Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Peneliti CORE Akhmad Akbar Susamto menilai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa lebih banyak mengeluarkan noise, yang minim makna selama menjabat ketimbang menghasilkan kebijakan yang bermutu atau yang disebut signal.

Menurut Akbar ada tiga noise yang menonjol dari Purbaya, yang diangkat menjadi Menkeu pada 8 September lalu. Pertama ia ingin keluar dari bayang-bayang pendahulunya Sri Mulyani dengan mengeluarkan kebijakan yang berbeda, terutama soal memindahkan dana SAL dari Bank Indonesia ke bank komersial.

Kedua ia meneruskan kebijakan yang mirip sama dengan Sri Mulyani, tapi dengan cara yang lebih demonstratif, lebih didramatisasi. Contohnya soal pajak dan bea cukai. Itu sebenarnya kebijakan standar.

Ketiga adalah kebijakan yang persis sama. Contohnya defisit anggaran yang sama dengan Sri Mulyani.

Kesimpulannya, kata Akbar, Purbaya berhasil menunjukkan dia tak lebih buruk dari Sri Mulyani. Tapi di saat yang sama ekspektasi masyarakat pada Purbaya terlalu tinggi.

#AkhmadAkbarSusanto #Purbayayudhisadewa

Video Editor: Mutia
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom
Transkrip
00:00Masalah atau informasi yang bermakna yang dia menciptakan sebuah tanjakan terentu gitu ya sebagai Menteri Keuangan
00:06Dan noise ini adalah bunga-bunganya lah petang-petangnya gitu ya
00:09Nah yang sebenarnya sifatnya ya noise ya, cuma krisis adat gitu
00:12Nah dari situ maka saya lihat sebagian kerja kaya patung bayi yang maksimal
00:18Tetapi yang lebih banyak noise-nya sebenarnya
00:21Nah kalau kita mau bagiin dari tiga lagi
00:24Pertama adalah kabinja apa, poin-poin atau isu-isu yang secara substatif berbeda antara Pak Buraya dengan sebelumnya
00:32Tapi Pak Buraya ini kan memang bisa dipahami Pak Buraya ini masuk di tengah skeptis di semua orang
00:37Orang itu skeptis, melihat bahwa tidak mungkin ada petir kewangan lain yang bisa mengimbangi Siti Kuliani
00:42Gitu lah Pak Buraya ini masuk, kalau Pak Buraya kabinja maka beliau akan dibayang-bayang Siti Kuliani
00:47Nah beliau masuk dengan kepercayaan yang luar biasa yang langsung itu bisa membuat kepercayaan dari rumah
00:52Bagaimana beliau berhasil menurut saya untuk keluar dari bayang-bayang Siti Kuliani
00:55Nah tapi secara prinsip tiga ketika level apa yang beliau lakukan itu
01:01Yang pertama adalah kebijakan yang betul sangat berbeda dari Siti Kuliani
01:05Ya salah satu apa yang bersebut-sebut tadi adalah kebijakan beliau memindahkan uang yang 200 delion itu kebar
01:10Umum itu, itu sangat berbeda dari Siti Kuliani karena cara pandangnya adalah bahwa
01:14Terlalu pas ini suka nggak suka, sebetulnya juga tadi dibahas mungkin bahwa aku soalnya bukan soal iklimitas dan lain-lain
01:20Tapi beliau memang berbeda itu kebijakannya
01:22Satu ya ketiga, itu adalah kebijakan yang berbeda
01:24Yang kedua adalah kebijakan yang sebenarnya nggak berbeda dengan sebelumnya
01:28Kurang lebih sama tapi di demonstratifkan
01:30Dibuat yang di demonstratif, dapatisasi
01:32Ya dapatisasi yang lebih tinggi misalnya terkait dengan bagai pajak
01:37Nah gini ya ketika beliau telepon salah satu staff pelayanan maja
01:40Ketika beliau sijak di bea cukai dan lain-lain
01:43Itu secara sekundangnya kan sudah kebijakan standar aja bahwa
01:46Harusnya maja dan bea cukai itu kira-kira yang bagus dari perkaian dan kompleen dan lain-lain
01:51Tapi beliau lebih kelihatan
01:53Nah yang ketiga adalah kebijakan yang sebenarnya persis sama, nggak berbeda sama sekali
01:58Contohnya apa yang tadi sudah saya bahas
02:00Nah defisi anggaran, kemudian lain-lain itu sebenarnya sama, nggak berbeda sama sekali gitu
02:06Nah dalam hal ini menurut saya kalau dari sisi nanti, apa, signal dan noise
02:10Menurut saya, Pak Purpaya berhasil untuk menunjukkan bahwa video tidak lebih rendah
02:15Ya lebih, tidak, belum buruk daripada usia muliani
02:18Tapi menurut saya pada waktu yang sama ekspektasi masyarakat dari publik ya kepada video
02:21Itu ya dari, mungkin harus dijaga ya ekspektasi dia
02:24Terima kasih
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan