Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 6 minggu yang lalu
RUBICNEWS.COM - Peristiwa keracunan massal pelajar penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat ditemukan di dua kecamatan yang berbeda dalam satu hari, Rabu (24/9/2025).

Jumlah korbannya pun sudah mencapai ratusan orang dan langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memastikan sudah mendatangi langsung lokasi keracunan massal di dua kecamatan ini.

Adapun keracunan diduga berasal dari makanan yang disajikan oleh dua dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Ada SPPG Cihampelas namanya Mekarmukti, ada SPPG Cipongkor yang di sini namanya Neglasari. Ada dua SPPG," ujar Herman saat ditemui awak media di Posko GOR Cipongkor.

Penerima program MBG dari SPPG ini targetnya para pelajar dan jumlahnya tergolong banyak.

Sehingga, tidak mengherankan jumlah korban pun banyak yang saat ini menjalani perawatan.

"Untuk SPPG Mekarmukti yang di Cihampelas itu kurang lebih ada 1.600 anak yang mendapatkan MBG. Hari ini ada anak SD, SMP, SMA, dan yang setara MI, MTs. Yang teridentifikasi (keracunan) tadi ada 100 lebih, karena dinamis," katanya.

Sementara, SPPG di Cipongkor mencatat penerima MBG sebanyak 3.800 anak, dan yang teridentifikasi keracunan ada 500 orang--yang kini telah diberikan penanganan.

"Ada 400 orang di sini, di Cipongkornya, ada 100 orang di Desa Citalem. Kami sudah cek dua-duanya, kondisinya seperti itu," ujarnya.

Sebagai informasi, data ini masih bersifat sementara, sebab pemerintah daerah saat ini mengerahkan seluruh tenaga kesehatan untuk menangani keracunan ini.

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Keracunan masal pelajar, penerima program makan bergisi gratis terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Rabu Siang
00:09Ratusan siswa dari dua kecamatan Cihampelas dan Cipongkor dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari dapur MPG
00:18Sekda Jawa Barat Herman Juryatman menyebut lebih dari 600 anak teridentifikasi sebagai korban dan kini dirawat di sejumlah fasilitas kejahatan
00:27Pendataan masih berlangsung, sementara pemerintah daerah mengarahkan tenaga medis untuk penanganan darurat
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan