- 6 menit yang lalu
- #palestina
- #pasukanperdamaianri
- #presidenprabowo
KOMPAS.TV - Menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan mengirim 20 ribu personel pasukan perdamaian ke Gaza, TNI Angkatan Laut mengaku telah mempersiapkan personel untuk diberangkatkan.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya Erwin Aldedharma, bilang, seleksi personel di Angkatan Laut untuk misi perdamaian sudah dilakukan, juga termasuk kesiapan alutsista.
Kata Wakasal, pengiriman pasukan ke Jalur Gaza hanya tinggal menunggu perintah dari Presiden Prabowo Subianto. Sebelum pasukan dikirim ke Gaza, Wakil Ketua Komisi Satu DPR Fraksi Golkar, Dave Laksono, mengingatkan perlunya poin-poin misi yang jelas, termasuk untuk kesejahteraan warga di sana.
Lewat pengiriman pasukan ke Gaza, apa harapan rakyat Indonesia? Kita ulas bersama wakil kita di Parlemen, anggota Komisi Satu DPR Fraksi PKB, Syamsu Rizal.
#palestina #pasukanperdamaianRI #presidenprabowo
Baca Juga [FULL] Wamenkeu Thomas Djiwandono Ikut RDG, Secara Regulasi Boleh Tapi Intimidatif ke BI?| SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/nasional/632405/full-wamenkeu-thomas-djiwandono-ikut-rdg-secara-regulasi-boleh-tapi-intimidatif-ke-bi-sapa-pagi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/632406/komisi-i-dpr-soal-indonesia-kirim-pasukan-perdamaian-ke-palestina-sampai-mana-kewenangan-tugasnya
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya Erwin Aldedharma, bilang, seleksi personel di Angkatan Laut untuk misi perdamaian sudah dilakukan, juga termasuk kesiapan alutsista.
Kata Wakasal, pengiriman pasukan ke Jalur Gaza hanya tinggal menunggu perintah dari Presiden Prabowo Subianto. Sebelum pasukan dikirim ke Gaza, Wakil Ketua Komisi Satu DPR Fraksi Golkar, Dave Laksono, mengingatkan perlunya poin-poin misi yang jelas, termasuk untuk kesejahteraan warga di sana.
Lewat pengiriman pasukan ke Gaza, apa harapan rakyat Indonesia? Kita ulas bersama wakil kita di Parlemen, anggota Komisi Satu DPR Fraksi PKB, Syamsu Rizal.
#palestina #pasukanperdamaianRI #presidenprabowo
Baca Juga [FULL] Wamenkeu Thomas Djiwandono Ikut RDG, Secara Regulasi Boleh Tapi Intimidatif ke BI?| SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/nasional/632405/full-wamenkeu-thomas-djiwandono-ikut-rdg-secara-regulasi-boleh-tapi-intimidatif-ke-bi-sapa-pagi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/632406/komisi-i-dpr-soal-indonesia-kirim-pasukan-perdamaian-ke-palestina-sampai-mana-kewenangan-tugasnya
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 17 November 2025
00:05menyetujui resolusi penting yang memberi mandat internasional
00:08bagi pembentukan Board of Peace dan Pengerahan Internasional Stabilization Force di jalur Gaza.
00:16Beberapa elemen utama dari resolusi mencakup pelucutan senjata Hamas,
00:19pembentukan pemerintahan teknokrat transisi,
00:22dan pengerahan pasukan penjaga perdamaian internasional di bawah komando terpadu.
00:30United Nations Security Council has just adopted
00:33the United States-sponsored resolution on Gaza
00:37that does something we haven't seen in generations.
00:40It provides a real, actionable pathway to lasting peace
00:47for Palestinians and Israelis.
00:50And I would encourage everyone around the world,
00:53and I would certainly encourage the media to read the entire resolution.
00:58Read the whole thing.
01:00Resolusi Dewan Keamanan PBB memberi wenang kepada negara-negara anggota PBB
01:17dan Dewan Perdamaian untuk dibentuk sebagai pemerintahan transisi
01:21untuk mendirikan pasukan stabilisasi internasional atau ISF sementara di Gaza
01:27untuk dikerahkan di bawah komando terpadu dengan pasukan yang dikontribusikan negara-negara yang berpartisipasi.
01:35Namun, jurubicara Hamas, Hasim Qasim, bilang
01:37apa yang mereka butuhkan adalah resolusi Dewan Keamanan PBB
01:41yang mempromosikan pembentukan negara Palestina Merdeka.
01:44Di luar keberatan Hamas, Indonesia menjadi salah satu negara yang menyatakan kesiapan penuh
02:01bergabung dalam misi perdamaian di Gaza.
02:03Presiden Prabowo Subianto beberapa kali menegaskan kesiapan Indonesia.
02:07Presiden bilang Indonesia siap mengirim sekitar 20 ribu personel TNI
02:11bila mandat PBB sudah diterbitkan.
02:15Kemudian segera pasukan Israel akan ditarik
02:25tentunya sesuai tahapan-tahapan
02:30di mana kesiapan Indonesia, katakan kami siap.
02:34Kalau diminta pasukan penjaga perdamaian
02:39pasukan peacekeeping Indonesia siap.
02:44Sementara itu menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto
02:47yang akan mengirim 20 ribu personel pasukan perdamaian ke Gaza,
02:51TNI Angkatan Laut mengaku telah mempersiapkan personel untuk diberangkatkan.
02:56Seleksi personel di Angkatan Laut untuk misi perdamaian sudah dilakukan
02:58juga termasuk kesiapan alutsista.
03:01Kata Wakasal, pengiripan pasukan ke jalur Gaza
03:03hanya tinggal menunggu perintah dari Presiden Prabowo Subianto.
03:06Sesuai dengan arahan dari pimpinan bahwa seluruh jajaran TNI saat ini mempersiapkan diri
03:14untuk bisa turut mensukseskan kebijakan pemerintah sebut.
03:19Untuk jumlahnya saya belum tahu pasti,
03:22mungkin rekan-rekan martawan malah sudah lebih tahu,
03:24tapi yang jelas untuk kekuatan dari Korps Marinir sendiri adalah batalon-batalon
03:30yang mungkin akan disiapkan salah satu atau antara lain adalah ZNI,
03:34kemudian kesehatan, kemudian juga untuk kebutuhan-kebutuhan logistik lainnya
03:38juga kita akan selalu persiapkan.
03:40Proses seleksi sudah berjalan, saat ini kita sudah mengumpulkan nama-nama
03:44untuk selanjutnya nanti akan kita menyesuaikan dengan kebijakan dari pemerintah
03:48apa saja yang harus kita siapkan,
03:50baru kita akan lebih detailkan lagi persiapan-persiapan selanjutnya.
03:55Sebelum pasukan dikirim ke Gaza,
03:56Wakil Kutu Komisi 1 DPR Fraksi Golkar, Dev Laksona, mengingatkan
04:00perlunya poin-poin misi yang jelas, termasuk untuk kesejahteraan warga di sana.
04:06Apakah mereka di sana, itu juga bagian dari pelucutan pesenjataan
04:11Hamas, ataupun juga milis-milis yang ada,
04:15terus juga tugasnya itu sampai sejauh mana,
04:21karena selain menjaga perdamaian,
04:24tentu harus ada misi-misi kemanusiaan lainnya,
04:26seperti mengrehabilitasi gedung-gedung yang hancur,
04:32apakah tempat tinggal keluarga Palestina,
04:35lalu juga bisa menyokong, memulai kembali produk perekonomian.
04:41Indonesia menyudukan kepada seluruh pihak yang terlibat,
04:44serta masyarakat internasional untuk mendukung proses perdamaian ini
04:47atas nama kemanusiaan.
04:50Tim Liputan, Kompas TV.
04:52Lewat pengiriman pasukan ke Gaza,
04:57apa harapan rakyat Indonesia?
04:59Kita akan ulas bersama dengan wakil kita di Parlemen,
05:02anggota Komisi 1 DPR, fraksi PKB Syamsu Rizal.
05:05Selamat pagi, Deng Ical.
05:07Selamat pagi, Mas Bray.
05:08Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
05:09Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
05:11Sehat banget, Deng.
05:11Alhamdulillah.
05:12Alhamdulillah.
05:13Nah, Deng, ini kan kita sama-sama sebenarnya kita mengapresiasi,
05:16niat mulia dari Indonesia, gitu ya,
05:18dengan mengirimkan pasukan ke Gaza, gitu.
05:21Kita mengirimkan 20 ribu, gitu ya.
05:2320 ribu.
05:2420 ribu.
05:24Ini sebenarnya salah satu, apa ya,
05:27yang bisa kita lakukan untuk mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB.
05:31Nah, yang bisa kita maksimalkan ini apa sih, Deng, sebenarnya?
05:34Ya, begini, Mas Bray.
05:36Dan para pemirsa, Kompas,
05:38yang pertama kita mesti paham bahwa momentum itu mesti di-create.
05:42Dan alhamdulillah, seorang Donald Trump dan dibantu oleh seluruh pemimpin negara-negara yang terlibat kemarin di Mesir itu,
05:50bisa meng-create satu momentum yang baik, lah, menurut saya.
05:55Sehingga apa yang menjadi momentum ini mesti dimaksimalkan.
05:59Tetapi, di balik itu mesti ada catatan khusus untuk Presiden Prabowo dan kita semua,
06:03seluruh lakiat Indonesia bahwa 20 poin yang ada dalam perjanjian itu adalah poin yang tidak mengatur soal jaminan untuk Palestine Merdeka.
06:16Jadi, roadmap ke Palestine Merdeka, pengakuan dari mereka itu, itu belum kelihatan.
06:22Jadi, poinnya baru pada menciptakan kondisi di kawasan Gaza dan di tepi barat.
06:30Dan itu tentu sedikit berbeda, atau bahkan bisa jadi perbedaannya sangat mendasar dengan tujuan kita mengambil peran.
06:39Jadi, tujuan utamanya kita itu memang konstitusi kita menjamin untuk berpartisipasi dalam ketertiban dunia.
06:45Tetapi, khusus untuk persoalan ini, kita goals-nya adalah Palestine Merdeka.
06:51Jadi, kita sudah mundur satu langkah, berharap bisa loncat lebih jauh.
06:56Karena sebelumnya kita tidak pernah mengakui solusi dua negara.
07:00Nah, baru pada kali ini kita mengakui itu menjadi sebuah konsekuensi logis dari perkembangan.
07:06Tapi, untuk jaminan bahwa Palestine Merdeka itu belum ada dalam map ini.
07:11Yang ketiga adalah, ternyata yang terjadi sekarang ini, dari kurang lebih 16 vaks yang ada di Palestine itu,
07:19lebih banyak yang menolak perjanjian ini.
07:21Baru, Ihwanul Muslimin, kemudian Fatah, atau otoritas Palestina yang menerima.
07:28Dan Hamas dengan jelas menyatakan bahwa menolak resolusi ini.
07:32Dan tentu resolusi ini akan banyak perdebatan-perdebatan, tetapi itu wajar.
07:37Tapi yang paling penting adalah, resolusi ini menjadi momentum untuk mengembalikan.
07:42Seperti apa posisi Indonesia?
07:43Khusus untuk pengiriman pasukan perdamaian, yang direncanakan oleh Pak Presiden kita itu 20 ribu itu,
07:50kita tentu sangat mendukung.
07:51Tetapi penting untuk diingat bahwa ada konsekuensi logis dari pengiriman ini, dari komitmen ini.
07:57Pertama adalah soal biaya.
07:59Yang kedua adalah soal resiko.
08:00Yang ketiga itu adalah demarkasi apa dan di mana tugasnya pasukan perdamaian dari Indonesia.
08:07Sudah banyak disampaikan bahwa kita fokusnya ke konstruksi dan ke sehatan.
08:14Tetapi dalam pelaksanaan tugas ini, tentu kita akan menyinggung.
08:18Menyinggung vaks yang ada di Palestine, menyinggung Israel.
08:22Karena ada daerah di situ yang misalnya di tepi barat,
08:26ada daerah yang masih dikuasai oleh Israel sebagian.
08:30Nah, kalau kita mau mereka konstruksi di situ, apa benar Israel mau kasih?
08:34Terus kalau terjadi sesuatu dan kita tanda kutip diserang oleh mereka,
08:39sampai di mana kewenangan kita untuk bertahan dan memproteksi dan sekaligus juga mencegah dini.
08:45Karena kalau kita perang misalnya, kadang-kadang untuk mencegah serangan berikutnya,
08:50kita mesti menginvasi atau kita mesti mendorong keluar dan seterusnya.
08:54Tentu ada batasan-batasan yang mesti clear dulu sebelum mandat ini kita ambil.
08:59Nah, ini yang menjadi sorotan juga nih, Deng Ical.
09:02Banyak sekali gitu ya, kemudian yang poin-poin yang harus kita perhatikan gitu.
09:06Termasuk tadi mungkin soal cara masuknya nih, Deng.
09:08Cara masuknya kita kan pastikan tidak langsung bisa ke sana langsung.
09:12Kita butuh ada dari PBB, akses dari PBB,
09:15ataupun mungkin dari organisasi-organisasi internasional.
09:18Nah, Anda juga yang bilang bahwa, oh kita bisa masuk kok lewat organisasi internasionalnya Amerika Serikat gitu.
09:23Nah, gimana kalau menurut Deng yang paling masuk akal?
09:25Dan untuk masuk terlibat dalam proses seperti ini memang selain dua cara tadi,
09:29itu bisa juga dengan bilateral.
09:30Dengan bilateral misalnya dengan Raja Yordania, kita nyimpan pasukan di situ.
09:35Itu bilateral dan setiap saat bisa di-upgrade tugasnya untuk masuk di Libanon,
09:42untuk lewat jalur Libanon atau langsung melalui tuluk itu masuk ke Gaza.
09:48Tetapi bukan di situ esensinya, karena kalau soal ini sih aman.
09:53Mau PBB yang memberi mandat, mau organisasi internasional,
09:57dan kita sudah pernah mengalaminya semuanya.
09:59Dan bilateral juga kita sudah sering.
10:01Kita kirim pasukan ke Myanmar, ke Mindanao misalnya.
10:05Dan itu sangat memungkinkan.
10:07Tetapi sekali lagi, penting untuk dipastikan bahwa sampai di mana kewenangan tugasnya.
10:12Di daerah mana, dan yang paling esensi itu adalah jaminan bahwa ini adalah step to Palestine Merdeka.
10:21Oke, nah itu tadi Deng Ical, soal apa saja yang kemudian bisa dilakukan oleh mereka di sana.
10:27Tadi kan sudah disebutkan sebelumnya oleh TNI bahwa oke kita fokus di konstruksi dan juga kesehatan.
10:33Kita butuh apa lagi nih Deng?
10:34Karena mengingat tadi ada potensi-potensi lain yang kemudian mungkin di kemudian hari bisa terjadi gitu.
10:39Yang paling utama itu adalah kita antisipasi terhadap perkembangan eskalasi.
10:45Kalau soal kemampuan pasukan kita, hampir bisa dipastikan kita semuanya bisa.
10:50Dan dari kurang lebih sudah sekarang ini kalau tidak salah kita sudah 37 kali mengirim pasukan perdamaian itu,
10:55selalu hasilnya itu ya overestimate lah.
11:00Sudah lebih dari target kita.
11:02Dan selalu respon masyarakat lokal itu juga luar biasa.
11:05Dan kita selalu menjadi, kadang-kadang menjadi leader bahkan di hampir semua penugasan itu.
11:11Kita termasuklah yang diandalkan lah.
11:13Alhamdulillah itu adalah kualifikasi yang dibentuk dari proses yang panjang.
11:18Kalau saya tidak sama sekali merasa ragu dengan kompetensi yang dimiliki oleh pasukan kita.
11:24Nah yang saya ragukan adalah apakah Pak Presiden ini sudah mendapatkan jaminan
11:27bahwa keselamatan prajurit kita yang 20 ribu ini yang walaupun juga mungkin akan bertahap itu ada jaminan.
11:34Jangan-jangan nanti gara-gara persoalan ini eskalasinya bisa meluas.
11:38Karena kalau kita mendapatkan serangan yang tidak wajar di luar dari otoritas itu pasti kita akan membela diri.
11:45Nah kalau ada pasukan kita yang tanda kutip korban, pasti kita akan menginvestigasi dan bisa saja
11:52karena pasukan perdamaian ini, board office ini, kemudian akan terjadi eskalasi yang meluas.
11:58Oke.
11:59Jangan lupa, karena Mesir, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, yang kemudian ada pasukannya dan tanda kutip sekali lagi
12:08diserang dengan tidak semestinya, maka eskalasi ini bisa meluas dan sudah di luar dari apa yang menjadi tugasnya untuk menstabilisasi.
12:19Karena International Stabilization Force ini tugasnya itu adalah menutup atau membatasi eskalasinya.
12:26Tetapi kalau ini semua tidak clear, ini bisa jadi menjadi pikir meluas.
12:30Kelasnya malah meluas bukan?
12:31Bukan bahaya kan, makanya kita berharap Pak Presiden yang sudah memiliki kompetensi yang luar biasa
12:37bisa memastikan semua ini terjadi, memastikan semua ini fix, baru kemudian kita mengirim pasukan.
12:44Oke, kemudian terakhir nih, Deng, yang paling penting soal cuan nih, soal uangnya.
12:49Ini gimana nih, ada Rp20.000 loh, belum lagi sama logistiknya.
12:52Ini bagaimana nih kemudian mekanismenya yang paling masuk akal lah gitu, Deng, kalau kita lihat.
12:57Kalau selama ini, cuannya kita siapin juga, ada juga siapin.
13:01Tetapi yang paling utama itu sumber pendanaannya itu dari pemberi mandat.
13:05Dari PBB?
13:05Iya, dari PBB atau dari organisasi internasional yang menginisiasi pertemuan ini, termasuk Presiden Amerika itu.
13:12Itu harus ada jaminan dan mesti clear.
13:15Kita pun juga bisa menyiapkan, karena ini juga adalah bagian dari programnya kita untuk menjaga ketertiban dan keamanan dunia ini.
13:22Ini kan kita juga sesuai dengan perintah konstitusi, jadi bersyarat untuk kita mengalokasikan anggaran.
13:28Tentu sesuai dengan kemampuannya kita.
13:29Tetapi yang paling utama, saya pernah katakan bahwa momentum ini adalah momentum untuk memberikan hope bagi masyarakat atau bangsa Indonesia.
13:40Caranya, bisa saja Pak Presiden ini membuka open donation ke semua warga.
13:45Saya yakin dan percaya masyarakat Indonesia itu akan men-super program-program ini.
13:49Dan itu menjadi momentum strategis untuk menguatkan konsolidasi internal Indonesia.
13:53Oke, soal danasi pasti banyak caranya lah ya.
13:55Banyak.
13:56Dari PBB, dari anggaran kita maupun tadi dari donasi mungkin kita anggaran donasi.
14:01Oke, terakhir.
14:02Deng Ical, soal lagi-lagi nih, soal agenda kita.
14:05Sebenarnya kita kan punya tugas ataupun misi yang mulia gitu.
14:08Kita ingin membantu mereka.
14:09Kita ingin berpartisipasi dalam perdamaian dunia.
14:11Tapi ada yang berpikiran kemudian kalau kita masuk dalam kegasa sebagai pasukan internasional, ada yang bilang ini kita ngikutin agendanya Amerika Serikat gitu.
14:20Setuju.
14:21Waktunya apa tuh, Drey?
14:22Setuju.
14:22Tapi setuju, saya setuju dengan pendapat ini dan saya juga ingin mengingatkan bahwa mau ikut siapapun juga tidak ada masalah.
14:30Yang penting sesuai dengan tujuannya kita juga.
14:33Kan zaman sekarang ini kan sudah zaman saling menunggangi.
14:35Oke.
14:36Tetapi dalam konteks sinergi, jangan sampai kemudian kita ikut irama permainannya, gendangnya, tetapi tidak sesuai dengan tujuan kita.
14:45Makanya hal paling esensi adalah memastikan goals ini kita juga terakomodasi.
14:50Oke.
14:51Saya ingatkan bahwa goals kita itu adalah mendukung kemerdekaan Palestine.
14:54Lagi-lagi jangan sampai melancang dari tugas ataupun tujuan kita untuk memperdekakan Palestina.
14:59Keselamatan pasukan kita juga harus dipastikan.
15:02Yang paling dananya juga ya harus aman.
15:04Baik, terima kasih.
15:06Dan Gical, anggota Komisi 1 DPR RI fraksi PKB sudah bergabung bersama kami di Sapa Indonesia Pagi.
15:12Selamat pagi.
15:12Assalamualaikum.
15:13Assalamualaikum.
15:13Assalamualaikum.
Dianjurkan
3:33
|
Selanjutnya
4:38
2:32
1:39
2:52
2:26
1:58
11:28
3:06
6:54
2:22
2:21
1:30
1:18