Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku ada yang melaporkan dirinya ke Presiden Prabowo Subianto karena tidak ada padi yang ditanam di Tanah Papua.

Hal ini disampaikan Mentan Amran saat hadiri Rapimnas Kadin 2025 pada Selasa (2/12/2025).

"Mudah-mudahan bukan orang Kadin, melapor ke Istana. Pak Presiden itu enggak bisa tumbuh itu, omon-omon itu Menteri Pertanian dari dulu gitu. Begitu tiba Bapak Presiden, Pak Mintan ini kok tumbuh subur? Iya, Pak. Terus Mive dulu kenapa tidak tumbuh? Iya, Pak. Karena tidak ditanam, hanya diseminarkan. Itu serius," kata Mentan Amran.

Video Editor: Lintang Amiluhur

#prabowo #amran #mentan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634992/amran-buka-bukaan-ada-yang-lapor-ke-presiden-prabowo-bilang-mentan-hanya-omon-omon
Transkrip
00:00Pak Menteri yang saya hormati, saya Ance Mote, Wakil Ketua Umum Kadin Papua.
00:05Ini ada suara dari timur Pak, dari ujung Indonesia timur di Merauke.
00:11Pertama, Pak Menteri yang saya hormati, produksi beras di Merauke meningkat signifikan.
00:23Ya, pertama, konkret Pak Menteri.
00:30Baik, Pak Menteri, ini suara dari timur.
00:39Terima kasih Presiden Prabowo sudah mencetak sawah di Merauke 2 juta hektare.
00:47Produksi meningkat signifikan menjadi lumbung pangan.
00:51Tepu tangan dulu dong.
00:53Papua sedang maju.
00:54Hingga September 2025, serapan beras, buluk Merauke mencapai 16.300 ton.
01:03Melampaui target dari 15.700 ton, Pak Menteri.
01:07Artinya sudah surplus.
01:10Nah, tahun tersebut diprediksi mencapai 193.000, Pak Menteri.
01:15Nanti ini saya kasih WA ke kakak Rukman.
01:19Masuk barang itu, masuk.
01:21Aman, aman, aman negara.
01:22Kenaikan produksi didukung oleh perluasan lahan.
01:26Pertanyaan saya, ini kan kami batas negara dengan Papua Niguni.
01:31Nah, Papua Niguni itu 13 juta penduduk.
01:35Papua hanya 3 juta.
01:37Orang seperti saya hanya 1,7.
01:40Nusantara 2 juta, Pak.
01:42Cuma beras kita surplus ini, kalau boleh kita kasih makan Papua Niguni,
01:465 juta saja.
01:485 juta dari 13 juta.
01:49Karena Papua Niguni negara Commonwealth.
01:52Yang kasih makan adalah Thailand, Filipina, dan Malaysia.
01:55Pak Menteri, mohon izin, saya kasih kartu nama.
01:58Sekarang saya lagi dengan kontak teman-teman yang mengurus perdagangan di Pasifik.
02:04Beras kami itu bisa layak untuk dijual di Papua Niguni menjadi beras premium.
02:10Kalau terdaftar di daftar makanan standar Australia.
02:15Jadi saya minta kuota bisa kita ekspor ke Papua Niguni.
02:19Demikian.
02:20Terima kasih.
02:20Masuk.
02:21Terima kasih.
02:33Ini pertanyaannya berat-berat.
02:36Kami jawab mulai dari bawah Papua, Papua Selatan.
02:40Kita, ini untung beliau ingatkan.
02:44Kita, kami diminta Bapak Presiden,
02:48pembentangan bangun 1 juta hektare.
02:51Dan aku ingin Papua Selatan adalah
02:54produksi beras terbesar dunia
02:57dan lumbu pangan terbesar dunia.
02:59Kami baru pulang dari Arkansas.
03:06Ini, kami pulang dari sana.
03:09Luasnya 1,2 juta heker.
03:12Bukan hektare.
03:13Hanya 500 ribu hektare.
03:14Sehingga saya katakan Pak, kali dua daripada pertanian Amerika.
03:18Dan produksi kita tidak kalah.
03:20Kemudian kita lihat.
03:23Ini Pak Merauke.
03:25Terima kasih.
03:26Tolong Pak Ketua Kadin Merauke.
03:28Kalau saya ke sana, kita sama-sama.
03:30Ya, kita sama.
03:32Ini.
03:33Ini kami rintis.
03:36Ini lahannya.
03:38Sudah 70 kilometer.
03:42Terus Bapak Presiden,
03:45kunjungan pertamanya adalah ke Merauke.
03:47Beliau katakan,
03:48Pak Mentan,
03:49aku dengar,
03:51Padi tidak bisa tumbuh.
03:53Ada orang,
03:54mudah-mudahan bukan orang Kadin,
03:56melapor ke istana,
03:57Pak Mentan,
03:59Pak Presiden,
04:00itu tidak bisa tumbuh.
04:01Itu omong-omong itu Menteri Pertanian.
04:03Dari dulu gitu.
04:05Begitu tiba Bapak Presiden,
04:07Pak Mentan,
04:09ini kok tumbuh subur?
04:09Iya Pak.
04:11Terus Mife dulu,
04:12kenapa tidak tumbuh?
04:13Iya Pak, karena tidak ditanam.
04:15Hanya diseminarkan.
04:17Itu serius?
04:18Pada saat Bapak jalan.
04:21Oh gitu ya?
04:23Iya Pak.
04:24Terus,
04:25aku tahu,
04:26karena ada yang memberitahu saya,
04:28bahwa ada yang melapor delegasi masuk.
04:30Tapi,
04:30insya Allah mudah-mudahan bukan Kadin.
04:33Masuk,
04:34Pak,
04:34tidak mungkin tumbuh.
04:36Kemudian,
04:36Bapak Presiden naik,
04:38ini dua orang menentukan nasibku.
04:41Ditanya,
04:41kakak berapa kali tanam?
04:45Dulu satu kali.
04:46Setelah ada ini Pak Amran ini.
04:48Itu sudah tiga kali.
04:50Saya bilang,
04:51selamat.
04:53Terus berikutnya,
04:55dulu produksi tiga ton,
04:56sekarang tujuh ton.
04:58Naik dua kali lipat.
05:00Kemudian saudara kita disana,
05:03kami libatkan.
05:04ini ada namanya Brigade Milenial.
05:09Tapi ternyata kolonial pun bergabung.
05:12Ini mana,
05:13bukan Papua ini.
05:15Papua Selatan.
05:16Lihat yang kemarin.
05:18Ini pakai alat.
05:20Kemudian mana,
05:21yang Papua,
05:22Brigade.
05:24Percepat deh,
05:24karena kita dibatasi waktu.
05:26Ini,
05:27Brigadenya mana?
05:28Bukan ini Brigadenya.
05:29Aku hafal gambarnya.
05:32Yang Brigadenya ini,
05:33yang rapat tuh.
05:36Nah ini.
05:37Ini saudara-saudara kita.
05:40Pendapatannya berapa?
05:4120 juta per bulan bersih.
05:44Kami kirim peralatan
05:45menggunakan pesawat tempur.
05:46Eh sorry.
05:47Kapal tempur.
05:48Ini kapal tempur.
05:49Kami kirim peralatan ini.
05:50Kami bagikan secara gratis.
05:52Nanti mereka hidup.
05:54Pendapatannya 20 juta.
05:56Ini testimoninya.
05:57Boleh?
05:57Yang bisa rapat 3 hektar sampai 4 hektar.
06:01Tapi itu 1 hektarnya.
06:03Hitungannya dia dapat
06:04pendapatnya
06:061 juta 250.
06:08Sampai 2-3 hektar.
06:11Berarti kami bisa dapat
06:123 juta 750.
06:14Itu per hektar saya per hari.
06:17Kalau 1 bulan mungkin
06:1815 juta sampai 20 juta.
06:20Itu bersih.
06:22Artinya dia atas gaji menteri.
06:25Gaji menteri 19.
06:29Saya katakan
06:30milenial tidak akan ikut
06:32kalau tidak menguntungkan
06:34dan tidak menggunakan teknologi tinggi.
