Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menanggapi fenomena pengibaran bendera putih oleh masyarakat Aceh di tengah bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Tito mengatakan pengibaran bendera putih sebagai aspirasi masyarakat atas terjadinya bencana.

"Menurut kami wujud aspirasi warga dalam menghadapi situasi bencana yang dialami. Kami mendengar, pemerintah mendengar, memahami berbagai kritik masukan dan sikap masyarakat dan upaya pemerintah Indonesia dalam penanganan bencana di Sumatra," ujar Tito dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (19/12/2025).

Sementara itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem menilai bendera putih bentuk solidaritas bukan tanda menyerah.

"Bendera putih itu bukan tanda menyerah. Itu bentuk solidaritas, simpati, dan juga cara masyarakat menyampaikan bahwa mereka membutuhkan perhatian dan bantuan," ujar Muzakir Manaf, Kamis (18/12/2025).

Baca Juga Gubernur Mualem Buka Suara soal Bendera Putih yang Dikibarkan Warga Aceh di https://www.kompas.tv/nasional/638645/gubernur-mualem-buka-suara-soal-bendera-putih-yang-dikibarkan-warga-aceh

#aceh #mendagri #benderaputih



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/638655/jawab-mendagri-tito-dan-gubernur-aceh-muzakir-manaf-soal-bendera-putih-berkibar-di-tengah-bencana
Transkrip
00:00Wujud aspirasi warga dalam menghadapi situasi bencana yang dialami.
00:07Kami mendengar, pemerintah mendengar, memahami berbagai kritik,
00:12masukan dan sikap masyarakat terupaya pemerintah Indonesia
00:15dalam penanganan bencana di Sumatera.
00:20Dengan segala kerendahan hati kami minta maaf ya,
00:23bila ada kekurangan yang ada.
00:25Nah, memang kendala yang dihadapi cukup besar karena medan yang cukup berat ya.
00:33Namun, sebagai pemerintah Indonesia, kami berkewajiban untuk terus bekerja,
00:38mengatasi berbagai kendala, memperbaiki kinerja,
00:42dan secepatnya memenuhi kebutuhan darurat saudara-saudara kita
00:45di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
00:50Uluran tangan dari warga masyarakat telah banyak bantu.
00:52Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
00:59yang telah tulus membantu masyarakat Indonesia
01:03atas urunan tangan dan usaha gotong rohing lakukan.
01:08Sekitar terus bersama-sama dalam bingkai soliditas kebangsaan dan kemanusiaan
01:15untuk segera memulihkan.
01:19Kemudian yang kedua, berkaitan dengan surat tadi disampaikan oleh Gubernur Aceh,
01:25kami sudah mengecek,
01:27yang UNDP dan UNICEF,
01:30Kederaan Komunikasi dan Pemerintah Aceh,
01:33bahwa surat itu sudah kami baca,
01:34dan juga ada tembusan yang kemendakri.
01:41Surat itu di tanah tangan barcode,
01:43jadi tanah tangan elektronik.
01:45Dan Pak Gubernur, Pak Mohdzatir Manaf ini menyatakan
01:50di media bahwa beliau tidak mengetahui itu.
01:55Jadi, staf yang menyampaikan surat tersebut,
02:01kami cek sepertinya sekda yang mengirim karena adanya tawaran.
02:07Dan kemudian kami sudah mengecek juga langsung ke UNDP dan UNICEF,
02:13apa kira-kira bentuk bantuan yang akan dapat diberikan
02:16karena adanya surat dari pemerintahan Aceh.
02:19Yang paling mungkin,
02:23kalau tidak diterapkan dalam status pencana nasional,
02:25adalah counseling,
02:27perutama untuk anak-anak dan wanita.
02:31Nah, ini yang akan kita bicarakan dalam bentuk counseling yang
02:35bentuknya seperti apa,
02:39sebanyak apa, sebesar apa.
02:41Itu yang akan kita pertimbangkan.
02:43Tapi itu kira-kira komunikasi yang sudah kami lakukan,
02:45baik dengan pemerintahan Aceh,
02:47maupun dengan UNDP dan
02:49UNICEF.
02:51Kalau bendera putih,
02:52kalau kita artikan semua masuk,
02:57menurut kecamatan saya ya,
02:59sebagai solidarity,
03:02sebagai rasa simpatisan,
03:05dan rasa ingin dibantu,
03:08seperti itu.
03:09Kemana kita arah?
03:10yang jelas,
03:11yang jelas,
03:11dera putih itu dapat,
03:15seperti,
03:17sepertinya,
03:23ada untuk perhatian orang lain.
03:30bukan menyerah soalnya,
03:32apa adanya dari pemerintah,
03:35dari perusahaan provinsi,
03:36dari perusahaan provinsi,
03:37dan perusahaan provinsi,
03:38sedang menyeluruhkan,
03:39sedang mengupayakan,
03:40sampai saya lihat tadi,
03:41tidak kita balik belakang tangan,
03:43hari ini banjir,
03:44besok dibangun,
03:45habis ini,
03:46semuanya,
03:46tidak mungkin,
03:47ini sudah berapa hari,
03:48sudah berapa satu hari,
03:49kita lihat sendiri,
03:51kita bukan hudu dia semuanya,
03:53juga perusahaan provinsi,
03:54bukan hudu dia,
03:55mengusahkan juga,
03:57kita fahamlah,
03:58saya Sintia Rompas,
04:07saksikan program-program Kompas TV,
04:10melalui siaran digital,
04:11pay TV,
04:12dan media streaming lainnya.
04:14Kompas TV,
04:15independen,
04:16terpercaya.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan