Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 18/4/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno memberikan analisisnya soal kembali mencuatnya isu 'matahari kembar', terutama usai Dasco bertemu dengan sejumlah elit politik PKS.

Adi mengatakan hal ini merupakan wajar di tengah dinamika politik yang terus berkembang.

Ia mengatakan bahwa peristiwa seperti ini bisa dikaitkan dengan banyak hal. Terutama, pemerintahan Prabowo yang tengah memasuki bulan ke-6 bisa dikaitkan juga dengan 'matahari kembar' di tengah isu reshuffle.

Simak pernyataan selengkapnya melalui tayangan berikut.

#adiprayitno #prabowo #jokowi #mataharikembar

Baca Juga [FULL] Polemik 'Matahari Kembar': Muncul Isu Reshuffle-Loyalitas Menteri Prabowo Dipertanyakan di https://www.kompas.tv/nasional/587746/full-polemik-matahari-kembar-muncul-isu-reshuffle-loyalitas-menteri-prabowo-dipertanyakan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587750/analisis-adi-prayitno-soal-pertemuan-dasco-elit-pks-hingga-isu-prabowo-jokowi-matahari-kembar
Transkrip
00:00Selamat petang Mas Yassir, Mas Adi.
00:01Selamat petang Mas Yassir, Senoh.
00:03Ya saya ke Mas Adi dulu Mas Adi, kalau kita lihat kan menteri-menteri dan juga Gerinda sendiri sebenarnya sudah bantah soal isu matahari kembar ini.
00:11Tapi kemarin kita diperlihatkan dari caption ataupun foto yang diposting oleh ketua harian Gerinda Sufi Dasko yang memposting foto bersama dengan petinggi PKS.
00:20Kalau dikaitkan dengan isu matahari kembar, kemudian dengan usai PKS ini melontarkan kritik ke menteri-menteri yang disebut Jokowi ini masih bos, apa yang Anda baca?
00:33Ya saya kira memang tidak mudah sebenarnya merangkai puzzle politik dari begitu banyak dinamika politik yang belakangan ini berkembang.
00:41Termasuk juga soal pertemuan politik ya, pimpinan DPR yang sekaligus adalah orang penting di Gerindra.
00:48Prof Dasko dengan sejumlah elit PKS.
00:52Tapi saya membaca ada kemungkinan dua hal.
00:55Pertama memang dalam politik itu kan tidak ada yang kebetulan.
00:58Pasti ada konteks politik yang selalu dikait-kaitkan.
01:01Publik mengaitkan pertemuan antar pimpinan elit itu sangat mungkin dikaitkan dengan statement dan pernyataan Mahfra Dhani Alisera beberapa waktu yang lalu
01:10terkait dengan kekhawatiran munculnya matahari kembar, terkait dengan sejumlah menteri, wakil menteri yang berdatangan ke Solo.
01:19Tentu statement Mahfra Dhani Alisera itu kan dalam banyak hal sudah menimbulkan kegaduhan, menimbulkan kontroversi,
01:25dan bahkan dalam banyak hal Mahfra Dhani Alisera itu kan diserang oleh partai-partai politik lain pendukung Pak Prabowo.
01:31Karena dianggap mempolitisir dan menganggap itu adalah sebagai sebuah statement yang dinilai bisa memecah belah antar pimpinan.
01:39Itu yang pertama Mas, itu tidak bisa dibangka.
01:41Tapi yang kedua memang, belakangan ini kan santar bahwa memasuki 6 bulan, persis tanggal 20 nanti, April 2025,
01:49Prabowo Subianto sudah genap 6 bulan menjadi presiden di Republik Indonesia.
01:53Di situlah muncul soal kemungkinan partai-partai yang selama ini mendukung Prabowo secara informal seperti PKS dan termasuk PDIP,
02:02itu sangat mungkin akan diajak serta menjadi bagian dalam koalisi pemerintah.
02:07Memang secara eksplisit tidak ada kader PKS yang jadi Menteri Prabowo,
02:12kita juga tidak melihat misalnya ada kader PDIP yang menjadi bagian dari Prabowo,
02:16tapi secara prinsip misalnya, baik PKS ataupun PDIP itu kan sudah memberikan dukungan politik secara total
02:23terhadap segala hal yang sudah diputuskan oleh pemerintah.
02:27Wajar kalau kemudian di tengah isu reshapal, banyak sekali spekulasi soal kemungkinan.
02:32Dan secara eksplisit misalnya PKS dan PDIP akan diajak menjadi bagian koalisi pemerintah di dalamnya.
02:37Di mana ada kader PKS, mungkin juga ada kader PDIP yang diminta untuk memperkuat barisan koalisi merah putih.
02:44Saya kira dua hal itu yang paling mungkin bisa kita nalar,
02:47terkait dengan bagaimana rumitnya puzzle politik yang belakangan ini muncul,
02:52silik berganti, sangat dinamis dan tentu ini tidak bisa hanya dinalar oleh orang biasa.

Dianjurkan