06:36Makanya transformasi
06:37pertanian tradisional
06:38menuju modern.
06:39Ini kita lakukan
06:40di
06:41Kalimantan Tengah ini
06:45ada dulu
06:47sejuta gambut
06:48kami jalan
06:49kami lihat
06:51turun
06:51saya katakan
06:52aku naik motor
06:53dari heli
06:55saya turun
06:55aku mau naik motor keliling.
06:57Ini hebatnya kita di Indonesia
06:58irigasinya luar biasa bagus
07:01tapi tidak ada sawah.
07:03Nah itu kelebihan kita.
07:05Karena semua jagoan.
07:06Kalau ada orang jagoan
07:08apalagi dia merasa jago
07:10itu wassalam.
07:11Yang saya pahami
07:12menjadi pengusaha.
07:14Kalau ada orang selalu
07:15sudah mengatakan
07:16dia lebih
07:16itu terpuruk hidupnya.
07:18Itu awal dari kehancuran orang itu.
07:20Yang saya pahami.
07:22Aku naik motor
07:22keliling
07:24saya katakan
07:25mulai hari ini
07:26bongkar kami lapor
07:27Bapak Presiden
07:28bisa gak kami
07:29karena
07:30targetnya Bapak spektakuler
07:32harusnya bergerak spektakuler.
07:35Maksudnya
07:35aku mau olah
07:36belakangan kita bayar.
07:39Akhirnya kami bongkar
07:40kami kumpulkan
07:41teman-teman semua
07:42pengusaha di sana
07:43ini
07:44dan ada kadin disini
07:45termasuk di dalamnya
07:47bekerja keras.
07:50Siapa-siapa kadin
07:51ada disini
07:52ada berapa orang
07:52ini
07:53sudah dibongkar
07:54ini sudah jadi sawah
07:57ini bekerja
07:58mana
08:01tunjukkan
08:02ini
08:02ini sudah panen
08:04ini anak muda
08:05milenial yang turun
08:06kita kasih traktor
08:08kita
08:09membobo
08:10pakai drone
08:11jangan membayangkan dulu
08:13kita
08:14menggunakan teknologi tinggi
08:15dan
08:16cetak sawah yang kami
08:18bangun
08:183 juta hektare
08:20itu kami ingin
08:21sejajar
08:22dengan
08:23negara
08:24adidaya
08:24termasuk Amerika
08:25sejajar teknologinya
08:27itu baru
08:28bisa maju
08:29ini
08:31ini Bapak Presiden
08:31ini Sumatera Selatan
08:32ini pakai drone
08:34kalau mau tanam
08:35itu tembus
08:37satu tahun
08:38belum selesai
08:38kalau 100 ribu hektare
08:40kalau mau tanam
08:41pakai manual
08:42ini pakai drone
08:44Presiden tanya
08:49sudah pakai teknologi ya
08:52iya Pak Indonesia
08:53hebat
08:53cuma memang
08:57seminar kita
08:59kalau bisa
08:59kalau
09:00kalian pasti tahu
09:02dikurangi sedikit
09:03yang ditambah adalah
09:04tindakannya
09:05karena
09:07ada survei
09:08doa yang tertinggi
09:10adalah orang Indonesia
09:11doa
09:12gini
09:13tindakan yang tertinggi
09:15adalah Jepan
09:15dengan Korea Selatan
09:16seminar tertinggi
09:21Alhamdulillah kita juga
09:22tindakan tertinggi
09:24adalah
09:25negara-negara Taiwan
09:26negara-negara yang sudah maju
09:27tapi bukan Kadin
09:29jangan tersinggung
09:36teman-teman
09:36ah
09:37Pak siapa tadi
09:38namanya
09:39Papua
09:40enggak Papua dulu
09:42aku selesaikan
09:43Pak Yance
09:44silakan
09:46ekspor
09:47aku keluarkan izinnya
09:49mana
09:50aku keluarkan izinnya
09:51Pak Sekjen
09:53tahu Bapak Ibu
09:55kita tidak mungkin
09:56dikalahkan Vietnam
09:57dengan Thailand
09:58kenapa
