00:00Berkali-kali sudah, Koalisi Masyarakat Sipil mendesakkan Polri membebaskan para aktivis yang terlibat dalam demo di akhir Agustus.
00:08Tak hanya itu, Ibu Negara keempat RI Sinta Nuria Wahid bahkan siap menjadi penjamin dibebaskannya para aktivis.
00:14Lalu apa yang membuat polisi tak kunjung membebaskan para aktivis pada demo Agustus?
00:19Kami diskusikan ini bersama para narasumber.
00:20Bergabung saat ini Ketua Penasihat Ahli Polri, Ito Sumardi, dan Ketua PBHI Julius Ibrani.
00:27Selamat sore semuanya dengan Tifa, apa kabar?
00:28Selamat sore, Pak.
00:31Terima kasih semua sudah bergabung dalam resursi kali ini.
00:34Begini, Pak Ito, karena kan ini suara dari Koalisi Masyarakat Sipil sudah meminta agar segera dibebaskan para aktivis ini,
00:41bahkan jauh sebelumnya gerakan nurani bangsa sudah menyuarakan hal yang sama.
00:45Tapi sampai detik ini belum ada upaya pembebasan terhadap para aktivis ini, apa hal yang mengganjal sebetulnya, Pak?
00:50Ya, pertama bahwa tentunya sikap resmi Polri ya, terhadap permintaan pelepasan aktivis yang ditahan ini,
00:59tentunya kita menghormati aspirasi dan permintaan berbagai tokoh masyarakat.
01:03Namun negara kita, negara hukum, pasti kual bahwa proses hukum terhadap para aktivis tetap dijalankan secara profesional berdasarkan alat bukti dan pertimbangan penyidik.
01:14Namun kan Pak Kapolri sudah mengatakan beliau akan memperhatikan semua permintaan.
01:18Tentunya penangguhan penahanan ini pun juga ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
01:25Tanpa ada alat bukti ataupun keyakinan penyidik bahwa ada bukti pidana terkait dengan masalah yang dilakukan para aktivis tersebut,
01:35tentunya penyidik juga tidak berani mengambil satu resiko ya untuk melakukan penahanan.
01:40Karena kan itu bisa saja dilakukan misalnya pra-peradilan dan lain sebagainya.
01:44Dan ini akan sangat menentukan bagaimana kredibilitas penyidik.
01:47Tapi Pak Kapolri sudah menyampaikan kepada jajaran, segera dilakukan pemilahan.
01:53Pemilahan-pemilahan, kemudian nanti persyaratan penangguhan penahanan akan menjadi pertimbangan.
01:59Dan saya kira karena ini memang beliau sudah membuka diri, akan ada ruang yang memungkinkan bagi para aktivis ini
02:07bisa ditangguhkan penahanan dengan catatan bahwa kalau mereka betul-betul terlibat dengan ada satu alat bukti
02:14atau dua alat bukti minimal itu tentunya kita lakukan adalah langkah-langkah hukum.
02:20Banyak pihak yang bersedia menjadi penjamin buat mereka untuk dibebaskan, kemungkinannya berarti besar nggak Pak untuk para aktivis ini dibebaskan?
02:28Ya kan, kalau yang menjamin kan belum tentu mengetahui apa yang dilakukan oleh yang saat ini ya aktivis yang sedang ditahan.
02:36Kan yang memiliki alat-alat bukti itu adalah para penyidik ya.
02:39Jadi pertimbangan penyidik ini pun juga banyak ya, karena kita juga tahu bahwa ada ruang-ruang yang bisa dilakukan untuk memberikan satu jaminan ya.
02:48Kita kan juga mengatakan bahwa aspirasi daripada masyarakat ini harus dihormati.
02:54Ini kan adalah aspirasi demokratis ya dan juga polisi saat ini sedang berupaya untuk berbenah.
03:01Saya kira masih banyak kesempatan ataupun ruang-ruang yang bisa dilakukan dengan catatan.
03:05Dengan catatan tadi Mas Tifa, bahwa proses hukum tentu harus selalu berlaku terus, berjalan terus ya.
03:13Soal bagaimana hasilnya itu kan kita juga bagian daripada criminal justice system.
03:19Tentunya tergantung daripada kejaksaan ataupun nanti dipengadili.
03:23Nah ini kan akhirnya jadi ada yang berbeda, pandangan yang berbeda juga di sini Mas Julius.
03:27Anda dan teman-teman koalisi masyarakat sipil bilang bahwa teman-teman aktivis ini bukan pelaku kriminal tapi menjalankan fungsi demokrasi sebenarnya.
03:34Tapi Kak Polri kepada Kompas TV terakhir kali menyampaikan bahwa ada bukti kuat yang membuat mereka harus ditahan.
03:39Bukti penghasutan, provokasi, sampai ajakan untuk merakit bom Molotov.
03:43Itu gimana ngerespon itu?
03:44Ya jadi begini Tifa, saya ada dua hal yang ingin saya sampaikan gitu ya.
03:49Ini juga pesan saya langsung kepada Jenderal Ito yang terhormat.
03:52Jadi di lapangan, saya sendiri ada di TKP ketika itu, kami melihat ada kelemahan dalam strategi intelijen teman-teman polisi dan juga strategi yang namanya selektif konsep gitu ya.
04:07Jadi di lapangan kami melihat ada empat kelompok yang berbeda, di mana dua kelompok itu adalah seorang yang bertubuh kekar dan itu bukan sipil biasa.
04:16Dan kelompok yang kedua adalah kelompok yang memang untuk melancarkan serangan kepada aparat, merusak dan segala macam.
04:23Sementara kelompok kami, kelompok ketiga adalah kelompok aktivis HAM bersama korban-korban yang memang menuntut penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia.
04:32Kelompok keempat adalah masyarakat lepas, masyarakat umum yang peduli terhadap kondisi dan dia ikut berdemonstrasi.
04:38Nah pada saat terjadi kericuhan, pengerusakan, penghasutan, pembakaran dan segala macam itu ada di kelompok satu dan kelompok dua.
04:46Dan kami jelas lihat di situ.
04:48Nah ketika dikatakan ada dugaan tindak pidana penghasutan yang menyebabkan pengerusakan, kericuhan dan segala macamnya,
04:56maka kami melihat di fakta lapangan adalah kelompok pertama dan kedua.
04:59Itu yang pertama.
05:00Yang kedua, untuk nama-nama teman-teman yang kami dampingi, begitu ya memang latar belakangnya adalah aktivis pro-demokrasi, aktivis HAM,
05:10dari latar belakang NGO, aktivis mahasiswa dan yang lain.
05:13Dari pemeriksaan demi pemeriksaan, kami tidak melihat adanya korelasi dan relevansi yang langsung antara alat bukti yang digunakan dengan unsur-unsur dari dugaan tindak pidana penghasutan dan kericuhan.
05:28Nah jadi ini tidak terang-penderang.
05:30Sehingga kalau, sorry saya potong di sini, sorry saya potong, karena kalau melihat tuntutan dari teman-teman koalisi masyarakat sipil bahwa pembebasan ini harus dilakukan terhadap para aktivis,
05:39apakah ini jadi bagian indikator bahwa teman-teman melihat polisi memang benar-benar berbenar, benar-benar berubah kalau aktivis dibebaskan?
05:46Pak itu pasti, itu pasti Tifal.
05:48Jadi gagasan kita, usulan kita, dorongan kita untuk membebaskan para aktivis ini ada dasarnya.
05:54Tadi substansi, yang kedua saya mau katakan begini.
05:57Hari ini kita mendapatkan informasi bahwa Polda Jawa Timur mengembalikan buku-buku yang tadinya disita dan dikatakan terkait dengan dugaan tindak pidana.
06:05Ini satu titik cerah Tifal.
06:07Titik cerah untuk melakukan proses hukum yang tadi Jenderal Ito sampaikan secara terbuka, secara legowo, dan secara objektif.
06:16Kami paham situasi tekanan pada saat demonstrasi dan segala macam sebagaimana disampaikan oleh Pak Kapolri.
06:20Tapi jangan juga dalam pemeriksaan teman-teman, tekanan-tekanan itu kemudian membuat adanya keterpaksaan proses hukum terhadap teman-teman yang benar-benar aktivis.
06:30Tifal, kami setuju para perusuh itu, kami setuju para yang bertubuh kekar dan berkepala cepak itu ditangkap dan diproses hukum.
06:39Tapi tidak dengan teman-teman aktivis yang betul-betul berjuang untuk demokrasi, Tifal.
06:43Nah, dorongannya begitu Pak Ito. Ini semangatnya adalah menjaga demokrasi dari teman-teman aktivis ini.
06:48Makanya ada dorongan agar mereka dibebaskan. Gimana ngerespon itu?
06:51Ya, jadi begini Mas. Saya sangat menghormati ya Mas Julius.
06:56Karena bagaimanapun juga, apa yang diperjuangkan mereka juga tentunya memperjuangkan juga dari orang-orang kecil.
07:03Termasuk anggota-anggota kepolisian kita yang memang ya hidupnya dia juga kan saat ini juga mereka terbatas ya.
07:09Tentunya ini kan semuanya adalah didasarkan kepada panggilan tugas, sumpah, jabatan.
07:15Nah, tentunya Mas, disini kan ada yang namanya digudakan mungkin CCTV, kemudian ada digital forensik.
07:21Nah, ini yang akan terbuka secara terbuka nanti kalau memang ada permintaan penangguhan-penanganan.
07:27Tentunya Pak Kapoli sudah menjamin akan memberikan ruang untuk kita berdiskusi.
07:32Sehingga betul-betul tidak ada lagi istilah polisi menjolimi aktivis.
07:36Ya, saya kira itu sangat keliru karena yang kita juga berterima kasih ya dengan ada reformasi Polri ini adalah
07:42merupakan bunga karya dari para aktivis ya pada saat tahun 1989.
07:47Nah, saya kira pasti akan ada ruang tersebut dan kami kan kebetulan Mas Ipal di penasihat Alika Polri ada 32 orang.
07:5529 itu semuanya adalah orang-orang non-Polri dan beliau itu berbesar, aktivis HAM dan lain sebagainya.
08:01Kemudian mereka juga akan bisa memberikan masukan kepada Pak Kapoli.
08:04Terakhir singkat saja Mas Julius, kalau kemudian pembebasan itu tidak dipenuhi, mereka tetap ditahan.
08:10Apakah kemudian teman-teman koalisi masyarakat sipil akan ya kalau diundang lagi diskusi ya kemungkinan akan pikir-pikir lagi nih?
08:16Nah, ini jadi pemicu sekaligus indikator keseriusan dalam kerangka reformasi Polri yang kita harapkan.
08:23Ketika kemarin sudah diskusi terbuka, beberapa masukan langsung diterima.
08:27Ada larangan strobo, ada pengembalian alat buktisita berupa buku dan segala macam.
08:31Jadi indikator pembebasan ini, ini bentuk komitmen yang kuat Polri dan sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat terpasok aktivis kepada Polri 100% Mas Tipal.
08:42Itu jaminannya.
08:43Baik, Mas Julius, Pak Ito, terima kasih banyak sudah berbicara bersama kami.
08:47Sehat selalu semuanya.
08:47Selamat sore.
08:48Ya, selamat sore.
08:49Terima kasih.