Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SIDOARJO, KOMPAS.TV - Kepala BNPB, Letjen Suharyanto mengatakan hingga saat ini tim SAR gabungan terus berupaya mencari dan menyelamatkan korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan ponpes, Rabu (1/10/2025).

Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii menjelaskan terkait pencarian dan penyelamatan korban.

Basarnas terjunkan drone thermal untuk mendeteksi dan mencari korban diantara reruntuhan bangunan pondok pesantren.

Baca Juga Kepala BNPB Bicara Penanganan Insiden Ponpes Ambruk, Fokus Pencarian dan Penyelamatan Korban di https://www.kompas.tv/regional/620578/kepala-bnpb-bicara-penanganan-insiden-ponpes-ambruk-fokus-pencarian-dan-penyelamatan-korban

#ponpesambruk #bnpb #basarnas #evakuasi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/620580/basarnas-dan-tim-gabungan-gunakan-drone-thermal-untuk-cari-korban-di-runtuhan-bangunan-ponpes
Transkrip
00:00Ya, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu yang juga menjadi bagian dari kesedihan kita.
00:09Saya ingin menambahkan apa yang disampaikan oleh Kepala BNPB tadi.
00:13Yang pertama, kita semuanya menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam
00:20atas musibah yang terjadi di Pondok Pesantren Kosini ini.
00:24Khususnya kepada keluarga-keluarga yang saat ini, anak-anak kita yang masih dinyatakan belum ditemukan.
00:35Saya ingin sampaikan yang pertama bahwa kehadiran Badan Sar Nasional
00:41dan kebetulan pagi ini Bapak Kepala BNPB sendiri hadir di sini.
00:45Ini merupakan adalah wujud perhatian langsung oleh pemerintah pusat
00:51untuk hadir di tempat kejadian pada saat kejadian yang terjadi ini menjadi sesuatu yang khusus.
01:02Bahkan tadi sudah dideklir oleh pemerintah bahwa ini sudah masuk di kategori bencana.
01:10Apa yang dilakukan Badan Sar Nasional pada saat kejadian terjadi?
01:1538 menit informasi itu sampai di kantor SAR Surabaya.
01:24Dan saat itu langsung tim pertama diberangkatkan, tim kedua diberangkatkan dan langsung dilaksanakan operasi.
01:32Tentunya operasi yang kita laksanakan sesuai dengan amanah undang-undang,
01:39kita akan melaksanakan operasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan.
01:48Dan saya sampaikan kepada teman-teman media,
01:52kita cukup berterima kasih pada saat kejadian yang menyentuh kemanusiaan ini terjadi.
01:59Ada 65 instansi yang tergabung dengan jumlah personil 300 pagi ini total 379 personil yang tergabung dalam operasi gabungan ini.
02:15Kemudian pada saat kita sama-sama mengetahui bahwa
02:19kondisi kejadian merupakan reruntuhan
02:22dari tiga lantai dan ada bangunan lantai keempat yang sedang dibangun.
02:29Terjadi, di sini sebenarnya merupakan material-material beton yang bertumpuk-tumpuk.
02:38Sehingga dari kondisi ini,
02:40kalau dalam istilah SAR,
02:41tipe reruntuhannya sebenarnya tipe pancake,
02:46harus dilaksanakan penanganan khusus.
02:49Pada saat begitu tim SAR dahadir melaksanakan assessment dengan fasilitas yang dimiliki,
02:59kita mendetek masih ada beberapa korban yang memungkinkan masih bisa kita selamatkan.
03:07Sehingga pada saat itu,
03:11Badan SAR Nasional langsung mengirim
03:14Badan SAR Special Group yang dari kantor pusat,
03:20kemudian kita mengerahkan kantor SAR yang ada di Jogja dan juga kantor SAR yang ada di Semarang
03:27dengan peralatan khusus untuk melaksanakan tindakan rescue yang dilaksanakan di sini.
03:36Jadi saya sampaikan bahwa,
03:39pada saat ada korban yang memungkinkan masih bisa kita selamatkan,
03:43prinsip basarnas atau visi dari shot and rescue internasional bahwa
03:50satu nyawa itu menjadi aset negara yang tidak bisa dihitung nilainya.
03:57Karena memungkinkan, apalagi di sini yang menjadi korban adalah anak-anak kita,
04:02yang memungkinkan bisa membawa negeri ini mudah-mudahan bisa lebih baik.
04:07Karena itu operasi yang kita laksanakan,
04:10benar-benar serius,
04:11menggunakan aturan-aturan yang ada,
04:14dan teman-teman juga tahu bahwa
04:16kemampuan Badan SAR Nasional tergabung dalam International Shot and Rescue Advisor Group,
04:22kita memiliki sertifikat untuk penanganan khusus,
04:26sehingga apa yang kita lakukan,
04:28disitulah kadang-kadang kita butuh teman-teman media untuk bisa mensosialisasikan kepada masyarakat.
04:35Bukan berarti kita tidak menginginkan masyarakat untuk ikut bergabung,
04:39untuk segera melaksanakan penyelamatan bersama-sama.
04:44satu hal sedikit yang ingin saya sampaikan.
04:48Jadi pada saat kita menggunakan teknologi,
04:51untuk mendetek di mana ada korban yang masih memungkinkan hidup,
04:56ataupun yang dinyatakan sudah meninggal,
04:58kita memiliki teknologi.
04:59teknologi.
05:00Mulai dari alat-alat detektor sampai kita menggunakan drone thermal.
05:06Dan sistem alat ini bekerja atas dasar suhu tubuh manusia yang melaksanakan aktivitas.
05:13Kalau disitu banyak orang, alat-alat ini tidak akan pernah bisa bekerja dengan baik.
05:18Karena itu sebenarnya,
05:20kemarin misalkan ada tindakan untuk clear area.
05:24Semua personil diajak untuk keluar.
05:29Bukan karena kita tidak kepingin teman-teman media untuk ikut bergabung melihat secara nyata.
05:36Kita bekerja profesional,
05:38apapun yang kita lakukan,
05:40setiap saat akan kita de-clear.
05:42Saya melaksanakan pass release di kantor pusat Basarnas,
05:44sudah saya sampaikan ke teman-teman media.
05:47Dan saya sampaikan untuk informasi secara berkala,
05:49SMC yang ada di sini,
05:52paling tidak dua hari akan bisa berinteraksi kepada teman-teman dan juga masyarakat
05:57untuk menyampaikan informasi perkembangan operasi yang dilaksanakan.
06:02Jadi kita mengharapkan operasi ini bisa segera kita selesaikan.
06:08Saat ini,
06:09kita mengejar golden time,
06:12karena dimungkinkan dari golden time inilah
06:15yang kita detek masih ada kehidupan ini
06:18masih memungkinkan untuk bisa kita selamatkan dalam kondisi hidup.
06:25Sesuai teori,
06:26memang 72 jam.
06:29Namun,
06:30pada saat kita sudah bisa menyentuh korban,
06:32kita sudah bisa mensuplai
06:33minuman, vitamin,
06:38bahkan infus sudah bisa kita berikan
06:39memungkinkan yang bersangkutan ini bisa bertahan lebih lama.
06:44Terkait dengan kesulitan,
06:46kita tahu sendiri bahwa konstruksi yang saat ini terjadi,
06:50reruntuhan ini,
06:52satu titik ada getaran saja bisa menyenimbulkan dampak-dampak yang lain.
06:57Sehingga kita akan melakukan alternatif-alternatif tindakan.
07:01Saat ini untuk menyentuh ke titik korban,
07:04kita harus melalui,
07:05kita membuat gorong-gorong di bawah tanah.
07:07dan kalau kita tahu konstruksi awal dari permukaan dasar dari barungan ini,
07:15merupakan timbunan-timbunan dari bangunan-bangunan lama.
07:19Sehingga pada saat kita membuat galian ini pun beresiko,
07:23kiri kanan juga ada longsoran-longsoran kecil.
07:26Sehingga ases untuk bisa masuk hanya relatif di 60 cm.
07:31karena ada di situ ada kolom-kolom beton-beton yang terjadi.
07:38Dan itulah sebenarnya yang kita hadapi,
07:40bukan berarti kita tidak kepingin terbuka masyarakat untuk bergabung,
07:44tapi untuk dipahami bahwa pada saat kita melaksanakan tugas khusus di dalam rescue ini,
07:52memang perlu adanya clear area, misalkan seperti itu.
07:56Nah secara teknis mungkin nanti dari...

Dianjurkan