09:59kita negara tetangga
10:01dengan Malaysia
10:01tetangga dengan
10:03Papua Nugini
10:04kami pernah ekspor
10:05ini ekspornya
10:07masih ada fotonya
10:07mana ekspornya
10:11yang fotonya
10:13di Papua Nugini
10:13kita ekspor
10:16ini
10:16aku ekspor
10:17di perbatasan
10:18ini perbatasan
10:20Indonesia
10:20dengan
10:21Papua Nugini
10:22kami undang
10:24delegasinya
10:24kami ekspor
10:25hanya ekspor gini
10:27dia pakai kapal laut
10:28itu
10:297 hari
10:30itu 2 minggu
10:3114 hari
10:32kita ekspor
10:33cuma diginiin
10:34masa kita kalah
10:36logikanya dimana
10:37makanya Pak Yance
10:38jadilah ekspor pertama
10:40eksportir
10:41aku dukung
10:42aku support
10:43dan silakan
10:44kapan saja
10:45legalitasnya
10:46langsung ke saya
10:47aku beresin
10:48gak ada
10:50gak usah urusin
10:51tinggal siapkan
10:52yang mau diekspor
10:52ini ekspor
10:54kemudian
10:55ke Malaysia
10:55kami menanam
10:57di perbatasan
10:58bagaimana
10:59negara tetangga
11:00pangannya
11:02ada di Indonesia
11:02ini
11:03naik mobil
11:04kemarin
11:06kami sama
11:07Bapak Presiden
11:08ekspor
11:09diginiin aja
11:09transportasi
11:11kita sudah menang
11:12produksi
11:13kita tidak kalah
11:14jadi seluruh
11:15perbatasan
11:16kami ingin menanam
11:18pangan
11:18yang dibutuhkan
11:20oleh negara tetangga
11:21itulah mimpi-mimpi
11:22besar kita
11:23ini kami sudah bangun
11:25ini ekspor juga
11:26dengan Bapak Presiden
11:27jagung ke Malaysia
11:28kemudian
11:30kita bisa lihat
11:31kami sudah petakan
11:32Indonesia
11:33kebupaten
11:35provinsi apa
11:36yang
11:36mensuplai
11:37Papua
11:38mensuplai Papua Selatan
11:40kita lihat
11:41petanya
11:41ini kami sudah
11:42petakan dunia
11:43ini mensuplai
11:45ke negara tetangga
11:46Kopi Kakao Timur Leste
11:48kemudian
11:49Australia
11:49dari yang terdekat
11:51di sini
11:51NTB
11:52kemudian
11:53India
11:54Sumatera yang menyelesaikan
11:55mimpi kita
11:57pangan mandiri
11:58setiap pulau
11:59protein mandiri
12:00setiap pulau
12:01termasuk
12:02biofuel
12:03dan
12:04mentega
12:06minyak goreng
12:07kita mandirikan
12:08kenapa
12:09biaya yang ngangkut
12:10itu ditanggung oleh
12:11rakyat
12:11terjadi inflasi
12:13inflasi Indonesia
12:14itu terbaik
12:16nomor 5 dunia
12:16sekarang
12:17kenapa
12:18kita mandirikan
12:19pangan
12:19setiap provinsi
12:20Kalimantan dulu
12:21ambil dari
12:22Sulawesi Selatan
12:23dan Jawa Timur
12:23sekarang gak ada
12:24sudah mandiri
12:25pangan
12:26pulau
12:26Kalimantan
12:27Pak Yance
12:29silakan
12:31ekspor
12:31bila perlu
12:34nanti
12:35Pak Sekjen
12:36Pak Jamil
12:38urus izinnya
12:38jangan beliau yang
12:39urus
12:40Bapak
12:42tugasnya adalah
12:43kirim
12:44yang kita
12:46produksi kemarin
12:47ada 40 ribu hektare
12:48terima kasih
12:57terima kasih
12:58kompas TV
12:59melalui
12:59sharean digital
13:00pay tv
13:01dan media streaming
13:02lain
13:02kompas TV
13:03independen
13:04berpercaya
13:05Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan