Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto menanggapi usulan masyarakat agar banjir Sumatera ditetapkan sebagai bencana nasional. Ia menegaskan pemerintahannya masih mampu menangani bencana banjir Sumatera sehingga tidak menaikkan status.

"Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali. Saya monitor terus, ya," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol TNI Teddy Indra Wijaya menegaskan penanganan banjir Sumatera sudah skala nasional.

"Sejak hari pertama tanggal 26, pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional di tiga provinsi ini. Langsung mobilisasi nasional," ujar Teddy, Jumat (19/12/2025).

Baca Juga Soal Bencana Sumatera, Seskab Teddy: Masih Ada Pihak yang Terus Saja Bahas Status Bencana Nasional di https://www.kompas.tv/nasional/638523/soal-bencana-sumatera-seskab-teddy-masih-ada-pihak-yang-terus-saja-bahas-status-bencana-nasional

#prabowo #seskabteddy #banjir



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/638647/prabowo-hingga-seskab-teddy-soal-status-bencana-nasional-untuk-banjir-sumatera-parasot
Transkrip
00:00Kemudian, kalau untuk penetapan bencana nasional sementara belum, setahu saya, setahu saya, mohon maaf kalau saya nanti mau dikoreksi, tapi perlakuannya adalah perlakuan nasional.
00:15Dari hari pertama, pemerintah pusat sudah menilai sendiri bahwa harus turun dan kemudian dari hari pertama sudah dilakukan dengan prosedur nasional.
00:30Jadi, semua sudah all out ke sana, bahkan bawa prosedur sendiri ke sana, banyak sekali sudah menteri, panglima TNI, Menhan, banyak sekali sudah ke Sumatera Barat, ke Sumatera Utara, ke Aceh, dengan mengerahkan semua kekuatan nasional.
00:54Ada yang droppingnya langsung Jakarta. Jadi itu. Jadi masalah status itu mendapat saya penting, tapi yang paling utama itu kan perlakuannya.
01:09Tindakannya itu yang penting. Tindakan nasional.
01:12Dan Bapak Presiden sendiri memimpin rapat dari hari pertama, hari ini beliau meninjau langsung.
01:21Saya kira itu.
01:23Baik.
01:24Saya ditelpon banyak pimpinan kepala negara ingin kirim bantuan, saya bilang terima kasih konsumen Anda, kami mampu.
01:34Indonesia mampu mengatasi ini.
01:37Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional.
01:44Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi.
01:52Jadi situasi terkendali, saya monitor terus.
01:58Dan kita sudah merencanakan, segera akan kita bentuk, apakah kita menamakan badan atau satgas rehabilitasi dan rekonstruksi.
02:17Segera kita akan bangun hunian-hunian sementara dan hunian-hunian tetap.
02:22Bahkan mungkin saya dapat laporan dari Menteri Perumahan ya, mungkin mulai hari minggu ini kita sudah mulai membangun 2.000 rumah.
02:37Kemungkinan rumah ini bisa langsung saja jadi rumah tetap ya.
02:42Jadi semua unsur juga nanti berkeliria sama.
02:45Jangan ada alasan cari lahan dan sebagainya, pakai lahan milik negara yang ada.
02:52Kalau perlu PT.PN, kalau perlu konsesi-konsesi hutan itu, kita pakai semua.
03:06Jadi sekarang ini saatnya terus kita bekerja sangat keras.
03:15Anggaran APBN sudah kita siapkan.
03:21Dan saya katakan bahwa anggaran ini kita siapkan karena memang uangnya ada.
03:29Dan uangnya ada karena justru pemerintah kita yang saya pimpin, di awal pemerintah kita,
03:37kita menghemat ratusan triliun yang saya diserang, saya dimaki-maki bahwa efisiensi ini salah.
03:48Baru ada di dunia ini ada demonstrasi menentang efisiensi.
03:56Padahal efisiensi itu ada di pasal 33, Undang-Undang Dasar 45.
04:01Saudara-saudara, ayat 4.
04:09Justru karena kita laksanakan efisiensi, kita kurangi semua kemungkinan korupsi, kebocoran,
04:17kita punya uang sekarang.
04:18Di akhir minggu-minggu terakhir bulan tahun ini, kita punya uang.
04:28Itu coba.
04:29Per ekonomi nasional diselenggarakan berdasar atas azas demokrasi ekonomi
04:35dengan prinsip kebersamaan efisiensi berkeadilan.
04:41Tapi ada yang menggerakkan.
04:44Menentang efisiensi.
04:46Dengan efisiensi, kita punya kemampuan, kita punya kekuatan sekarang.
04:52Jadi saudara-saudara, kita sudah siap, terima kasih.
04:57Kita sudah siapkan.
05:00Kemudian semua gubernur yang berdampak,
05:04langsung saya perintahkan mengirim dana operasional taktis 20 miliar,
05:12semua bupati wali kota di 52 kebobatan kota yang terdampak,
05:17langsung saya kirim 4 miliar rupiah.
05:20Dan ini sudah langsung dan sudah diterima di luar anggaran pemulihan.
05:26Masih ada pihak-pihak yang terus saja membahas status bencana nasional.
05:36Jadi gini, bencana ini ada di tiga provinsi.
05:41Ketiganya terdampak.
05:43Tapi mungkin satu dua minggu ini semua fokusnya hanya ke Aceh.
05:49Sejak hari pertama, tanggal 26,
05:56pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional di tiga provinsi ini.
06:03Langsung mobilisasi nasional.
06:07Mari kita fokus ke substansinya.
06:09Sudah ada 50 ribu pasukan di sana,
06:15TNI, PORI,
06:1650 ribu lebih pasukan di sana,
06:20TNI, PORI,
06:21Basarnas,
06:21dan relawan-relawan banyak sekali.
06:25Di seminggu pertama ada 26 ribu,
06:27seperti Pak Kasar bilang saat awal-awal.
06:30Dari yang sudah ada di sana.
06:32Kemudian yang kedua,
06:34katanya kalau enggak bencana nasional,
06:36anggaran enggak dari pusat.
06:37Bapak Presiden sudah jawab dari awal.
06:40Semuanya ini akan menggunakan dana pusat.
06:44Disampaikan 60 triliun akan sudah dikeluarkan secara berangsur untuk membangun kembali.
06:53Rumah sementara, rumah budi yang tetap fasilitas semuanya,
06:57gedung DPRD, kecamatan juga,
07:01dan juga langsung seluruh bupati, wali kota 52 itu
07:05diberikan uang cash
07:07untuk di hari itu.
07:10Bila ada kebutuhan lain,
07:11tinggal sampaikan,
07:13pasti dikasih juga.
07:14Dan tentunya,
07:16bantuan dari segala macam sudah masuk ke kabupaten itu.
07:20Kemudian yang ketiga,
07:22dibilang kalau tidak bencana nasional,
07:24sarana,
07:26prasarana,
07:27fasilitas,
07:28tidak ada dari pusat.
07:29Sudah dijawab juga di lapangan,
07:33seratus lebih kapal, pesawat, helikopter,
07:37sudah ke sana.
07:40Ada alat berat dari PU mungkin totalnya sekitar seribu mungkin.
07:44Diangkut dari manapun di Indonesia ini,
07:46diangkut ke sana.
07:49Kemudian,
07:50kalau tidak bencana nasional,
07:52pemulihan infrastruktur hanya di daerah.
07:54Semuanya sudah digerakkan ke sana.
07:56Perlu waktu,
07:58makanya kita sama-sama.
08:00Gitu ya.
08:02Jembatan banyak putus,
08:03jalan banyak putus,
08:04berangsur-angsur disambung.
08:06Jembatan sudah langsung dibuktikan,
08:08satu minggu,
08:09tujuh sampai sepuluh jadi.
08:11Itu yang kerja,
08:12bukan satu dua orang.
08:14Semua warga di situ kerja.
08:18Dan itulah,
08:20dukung semuanya,
08:21kita saling dukung di sini.
08:23Apakah semuanya sudah dapat logistik?
08:26Apakah yang dilakukan sudah sempurna?
08:29Tentu belum.
08:30Makanya ayo,
08:31kita sama-sama,
08:32bahu-membahu,
08:35saling dukung.
08:37Kalau niat bantu,
08:38ayo.
08:40Ikhlas,
08:41tulus.
08:43Kalau Anda ke sana,
08:45ada di lokasi yang belum,
08:46ada di lokasi Anda ke sana,
08:49ada daerah yang belum dapat logistik,
08:50sampaikan ke petugas.
08:52Sampaikan ke TNI,
08:53Puori,
08:54Basaras,
08:54BNPB,
08:55Pak,
08:56titik ini belum ada logistik,
08:57desa ini belum.
08:59Pasti langsung dikerjakan.
09:00Ya.
09:09Saya,
09:10Cynthia Rompas.
09:11Saksikan program-program Kompas TV
09:13melalui siaran digital,
09:15pay TV,
09:16dan media streaming lainnya.
09:18Kompas TV,
09:19independen,
09:20terpercaya.
09:21Ya.
09:24Saksikan program-program Kompas TV.
09:30Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan