Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Cukai rokok tahun 2026, dipastikan tidak naik. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa lebih memilih perang pada rokok ilegal untuk mengumpulkan penerimaan negara. Namun, adilkah kebijakan Purbaya ini?

Kebijakan populis kembali diambil oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Tarif cukai rokok tahun 2026, dipastikan tidak naik!!!

Memakai APBN yang disahkan oleh DPR, target penerimaan kepabeanan dan cukai tahun depan ditetapkan 336 triliun rupiah, naik 8,26 persen, dari outlook 2025 sebesar 310,35 triliun rupiah.

Kami pakai data Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia atau Gaprindo. Komponen cukai mencapai 55 persen sampai 56 persen dari harga rokok. Pemerintah juga mengenai PPN sebesar 9,9 persen, dan pajak daerah 10 persen. Jadi total pemerintah dapat penerimaan sampai 75 persen. Sisanya sekitar 25 persen adalah modal membeli bahan baku, gaji pekerja, investasi, perawatan, dan lainnya.

Menkeu Purbaya bilang, upaya menambah penerimaan cukai tidak perlu dilakukan melalui kenaikan tarif, melainkan bisa dengan menertibkan peredaran rokok ilegal.

Kata Menkeu, peredaran rokok tanpa cukai marak, baik impor ilegal maupun produksi dalam negeri, termasuk penjualan lewat platform dagang daring.

Kebijakan Menkeu Purbaya ini melanjutkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan atau PMK Nomor 96 Tahun 2024 dan PMK 97/2024 yang tidak menaikkan tarif CHT pada 2025. Namun, pemerintah menetapkan kenaikan harga jual eceran HJE hampir seluruh produk hasil tembakau mulai 1 Januari 2025, rata-rata sekitar 10 persen.

Kementerian Keuangan juga mengatur harga rokok elektrik yang naik rata-rata 11,3 persen dan hasil pengolahan tembakau lainnya 6,2 persen.

Baca Juga Menkeu Purbaya Dikritik Karena Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Ternyata Segini Tarifnya di https://www.kompas.tv/info-publik/620475/menkeu-purbaya-dikritik-karena-cukai-rokok-2026-tidak-naik-ternyata-segini-tarifnya

#cukairokok #rokokilegal #menkeu #purbaya

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/620781/full-celios-soal-menkeu-purbaya-sikat-rokok-ilegal-cukai-dipastikan-tidak-naik-efektif
Transkrip
00:00Intro
00:00Saudara-saudara menyaksikan Kompas Bisnis bersama saya Putri Oktaviani
00:11Cukai rokok tahun 2026 dipastikan tidak naik
00:15Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa lebih memilih perang pada rokok ilegal
00:20Untuk mengumpulkan penerimaan negara
00:22Namun adilkah kebijakan Purbaya ini?
00:26Kebijakan populis kembali diambil oleh Menteri Keuangan
00:29Purbaya Yudi Sadewa
00:31Tarif cukai rokok tahun 2026 dipastikan tidak naik
00:35Memakai APBN yang disahkan oleh DPR
00:39Target penerimaan kepabeanan dan cukai tahun depan ditetapkan Rp336 triliun
00:44Naik 8,26% dari outlook 2025 sebesar Rp310,35 triliun
00:51Apakah saya perlu merubah tarif cukai?
00:56Tahun 2006
00:58Mereka bilang asal tidak diubah sudah cukup
01:03Yaudah saya tidak ubah
01:05Tadinya padahal saya mikir mau nurunin
01:08Dia minta saya yaudah
01:09Dia bilang sudah cukup yaudah
01:11Jadi salahin mereka saja sendiri
01:12Salah mereka itu nyesel
01:15Tahun begitu minta turun
01:17Untungnya dia minta konstan saja
01:19Yaudah kita tidak naikin
01:20Jadi tahun 2006 tarif cukai tidak kita naikin
01:24Kami pakai data gabungan produsen rokok putih Indonesia atau GAPRINDO
01:29Komponen cukai mencapai 55% sampai 56% dari harga rokok
01:34Pemerintah juga mengenai PPN sebesar 9,9% dan pajak daerah 10%
01:41Jadi total pemerintah dapat penerimaan sampai 75%
01:45Sisanya sekitar 25% adalah modal membeli bahan baku, gaji pekerja, investasi, perawatan, dan lainnya
01:54Menteri Keuangan Purubaya bilang
01:57Upaya menambah penerimaan cukai tidak perlu dilakukan melalui kenaikan tarif
02:01Melainkan bisa dengan menertibkan peredaran rokok ilegal
02:05Kata Menteri Keuangan
02:06Peredaran rokok tanpa cukai marah
02:09Baik impor ilegal maupun produksi dalam negeri
02:11Termasuk penjualan lewat platform dagang daring
02:14Ini kan kita sedang mencoba
02:17Membersihkan pasar dari barang-barang ilegal
02:21Ada barang ilegal yang di luar negeri
02:23Tapi banyak juga yang dari dalam negeri
02:26Dari produk-produk yang tidak bayar pajak
02:29Kalau kita bunuh semua
02:32Ya matilah mereka
02:33Jadi tujuan saya menjaga
02:36Menciptakan langgan kerja juga
02:37Menjadi
02:39Tidak terpenuhi juga
02:42Jadi nanti kita akan buat
02:44Suatu program khusus
02:46Mungkin Pak ini pernah buat
02:47Kawasan industri hasil tembakau
02:50Di sana nanti di satu tempat
02:51Akan ada mesin, gudang, pabrik
02:53Kebijakan Menki Purubaya ini
02:55Melanjutkan ketentuan dalam
02:57Peraturan Menteri Keuangan atau PMK
02:59Nomor 96 tahun 2024
03:01Dan PMK nomor 97 tahun 2024
03:04Yang tidak menaikkan tarif CHT pada 2025
03:08Namun pemerintah menetapkan kenaikan harga jual
03:11Eceran HGE
03:13Hampir seluruh produk hasil tembakau
03:15Mulai 1 Januari 2025
03:17Rata-rata sekitar 10%
03:19Kementerian Keuangan juga mengatur harga roko elektrik
03:23Yang naik rata-rata 11,3%
03:25Dan hasil pengolahan tembakau lainnya 6,2%
03:28Tim Liputan Kompas TV
03:31Menkiu Purubaya melawan roko ilegal
03:36Sikat apa senjatanya
03:37Bagaimana dengan kritik sebagian masyarakat
03:39Yang khawatir atas dampak asap roko
03:42Kompas bisnis akan tanya
03:43Ke Direktur Kebijakan Publik Selios Media Wahyudi Askar
03:46Selamat pagi Mas Media
03:47Selamat pagi Mbak Ketang
03:49Mas Media
03:49Melawan roko ilegal
03:52Senjata atau instrument yang dipakai ini kan adalah
03:54Tarif cukai tidak naik tahun 2026
03:56Efektifkah cara ini?
03:59Kalau tidak menaikkan tarif cukai
04:01Apakah efektif melawan roko ilegal
04:04Ya jawaban singkatnya tidak cukup
04:06Karena teori perpajakan tembakau itu jelas
04:09Mengatakan bahwa kenaikan harga melalui cukai
04:12Itu memang paling efektif menurunkan konsumsi
04:15jadi ada studi itu yang menyimpulkan bahwa kenaikan cukai 10% saja
04:20misalkan itu konsumsi turun 2% dan pada saat bersamaan penerimaan negara juga naik
04:24jadi opsi cukai naik terukur plus enforcement penegakan hukum itu biasanya menang 2 kali dari segi kesehatan dan fiskal
04:34artinya adalah efektivitas dari cukai ini bergantung pada pengendalian rokok ilegal itu sendiri
04:41jadi kalau penegakannya lemah, kenaikan cukai itu memang bisa mendorong pergeseran ke produk ilegal
04:48dan bicara soal kehilangan penerimaan negara ya karena rokok ilegal ini memang juga besar sekali
04:55mencapai 97 triliun bahkan pada tahun 2024 potensinya
05:01jadi memang betul sekali bahwa rokok ilegal itu banyak
05:05tetapi kalau kita lihat lebih detail lagi itu juga tidak ekstrim juga
05:10jadi itu sekitar 6-10% ya
05:13tidak ada angka pasti memang karena memang sulit untuk membuktikannya
05:17tetapi dengan memutuskan tidak menaikkan cukai
05:21itu memang di satu sisi menjadi kabar yang tidak mengenakan bagi sektor kesehatan
05:29karena biaya untuk ekses dari rokok ini terus meningkat dari waktu ke waktu
05:35jadi menurut hemat saya kita mungkin seharusnya balik lagi ke saran WTO, WHO
05:42bahwa rokok itu idealnya memang harus naik secara bertahap cukainya
05:48setidaknya mengikuti invasi dan pertemuan ekonomi
05:51pada saat yang bersamaan dilakukan penegakan hukum terhadap rokok-rokok ilegal ini
05:57ini kan produk ilegal ini bukan 100-200 batang ya
06:01ini ribuan dan jutaan batang yang meredar saat ini
06:05dan ini bisnis yang saya kira mustahil tidak bisa diidentifikasi oleh aparat hukum
06:12dan mereka perlu gudang, mereka perlu menyimpan ribuan rokok itu
06:16jadi ini mustahil tidak memiliki fasilitas besar
06:18apalagi pabrik ya yang memproduksi rokok ilegal ini
06:22jadi kerjasama dengan aparat itu harus dilakukan
06:25maka pertanyaannya
06:26kementerian keuangan tidak bisa melakukan law enforcement itu sendiri
06:30itu ada di ruang penegakan hukum
06:32nah bagaimana ini dilakukan bersamaan
06:35ini yang saya kira jadi pertanyaan kunci ke depan untuk kebijakan cukai ini
06:39kita bisa contoh Filipina ya
06:40Filipina itu pro pajak cukai ya
06:43jadi mereka menaikkan secara bertahap pada saat bersamaan enforcement juga jalan
06:48jadi kenaikan pajak itu juga menekan jumlah rokok-perokok yang baru
06:54pada saat bersamaan juga mendapatkan penerimaan negara
06:58dan juga yang paling penting lagi
07:00rokok ilegal juga berhasil diberantas di negara seperti Filipina
07:05jadi poinnya adalah
07:06pertama peningkatan cukai memang mau gak mau harus dilakukan
07:10sebab perokok baru itu signifikan sekali
07:13pada saat bersamaan juga administrasi pajak juga harus kuat
07:17untuk menekan konsumsi dari rokok ilegal
07:20begitu Mbak Utak
07:21oke berarti artinya tidak cukup untuk melawan rokok ilegal
07:24tadi yang dibutuhkan adalah bukan cuma Utak Atik soal bagaimana cukainya
07:27tapi juga bagaimana law enforcement dari pemerintah
07:29berarti gini Mas Media
07:31artinya kalau tadi dinilai bahwa
07:33kenaikan cukai ini
07:34jadi penyebab gak sih rokok pasar gelap
07:37karena kan ini jadi senjatanya Menkyo bisa dibilang dengan mempertahankan cukai
07:41artinya ya fokusnya itu tadi berantas rokok di pasar gelap
07:46ada dokumen illicit tobacco white paper
07:50itu jelas menyebut bahwa
07:51industri kadang cenderung melebih-lebihkan skala pasar gelap
07:56untuk menolak reformasi cukai
07:57jadi kita harus hati-hati juga bahwa
08:00klaim cukainya terlalu tinggi
08:02kemudian rokok ilegal naik drastis
08:05itu bisa saja merupakan
08:07retorika politik atau
08:09taktik negosiasi saja gitu ya
08:11ada survei menarik ya
08:14yang dilakukan oleh SISD
08:15misalkan itu menemukan 10%
08:17bungkus rokok yang dikumpulkan di jalan itu tergolong ilegal
08:21ini bukti bahwa
08:23pasar dari
08:24rokok ilegal ini
08:27itu proporsinya juga cukup signifikan
08:31tetapi bukan dominan
08:32ya 10%
08:34artinya memang ada kaitan
08:36tetapi juga tidak bersifat dramatis juga
08:39jadi yang harus dilakukan memang
08:41di banyak negara ya
08:42itu sintaks itu harus terus didorong
08:46jadi kenaikan cukai khususnya untuk
08:49rokok misalkan itu bisa dilakukan secara bertahap
08:53jadi dapat diserap pasar dengan lebih halus
08:55tanpa kemudian memberikan guncangan besar pada
08:58pada pelaku usaha di sektor rokok ini
09:02dan kalau disertai instrumen pendukung yang baik
09:05pengawasan yang kuat
09:06lisensi pemantauan
09:08maka risiko lonjakan rokok ilegal
09:11itu bisa ditekan begitu ya
09:13jadi klaim bahwa
09:14kenaikan cukai penyebab utama marahnya rokok ilegal
09:17itu kadang cenderung berlebihan
09:19karena faktor supply side
09:21ketersediaan ilegal
09:23produk domestik ilegal
09:25dan enforcement ya khususnya itu lebih dominan
09:28jadi cukai bukan penyebab tunggal Mbak sebetulnya
09:31tapi salah satu faktor dalam mix faktor yang memicu pasar gelap
09:35oke cukai bukan penyebab tunggal
09:37nah mas media kalau cukainya itu gak naik
09:39apakah bisa dibilang gini
09:41penerimaan negara ini serta-merta yang bertambah
09:43karena konsumennya kan ninggalin rokok ilegal
09:45ke rokok yang bercukai itu tadi
09:46ditambah juga kita kan punya
09:48postur APBN 2026
09:50target dari kepabianan dan cukai
09:51itu sampai 336 triliun
09:53tepatkah begitu
09:55bisa dikatakan demikian
09:56tidak otomatis
09:58memang ada kemungkinan
10:00sebagian perokok ilegal
10:01karena cukainya
10:04kemudian tidak naik
10:05kemudian beralih ke rokok ilegal
10:07ya bisa jadi
10:08tapi bisa jadi
10:09sebagian pelaku ilegal itu tetap ada
10:12kalau penegakannya lemah gitu
10:14kita bisa flashback ke belakang
10:16jadi tarif cukai Indonesia itu
10:17pernah tidak naik signifikan
10:19dari tahun 2017
10:20sampai 2019
10:21apa yang terjadi saat itu
10:23penerimaan negara juga tidak melonjak
10:25artinya adalah
10:27perlu penegakan hukum juga
10:29pada saat bersamaan
10:31untuk rokok-rokok ilegal ini
10:33kalau kita lihat di contoh global ya
10:36banyak negara seperti Inggris
10:38Australia
10:39itu tarifnya tetap tinggi
10:41penerimaan dari cukai
10:43rokoknya juga tetap tinggi
10:45karena memang sistem pengawasan
10:47dan penegakan hukumnya itu efektif
10:49gitu
10:49jadi lagi-lagi kebijakan tarif
10:51cukai itu tidak bisa
10:53dilihat tunggal gitu ya
10:55jadi kalau pemerintah ingin
10:57meningkatkan penerimaan
10:58sekaligus
10:59mengendalikan konsumsi ya
11:02itu pendekatan paling sehat adalah
11:04ya kenaikan tarif yang moderat
11:06yang mengikuti inflasi
11:08dan disertai oleh
11:09penegakan hukum yang tegas gitu ya
11:12jadi membekukan tarif tanpa
11:14memperkuat pengawasan ya
11:16akhirnya hanya ilusi penerimaan
11:18naik saja
11:18tapi dalam jangka menengah
11:20penerimaan juga kita akan
11:22tetap stagnan
11:22dan risiko publik ya
11:24terkait kesehatan itu
11:25terus mengalami peningkatan
11:27oke ini jadi catatan pemerintah
11:28bahwa tidak serta-merta nih
11:30kalau cukainya di
11:31apa pertahankan
11:33nampaknya yang
11:34mengkonsumsi rokok ilegal
11:35ini juga jadi menurut dan berpindah
11:37ke rokok yang legal begitu
11:38karena tadi yang jadi
11:39kebutuhan adalah bagaimana
11:41penegakan hukum
11:41mas media nanti kita lanjutkan
11:42kembali soal cukai rokok ini
11:44dan saudara tetap bersama kami
11:45di kompas bisnis
11:46kompas bisnis masih menemani anda
12:01saudara dan kita akan
12:01menunjukkan perbincangan bersama
12:02dengan direktur kebijakan publik
12:04selios media wahyu di askar
12:05mas media kita lanjutkan kembali
12:07nah mas media satu sisi
12:08Menku Purbayani kan juga
12:09dikritik karena
12:10gak naikin cukai rokok
12:12terus dianggap
12:13gak pro sama kesehatan masyarakat
12:15tapi Menku juga mengklaim
12:16ini kan industri padat karya
12:18yang perlu diselamatkan
12:19yang perlu dilindungi artinya
12:20chicken and egg
12:21mana yang bijak dilakukan sebetulnya
12:23iya bicara soal industri padat karya
12:26itu betul memang
12:27tetapi kalau kita lihat
12:29soal keberpihakan pemerintah
12:31pada petani tembakau
12:32khususnya itu sangat minim sekali
12:34jadi dari 200-an triliun
12:36yang didapatkan negara
12:38dari cukai rokok ini
12:39yang betul-betul kembali
12:40kepada petani tembakau
12:42itu sangat kecil sekali
12:43jadi itu juga jadi salah satu PR
12:45dan bersamaan juga
12:47yang saya ingin sampaikan
12:49ya
12:49WHO itu jelas
12:52mengatakan bahwa
12:53menaikkan cukai
12:54itu instrumen kesehatan publik
12:57yang paling efektif
12:58menurunkan prevalensi rokok
13:00jadi teori pajak pigovian itu jelas
13:04bahwa barang yang menimbulkan
13:06eksternalitas negatif
13:07termasuk rokok
13:08itu sebaiknya memang
13:09dikenai pajak yang lebih tinggi
13:11daripada barang yang lain
13:13sehingga
13:14kenaikan pajak itu
13:15kemudian bisa digunakan
13:16untuk mendanai
13:17jaminan kesehatan nasional
13:19menekan konsumsi
13:21generasi muda
13:23misalkan termasuk juga
13:24kelompok
13:25berpendapatan rendah
13:27gitu
13:27jadi intinya dari
13:30kacamata kesehatan publik
13:31membekukan cukai rokok
13:33kenaikan cukai rokok
13:34itu jadi pilihan kebijakan
13:36yang keliru menurut saya
13:37tapi kita bisa mengambil
13:39jalan tengah
13:40dan ini sesuai dengan
13:41evidence data-data sebelumnya
13:43ya bahwa
13:44kembali ke jalur
13:45kenaikan bertahap
13:46itu jauh lebih efektif
13:48menaikan cukai
13:49cukai secara bertahap
13:50dan minimal mengikuti
13:51inflasi dan pertumbuhan upah
13:53dan yang kedua
13:54yang paling penting
13:55gunakan tambahan penerimaan
13:56dari cukai rokok tadi
13:58untuk kembali ke
14:00petani tembakau
14:01bersamaan juga
14:03gunakan untuk
14:04penguatan layanan
14:05berhenti merokok
14:06pendidikan
14:07dan penegakan hukum
14:08rokok ilegal
14:09jadi di Eropa
14:10di Inggris misalkan
14:12mereka betul-betul
14:13mengalokasikan uang
14:14untuk layanan
14:15berhenti merokok
14:16misalkan
14:16dan ini
14:17regulasi-regulasi
14:18seperti ini
14:18belum cukup kuat
14:19di Indonesia
14:20jadi kalau pertanyaannya
14:22kelirukah
14:23kebijakan Menkeo
14:24menahan kebijakan
14:25kenaikan kecukai rokok
14:27iya
14:27dari perspektif
14:28kesehatan publik
14:28dan teori pajak
14:29ini keputusan yang keliru
14:31tetapi memang
14:32menurut saya
14:33saya
14:33Pak Hapa
14:34Perubaya
14:35baru diangkat
14:35menjadi menteri
14:36perlu memahami
14:37mengidentifikasi
14:38persoalan
14:39dan ke depannya
14:40juga harus mengajak
14:41pakar-pakar kesehatan
14:43untuk kemudian
14:44menghitung kembali
14:45risiko dari
14:47kebijakan ini
14:47Mas Media
14:49tapi gini
14:49tapi kan
14:50bisa dikatakan
14:51industri rokok ini
14:52kita tidak bisa menafikan
14:54bahwa ada jutaan orang
14:55yang bergantung pada
14:56ekosistem dari IHT
14:58atau industri hasil tembakan
14:59nah ini bagaimana nih
14:59supaya bisa win-win
15:01jadi pemerintah bisa
15:01melindungi dari segi
15:02kesehatan
15:03tapi di satu sisi
15:03tidak membunuh
15:04industri nya itu sendiri
15:05iya
15:07kembali ke jalur
15:09kenaikan secara bertahap
15:10jadi cukai rokok itu
15:12memang idealnya
15:13itu di negara manapun
15:14itu naik terus
15:15mengikuti inflasi
15:16kalau memang cukainya
15:18dinaikan kemudian
15:19secara masif
15:20tiba-tiba jelas
15:21akan memukul
15:22petani tembakau
15:23begitu
15:23jadi ada
15:25pemodelan-pemodelan
15:27ekonomi yang bisa dilakukan
15:28untuk batas-batas
15:30mana cukai rokok
15:31itu kemudian
15:32bisa dinaikkan jumlahnya
15:33tapi lagi-lagi ya
15:35ini juga tidak hanya
15:36persoalan pemodelan ekonomi
15:37juga ini soal
15:38negosiasi politik juga
15:39antara pemerintah
15:41dengan perusahaan
15:42rokok
15:43dan kalau kita lihat lagi
15:44perusahaan rokok itu
15:45ini perusahaan rokok
15:46perusahaan rokok besar
15:47kan memang yang paling
15:48diuntungkan ya
15:50kalau seandainya
15:50cukai rokok itu
15:51tidak naik
15:52karena mereka sekarang
15:53terpukul
15:53oleh rokok-rokok ilegal
15:55jadi lagi-lagi
15:56saat ini
15:57kalau ingin
15:58membantu
15:59katakanlah gudang garam
16:00yang kemudian
16:01kemarin
16:01memphk banyak
16:03karyawan
16:04ya
16:04hambat rokok ilegalnya
16:06lakukan penegakan hukum
16:08terhadap rokok ilegal
16:09sehingga
16:10pelaku usaha
16:11rokok legal ini
16:12juga bisa bertahan
16:13yang kemudian bisa
16:14menghasilkan uang juga
16:15untuk pajak
16:17terhadap negara
16:18jadi
16:19ada banyak sekali
16:20mbak
16:21sekarang
16:21saya kira
16:22pendekatan yang bisa dilakukan
16:24tetapi
16:24law enforcement itu
16:25sangat
16:26sangat penting hari ini
16:27rokok ilegal itu
16:28ada di mana-mana
16:29sekarang
16:30dan itu
16:30merugikan
16:31tidak hanya
16:32pelaku usaha legal
16:33tetapi juga
16:34petani tembakau
16:35itu sendiri
16:36karena
16:36perusahaan rokok ilegal
16:38ini
16:39banyak yang tidak
16:40membayar
16:40jaminan kesehatan
16:42pegawainya
16:43kemudian
16:43tindakan penyuapan
16:45sogo
16:46dan lain-lain
16:47itu dilakukan
16:48di level pemerintah daerah
16:49hingga
16:49aparat hukum
16:50begitu mbak
16:51oke mas media
16:52ini soal
16:53tadi
16:53bagian kesehatan
16:54adilkah
16:55kalau penyakit
16:56akibat rokok
16:57ini gak ditanggung
16:57sama BPJS Kesehatan
16:58saat ini
17:00belum ada regulasi
17:01yang secara resmi
17:02mengeluarkan penyakit
17:03akibat rokok
17:04itu dari JKN
17:05jadi belum ada
17:06pembatasan seperti itu
17:07kalau dari etika
17:09kesehatan publik
17:09dan hukum
17:10jelas mengeluarkan
17:11penyakit tertentu
17:12karena rokok
17:13itu risikonya
17:14diskriminasi
17:15dan jelas
17:16melanggar
17:17prinsip jaminan sosial
17:18dan secara
17:20implementasi
17:20ini juga
17:21hampir
17:21mustahil
17:22untuk dilakukan
17:23karena
17:24kausalitas klinis
17:25yang sulit
17:26kita gak pernah
17:27bisa betul-betul
17:28mendeteksi
17:28apakah penyakit jantung
17:30kanker
17:30stroke
17:31itu adalah
17:31karena dari
17:33jadi
17:34jelas
17:35ini
17:36tidak bisa dilakukan
17:37tapi kalau kita lihat
17:39dari negara lain
17:40yang mereka bisa
17:41optimalkan
17:42terus menerus
17:43adalah
17:44upaya
17:45untuk
17:45mencegah
17:46perokok baru
17:47termasuk juga
17:49memberikan
17:50insentif-insentif
17:51bagi upaya-upaya
17:52menanggulangi
17:53kecanduan rokok
17:54jadi
17:55menurut saya yang pertama
17:57cakupan penuh
17:58tetap harus dilakukan
17:59termasuk juga penyakit
18:00akibat rokok
18:01pada saat bersamaan
18:02harus diintegrasikan
18:04dengan layanan
18:04berhenti merokok
18:05dan saya kira
18:06partway ini
18:07yang bisa dilakukan
18:08untuk
18:08pencegahan
18:10di masa mendatang
18:11khususnya
18:12dalam aspek
18:12meningkatnya
18:13ongkos kesehatan
18:14akibat
18:15akibat rokok
18:16ini
18:16mas media
18:17kita bicara soal
18:18data BPS
18:18rokok ini
18:19penyumbang
18:1910,7%
18:21garis kemiskinan
18:22di kota
18:22dan bahkan
18:22hampir 25%
18:23penyumbang
18:24garis kemiskinan
18:25desa
18:25apa sebetulnya
18:26kebijakan yang ideal
18:27tentang rokok ini
18:28apakah
18:28itu tadi
18:29hanya fiskal
18:30aja yang bisa
18:30diutang-atik
18:31memang
18:34gak cukup
18:34hanya dengan
18:35fiskal saja
18:35jadi
18:36perlu kerjasama
18:37lintas kementerian
18:39jadi perlu
18:39kombinasi fiskal
18:41regulasi
18:42perlu kerjasama
18:43dengan kemenkes
18:44juga
18:44layanan berhenti
18:45merokok
18:46termasuk juga
18:47perlindungan sosial
18:48dan terakhir itu
18:49penegakan hukum
18:50jadi kebijakan
18:51fiskal dan harga
18:52itu krusial
18:53betul sekali
18:53tapi bukan
18:54satu-satunya
18:55jadi
18:56beban pajak
18:57dan cukai
18:58itu harus sesuai
18:59standar WHO
19:00itu harus dilakukan
19:01perlu dilakukan
19:02penegakan
19:03tata niaga
19:04kurangi rokok
19:05ilegal
19:05topang efektivitas cukai
19:07termasuk juga
19:08regulasi
19:09non-harga ya
19:10jadi mulai dari
19:11larangan batas
19:12usia minimum
19:1421 tahun
19:15pembatasan iklan
19:16termasuk digital
19:17dan kemudian
19:18kewajiban ruang
19:20berhenti merokok
19:21dan ini harus
19:22dilakukan bersamaan
19:23persoalan
19:24masyarakat kecil
19:25yang kemudian
19:26masih banyak
19:26mengkonsumsi rokok
19:27bahkan lebih banyak
19:28daripada konsumsi makanan
19:30itu memang jadi
19:31PR yang sangat
19:32rumit
19:33untuk diselesaikan
19:34tetapi ada program-program
19:35pendampingan pemerintah
19:36yang bisa ditautkan
19:37ada program
19:38PKH
19:39misalkan
19:40pendamping PKH
19:41bisa terus mendampingi
19:43agar keluarga
19:44kemudian
19:45menggunakan
19:45keuangannya
19:47dengan bijak
19:48untuk
19:48untuk keseharian
19:51kebutuhan
19:52konsumsi rumah tangga
19:53yang lebih produktif
19:54termasuk juga
19:54investasi jangka panjang
19:56memang ini tidak mudah
19:57tetapi ketika
19:58dilakukan
19:59secara
20:00komprehensif
20:02kerjasama
20:02limpas lembaga
20:03saya kira ada harapan
20:04ada harapan
20:06kebijakan yang itu efektif
20:07adil
20:08kemudian berkelanjutan
20:09tanpa kemudian
20:10membebani
20:11banyak masyarakat
20:13khususnya negara ya
20:14dalam hal
20:15ongkos kesehatan
20:16yang terus meningkat
20:17dari waktu
20:17ke waktu
20:18selama beberapa tahun ke depan
20:19oke
20:20ini bisa jadi catatan
20:21untuk Pak Menkyu
20:22terutama
20:22soal bagaimana
20:23tadi melawan rokok ilegal
20:24bukan cuman membatasi
20:26atau ya cukainya
20:27tidak naik
20:28tapi itu tadi
20:28yang paling penting adalah
20:29bagaimana law enforcement
20:30kemudian juga bagaimana
20:31menghambat rokok ilegal
20:32termasuk juga
20:33dibarengi dengan
20:34bagaimana regulasi
20:35non harga tadi
20:36jadi ya bisa
20:36apa ya
20:37bisa seimbang
20:39begitu bagaimana
20:39kita tetap punya
20:41penerima negara
20:41tapi jasusi tetap
20:42dari kesehatan
20:44juga bisa terjamin
20:45dan juga
20:45tidak membunuh industri
20:47terima kasih
20:47Direktur Kebijakan Publik
20:48saya Lohus Media
20:49Wajudy Askal
20:49sudah bersama di Kompas
20:50saya selalu Mas Media
20:51terima kasih

Dianjurkan

2:02
Selanjutnya