JAKARTA, KOMPAS.TV - Praktik deforestasi khususnya di daerah hulu, menjadi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor di Sumatera. Mengapa statusnya tidak ditetapkan sebagai bencana nasional?
Rosianna Silalahi mengundang Pemimpin Redaksi National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, Anggota DPD RI dari Sumatera Barat Irman Gusman, dan Anggota Pengarah Penanggulangan Bencana BNPB, Puji Pujiono.
Saksikan dalam ROSI episode Status Bencana Nasional, Perlu atau Tidak? Tayang Kamis, 4 Desember 2025 pukul 20.30 WIB LIVE di KompasTV.
#banjir #sumut #aceh
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/635441/full-status-bencana-nasional-banjir-sumatera-perlukah-rosi
Rosianna Silalahi mengundang Pemimpin Redaksi National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, Anggota DPD RI dari Sumatera Barat Irman Gusman, dan Anggota Pengarah Penanggulangan Bencana BNPB, Puji Pujiono.
Saksikan dalam ROSI episode Status Bencana Nasional, Perlu atau Tidak? Tayang Kamis, 4 Desember 2025 pukul 20.30 WIB LIVE di KompasTV.
#banjir #sumut #aceh
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/635441/full-status-bencana-nasional-banjir-sumatera-perlukah-rosi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Terima kasih.
00:30Terima kasih.
01:00Terima kasih.
01:29Terima kasih.
01:59Terima kasih.
02:01Terima kasih.
02:29Terima kasih.
02:31Terima kasih.
02:33Terima kasih.
02:35Terima kasih.
02:37Terima kasih.
03:09Terima kasih.
03:11Terima kasih.
03:13Bapak Irman Gusman.
03:15Pak Puji, Pak Irman, terima kasih.
03:17Terima kasih.
03:19Terima kasih.
03:21Terima kasih.
03:23Terima kasih.
03:25Terima kasih.
03:27Terima kasih.
03:29Terima kasih.
03:31Terima kasih.
03:33Terima kasih.
03:35Terima kasih.
03:37Terima kasih.
03:39Terima kasih.
03:41Terima kasih.
03:43Terima kasih.
03:45Menetapkan.
03:47Menetapkan.
03:49Menetapkan sebagai bencana nasional.
03:51habeas...
03:57corerondas sana.
03:59havaman kulitres Especially.
04:01Komunitas dan keluarga yang kehilangan warganya dan belum ditemukan dan sebagainya.
04:07Tentang pertanyaan itu Mbak Rosi, tampaknya jumlah jiwa yang meninggal itu bukan satu-satunya parameter untuk menetapkan status bencana nasional
04:24Ada yang lainnya tentunya, dan ada ketentuannya dari undang-undang untuk menetapkan status bencana nasional
04:33Yang kita tahu sekarang adalah bahwa Presiden menyebutkan bahwa beliau menetapkan ini sebagai prioritas nasional
04:45Beliau menyediakan semua backup, semua keperluan untuk melaksanakan operasi ini
04:54Lalu kenapa enggak statusnya menjadi bencana nasional? Sesimpel itu sebenarnya pertanyaannya Pak
04:58Ada tiga hal, yang pertama tadi sudah saya katakan bahwa Presiden mempunyai kewenangan, otoriti untuk menentukan ini bencana nasional atau tidak
05:08Yang kedua berkaitan dengan pembagian kewenangan di dalam pemerintahan
05:15Salah satu yang menjadi batasan adalah ketika pemerintah daerah
05:25Seperti dalam kasus tsunami, 70% dari anggota pemerintah daerah dan pimpinannya itu tidak disempat
05:38Bukan hanya lumpuh, termasuk korban
05:41Jadi kelumpuhan pemerintahan daerah itu sangat penting, faktor yang sangat penting
05:47Dan yang ketiga
05:48Oke sebentar, supaya ini gampang dipahami
05:51Jadi kalau kita membandingkan dua yang paling primer di era reformasi itu ada dua
06:00Yaitu tsunami Aceh dan Covid
06:01Betul
06:02Dan waktu di Aceh karena bahkan 70% dari pelayanan publik tidak ada
06:07Betul
06:08Jadi pemerintah daerahnya tidak ada
06:09Pemerintah daerah tidak ada
06:10Kita bisa bilang lumpuh, apakah kemudian memang tercerai berai ataukah menjadi korban jiwa tidak ada
06:16Maka itu ditetapkan sebagai bencana nasional
06:18Betul
06:18Sekarang tidak ada kelumpuhan di pemerintahan daerah
06:22Sehingga pemerintah pusat merasa tidak perlu menjadikan ini sebagai bencana nasional
06:28Saya tidak bisa mengatakan begitu karena sekali lagi Presiden
06:31Tapi tidakkah BNPB memiliki otoritas untuk mengusulkan
06:35Apakah BNPB tidak memberikan usulan
06:37Bukan usulan, begini
06:39Atau pertimbangan
06:40Kalau gitu saya ganti pertanyaan Pak Buji
06:43Apakah BNPB memberikan ruang kepada Presiden bahwa ini penting untuk ditetapkan sebagai bencana nasional
06:52Yang pertama Presiden melakukan kepemimpinan langsung
06:58Baik di tingkat pusat maupun sampai instruksi ke daerah
07:03Nah dalam konteks itu BNPB memberikan semua parameter, semua informasi
07:08At the disposal di tangan beliau
07:12Nah sekali lagi keputusannya di Presiden
07:15Jadi kami menyediakan status pemerintahan
07:18Kemudian status akses ke daerah
07:21Kemudian situasi pemenuhan, penyelamatan
07:24Semua kita sediakan
07:25Nah dalam aturan pemerintahan tentunya
07:29Apa yang dipandang oleh satu unit pemerintahan
07:32Itu akan, bayangan saya
07:34Akan diletakkan bersama dengan pertimbangan yang lainnya
07:38Misalnya di dalam rapat kabinet dan sebagainya
07:40Nah satu perspektif dari operasi
07:43Itu akan digabung dengan yang lainnya
07:45Saya pikir itu yang membentuk keputusan
07:47Oke, saya ke Pak Irman dulu
07:49Pak Irman termasuk Anda senator
07:51Darah pemilihan Sumatera Barat
07:53Meskipun ini adalah bagian dari kesemuanya
07:55Tidak melulu tentang Sumatera Barat
07:56Tapi saya rasa Anda adalah representasi
07:59Dari daerah yang terdampak luar biasa
08:01Dari bencana di Sumatera
08:02Anda sempat mengatakan ini harus menjadi bencana nasional
08:06Apakah Anda tetap pada pendirian itu?
08:09Ya begini
08:10Sebagai yang mewakili rakyat yang korban bencana
08:14Terutama darah pemilihan saya Sumatera Barat
08:16Tentu kita punya jaringan juga sampai ke bawah Mbak Rosi
08:21Pas apa yang kita rasakan, kita alami
08:25Bersama juga di daerah provinsi lain
08:27Itu ini luar biasa apa kejadian ini
08:31Seperti apa yang disampaikan oleh Mualim Gubernur Aceh katakan
08:34Sampai dia menangis mengatakan
08:36Ini sudah seperti tsunami kedua
08:40Nah itu saja skopnya kalau hanya provinsi dalam konteks wilayah
08:45Ini tiga provinsi
08:46Jadi kalau biasanya lintas kabupaten itu tanggung jawabnya ada di gubernur
08:52Tapi ini kalau sudah lintas provinsi tentu harus dibawa ke
08:55Kalau saya mau minjam istilah dari Pak Puji
08:57Tapi kan pelayanan pemerintahan daerah nggak lumpuh?
09:00Tuh lumpuh itu kan tidak bisa dilihat secara fisik
09:03Tapi lumpuh dalam arti total
09:06Memang seperti yang kita lihat tadi ya
09:10Hampir semua kepala daerah baik kabupaten kota
09:13Bahkan gubernur pun udah menyatakan
09:15Mereka nggak sanggup lagi
09:17Nggak bisa kita serta-merta membandingkan
09:20Soal status bencana itu
09:22Antara tsunami, covid dan
09:24Ini kan berbeda-beda
09:26Ini kondisi daerah sekarang berbeda dengan dulu
09:30Ini daerah sekarang katakan dalam soal anggaran
09:33Itu sangat terbatas
09:34Baru dipotong anggarannya
09:36Bahkan Sumatera Barat saja untuk bayar gaji pegawai aja nggak ada
09:39Udah lah kata gubernur Mayadi
09:41Pak Purwaya tolong bayar
09:43Apalagi dalam keadaan besar begini
09:48Kas daerah untuk disumbar contoh
09:50Saya tanya sama Pak Segdanya
09:51Dua hari yang lalu
09:52Berapa tinggal lagi?
09:53Hanya 5 miliar
09:55Mereka bisa bikin apa gitu?
09:57Iya nggak bisa bikin apa-apa
09:58Kalaupun juga bisa
09:59Coba lihat jalan yang sangat strategis
10:02Dari Padang ke Bukit Tinggi Lembaanai
10:06Dulu 2024 kan kena longsor juga
10:09Nah sekarang longsor lagi
10:11Karena penyelesaian kita itu kan ad hoc saja
10:14Tidak komprehensif
10:16Sebatas hanya
10:17Jadi dengan status bencana nasional
10:19Itu Pak Irman merasa atau
10:22Mereka yang terdampak
10:24Bencana ekologis di Sumatera itu
10:26Merasa bisa dapat penanganan secara komprehensif
10:29Itu yang kita harapkan
10:30Karena bagaimanapun daerah kita ini kan ring of fire
10:33Apalagi Sumatera itu kan
10:36Kan baru sih lihat
10:37Pernah nggak kita menangani ini secara total gitu
10:40Dalam persoalan
10:41Dan dalam sejarah bencana di Indonesia
10:43Tidak ada dalam 3 provinsi sekaligus
10:46Nggak ada gitu loh
10:47Jadi dengan hal ini
10:49Kalau sudah 3 provinsi
10:50Buat saya ini
10:51Apalagi memang masyarakat juga mendukung
10:54Kami pun sebagai senator dari
10:57Provinsi Sumatera dan AC
10:58Hanya gini Pak Irman
10:59Mengapa Anda merasa
11:01Soal status ini jadi
11:03Penting
11:04Ya artinya
11:05Bukankah penanganan
11:06Yang juga selalu
11:07Secara nasional
11:08Kan kita kenal
11:09Apa namanya
11:10Ada tanggap darurat
11:11Tingkat provinsi
11:12Etika provinsi
11:13Menyatakan ketidakmampuan
11:15Tidak bisa secara eksplisit mereka
11:18Saya mewakili rakyat
11:19Langsung
11:20Ya kan tanpa ada
11:21Berhubungan dengan presiden
11:23Kami 12 senator
11:25Bahkan ketua DPD pun
11:26Menyatakan
11:27Menetapkan di bidang nasional
11:28Apalagi gitu loh
11:30Ya apa
11:31Kenapa
11:32Mengapa status itu menjadi penting
11:34Padahal penanganannya
11:35Sudah secara nasional
11:36Dengan
11:38Status itu ada
11:39Sehingga koordinasi kerja itu
11:40Lebih
11:41Lebih menyatu
11:43Lebih
11:44Komando
11:46Kalau sekarang coba lihat
11:47Antara Basarnas dan
11:49PNPB aja
11:51Di lapangan berbeda
11:53Masing-masing instasi
11:54Bekerja untuk membawa
11:56Mereka sendiri
11:57Kondisi kita akui
11:58Telah membuat banyak
11:59Tidak ada
12:00Satu komando
12:02Ya ingat saya 2004
12:03Ya
12:04Waktu saya mesti di DPD
12:06Itu
12:07Langsung kita turun
12:08Bahkan presiden menetapkan
12:09Menko Kesra
12:10Waktu itu Pak Alwi Siap
12:11Ditunjuk
12:13Ya setelah itu
12:14Bikin badan rehabilitasi
12:15Rekonstruksi
12:17Ya BNPR
12:18Jadi kita tuh jangan melihat
12:19Hanya yang
12:20Dalam kondisi yang
12:21Darurat ini
12:22Ya nanti rehabilitasinya bagaimana
12:24Rekonstruksi bagaimana
12:25Ini harus panjang
12:26Melihatnya Bapak Uci
12:27Mungkin bisa kita sambung
12:28Hanya sekedar
12:29Apa
12:30Apa nanya
12:31Bukan suatu
12:32Suatu ini sangat-sangat penting
12:33Ya
12:34Kalau kita masih menganggap kita
12:36NKRI
12:37Kalau enggak kami di Sumatera ini merasa
12:39Ketika sumber daya alam kami
12:41Milik nasional
12:42Ketika bencana
12:44Daerah
12:45Ini kuat sekali
12:46Ketika izin usaha
12:47Ketika izin usaha
12:48Pusat
12:49Ya lihat apa yang terjadi tadi pagi kan
12:51Ya
12:53Itu wakil ayat Bu Titik
12:55Dengan menteri kehutanan
12:57Ya
12:58Kena
12:59Merasa otoritasnya kehutanan
13:01Ada aja lulalang itu
13:02Orang
13:03Jual kayu dan sebagainya
13:05Enggak bisa apa-apa juga daerah
13:06Jadi jangan
13:07Dikatakan
13:08Rezim otonomi ini
13:10Rezim otonomi itu
13:11Enggak ada lagi sekarang
13:12Itu hanya
13:13Code and Code merek
13:14Udah resentalisasi
13:15Omnibus law
13:16Udah
13:17Semuanya ke pusat
13:19Pak Puji saya rasa ini adalah poin yang sangat menarik
13:22Ketika izin ditarik semua ke pusat
13:24Tapi ketika bencana
13:25Silahkan
13:26Kepala daerah
13:27Urus
13:28Kemalangannya masing-masing
13:30Tiga hal
13:31Yang pertama
13:32Tentang
13:33Komando
13:35Jadi undang-undang
13:36Menggariskan
13:37PNPB
13:38Punya fungsi komando
13:39Dan itu yang dilaksanakan sekarang
13:40Pasarnas
13:42Kepolisian
13:43TNI
13:44Semuanya
13:45Ini berada di bawah komando
13:47PNPB
13:48Tetapi
13:49Kepala daerah tetap memegang
13:51Keputusan terakhir
13:53Yang kedua
13:54Kenapa ini penting
13:56Karena dalam situasi yang sekarang
13:58Apalagi Pak Irwan
13:59Ketika masuk ke dalam rehabilitasi nanti
14:01Pemerintah daerah mempunyai fungsi yang sangat kuat
14:04Dan mereka ada di sana
14:05Tidak bisa di overrule
14:07Oleh pemerintah pusat
14:08Anda bayangkan ya
14:09Seandainya
14:11Senario
14:13Semuanya di overrule
14:14Diambil oleh pemerintah pusat
14:15Seperti di Aceh dulu
14:17Ya
14:18Apa yang terjadi
14:19Tatanan yang ada
14:20Dan pemerintahnya ada di tempat ini
14:22Semuanya harus dimulai dari awal
14:24Menggerakkan relawan
14:25Menggerakkan
14:26Semuanya digerakkan dari pusat
14:27Ada yang dikorbankan
14:30Tatanan itu akan terkorbankan
14:32Ingat
14:34Saya gak ngerti
14:35Saya gak ngerti Pak Puji
14:36Agak terlalu jauh konsepnya
14:38Saya pikir
14:39Intinya sebenernya
14:40Yang diinginkan
14:41Oleh masyarakat
14:42Yang terkena dampaknya di Sumatera
14:44Dan ini tidak melulu
14:45Hanya dari kepala daerah
14:46Yang angkat tangan
14:47Tentu saja
14:48Tapi paling terakhir
14:49Hari ini Kamis
14:50Hari Kamis ini
14:51Tanggal 4 Desember
14:52Gerakan Hati Nurani Bangsa
14:54Mereka ada
14:55Businta Nuria Wahid
14:57Kurai Shihab
14:58Dan tokoh-tokoh
14:59Lintas Agama
15:00Bahkan MUI pun
15:02Gabungan dari Oman Islam
15:03Sudah menyatakan
15:04Mereka bisa dibilang
15:05Tidak terkena dampak
15:07Tetapi ini tentang kemanusiaan
15:09Bahwa angka
15:10Itu
15:12Jangan hanya sekedar angka
15:13Tapi soal kemanusiaan
15:14Kita paham
15:15Intinya adalah
15:16Soal penanganan yang cepat
15:17Itu saja
15:18Kenapa
15:19Kenapa
15:21Tadi dibilang
15:22Soal darurat
15:23Bencara nasional itu
15:24Dianggap penting
15:25Soal cuman status
15:26Tapi soal koordinasi
15:27Dan penanganan yang cepat
15:29Nah sekarang
15:30Kalau itu memang
15:31Tidak dianggap
15:32Belum perlu
15:33Dimana cepatnya Pak?
15:34Itu saja sih sebenarnya
15:36Sekarang kalau kita lihat kecepatannya ya
15:38Misalnya sekarang ini
15:4020 heli sudah di deploy
15:42Kemudian pesawat terbang
15:45Pemerintah pusat mengatakan
15:46Tidak ada batasnya
15:47Apa yang anda minta?
15:48Begini
15:49Dalam
15:50Penetapan keadaan bencana itu
15:52Ada yang disebut kemudahan akses
15:53Pemerintah dari yang terkena bencana
15:55Itu mempunyai kemudahan
15:56Untuk meminta akses
15:58Aset
15:59Proses dan sebagainya
16:00Ini diberikan
16:01Disediakan
16:02Tentang pendanaan
16:03Ya
16:04Menteri Keuangan
16:05Presiden menyatakan
16:06Dana gak masalah
16:07Anda yang dibutuhkan
16:08Sudah disediakan
16:09Semua kemudahan
16:10Ini sebenarnya yang dibilang
16:11Tidak perlu tanpa status
16:12Tapi secara penanganan
16:13Ada nasional
16:14Secara pragmatik
16:16Ya menurut saya gak semudah itu juga Pak ya
16:18Sebab yang namanya birokrasi itu kan tidak mudah
16:21Ya kalau ini sudah ditangani secara nasional
16:23Tentu ada rekening khusus lah katakan
16:26Yang bisa di deploy untuk
16:29Ya ini namanya
16:30DSP ya
16:31Dana siap pakai itu
16:33Dan Presiden menekankan kemarin
16:35Pangkas semua prosedur
16:36Ya pertanyaan saya
16:37Ya
16:38Oke kalau memang hampir sama dan tak serupa
16:40Udah lah
16:41Tetapkan saja penjalanan nasional
16:42Itu aspirasi masyarakat
16:43Ya
16:44Saya mau memahami
16:45Itu aja
16:46Saya mau memahami
16:47Artinya
16:48Apa sih susahnya gitu loh
16:49Atau barangkali kita ini kena di Sumatera
16:50Kita gak didukung
16:52Ini kan gak
16:53Saya kira pernyataan ini menjadi
16:55Saya mengatakan ini
16:56Karena itu yang aspirasi yang ada
16:57Tentu saja
16:58Tentu saja
16:59Ini kita keadaan bukan baik-baik saja Pak
17:01Tentu saja
17:02Ya saya mohon Pak Presiden Prabowo dengar ini
17:04Ya kami hanya meminta
17:06Supaya ini status nasional
17:07Ya
17:08Kalau kami di DPD
17:10Dipilih langsung rakyat
17:11Gak dipercaya
17:12Ormas-ormas yang sudah ini
17:14Apa lagi
17:15Dengan adanya status nasional ini
17:17Itu koordinasi mudah
17:18Dukungan dari berbagai tempat ada
17:20Sekarang yang terjadi di lapangan gak begitu Pak
17:22Contoh di kampung saya di Agam
17:24Ya
17:25Ya di Pelambayan itu gak bisa
17:26Sampai hari ini
17:27Sebelum kita turun ini
17:28Ya
17:29Kalau PNPB saja
17:30Saya yakin
17:31Anggaran Anda aja cuma 2,5 triliun
17:35What can you do
17:36Untuk tiga ini
17:37Ya
17:38Ini bukan soalnya anggaran
17:39Tapi koordinasi
17:41Management
17:42Ya
17:43Jadi kalau ini gak dilakukan segera Pak
17:46Ya
17:47Apakah menurut Pak Irman
17:49Soal status
17:50Ya
17:51Meskipun
17:52Pemerintah sudah konferensi pers
17:54Harus mengatakan ini bukan tentang status yang penting
17:56Prioritas penanganan secara nasional
17:58Apakah hanya karena status itu
18:00Akan membalikkan
18:01Ya pertanyaan saya kenapa
18:02Soal bencana nasional gak mau
18:03Kalau cuma itu saja
18:04Kenapa kok harus
18:05Apa
18:06Apa
18:07Karena kita gengsi
18:08Mengakui ada bencana nasional
18:10Justru ini masalah kemanusiaan
18:12Banyak negara-negara lain yang ingin membantu
18:14Dalam rangka kemanusiaan Pak
18:15Ya
18:16Kalau soal kemanusiaan
18:17Gak ada lagi batas-batas negara
18:19Ya
18:20Tapi mereka
18:21Baik mau masuk
18:22Tapi kan terbatas
18:23Saya tidak
18:24Coba kita dengar Pak Puji
18:25Coba silahkan Pak Puji
18:26Kami tidak
18:27Anti
18:28Tidak mengatakan
18:30Jangan ditetapkan
18:31Atau ditetapkan
18:32Ya
18:33Kami ini instrumen
18:34Dari presiden
18:35Ya
18:36Dari pemerintah
18:37Ya
18:38Kami menyediakan semua data
18:39Semua aspek yang diperlukan
18:40Ya
18:41Pengambilan keputusan ada di presiden
18:43Jadi argumen ini
18:44Dengan presiden
18:45Ya
18:46Kami ini seperti Mbak Rosi bilang
18:47Apapun statusnya
18:48Ya
18:49We do the best that we can
18:50Ya kan
18:51Dan kebetulan
18:53Pemerintah pusat presiden
18:54Menyediakan
18:55At our disposal
18:56Apa yang anda inginkan
18:57Bilang
18:58Langsung diberikan
18:59Ya sekarang saya mau tanya Pak Puji
19:00Ya sebagai instrumen
19:01Ya
19:02Sebagai PNPB
19:03Secara nurani ini
19:04Ya
19:05Ya kan
19:06Melihat aspirasi masyarakat
19:07Seperti ini
19:08Ya
19:09Ya
19:10Kalau hanya soal nama status
19:11Benar gak sih
19:12Bapak memberikan nama status
19:13Bencana nasional
19:14Itu harapan kami
19:15Ya
19:16Kalau gak nanti kita coba aja
19:17Survei di
19:18Apa namanya
19:19Kompas TV
19:20Langsung aja
19:21Coba tanya
19:22Coba tanya aja
19:23Kayak CBT
19:24Yang Jimini
19:25Ya
19:26Yang dengan pakai logika aja
19:28Dia bilang
19:29Pantas
19:30Apa
19:31Bencana yang terjadi
19:32Di tiga provinsi ini
19:33Nasional
19:34Ya
19:35Apalagi kita human ini Pak
19:36Saya sepakat
19:37Saya khawatirnya Pak Prabowo ini
19:39Tidak terinformasi
19:41Lengkap
19:42Ya
19:43Seperti apa yang terjadi
19:44Di bulan Agustus
19:45Ya
19:47Jadi
19:48Saya tidak dalam posisi
19:49Saya dalam posisi
19:50Mengatakan itu
19:51Silahkan
19:52Ya sebagai wakil rakyat
19:53Ya
19:54Saya gak mau nanti Pak Presiden kita
19:55Ya
19:56Asal Bapak senang
19:57Kurang terkonfirmasi
19:58Oh gak apa-apa
19:59Gak bisa Pak
20:00Lihat itu semua
20:02Oh jangan dikatakan di sosmed
20:04Sosmed itu cerminan gitu loh
20:06Ya
20:07Ya
20:08Memang
20:09Memang
20:10Saya khawatirnya Pak Prabowo ini
20:11Ya
20:12Tertutup informasinya
20:13Ya gak ada yang berani menyampaikan
20:15Saya yang menyampaikan langsung
20:16Silahkan
20:17Ya Pak Prabowo
20:18Ya
20:19Saya sebagai warga
20:20Sebagai senator Republik Indonesia
20:22Saya mohon
20:23Saya minta
20:24Segera tetapkan
20:25Status bencana Sumatera ini
20:26Bencana nasional
20:27Ya
20:28Silahkan
20:29Tentu saja
20:30Sebagai senator
20:31Bapak punya
20:32Ya
20:33Ruang untuk menyatakannya
20:34Sebagai bagian dari
20:35Birokrasi
20:36Kami juga punya
20:37Ruang punya koridor
20:38Ini saya kira
20:39Indahnya
20:40Pernegara seperti ini
20:41Kami dengan aturan
20:42Bapak menggunakan Nurani
20:44Ya tapi kan waktu Pak
20:45Di tengahnya
20:46Ya
20:47Kalau begitu
20:48Kami akan lanjutkan lagi diskusi
20:49Karena ini adalah sesuatu yang penting dijelaskan
20:52Begitu banyak menginginkan status bencana nasional ini ditetapkan di Sumatera sebagai bencana ekologis
21:01dan ini adalah bencana yang harus ditanggung bersama tetapi kenapa lama atau belum juga ditetapkan
21:07Bencana di Sumatera atau yang kita sebut dengan bencana ekologis sampai saat ini belum ditetapkan sebagai bencana nasional meskipun secara penanganannya disebutkan oleh pemerintah penanganan yang all out penanganan yang sangat masif dan bersifat nasional tapi masih banyak yang mempertanyakan kenapa sih status ini tidak diterapkan
21:36Saya masih bersama anggota pengarah penanggulangan bencana atau BNPB yang juga salah satu inisiator pembentukan undang-undang penanggulangan bencana ia adalah Puji Bujono dan juga seorang senator atau anggota DPD RI asal Sumatera Barat Pak Irman Gusman
21:52Mengapa status itu menjadi penting Pak Irman Gusman tadi di bagian sebelumnya kita sempat ada pro dan kontra kenapa status itu begitu penting padahal sekali lagi penanganannya secara nasional masif
22:05Dan semua support dilakukan
22:07Ya itu kan secara makronya begitu tapi di lapangan kan enggak seperti itu yang terjadi ya kan
22:12Artinya maaf kepala daerah gubernur masih ada ada gubernur Aceh ada gubernur Sumatera Utara ada gubernur Riau maaf maaf
22:22Tanpa mengurangi penderitaan kompleksitas masalah yang ada di tiga provinsi itu bukankah gubernur dan semua aparatnya masih bisa berfungsi
22:36Jadi begini secara fisik mereka itu ada tapi skala daripada bencana ini luar biasa yang mereka enggak punya kemampuan gitu loh
22:44Ya kan tidak mungkin untuk menyelesaikan ini hanya fisik hadir
22:48Magnitude nya itu besar sekali
22:50Kalau itu dikontifikasi itu kan kerugian itu menurut salah satu lembaga survei hampir mencapai 61 triliun
22:58Ya contoh Sumatera Barat
23:00APBD nya cuma 6 triliun
23:03Ya bahkan untuk rutin aja udah enggak ada ini sisa 5 miliar ini contoh
23:08Mualim udah menyatakan ini suami kedua
23:10Saya enggak tahu Pak Bobi apa tapi yang jelas beberapa bupatinya sudah menyerah
23:15Ini udah boleh katakan mereka itu udah enggak punya kemampuan
23:19Nah oleh karena itu tidak punya kemampuan memanage
23:22Bukan memanage
23:23Kemampuan untuk mengatasi
23:25Ya tanggap darurat pada levelnya mereka udah lewat mereka lihat skala damage nya begitu luar biasa
23:32Jadi akhirnya mereka menyerahkan nasional
23:35Nah memang mekanisme di nasional itu kan harus dibuat dulu statusnya
23:40Bukan seperti yang disampaikan tadi
23:42Ya semuanya sudah bergerak tapi bergeraknya itu kan tidak terkoordinasi
23:46Ya kemudian juga kalau ini dianggap sebagai nasional bencana nasional
23:50Tentu ada juga apa nanya hal yang lebih untuk itu dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi
23:57Harapan saya tentu ya kalau ini dianggap sebagai bencana nasional
24:02Nah itu terobatilah hati orang daerah
24:05Wah ternyata kami diperhatikan
24:07Kemudian penanganannya bukan ad hoc saja tapi lebih medium and long term
24:12Ya rehabilitasi dan rekonstruksi untuk semuanya kan banyak sekali
24:16Jadi tidak hanya pada saat ini
24:18Tapi mereka juga melihat ada masa depan
24:20Yang jangka panjang justru bahkan dalam ekonomi itu sesungguhnya
24:25Bencana itu kalau dikelola dengan baik
24:27Itu bisa juga nanti akan ada pertumbuhan ekonomi baru gitu loh
24:32Ketika ada kepala daerah yang sudah dianggap angkat tangan
24:36Tapi kemudian jawab oleh Mendagri angkat tangan itu bukan karena menyerah
24:39Tetapi ada hal-hal yang memang mereka tidak bisa
24:41Tapi juga ada suara dari senator dan Pak Irman Guzmanta sendirian
24:45Kenapa mereka seperti tidak dihiraukan ya?
24:49Itu satu pandangan
24:51Nah sisi lain dari pandang itu seperti ini
24:54Kalau kita lihat progresi dari bencana anatominya
25:00Ada fase dimana ini adalah emergency kejadiannya
25:04Dan ini jenis bencananya adalah banjir bandang
25:07Bukan banjir kenangan
25:10Yang orang Jepang menyebutnya Yama Tsunami
25:14Ini tsunami yang terjadi dari gunung
25:16Sebegitu cepat dan merusakkan powerful
25:20Short time
25:22Setelah itu dan mulai dari minggu ini kita akan melihat
25:25Yang hilang akan diketemukan dalam bentuk jenazah dan seterusnya
25:29Ini sekarang gamenya ada sustaining life
25:33Mendukung yang masih hidup sekarang ini
25:36Dan dari situ mulai menapak ke arah rehabilitasi, rekonstruksi, dan perubahan kembali
25:43Sambil membangun resiliensi
25:45Ini secara progresi
25:47Sekarang berada di titik sini kita
25:49Borderline antara emergency dengan mendukung kehidupan yang masih hidup
25:54Untuk ini diperlukan pemerintahnya bukan hanya kepala daerahnya
26:00Birokrasi di daerahnya
26:01Ada SEGDA, ada OPD
26:03Jadi kita gak bicara satu orang
26:05Satu sistem
26:06Mereka tetap disana
26:08Justru diperlukan mereka itu memobilisasi pemerintah di daerahnya
26:12Dan mereka dipandang oleh pemerintah pusat masih ada
26:15Dan mereka ada
26:16Bisa berfungsi
26:17Bisa memobilisasi
26:18Yang dari BNPB kita mensupply teknokratik expertise di dalam hal ini
26:25Kepala BNPB dengan semua SLO nya ini di daerah Pak
26:28Di semua daerah ini
26:29Didampingi
26:31Sehingga kalau tidak ada koordinasi oleh Pak Irman
26:34With all due respect
26:36Ada koordinasi, ada komando
26:37BNPB doing just that gitu loh
26:40Nah sekarang justru
26:42Energi dari pemerintah daerah ini yang diperlukan
26:45Anda bayangkan Pak Irman
26:46Kalau semua bisnis diambil oleh pemerintah pusat
26:49Anda berpikir akan lebih cepat
26:51Saya katakan tadi
26:53Mungkin tidak
26:54Tapi sekali lagi
26:55Ini menarik
26:56Kalau segala sesuatu diambil oleh pusat
26:58Misalnya status bencana nasional
27:00Maka itu ditarik ke pusat
27:02Apakah kemudian akan menjadi game changer
27:04Akan mengubah segala sesuatu
27:06Oh gak seperti itu juga
27:08Contoh soal Mbak
27:09Misalnya di Katarina
27:10Artinya begini
27:11Artinya ketika ada keinginan
27:13Harapan, tuntutan, desakan
27:15Supaya hai pemerintah pusat Pak Prabowo
27:17Tetapkan ini menjadi status bencana nasional
27:20Itu tidak seperti membalikan keadaan
27:23Tidak menjadi sesuatu yang menjadi harapan
27:26Masyarakat yang terdampak
27:28Nah repotnya begini
27:30Saya yakin begini
27:32Selagi saya katakan
27:33Kami bukan mengambil keputusan
27:35Bapak Presiden mengambil keputusan
27:37Kami menyediakan semua yang diperlukan
27:39Untuk memambil keputusan
27:40Katakanlah begini
27:41Karena satu dan lain hal
27:43Apa
27:45Desakan
27:46Dan abil
27:47Hati nurani
27:48Besok ditetapkan
27:49Menjadi penjara nasional
27:50Kita juga equally ready
27:53Untuk melakukannya
27:54Ya kan
27:55Tetapi selama keputusan tidak dilakukan
27:58Kami melakukan yang terbaik
28:00Di dalam given environment
28:01Ya masalahnya
28:02Untuk Pak
28:03Mereka yang ada di Sumatera
28:05Sumatera Aceh
28:07Sumatera Utara dan Padang
28:08Bapak mengatakan sudah melakukan yang terbaik
28:10Mereka tidak melihat itu Pak
28:11Ya saya pikir
28:12Pak
28:13Belum pernah
28:14Di dalam sejarah bencana
28:15Ya
28:16Di dunia yang saya tahu
28:17Ya
28:18Bahwa hubungan itu simetris
28:19Ya
28:20Belum pernah ada
28:21Mbak
28:22Situasi bencana
28:23Yang equivalent dengan responnya
28:25Itu belum pernah ada
28:26Dimanapun
28:27Anda lihat
28:28Study tentang bencana
28:29Selalu ada gap
28:30Selalu
28:31Pasti
28:32Ya kan
28:33Juga otoritas penanggulangan bencana
28:35Mengatakan bahwa
28:36Oh itu
28:37Hanya
28:38Mengerikan di sosial media
28:39Gak ada juga di dunia
28:40Mengatakan itu
28:41Saya kira
28:42Anda harus bertanya kepada yang membuat pernyataan
28:44Oke
28:45Kalau dari saya mengatakan bahwa
28:47Apakah kemudian orang harus ke lapangan
28:49Untuk melihat bahwa
28:50Oh ya ini parah
28:51Ya itu
28:52Sebuah koreksi bahwa
28:54Sebagai
28:55BNPB otoritas yang menanggulangi bencana
28:58Anda bisa mendapatkan
29:00Sense
29:01Knowledge
29:02Informasi
29:03Tidak perlu
29:04Harus langsung ke lapangan
29:05Dari informasi
29:06Laporan
29:07Report
29:08Koordinasi
29:09Anda bisa tahu
29:10Tanpa kemudian
29:11Merendahkan
29:12Kemalangan yang
29:13Ditertimpa oleh
29:14Masyarakat di Aceh Sumatera Utara
29:16Dan Sumatera Barat
29:18Artinya
29:19Jangan kemudian
29:20Merendahkan
29:21Kemalangan yang mereka miliki
29:22Hanya kemudian
29:23Karena dengan mengatakan
29:24Oh itu cuman kengerian
29:25Yang ada di sosial media
29:26Anyway
29:27Kita sudah harus move forward
29:28Tidakkah
29:29Informasi-informasi
29:30Seperti ini
29:31Juga diterima oleh
29:33Presiden dari BNPB
29:34Sehingga Presiden
29:35Tidak dapat informasi
29:36Yang lengkap
29:37Saya tidak yakin ya
29:39Pak Irman
29:40Bahwa Presiden
29:41Tidak mendapat informasi
29:42Dari lapangan
29:43Ya
29:44Kami ini membuat
29:45Dari BNPB
29:47Dari Pusat Pengendalian Operasi
29:49Di Jakarta
29:50Dan semua eselon
29:51Yang diturunkan
29:52Di daerah ini
29:53Ini bukan blank communication
29:55Ya
29:56Daerah ini
29:57Semua punya connection
29:58Ada 50 unit Starlink
30:00Yang di deploy
30:01Untuk menyambung komunikasi
30:02Oke
30:03Nah
30:04Ini informasi datang
30:05Diolah disajikan
30:06All the time
30:08Jadi bukan tidak ada
30:09Apa
30:10Vakum komunikasi Pak
30:12Koordinasi juga dilakukan
30:13Sekali lagi
30:14Sekali lagi
30:15Yang penting bagi kami
30:17Sebenarnya adalah
30:18Bahwa yang kami perlukan
30:20Dalam hal aset
30:22Instrumen
30:23Alat
30:24Peralatan
30:25Dana itu disediakan
30:26Sekarang Anda bayangkan
30:28Kalau
30:29Pemerintah daerah ini
30:31Berdiri sendiri dan tidak
30:32Didampingi oleh teman-teman
30:33Dari BNPB
30:34Misalnya
30:35Untuk menyusun
30:37Hasil dari
30:39Pengkajian kebutuhan
30:41Menjadi proposal
30:42Oke
30:43Ini pekerjaan seperti ini
30:45Memerlukan
30:46Keterampilan tertentu
30:47Nah pendampingannya menjadi penting
30:49Yang disebut pusat pendampingan
30:51Nasional di daerah menjadi penting
30:53Komplemen membantu
30:54Pemerintah daerah
30:56Kuncinya satu
30:57Saya kembali ke poin yang paling penting
30:59Pemerintah daerah
31:00Harus diperdayakan
31:02Dan dibantu
31:03Untuk mengurus
31:05Sayatnya
31:06Justru dalam situasi sekalian
31:08Saya dapat poinnya
31:09Dari
31:10Jadi Pak Puji ini mengatakan
31:11Hei para gubernur
31:13Ya ayo dong
31:14Anda menjadi komandan
31:15Di daerah masing-masing
31:16Masing-masing
31:17Untuk
31:18Tanggap darurat
31:19Jadi kalau misalnya itu
31:20Tidak ada koordinasi
31:21Ya para gubernurnya yang salah
31:22Gitu kira-kira
31:23Jadi
31:24Tidak
31:25Tidak
31:26Seperti itu ya
31:27Artinya
31:28Pak Gubernur
31:29Pak Bupati dengan perangkatnya
31:30Oke
31:31Mereka ini punya kompak
31:32Mereka punya kontrak
31:33Dengan rakyatnya
31:35Untuk melayani
31:36Melindungi dan seterusnya
31:37Oke
31:38Dalam bahasa politik adalah
31:39Baru satu tahun pilkada
31:40Anda kan sudah janji kampanye
31:41Anda bisa
31:42A, I, U, E, O
31:43Nah sekarang ada begini
31:44Do your homework
31:45Ayo jangan apa-apa
31:46Minta ke pemerintah pusat
31:48Gitu kan
31:49Kami ada disini untuk mendukung
31:50Ya gitu kira-kira
31:51Ya itulah
31:52Selama ini sudah janji kampanye
31:53Ya itulah
31:54Ini kan tidak bisa
31:55Disederhanakan seperti ini
31:56Ini kan masalah kemanusiaan
31:58Mbak Rosi ya
31:59Artinya
32:00Ya sudah jelas
32:02Tanggap donat pada level provinsi ini
32:05Sudah tidak mampu lagi lah
32:06Ya
32:07Sehingga mereka ingin minta
32:09Pak Presiden
32:10Tolong ini dianggap menjadi
32:11Level nasional
32:13Ya
32:14Nah jadi mohon PNPB mendukung itu
32:16Ya justru ini lebih
32:17Saya yakin di hati Pak Puji itu paham
32:20Apa yang saya maksud
32:21Beliau ini mendukung
32:22Cuma karena beliau birokrasi
32:23Ini yang paling kelemahan di kita ini kan
32:25Soal birokrasi gitu loh
32:26Mungkin ada baik ya
32:27Ya kalau saya kan tidak ada
32:28Saya berbicara sendiri Pak Iman
32:29Ya betul
32:30Saya bisa paham
32:31Oleh karena itu pada kesempatan ini Mbak Rosi
32:33Ya kita imbau lah
32:34Kita minta kepada Presiden Prabowo yang kita pilih nih
32:37Ya mohon Pak Prabowo ya
32:40Aspirasi melalui kami
32:41Ya melalui senator
32:43Seluruh Indonesia
32:44Mendukung
32:45Supaya ditetapkan itu
32:47Sebagai
32:48Bencana nasional
32:50DPD ini kan mewakili wilayah
32:52DPR mewakili rakyat
32:54Negak pemerintah oleh Presiden
32:57Saya atas nama itu mengatakan
32:59Tolong
33:01Apa namanya
33:02Ditetapkan sebagai national disaster
33:05Saya yakin ini jalan mudah
33:07Saya rasa Pak
33:08Saya yakin Pak Prabowo itu
33:09Hatinya
33:10Apa
33:11Luar biasa
33:12Cuma berangkali di sekililingnya
33:13Yang tidak berani mengatakan
33:15What is the truth gitu loh
33:17Ya
33:18Ini yang problem gitu loh
33:19Saya pikir memang ada
33:20Ada bedanya Mbak Rosi
33:21Antara
33:22Perspektif politik
33:24Dengan perspektif
33:25Administratif
33:26Birokratik seperti kami
33:27Ya
33:28Tampaknya kita harus setuju
33:30Untuk tidak setuju
33:31Tentang hal ini
33:32Bapak dengan perspektifnya
33:33Dan kami dalam perspektif
33:34Melayani
33:35Warga dengan sebaik-baiknya
33:37Dengan apa yang diberikan pada kami
33:38Ya oleh kena itu
33:39Saya kira itu
33:40Ya jadi saya setuju sekali
33:41Pak Buji
33:42Sampaikan ke Pak
33:43Kepala PNPB
33:44Kepada Pak
33:45Siapa nih
33:46Menko kita
33:47Menko yang mana Pak
33:48Menko yang membawa ini
33:50Pak
33:51Pak Pratikno
33:52Pak Pratikno juga
33:53Tolong Pak Pratikno
33:54Bantu Sumatera Barat
33:56Ya
33:57Nah ini
33:58Aceh Sumatera Utara
33:59Saya pikir ya
34:00Ini wilayah penting
34:01Saya baru pulang juga dari Papua
34:03Mereka prihatin
34:04Ya hampir semua provinsi membantu
34:06Nah ini
34:07Ini satu poin penting Pak
34:08Ini harapan saya nih
34:09Saya tidak ingin
34:11Bawa narasi tentang
34:12Karena ini Sumatera
34:13Ya
34:14Saya ingin mengatakan
34:15Semua wilayah di Indonesia ini sama
34:16Ya
34:17Satu jiwa yang hilang Pak
34:18Itu duka kami juga
34:19Ya betul
34:20Jadi
34:21Tidak ada klaim bahwa
34:22Anda lebih
34:23Berduka
34:24Rakyatnya
34:25Yusru Pak
34:26Di antara masyarakatnya itu luar biasa
34:27Ya saya paham
34:28Saya paham
34:29Dari Jawa Timur
34:30Kemaren Jawa Barat
34:31Hari ini Pak
34:32Pak siapa nih
34:33Membawa sesuatu
34:35Tentu saja
34:36Jadi memang negara kita ini
34:37Masyarakatnya dermawan
34:39Tentu saja
34:40Hanya pemerintah
34:41Hanya menetapkan status nasional
34:42Please Pak Menteri-Menteri
34:44Tolong
34:45Ini saya atas nama rakyat ini
34:47Menerima dari daerah yang saya wakili
34:50Ya boleh cek
34:51Ya
34:52Mau siapa lagi yang didengar
34:54MUI sudah bicara
34:55Dari Gerakan Nati Nurani sudah
34:58Ya
34:59Mahasiswa pun juga lagi bersiap diri
35:00Untuk menyatakan aspirasinya
35:02Saya yang dipilih langsung
35:04Kami semua
35:05Sudah menyatakan
35:06Jadi
35:07Pada kesempatan turun ditolong
35:08Ya
35:09Mudah-mudahan
35:10Hari Jumat besok ya
35:11Hari baik
35:12Pak Presiden
35:13Dengan input dari PNPB
35:15Pratikno
35:16Siapa lagi
35:17Ya
35:18Saya juga bicara dengan Mengko
35:19Siapa
35:20HAY di acara hari Sabtu
35:21Beliau bilang
35:22Saya sampaikan masalahnya
35:23Oh iya nanti saya akan sampaikan Presiden
35:24Ya
35:25Menteri-Menteri saya tahulah
35:26Ya
35:27Jadi
35:28Gak berani bicara langsung dengan Presiden
35:29Pak Irwan jadi
35:30Saya bicara Pak Prabowo
35:31Sekali lagi
35:32Udah tiga kali
35:33Mohon
35:34Status
35:35Bencanaan
35:36Ini soal kemanusiaan
35:37Silahkan
35:38Gak ada masalah
35:39Itu aja kuncinya Pak
35:40Baik
35:41Jadi
35:42Kembali ke poinnya yang tadi
35:43Apapun keputusan yang diambil oleh Presiden
35:45Kami tetap melakukan
35:46The best that we can do
35:48Gitu ya Pak ya
35:49Ya
35:50Saya percaya itu
35:51Ya
35:52Ada soal status yang dipersoalkan
35:56Karena ternyata status bencana nasional itu memang punya implikasi
36:00Ya
36:01Implikasi untuk menolong lebih cepat
36:03Ya
36:04Dan juga soal-soal lainnya
36:06Bahwa kemudian kepala daerah yang baru saja dilantik
36:10Juga memiliki harus juga memiliki kemampuan
36:15Seperti apa yang diucapkan dalam janjinya itu satu hal Pak Puji
36:19Ya
36:20Ini juga soal kemanusiaan
36:22Tentu saja
36:23Saya
36:24Pak
36:25Saya ingin mengutip ini sedikit saja
36:27Kenapa saya mengucapkan ini
36:28Karena Pak Puji itu
36:29Adalah orang yang begitu dekat dengan
36:32Almarhum
36:33Pak Sutopo
36:34Purwo Nugroho
36:36Seorang yang begitu dihormati
36:39Kepala BNPB
36:42Dan juga ada Almarhum Doni Monardo
36:45Pada mereka kita mendoakan
36:48Tentu saja
36:49Rest in peace
36:51Tapi kita sungguh merindukan
36:54Kami memahami
36:55Tokoh sebesar mereka
36:56Menjadi komandan dalam penanggulangan bencana nasional
37:00Pak Irman saya harap suara Anda dan suara banyak tokoh dan masyarakat di Sumatera bisa didengar
37:06Ya
37:07Pak Puji juga terima kasih untuk perspektif dari Anda
37:10Terima kasih
37:12Ada apa dengan Sumatera
37:14Sehingga
37:16Begitu luluh lantak
37:18Karena hujan yang sangat ekstrim
37:20Dan ini menjadi alarm bagi pulau-pulau lainnya di Indonesia
37:23Saya minta kepada Pak Menteri untuk cari tahu siapa perusahaan itu dan tolong
37:34Jangan ada pohon-pohon besar lagi yang ditebangin
37:38Hentikan semua ini
37:40Saya tidak mau
37:42Kami tidak mau hanya sekedar moratorium
37:45Moratorium itu besok-besok saya dihidupin lagi
37:47Tapi dihentikan
37:49Nggak usah ada lagi
37:50Itu pohon-pohon besar yang dipotong-potong
37:55Kita setuju semua ya teman-teman ya
38:01Terima kasih Anda masih di program ROSI
38:04Setelah tadi di bagian sebelumnya
38:07Anda menyaksikan bagaimana pro dan kontra
38:09Soal penetapan status bencana nasional
38:11Untuk bencana ekologis di Pulau Sumatera
38:14Dan di bagian berikut ini
38:15Saya ingin mengajak Anda untuk melihat
38:18Sebenarnya apa yang terjadi di Pulau Sumatera
38:21Praktek deforestasi terutama di daerah Hulu
38:24Pulau Sumatera terjadi
38:26Terjadi itu karena penyebabnya
38:28Banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera
38:32Malam ini saya bersama pemimpin
38:34Redaksi National Geographic Indonesia
38:37Didi Kaspi Kasimbung
38:39Didi terima kasih sudah di ROSI
38:41Saya mulai dari pernyataan politik
38:43Pernyataan politik yang terbaru hari ini
38:45Hari Kamis 4 Desember 2025
38:47Ibu Titi Soeharto
38:49Dirapat dengar di Komisi 4
38:51Dengan Menteri Kehutanan
38:53Mengatakan bahwa stop penebangan hutan
38:55Tidak ada lagi moratorium
38:56Tapi yang penting stop penebangan hutan
38:59Sebagai seorang yang
39:02Malang melintang melakukan pekerjaan
39:04Kerja-kerja jurnalistik
39:05Di pedalaman
39:07Melihat hutan-hutan konservasi
39:09Bagaimana Anda melihat pernyataan politik
39:11Seorang ketua Komisi 4
39:13Didi Soeharto
39:15Ya Mbak
39:16Tentunya apapun sikap politik yang berpihak
39:18Kami akan senang-senang sekali
39:20Bukan kami saja
39:22Kayaknya kita semua ya
39:24Yang memiliki planet ini harusnya senang dengan pernyataan itu
39:26Tapi kan sebetulnya juga
39:28Ini sudah berlaku terlalu lama gitu
39:31Jadi degradasi hutan kita sudah puluhan tahun gitu
39:36Jadi memang sikap keras dan sikap berpihak yang nyata
39:40Itu memang hari ini yang kita tunggu
39:42Ini adalah satu pernyataan politik yang kita rindukan
39:44Betul
39:46Mari kita lihat apa yang terjadi di Pulau Sumatera
39:48Kalau tadi Bung Didi
39:50Bahwa penyebab terjadinya longsor banjir bandang itu
39:54Ya ada soal cuaca ekstrim dan lain sebagainya
39:56Tetapi
39:59Hazard is natural
40:02But disaster is about choice
40:05Jadi
40:07Soal bencana ekologis itu
40:10Itu karena pekerjaan manusia
40:12Tadi National Geographic banyak melakukan investigasi
40:15Karya-karya jurnalistik untuk melakukan
40:17Telaah tentang apa yang terjadi pada hutan-hutan di Indonesia
40:21Dan itu adalah karena hulu yang sudah dirusak
40:23Mari kita lihat yang pertama kali ya
40:26Adalah kecamatan Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utara
40:31Kita lihat perbandingan dari 2009 sampai 2024
40:35Apa yang Anda bisa jelaskan dari pantauan ini?
40:38Ya ini kan sebetulnya nampak ya Mbak ya
40:40Bagaimana keberpihakan kita terhadap
40:44Perlindungan terhadap apa yang harus kita lindungi
40:48Rasanya masih minim
40:50Karena kita hanya baru melihatnya dari sisi pemanfaatan tata ruang
40:54Jadi kalau kita berbicara Sumatera
40:57Coba bagi Anda bisa menjelaskan
40:59Ini kan tutupan lahan
41:01Berarti kan ini masih bisa tergolong kelihatan hijau semua
41:04Pohon semua
41:06Ya ini terbuka dengan segala macam
41:07Ada perkebunan
41:09Ada pembalakan dan sebagainya
41:11Semuanya berperan dalam satu kejadian yang kita mengatakan deforestasi gitu ya
41:15Padahal sebetulnya Mbak
41:17Kalau misalnya kita bilang
41:19Kita misalnya kita sekarang bicara Batang Toru
41:21Tapi sebetulnya Sumatera itu dari ujung ke ujung itu satu ekosistem
41:24Jadi kayak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
41:28Itu membelah Sumatera dari mulai utara sampai selatan
41:31Lalu kemudian kalau misalnya tidak ada deforestasi pun
41:35Hari-hari Pulau Sumatera itu terancam akan patahan
41:39Ada patahan semangko yang mulai dari Lampung sampai Aceh sana gitu
41:43Jadi tanpa adanya deforestasi pun kita sudah terancam
41:46Jadi sama seperti kejadian hari ini
41:48Ketika cuaca ekstrim
41:50Yang saya pikir cuaca ekstrim itu pun ada andil manusia
41:52Pemanasan global dan sebagainya
41:55Itu membuat anomali yang ekstrim menjadi kian ekstrim
41:58Lalu kemudian bertemu dengan lahan yang kritis
42:00Ya sudah itu adalah resep untuk disaster yang lebih besar gitu
42:04Kalau kita lihat coba dari pantauan satelit Google Earth 2024
42:10Bagaimana kemudian masifnya hutan-hutan ini berubah
42:16Apakah itu menjadi tambang, apakah itu menjadi sawit
42:22Atau juga permukiman
42:25Dan kalau kita lihat misalnya
42:27Lahan kelapa sawit itu yang kemudian banyak
42:30Dianalogikan oleh lembaga-lembaga
42:34Pencinta lingkungan
42:36Lahan kelapa sawit di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat
42:39Sama dengan 57 kali besarnya kota Medan
42:45Atau 1,5 juta hektare
42:47Wow
42:50Apakah kemudian kita ingin mengatakan kita anti sawit
42:55Sebetulnya
42:56Saya ingin mengatakan bahwa
43:00Kita besinya tidak menghitamkan energinya
43:03Kita tidak menghitamkan potensinya
43:05Tapi yang sebetulnya yang harus kita lihat adalah
43:08Bagaimana kebermanfaatan itu bisa dijalankan dengan berkesadaran
43:13Artinya kita juga harus menimbang daya dukung planet ini ada batasnya Mbak
43:17Nah, narasi yang selama ini
43:20Sepertinya tidak ada di tengah pembicaraan adalah
43:23Ini bukan hanya soal kebun dan hutan
43:25Di dalamnya ada sebegitu banyak umat lain ya
43:28Gajah, harimau, kupu-kupu, kunang-kunang
43:32Jadi dari yang mulai paling kecil sampai yang paling besar
43:35Itu adalah harusnya bagian dari pembicaraan besar itu
43:39Kita jarang sekali menghadirkan narasi itu kepada narasi deforestasi dan tata ruang lahan
43:44Jadi iya, karena ini bukan buat kita
43:47Ini semua ada isinya gitu Mbak
43:49Jadi kalau di Sumatera Utara salah satunya batang toro
43:52Sebagai hulu yang tidak dirawat
43:54Dan kemudian ada cuaca ekstrim kita salahkan
43:57Itu sebenarnya bukan karena salah cuaca ekstrim
43:59Tapi karena kita tidak merawat penyangganya
44:02Sehingga ketika ada sesuatu yang anomali di cuaca
44:06Sesuatu yang tidak bisa kita kontrol
44:08Kita tidak bisa mengontrol bencananya
44:10Karena apa yang bisa kita jaga selama ini sudah kita rusak
44:14Di Sumatera Utara ada batang toro
44:16Coba kita masuk ke bagian berikutnya Aceh
44:19Salah satu yang disebut dengan hulu yang juga sudah dirusak
44:23Itu adalah di pelukan dekat dengan Aluraya
44:29Kawasan ekosistem Lusar
44:31Kelihatannya mungkin sepele ya
44:33Ah cuman dari sini ke sini
44:36Atau ah penambahannya cuman dari sini ke sini
44:38Sekilas kelihatannya kita merasa bahwa kecil kok
44:43Enggak kenapa-napa
44:45Tapi Mas Didi kecil dalam ukuran manusia
44:49Yang sama dengan ketamakan
44:52Berapa harga yang harus dibayar
44:53Angka yang hari ini berada di berita-berita
44:57Artinya kan ini adalah penyanggah
45:00Penyanggah
45:02Orang sering mengatakan bahwa
45:04Kota misalnya jauh dari aliran sungai
45:07Kita nggak bisa bilang begitu gitu ya
45:09Karena memang kawasan ini adalah kawasan penyanggah
45:12Karena di dalam penyanggah itu adalah
45:14Disitu rumahnya badak
45:16Disitu rumahnya orang hutan
45:17Dan mereka itu adalah yang membentuk sebuah ekosistem
45:21Dan lereng-lereng ini adalah tempat yang harusnya menjadi penahan
45:26Penahan tanah dengan akar-akarnya
45:30Menahan air, menyimpan air
45:32Jadi memang pada akhirnya itu semua akan jatuh ke hilir
45:36Dan itu akan pada akhirnya
45:38Jatuhnya akan ke kita gitu
45:40Ancaman bencana itu nyata
45:42Tak hanya di Sumatera
45:44Malam hari ini kami juga ingin mengingatkan
45:47Bahwa pulau-pulau lain di Indonesia
45:49Bisa jadi mengalami hal yang serupa
45:52Jangan sampai
45:56Terima kasih Anda masih di Rosi
45:59Bencana yang terjadi di Sumatera bukanlah bencana alam
46:02Itu adalah bencana ekologis
46:04Bencana yang disebabkan
46:06Karena kita manusia tidak mampu merawat alam
46:09Berkeadilan dan memikirkan keseimbangan alam
46:13Sehingga ketika segala sesuatu yang diluar kontrol manusia
46:17Berupa cuaca
46:19Itu tidak dapat kita cegah
46:21Karena alam telah kita rusak
46:23Saya bersama pemimpin redaksi National Geographic Indonesia
46:27Didi Kaspi Kasim
46:29Bung Didi
46:31Hutan Sumatera itu diakui UNESCO sebagai warisan dunia hutan
46:34Hutan hujan tropis Sumatera
46:36Betul ya
46:37Tropical Rainforest Heritage of Sumatera
46:40Sejak tahun 2024
46:42Tetapi karena ada penebangan liar
46:45Perambahan lahan
46:46Rencana pembangunan infrastruktur
46:482011
46:50Itu hutan Sumatera berstatus dalam bahaya
46:53Itu 2011
46:55Artinya sebenarnya sesuatu yang terjadi di Sumatera
46:5928
47:0227
47:03November lalu
47:05Adalah sesuatu yang as predicted
47:09Sesuatu yang sebenarnya
47:10Ya
47:12Ada di depan mata
47:14Yang kita panen
47:16Ulah kita yang kita panen
47:18Ulah kita puluhan tahun dan kita memanennya
47:20Mungkin bagian dari ulah kita gitu ya
47:22Saya pikir itu narasinya begitu
47:25Dan hari ini
47:27Hari Kamis 4 Desember
47:29Sebenarnya kita sedang merayakan
47:31Atau memperingati
47:33Hari Konservasi
47:35Alam
47:36Ya
47:37Tetapi justru pada hari yang sama
47:39Indonesia
47:40Sedang meratapi
47:42Hari
47:44World
47:45Life
47:46Heritage
47:48Miris banget ya
47:50Ironi ya Mbak
47:52Apakah Sumatera ini
47:53Akan menjadi yang terakhir
47:54Atau Sumatera
47:56Akan juga menjadi penanda
47:57Bahwa pulau lain
47:58Diluar Sumatera
48:00Kalimantan
48:01Sulawesi
48:02Bahkan juga Papua
48:03Akan mengalami hal yang sama
48:04Sumatera mungkin adalah cermin
48:08Buat saya Pak
48:09Buat kita berkaca hari ini
48:10Bahwa apa yang terjadi di Sumatera
48:12Bahkan bisa lebih cepat terjadi di tempat lain
48:15Jadi pelajarannya sangat mahal
48:17Harganya rasanya
48:18Kalau misalnya kita
48:20Tidak belajar dari apa yang terjadi hari ini
48:22Karena yang terjadi pun sekarang
48:24Selagi kita berbicara
48:26Di Sulawesi, Kalimantan, Papua
48:28Mengalami degradasi yang
48:30Tidak kalah cepatnya
48:31Begitu Mbak
48:34Jadi artinya sebenarnya
48:36Kalau gini
48:37BMKG kan sudah mengatakan
48:38Pada tanggal 22 November
48:40Sudah mengatakan
48:41Ini akan ada cuaca ekstrim
48:44Dan kemudian
48:45Dikatakan
48:46Antisipasi
48:47Pemerintah daerah harus antisipasi
48:49Gak mungkin juga bisa mengantisipasi
48:51Kalau cuma 5 hari atau 7 hari
48:53Dengan seluruh rasa hormat kita pada alarm
48:55Atau peringatan pada BMKG
48:56BMKG
48:57Tapi
48:58Kalau memang seperti ini
48:59Alam
49:00Yang ada
49:01Memang antisipasi itu
49:02Tidak mungkin disiapkan
49:03Hanya 5 atau 2 minggu
49:06Itu harus disiapkan
49:08Dekade
49:09Bertahun-tahun
49:10Untuk mengantisipasinya
49:12Betul Pak
49:13Jadi saya rasa
49:14Memang kita memerlukan
49:15Early wanting system
49:16Yang melibatkan masyarakat
49:18Kita melibatkan
49:19Tata kelola misalnya
49:21Adat
49:22Yang memang sudah mempunyai sistem
49:23Sebetulnya
49:24Dalam mengelola bencana
49:25Jadi
49:26Saya rasa memang
49:28Betul
49:30Bencana ini terlalu masif
49:31Untuk ditangani
49:326 hari atau 7 hari
49:34Memang
49:35Mulai dari sekarang
49:36Rasanya harus ada
49:37Langkah konkret
49:38Yang kita lakukan
49:39Dengan dimulai dari
49:40Memperbaiki tutupan lahan
49:41Lalu kemudian
49:43Tadi
49:44Memperbaiki early warning system kita
49:45Dengan melibatkan
49:46Masyarakat di akar rumput
49:48Itu akan menjadi
49:50Lumayan kita bisa
49:51Lebih bersiap
49:52Ya
49:53Menutup perbincangan
49:54Perbincangan
49:55Perbincangan kita
49:56Pada malam hari
49:57Bung Didi
49:58Jadi 4 Desember ini
49:59Kita memperingati
50:01World Wildlife
50:03Conservative
50:044 Desember
50:06Tetapi di hari yang sama
50:07Kita
50:09Sedang meratapi
50:10Apa yang terjadi pada
50:12Alam kita
50:13Tapi harusnya
50:14Ratapan itu
50:15Tidak berhenti hanya
50:16Sekedar ratapan
50:17Harus menjadi satu
50:18Kebangkitan bersama
50:20Saya ingin mengundang Anda
50:21Untuk memberikan harapan
50:22Tidak saja kepada
50:23Pemerintah
50:24Tapi juga bagi
50:25Masyarakat Indonesia
50:26Terima kasih telah menyaksikan
50:28Rosy
50:29Kita jumpa lagi
50:30Kamis depan
50:31Tetaplah di Kompas TV
50:32Independent
50:33Terpercaya
50:34Ada harapan
50:35Yang selalu
50:36Bisa kita
50:37Sematkan
50:38Demi masa depan
50:39Ekologi
50:40Indonesia
50:42Pemimpin Redaksi
50:43National Geographic
50:45Indonesia
50:47Didi Kasim
50:48Ketika kita
50:51Melihat banjir bandang
50:52Dan longsor
50:53Di Sumatera hari ini
50:54Sebenarnya
50:55Kita sedang
50:56Diajak berkaca
50:57Betapa rapuhnya
50:58Ekologi Indonesia
50:59Ketika
51:00Batas-batas alam
51:01Terus dilampaui
51:02Hujan ekstrim ini
51:04Hanya pemantik
51:05Persoalan utamanya
51:06Adalah
51:07Landskap
51:08Yang kita ubah
51:09Terlalu cepat
51:10Hulu yang gundul
51:11Lereng yang dipaksa
51:12Bekerja tanpa henti
51:13Rawa
51:14Dan gambut
51:15Yang dikeringkan
51:16Tanpa memikirkan
51:17Langkah pertama
51:19Adalah kejujuran ekologis
51:21Tanpanya
51:22Pemulihan mustahil
51:23Dimulai
51:24Langkah kedua
51:25Mengembalikan
51:26Batas alam
51:27Hulu tidak
51:28Boleh dipaksa
51:29Menjadi kebun
51:30Atau tambang
51:31Sungai tidak
51:32Boleh disempitkan
51:33Beton
51:34Dan gambut
51:35Tidak boleh dikeringkan
51:36Semaunya
51:37Kita harus
51:38Kembali menghormati
51:39Geografi kita
51:40Langkah ketiga
51:42Memulihkan fungsi
51:43Bukan sekadar
51:44Menanam ulang
51:45Reforestasi
51:46Adalah awal
51:47Tetapi
51:48Inti pemulihan
51:49Adalah
51:50Menghidupkan
51:51Kembali daerah
51:52Tangkapan air
51:53Struktur
51:54Tanah
51:55Ruang sungai
51:56Dan hutan
51:57Sebagai pengatur air
51:58Langkah keempat
51:59Mengembalikan manusia
52:01Sebagai penjaga
52:02Komunitas adat
52:04Ilmuwan
52:05Jurnalis
52:06Dan generasi muda
52:07Harus berjalan bersama
52:09Karena tidak ada solusi ekologis
52:11Tanpa solusi sosial
52:13Dan akhirnya
52:15Kita perlu
52:16Membangun harapan
52:17Kita masih
52:18Punya
52:19Waktu untuk
52:20Memilih energi
52:21Yang tidak merusak
52:22Kulu
52:23Membangun ekonomi
52:24Yang menghormati sungai
52:25Dan membuat
52:26Kebijakan yang berpihak
52:27Pada kehidupan
52:28Jangka panjang
52:30Harapan
52:31Adalah
52:32Keputusan untuk
52:33Bergerak
52:34Jika hari ini
52:35Kita mulai merawat
52:36Tanah yang lelah
52:37Memulihkan gunung
52:38Yang terkoyak
52:39Dan memberi ruang
52:40Sungai untuk bernafas
52:41Kita sedang
52:42Membangun masa depan
52:43Yang lebih aman
52:44Bumi sedang berbicara
52:46Mengajak kita lebih bijak
52:48Lebih rendah hati
52:49Dan lebih berani
52:50Selama kita bergerak bersama
52:53Selalu ada peluang
52:54Bagi planet
52:55Untuk pulih
52:56Dan bagi kita
52:57Untuk hidup
52:58Lebih baik
52:59Lebih baik
53:00Selamat menikmati
53:02Terima kasih
53:03Selamat menikmati
53:05Terima kasih
53:06Selamat menikmati
Jadilah yang pertama berkomentar