga keracunan masal.
01:08Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status kejadian luar biasa atas insiden ini.
01:14Algi tadi siang saya disana tuh 364 siswa.
01:19Namun sampai setengah lima ini ada peningkatan menjadi 393 korban.
01:25Jadi kami dari Pemda menetapkan ini sebagai kejadian luar biasa.
01:29Karena ini korban sudah begitu banyak dan juga rata-rata memiliki gejala yang sama dalam waktu 24 jam.
01:35Untuk kita, kita berlakukan KLB supaya penanganannya lebih cepat dan juga lebih menyeluruh seperti itu.
01:44Kasus serupa terjadi bak bola salju di berbagai daerah.
01:49Di Garut, Jawa Barat, 150 siswa mengalami gejala mual, muntah, dan diare.
01:55Sementara di Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah, ratusan siswa juga diduga keracunan hingga memicu penyelidikan dari pihak kepolisian.
02:03Tak hanya keracunan, kualitas dan kuantitas makanan juga menjadi persoalan.
02:09Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan porsi makanan yang minim, termasuk irisan semangka yang sangat tipis.
02:17Keluhan serupa datang dari Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka, Belitung.
02:21Di mana menu makan bergisi gratis di sebuah taman kanak-kanak dilaporkan mengeluarkan bau tak sedap.
02:27Di sisi lain, masalah yang lebih fundamental muncul di Brebes, Jawa Tengah.
02:32Publik dihebohkan dengan beredarnya surat pernyataan kontroversial
02:36yang meminta orang tua siswa menandatangani kesepakatan untuk tidak menuntut pihak penyedia jika anak mereka mengalami keracunan.
02:45Rentetan ini mendapat respon dari berbagai kalangan.
02:47Kepala Kantor Staf Presiden Muhammad Kodari mengungkapkan hasil asesmen BPOM yang mengungkap identifikasi empat penyebab utama keracunan.
02:58Berdasarkan asesmen BPOM, puncak kejadian tertinggi pada bulan Agustus 2025 dengan sebaran terbanyak di Provinsi Jawa Barat.
03:09Secara umum, penyebab keracunan A. Higienitas makanan, B. Suhu makanan dan ketidaksesuaian pengolahan tangan, C. Kontaminasi silang dari petugas, D. Ada indikasi sebagian disebabkan alergi pada penerima manfaat.
03:31Kritik tajam datang dari Parlemen. Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah melakukan evaluasi total.
03:39Agar program tidak terus merugikan anak-anak.
03:43Harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, untuk bisa pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik.
03:55Dan jangan sampai kemudian anak-anak yang kemudian dirugikan.
03:59Jadi memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karena memang pihak-pihak yang terkait harus bisa melakukan evaluasi total.
04:09Senada, Wakil Ketua Komisi 9 DPR Charles Honoris, menyarankan perlibatan aktif kantin sekolah dan orang tua murid dalam pengawasan.
04:22Pemerintah harus memikirkan dan mempertimbangkan opsi lain, misalnya dengan melibatkan kantin sekolah.
04:31Idealnya, makanan yang akan disajikan kepada anak-anak dipersiapkan oleh kantin atau dapur yang ada di sekolah tersebut.
04:38Dengan melibatkan orang tua murid dan komite sekolah, saya punya keyakinan bahwa orang tua murid pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya.
04:48Sehingga mereka pasti akan terlibat untuk memastikan apa yang disajikan merupakan yang terbaik.
04:55Bahkan Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa menegaskan, anggaran program MBG bisa dialihkan jika penyerapannya rendah dan bermasalah.
05:09Salah satu opsinya adalah memperluas program bantuan pangan beras.
05:12Menyikapi semakin meluasnya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis,
05:36Badan Gizi Nasional menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan mengevaluasi secara menyeluruh.
05:42Kami bertanggung jawab penuh dan membiayai semuanya untuk atas apa yang terjadi.
05:54Anak-anak sampai dikotong ke poskesmas, ke posko.
06:01Padahal niat kami, nawaitu kami, nawaitu presiden adalah ingin membantu anak-anak terpenuhi gizinya.
06:08Saya mohon maaf atasimah BGN dan berjanji tidak akan lagi terjadi.
06:14Menyikapi serangkaian kasus keracunan MBG yang meluas,
06:28Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengumumkan rencana presiden Prabowo Subianto.
06:34Presiden akan mengumpulkan seluruh mitra program sekembalinya dari New York, Amerika Serikat,
06:39untuk mengevaluasi dan memastikan mutu MBG.
06:43Saya nanti akan berkomplikasi setelah video, sudah selesai itu.
06:49Infonya mau mengumpulkan mitra juga ya Pak?
06:51Ya ada keinginan pulang dari New York untuk berkumpul dengan seluruh mitra,
06:56agak bisa melakangkan kogak berikan sebaik-baik.
06:58Rentetan kasus ini menjadi alarm keras bagi pemerintah.
07:06Meski tak dimungkiri, banyak daerah berhasil menyajikan menu yang layak dan aman.
07:12Evaluasi total program ini adalah harga mati.
07:15Keseriusan pemerintah kini dipertaruhkan
07:17demi melindungi jutaan aset bangsa, yakni generasi muda.
07:28Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan