Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik soal proyek kereta cepat Whoosh masih menjadi perbincangan publik. Lalu, bagaimana ujungnya? Simak dialog selengkapnya berikut ini.

#whoosh #jokowi #negara

Baca Juga Bentrok 2 Kelompok Pemuda di Makassar, 7 Rumah Hangus Terbakar di https://www.kompas.tv/regional/631713/bentrok-2-kelompok-pemuda-di-makassar-7-rumah-hangus-terbakar



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/631716/full-usut-polemik-whoosh-kpk-ungkap-dugaan-tanah-negara-dijual-ke-negara
Transkrip
00:00Komisi Pemberantasan Korupsi KPK mulai mengusut modus dugaan korupsi pengadaan lahan kereta cepat Jakarta-Bandung atau Bush.
00:09Di antaranya dugaan negara membeli kembali tanah yang dijual untuk pembangunan proyek Bush.
00:16Jurubicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa dugaan tanah punya negara dibeli lagi oleh negara untuk proyek kereta cepat masih dalam penyelidikan.
00:24Penyidik masih mengusut adanya tanah atau lahan yang diduga punya negara kemudian dikondisikan untuk dibeli kembali dalam proses pengadaan lahan.
00:35Dalam pengondisian seperti itu Komisi Pemberantasan Korupsi juga terus menelusuri apakah Mempang ada markup dana atau tidak.
00:43Kami masih terus mendalami informasi-informasi yang kami peroleh baik di lapangan maupun dari permintaan keterangan kepada para pihak.
00:57Jadi nanti kita akan terus menelusuri adanya tanah-tanah yang diduga punya negara kemudian dijual kembali lagi ya dalam proses pengadaan lahan.
01:09Artinya negara membeli kembali yang sebetulnya tanah itu adalah milik negara.
01:14Nah modus-modus seperti ini masih terus didalami terkait dengan pengkondisian-pengkondisian dalam proses pengadaan lahan yang begitu.
01:23Apakah juga ada dugaan markup terkait dengan pengadaan lahan ini.
01:28KPK mengungkap ada modus negara membeli kembali tanah negara untuk proyek kereta cepat Bush.
01:34Modus ini masih didalami dalam proses penyelidikan di KPK.
01:38Namun yang jadi pertanyaan apakah modus negara beli tanah negara ini pernah terjadi sebelumnya atau malah ini modus baru untuk penggelapan uang proyek.
01:47Kita akan bahas hal ini dengan dua narasumber kami yang sudah bergabung melalui sambungan virtual.
01:51Ada Herman Hairon anggota komisi 6 DPR RI dari fraksi Partai Demokrat dan Saud Situmorang mantan wakil ketua KPK periode 2015-2019.
01:59Selamat malam Bapak Pak.
02:01Selamat malam.
02:02Selamat malam.
02:03Saya ke Kang Herman dulu nih dari DPR.
02:08Kalau Anda di komisi 6 yang mengawasi kementerian perhubungan misalnya sudah berkoordinasi juga dengan kementerian BUMN dan juga yang lainnya begitu yang terkait dengan proyek kereta cepat misalnya.
02:22Adakah di rapat-rapat komisi terkait dugaan korupsi lahan ini terungkap juga di DPR?
02:27Kami kan tidak sedetil sampai kepada hal-hal yang mikro ya dan pembahasan dengan kereta cepat Jakarta Bandung atau KCIC tentu membahas terkait dengan kesiapan pelaksanaan dan bagaimana ketersediaan penganggaran kemudian kesesuaian dengan target dan tujuan awal.
02:50Termasuk bagaimana pola B2B dan apa yang menjadi kendala persoalan pada waktu itu.
02:57Dan tentu setelah kemudian berjalannya waktu KPK mengungkap bahwa ada persoalan dengan pembebasan lahan, pengalihan lahan ya apakah itu tanah negara, apakah itu tanah masyarakat.
03:12Tentu kalau ada hal-hal yang menyebabkan itu melanggar aturan tetap peraturan good governance atau good corporate governance karena ini adalah B2B kami persilakan untuk bisa mengungkap.
03:24Justru kalau bertanya kepada saya ya tidak tahu karena prosesnya kami tidak sedetil itu sampai membahasan terhadap pelaksanaan kegiatan proyek KCIC ini.
03:34Tapi mengingat DPR juga adalah lembaga pengawas eksekutif begitu ya, kinerja-kinerja eksekutif.
03:41Perlukah nanti ke depannya misalnya paralel dengan proses penyelidikan dan penyidikan mungkin nanti ke depannya oleh KPK,
03:47perlukah juga ada pansus misalnya yang dibuat oleh DPR menurut Anda?
03:53Ya tentu kalau nanti banyak hal yang mengakibatkan banyak persoalan dalam usia bisa saja dan bahkan kami kan dulu juga pada waktu terjadinya cost-overrun
04:06karena persoalan keterlambatan penyelesaian proyek kereta api, pembebasan lahan dan lain sebagainya,
04:12itu pun kami langsung meminta untuk pemeriksaan dilakukan oleh BPKP.
04:19Dan pada waktu cost-overrun diajukan oleh konsorsium, ya tentu pada waktu itu kami juga membenchmark dengan hasil BPKP yang lebih rendah.
04:27Nah kalaupun ada persoalan lain, ya kami persilakan untuk siapapun aparat penegah hukum untuk memproses persoalan ini.
04:35Baik, saya ke Pak Saud, Pak Saud ini agak lucu ya, negara memiliki lahan dibeli lagi oleh negara yang seharusnya tidak perlu dibeli,
04:46tidak perlu mengeluarkan biaya negara ini, malah mengeluarkan biaya.
04:49Nah itulah potensi dugaan korupsi yang saat ini lagi ditelusuri oleh KPK.
04:54Tapi dari pengalaman Anda di KPK, adakah modus-modus seperti ini?
04:59Jual beli tanah negara dengan kasus korupsi lahan di era sebelumnya, misalnya dengan kasus-kasus saya melihat ada proyek tol,
05:09misalnya pembebasan lahan tol, ini ada kemiripan dengan proyek-proyek sebelumnya atau ini justru modus baru, Pak Saud?
05:16Ini sebenarnya tidak ada yang baru ya, ini kan biasa saja itu.
05:20Kalau niat korupsi itu kan dimana kesempatan dia, mereka memanfaatkan.
05:24Kari celah terus gitu ya?
05:26Ya, apakah itu markab, apakah itu gratifikasi atau pemerasan dan seterusnya.
05:33Cuman saya melihat KPK ini udah mulai larinya kemana-mana nih gini.
05:38Karena ini kan kalau kita lihat bagaimana wos ini mulai di design ya,
05:44tahun 2000, katakanlah 2000, sebelum 2015, 4 tahun di depannya berarti hampir 2000 sebelum SBI selesai.
05:54Itu sudah mulai dirancang, kemudian terjadi apa yang disebut sebagai dari setelah Jepang melakukan penelitian hampir 5 tahun.
06:05Kemudian mereka sudah menawarkan 0,1 persen, kemudian pindah ke Cina jadi 2 persen.
06:13Jadi ini korupsinya bukan soal pembebasan tanah ini, Mas.
06:19Jadi menurut Anda bukan di persoalan lahan?
06:21Enggak, enggak, enggak. Ini KPK mulai kita pertanyakan nih KPK.
06:25Ini udah mulai, mereka mau nyalahkan orang teknis nih.
06:28Korupsi wos ini, korupsi wos ini yang disebutnya state captured corruption.
06:36State captured corruption itu adalah yang dirusak itu kebijakan publik, main diregulasi, institusi negara,
06:44kemudian bersifat putusan strategik.
06:47Coba lihat deh yang dari 0,1 persen ke 2 persen.
06:50Itu ciri-ciri kast state corruption.
06:52Enggak urusan-urusan bebasin tanah ini, Mas Radit.
06:55Ini kecil banget, kalau soal bebasin tanah itu cuman berapa, enggak nyampe 10 triliun tanah itu.
07:01Tapi yang dahsyat justru itu tadi.
07:04Ya, state capture corruption ini kita juga berkaitkan dengan,
07:08coba lihat bagaimana Perpres 101.07 tahun 2015.
07:13Itu dikatakan tidak pakai ABBN.
07:15Kemudian dibuat Perpres 93.2021.
07:19Di situ berubah menjadi ABBN.
07:21Tadi Mas yang dari DPR udah bilang ada kos operan di situ.
07:24Nah, itu yang strategik itu di situ.
07:26Jangan ngurus-ngurusin pembebasan tanah.
07:29Ini gimana sih, menjadi lari kemana-mana.
07:31Kelihatannya jadi kayak korupsi yang begitu simple.
07:34Ini state capture corruption.
07:36Korupsi yang rame-rame dilakukan penguasa, politisi, dan seterusnya.
07:41Bukan hanya soal pembebasan tanah, ini kecil banget nih.
07:44Ini kayaknya mitigasi nih.
07:45Jadi KPK cari kambing hitam dong, Pak Saud, kalau gitu?
07:48Oh iya, boleh pakai-pakai kata itu juga boleh.
07:51Karena makanya, oleh sebab itu, saya setuju dengan tadi Mas siapa dari DPR tuh.
07:55Pak Herman.
07:55Coba aja lihat dari bagaimana waktu BPK memeriksa itu gitu.
08:00Iya kan?
08:01Perolehan, belum lagi kalau kita bicara PMK,
08:03Perusahaan Menteri Keuangan ke-8, tahun nomor 89, 2023.
08:07Di situ ada pembiayaan.
08:09Terus kemudian ada perubahan dari Perpres 93.2021.
08:14Dari non-APBN, KPBN aja, mereka pamit gak ke DPR?
08:18Itu kan undang-undang APBN tuh.
08:20Iya.
08:21Iya kan? Gak bisa dong ngoboh-ngoboh begitu aja.
08:23Itu menempatkan, membuat keputusan 93.2021 itu aja pertanyaan.
08:30Jadi ini state capture corruption.
08:32Jangan dianggap korupsi pembebasan tanah orang membangun jembatan kecil.
08:37Ini jawab banget ini Mas Radit.
08:39Ini pantas aja tadi, Kak Herman, saya tanya soal pembebasan lahan.
08:44Dugaannya tidak terlalu antusias menjawab.
08:46Karena mungkin ada kecurigaan yang sama.
08:48Jangan-jangan.
08:48Saya ketanyakan hal itu setelah jeda nanti ke Kak Herman.
08:51Apakah betul ada state capture corruption dalam proyek pengadaan
08:54mush kereta cepat Jakarta-Bandung sesaat lagi di Sapa Indonesia Malam.
08:58Jangan kemana-mana.
09:09Pas aku coba Le Mineral, segar banget gak bikin anak sama sekali.
09:25Benar, karena Le Mineral dari pegunungan terpilih.
09:28Setiap tetesnya melewati lapisan batuan alami, membuat airnya lebih sehat, lebih segar.
09:34Kayak ada manis-manisnya.
09:35Aku sering melihat galon cuci ulang disimpan di tempat yang kotor.
09:40Jujur, takut, bersih gak ya untuk anak dan keluarga ku?
09:44Kami mengerti kekhawatiran ibu.
09:46Untuk itu, Le Mineral menggunakan galon yang selalu baru agar terjamin kebersihannya.
09:50Le Mineral
09:51Hai
09:52Wow, aku terdak, bro.
09:57Hai
09:57Oh, no.
09:58First date, nafas dia bikin trauma.
10:01Pakai Cipta Dan Fresh Maxi Cool baru dengan New Gel Teknologi dari Jepang.
10:06Formula Braids Up, usir bakteri penyebab bau mulut.
10:10Cool Blast and Extract Me, nafas segar lebih lama.
10:13Fresh and cool-nya maksimal.
10:15First date jadi fresh date.
10:17Cipta Dan Fresh Maxi Cool.
10:19Fresh and cool to the max.
10:21Pas aku coba Le Mineral, segar banget gak bikin anak sama sekali.
10:26Benar, karena Le Mineral dari pegunungan terpilih.
10:28Setiap tetesnya melewati lapisan batuan alami, membuat airnya lebih sehat, lebih segar.
10:34Kayak ada manis-manisnya.
10:35Le Mineral
10:36Aku sering melihat galon cuci ulang disimpan di tempat yang kotor.
10:40Jujur, takut, bersih gak ya untuk anak dan keluarga ku?
10:44Kami mengerti kekhawatiran ibu.
10:45Untuk itu, Le Mineral menggunakan galon yang selalu baru agar terjamin kebersihannya.
10:50Le Mineral
10:51Nyut-nyut, ternyata aku punya masalah gigi sensitif.
10:54Cobain pake Sensodyne.
10:56Formulanya bikin gigi aku terlindungi seharian.
10:59Dan nafas juga terasa segar.
11:02After seminggu, dan ternyata hasilnya.
11:04Wow!
11:05Pas aku coba Le Mineral, segar banget gak bikin anak sama sekali.
11:11Benar, karena Le Mineral dari pegunungan terpilih.
11:13Setiap tetesnya melewati lapisan batuan alami, membuat airnya lebih sehat, lebih segar.
11:19Kayak ada manis-manisnya.
11:20Le Mineral
11:21Aku sering melihat galon cuci ulang disimpan di tempat yang kotor.
11:25Jujur, takut, bersih gak ya untuk anak dan keluarga ku?
11:28Kami mengerti kekhawatiran ibu.
11:31Untuk itu, Le Mineral menggunakan galon yang selalu baru agar terjamin kebersihannya.
11:35Le Mineral
11:36Kembali lagi di Sapa Indonesia Malam.
11:45Masih berbincang soal dugaan korupsi di proyek kereta cepat bus.
11:49Kalau tadi di segmen sebelumnya, dugaannya kalau kata KPK katanya dugaan pembebasan lahan.
11:57Korupsinya ada di situ.
11:58Tapi ternyata kalau kata Pak Saud, bukan di situ intinya.
12:01KPK mencari kembing hitam.
12:02Nah, saya tadi juga bertanya di awal oleh pertanyaan yang sama kepada Kang Herman.
12:07Tapi sepertinya tidak terlalu antusias menjawab.
12:09Jangan-jangan Kang Herman juga punya kecurigaan yang sama.
12:12Bahwa sebenarnya bukan masalah pembebasan lahan.
12:14Sebenarnya ada core yang dikatakan Pak Saud tadi yang lebih inti.
12:19Ini apa tadi?
12:22State capture corruption.
12:23State capture corruption.
12:24Bagaimana respons Anda, Ung Herman?
12:28Ya, ini kan pembahasan ini panjang ya.
12:31Tadi memang kita dimulai dari penetapan sebagai proyek strategi nasional.
12:36Itu dimulai 2016, Bang Saud ya.
12:392016, propres nomor 3 tahun 2016.
12:42Kemudian 2018 kita memulai dengan konstruksi.
12:46Karena 2018 mulai dicairkan.
12:49Sehingga juga untuk crash period ini juga dimulai 2018 sampai 2028.
12:56Nah, ini kan persoalannya semuanya tidak sesuai rencana gitu.
13:01Nah, kalau tidak sesuai rencana juga apakah termasuk dalam penyalahgunaan, kewenangan, dan lain sebagainya.
13:07Tentu saya tidak masuk dalam area itu.
13:09Yang kedua, pada setiap kali tahapan proyek ini berlangsung,
13:13kami selalu mengingatkan untuk selalu dalam pemeriksaan BPK atau BPKP.
13:19Dan bahkan begitu kami dorong BPK, dulu lebih baik ke BPKP ya kami setuju ke BPKP.
13:25Pada waktu terjadinya cost of run.
13:28Dan keterlambatan yang kemudian mengakibatkan biaya tinggi juga sebetulnya,
13:33ini berkaitan dengan lahan, dengan pembebasan lahan gitu.
13:37Nah, kalau dijadikan bahwa ini menjadi temuan KPK dan menjadi pintu masuk,
13:42saya kira ya silahkan.
13:43Dan kalau pada akhirnya juga merembet kepada nilai bunga dan lain sebagainya,
13:48kan ini bisa ada pembanding.
13:50Karena pembanding sebelumnya kan Jepang sebetulnya yang sudah berminat.
13:54Nah, ini yang menurut saya,
13:56saya tidak mau masuk dalam pembahasan persoalan ranah hukum.
14:00Silahkan ini menjadi ranahnya para penegak hukum.
14:03Dan kami menghormatinya untuk apapun yang akan menjadi proses penyelidikan.
14:07Oke, jadi menurut Anda,
14:08kalau proses pembebasan lahan ini ada dugaan korupsinya,
14:11jadi pintu masuk untuk menyelidiki dugaan korupsi lainnya.
14:16Yang lebih besar dikatakan Pak Saud tadi ya sah-sah saja.
14:18Nah, tapi bicara soal,
14:20untuk sebagai pembanding saja,
14:21dibicara soal dampak finansial Pak Saud.
14:24Kalau tadi dikatakan soal pembebasan lahan,
14:28lalu sekarang sebenarnya ada state capture corruption
14:30yang nilai bancakannya justru lebih besar.
14:33Kira-kira berapa besar dampak finansial bagi negara
14:35jika memang terbukti state capture corruption yang Anda maksud tadi?
14:39Iya kan, kita harus melihat lagi,
14:43kembali lagi,
14:44waktu direncanakan 8.6T itu menjadi 114T,
14:49kemudian ada selisih 27T,
14:52ya itu sangat naif kalau kita bilang itu hanya di tanah saja gitu loh.
14:5727T loh itu.
14:58Iya kan?
14:59Oleh sebab itu,
15:00kalau kita bilang komponen pembengkakan itu dikatakanlah di pembebasan lahan,
15:05tapi yang paling utama kan ada empat yang lain,
15:08kenaikan biaya konstruksi dan material,
15:11perubahan desain,
15:12biaya bunga dan seterusnya,
15:14potensi markup dan korupsi,
15:16itu kan banyak mas.
15:17Itu yang saya bilang,
15:18KPK jangan main kunci-kunci dulu,
15:20oke ya lah pintu masuk,
15:21seperti Mas Herman bilang tadi,
15:22silahkan aja sehingga dimulai penyelidikan,
15:25sehingga kemudian nanti itu kan kelihatan pasal 55-nya.
15:28Siapa yang merancanakan,
15:30siapa yang memerintahkan,
15:31siapa yang bekerja.
15:32Itu nanti kan ini ya,
15:33saya analisis karena kurang lebih ada 10 orang nih,
15:36mulai dari presidennya waktu itu,
15:37sampai ke menteri-menteri BUM-nya.
15:39Ya, jadi ada rantai korupsi yang lebih luas,
15:42dari sekedar pembebasan lahan.
15:44Nah pertanyaan saya selanjutnya,
15:46menurut Anda siapa aktor utama di balik modus ini?
15:50Swasta,
15:50birokrat,
15:51atau campuran,
15:52atau jangan-jangan politisi?
15:54Tergantung,
15:55tergantung ini ya Mas,
15:56kalau memang nanti pembebasan lahan,
15:58itu kan di tekis orang-orang lapangan tuh.
16:00Itu mah mainnya di level BUM-nya.
16:02Tetapi kemudian nanti ada kickback,
16:03kan nanti pasti ada perencanaan dari awal,
16:06berapa persen, segala macem.
16:07Itu yang mungkin nanti KPK harus mulai detail di situ.
16:11Yang menurut saya,
16:12yang menurut saya,
16:13kalau memang mau agak lebih rapi,
16:15karena kita kan ini mau melihatnya ke depan jauh ya.
16:18Coba dibaca lagi deh.
16:19Proyek ini kan sebenarnya,
16:21tadi Mas Herman bilang di tahun 2000 berapa ya.
16:24Sebenarnya di Eropa SBI ini sudah,
16:26mimpi ini sudah ada.
16:27Ya, baik.
16:28Dan saya yakin pasti itu,
16:30Presiden setelah SBI itu pasti ngomong,
16:32ya saya lancarkan proyek ini.
16:34Karena penelitiannya itu,
16:36udah hampir 5 tahun loh Mas.
16:37Oke, baik.
16:385 tahun itu,
16:39sebelum 2015 itu.
16:41Baik.
16:415 tahun itu semua titik-titik udah digambar itu.
16:44Dan namanya itu,
16:45Kereta Api Jakarta, Bandung.
16:47Bukan Kereta Api Halim Kecamatan Padalarang, bukan.
16:50Ya.
16:50Ini kan yang sekarang ini Halim Kecamatan Padalarang,
16:53bukan Jakarta, Bandung.
16:55Nah, jadi di situ aja udah kelihatan mainstreamnya gitu loh.
16:57Baik.
16:58Nah, jadi kesimpulannya adalah,
17:00apakah KPK menjadikan ini pintu masuk
17:03to catch bigger fish?
17:05Ini yang kita nantikan bersama.
17:06Terima kasih Pak Saud dan juga Bung Hermans
17:09sudah bergabung di Sapa Indonesia Malam.
17:11Kita jumpa lain waktu Sapa Malam.
17:12Terima kasih.

Dianjurkan