Selamat datang di Channel Cerita Cinta.
Channelnya cerita cinta romantis.
Jangan lupa like komen dan subscribe. Terima kasih
#CeritaCinta #CeritaCintaRomantis #suamikudilamarjandakaya #DearMantanIstriku #CeritaJanda #ceritabersambung #novelromantis #fizzonovel #hinovel #goodnovel #wattpad #bakisah #karyakarsa #innovel #novelterbaru #novelaudio #suamikupresdirbadboy #suamikupresdir #rumahtangga #cerbungterpopuler #cerbungromantis #kisahnyata #gadisalim #hasrat
Channelnya cerita cinta romantis.
Jangan lupa like komen dan subscribe. Terima kasih
#CeritaCinta #CeritaCintaRomantis #suamikudilamarjandakaya #DearMantanIstriku #CeritaJanda #ceritabersambung #novelromantis #fizzonovel #hinovel #goodnovel #wattpad #bakisah #karyakarsa #innovel #novelterbaru #novelaudio #suamikupresdirbadboy #suamikupresdir #rumahtangga #cerbungterpopuler #cerbungromantis #kisahnyata #gadisalim #hasrat
Kategori
😹
KesenanganTranskrip
00:00Langit Kampung Halaman menyambut Salsabila dengan kehangatan yang telah lama dirindukannya.
00:10Udara segar pedesaan, aroma tanah basah setelah hujan semalam,
00:15dan senyum tulus dari kedua orang tuanya menjadi pelipur lara setelah berbulan-bulan menimba ilmu di pesantren.
00:21Di usianya yang ke-23, Salsabila adalah perwujudan kesalehan.
00:25Wajahnya yang cantik, selalu teduh di balik rudung panjang yang menutupi dadanya.
00:32Pakaiannya longgar, sopan, mencerminkan ketatannya pada syariat.
00:37Ibadahnya tak pernah halpah, tutur katanya lembut, dan sikapnya penurut pada orang tua serta guru-gurunya.
00:44Libur Idul Fitri selama dua minggu ini adalah anugerah,
00:48kesempatan untuk berkumpul dan merayakan kemenangan bersama keluarga tercinta.
00:51Dua hari setelah gematakbir memudar, meninggalkan jejak kebahagiaan di setiap sudut rumah,
00:58sebuah motor bebek butut berhenti di halaman.
01:01Pengendaranya, seorang pemuda bertubuh tegap dengan rambut sedikit gondrong yang mencuat dari balik topi baseball kumal,
01:08mematikan mesin.
01:10Ia adalah Jafar, atau Japrot sebagaimana teman-teman sepermainannya memanggil.
01:14Usianya 25 tahun, dua tahun lebih tua dari Salsabila.
01:20Kehidupannya kontras dengan Salsabila.
01:23Japrot lebih banyak menghabiskan waktu di jalanan,
01:26nongkrong di warung kopi hingga larut malam,
01:28gayanya urakan, nyaris seperti preman kampung.
01:32Ia adalah keponakan Salsabila,
01:34anak dari kakak ibunya.
01:36Japrot melangkah masuk ke ruang tamu yang sederhana.
01:39Matanya langsung tertuju pada sesosok gadis yang tengah membantu ibunya merapikan toples kue lebaran.
01:46Sesaat, ia terpaku.
01:49Gadis itu Salsabila.
01:51Sudah bertahun-tahun ia tak bertemu langsung dengan sepupunya itu.
01:55Kesibukan Salsabila sebagai santri membuatnya jarang pulang,
01:59sementara Japrot sendiri lebih sering berkelana tak tentu arah.
02:02Yang ia ingat, Salsabila adalah gadis kecil manis yang pemalu.
02:06Kini, di hadapannya berdiri seorang wanita muda yang kecantikannya memancar lembut,
02:13disempurnakan oleh aura kesalahan yang menguar dari dirinya.
02:17Assalamualaikum, Bik Salsabila.
02:20Suara Japrot sedikit serak, antara kaget dan terpesona.
02:25Salsabila menoleh, sedikit terkejut melihat Japrot.
02:29Ia tersenyum sopan.
02:32Waalaikumsalam, Kak Japrot.
02:33Masya Allah, sudah lama sekali tidak bertemu.
02:38Bagaimana kabarnya, Kak?
02:41Ibu Salsabila menyahut dari dapur.
02:43Eh, Japrot, sini masuk.
02:47Tumben mampir.
02:48Biasanya lebaran kedua sudah menghilang lagi.
02:51Japrot tertawa kecil, matanya tak lepas dari Salsabila.
02:54Iya, Bik.
02:58Ini lagi kangen suasana kampung.
03:01Apa kabar, Sal?
03:03Makin pangling aku lihat kamu.
03:06Ada nada kekaguman yang tak bisa disembunyikan dalam suaranya.
03:10Salsabila tersipu.
03:13Alhamdulillah baik, Kak.
03:15Kak Japrot sendiri bagaimana?
03:18Kelihatan sehat.
03:19Ia menundukkan pandangannya, sedikit canggung dengan tatapan intens Japrot.
03:25Sehat?
03:27Sal?
03:28Sehat.
03:29Ia beginilah, namanya juga hidup di jalanan, jawab Japrot, berusaha terdengar santai.
03:36Kamu libur berapa lama di sini?
03:39Dua minggu?
03:40Kak.
03:41Setelah itu kembali lagi ke pesantren.
03:44Wah, sebentar sekali ya.
03:46Pasti sibuk sekali di sana?
03:50Alhamdulillah, Kak.
03:52Belajar, mengaji, kegiatan pondok lainnya.
03:57Tidak terasa waktu berjalan.
04:00Obrolan ringan itu berlanjut, diwarnai canda dari ibu Salsabila dan cerita-cerita Japrot tentang pengalamannya yang kadang terdengar liar.
04:07Namun ia kemas dengan jinaka.
04:10Salsabila lebih banyak mendengar, sesekali tersenyum atau menimpali dengan pertanyaan sopan.
04:15Namun, dalam diamnya, Japrot merasakan sesuatu yang berbeda.
04:21Ada getar aneh setiap kali matanya menangkap senyum Salsabila, atau mendengar suara lembutnya.
04:27Biasanya, kunjungan Japrot ke rumah bibinya tak pernah lebih dari sehari.
04:32Sekadar silaturahmi, makan ketupat, lalu pergi lagi.
04:36Tapi kali ini berbeda.
04:40Hari berganti hari, hingga seminggu berlalu, Japrot masih betah berada di rumah Salsabila.
04:46Ia menemukan berbagai alasan untuk tinggal lebih lama, membantu pekerjaan ringan di rumah, menemani ayah Salsabila mengobrol, atau sekadar duduk-duduk di teras, berharap bisa mencuri pandang pada Salsabila.
04:57Orang tua Salsabila tak menaruh curiga.
05:01Mereka tahu Japrot dan Salsabila jarang bertemu, jadi wajar jika Japrot ingin menghabiskan waktu lebih banyak, sekadar mengakrapkan diri sebagai saudara.
05:11Mereka juga sibuk dengan urusan pasca lebaran dan persiapan kembali ke kebun.
05:16Semakin hari, perhatian Japrot pada Salsabila semakin dalam.
05:21Bukan lagi sekadar persona fisik, tapi ada keinginan untuk lebih dekat, untuk mengenal gadis itu lebih jauh.
05:27Ia mulai membayangkan bagaimana jika Salsabila menjadi miliknya.
05:33Pikiran itu terasa liar, namun menggoda.
05:37Suatu pagi, ketika matahari baru sepenggalah naik, suasana rumah terasa lengang.
05:43Ayah dan ibu Salsabila sudah berangkat ke kebun sejak subuh.
05:47Adik Salsabila, yang masih SMP, sudah berangkat sekolah.
05:52Hanya tinggal Salsabila dan Japrot di rumah.
05:54Salsabila tengah menyapu halaman belakang ketika Japrot menghampirinya.
06:00Sal, lagi sibuk?
06:03Sapa Japrot? Suaranya dibuat selembut mungkin.
06:07Salsabila menoleh, eh, Kak Japrot.
06:11Tidak juga, Kak.
06:13Hanya bersih-bersih sedikit.
06:16Sini, biar aku bantu.
06:18Tawar Japrot, mengambil sapu lidi dari tangan Salsabila.
06:21Tidak usah, Kak.
06:25Sudah biasa kok, tolak Salsabila halus.
06:29Japrot tersenyum.
06:31Tidak apa-apa.
06:33Sekali-sekali bantu sepupu sendiri.
06:36Duduk saja di sana, biar aku yang selesaikan.
06:40Ia menunjuk bangku bambu di bawah pohon mangga.
06:44Salsabila akhirnya menurut.
06:45Ia memperhatikan Japrot yang dengan canggung menyapu dedaunan kering.
06:51Pemandangan yang aneh, mengingat citra Japrot yang dikenalnya.
06:55Setelah selesai, Japrot duduk di samping Salsabila, menjaga jarak yang sopan.
07:01Sal, panggil Japrot pelan.
07:04Selama seminggu ini aku di sini, aku banyak memperhatikanmu.
07:09Salsabila sedikit tegang.
07:10Memperhatikan apa, Kak?
07:14Kamu itu beda, Sal.
07:17Sangat beda dari gadis-gadis yang pernah aku kenal.
07:21Kamu cantik, bukan hanya wajahmu, tapi hatimu juga sepertinya begitu.
07:26Tutur katamu lembut, sikapmu sopan.
07:30Kamu seperti cahaya.
07:33Japrot memulai jurus rayuannya.
07:35Kata-kata itu meluncur begitu saja, terasa oleh pengalamannya di jalanan.
07:40Pipi Salsabila bersemu merah.
07:44Pujian itu terasa asing, namun entah mengapa ada sedikit rasa senang yang menyelinap.
07:49Kak Japrot bisa saja.
07:52Aku hanya gadis biasa.
07:54Tidak, Sal.
07:57Kamu tidak biasa.
07:59Kamu istimewa.
08:01Tahukah kamu, setiap kali aku melihatmu tersenyum, hatiku ini seperti ada yang menggelitik.
08:07Setiap kali mendengar suaramu, rasanya adem sekali.
08:11Aku tahu ini mungkin terdengar aneh, apalagi kita masih ada ikatan saudara.
08:17Tapi, aku tidak bisa menahannya lagi.
08:20Japrot menatap Salsabila lekat, mencari celah di pertahanan gadis itu.
08:25Jantung Salsabila berdegup kencang.
08:28Ia bisa merasakan arah pembicaraan ini.
08:32Sal, lanjut Japrot, suaranya kini lebih serius.
08:35Aku tahu aku bukan laki-laki baik.
08:39Hidupku jauh dari kata ideal.
08:42Tapi, melihatmu, berada di dekatmu, membuatku ingin menjadi lebih baik.
08:47Salsabila, aku, aku mencintaimu.
08:52Dunia Salsabila seakan berhenti berputar.
08:56Pengakuan itu begitu tiba-tiba, begitu mengejutkan.
08:59Cinta?
09:01Dari Japrot?
09:03Keponakannya sendiri?
09:05Meskipun secara syariat pernikahan antar sepupu tidak dilarang jika demi kebaikan dan tidak ada halangan lain,
09:11tetap saja ini terasa tabu dan membingungkan baginya.
09:14Ia belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.
09:18Kak!
09:19Kak Japrot, apa yang kakak katakan?
09:22Suara Salsabila bergetar.
09:25Aku serius?
09:27Sal!
09:28Aku mencintaimu.
09:30Aku tahu ini berat untukmu.
09:33Tapi, tolong pertimbangkan perasaanku.
09:37Beri aku kesempatan untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi yang terbaik untukmu.
09:41Japrot meraih tangan Salsabila, namun gadis itu dengan cepat menariknya kembali.
09:47Maaf, kak.
09:50Aku, aku butuh waktu.
09:52Ini terlalu tiba-tiba, liri Salsabila, kepalanya tertunduk.
09:58Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.
10:01Aku mengerti, Sal.
10:04Ambillah waktu sebanyak yang kamu butuhkan.
10:07Tiga hari.
10:09Aku akan menunggu jawabanmu.
10:12Pikirkan baik-baik.
10:14Aku hanya ingin kamu tahu, perasaanku ini tulus.
10:18Japrot berkata dengan nada meyakinkan,
10:20menyembunyikan senyum kemenangan tipis di hatinya.
10:24Ia tahu, kata-kata manisnya seringkali berhasil meluluhkan hati wanita.
10:29Tiga hari itu terasa seperti tiga tahun bagi Salsabila.
10:33Pikirannya berkecamuk.
10:36Di satu sisi, ada norma sosial dan keraguan tentang kesungguhan Japrot.
10:40Japrot yang ia kenal adalah pemuda urakan,
10:44jauh dari kriteria imam yang ia dambakan.
10:47Namun, di sisi lain, ada pesona dalam kata-kata Japrot,
10:51ada getaran baru yang ia rasakan.
10:54Ini adalah pertama kalinya ada seorang pria yang menyatakan cinta padanya dengan begitu berani.
10:58Pujian Japrot tentang kecantikannya,
11:02tentang keistimewaannya,
11:04terus terngiang.
11:05Ia sholat istihoroh,
11:07memohon petunjuk,
11:08namun hatinya masih diliputi kebimbangan.
11:12Rasa kasihan pada Japrot yang seolah ingin berubah,
11:14ditambah dengan buayan kata-kata manis,
11:17perlahan mengikis pertahanannya.
11:19Pada hari ketiga,
11:21setelah malam panjang perenungan,
11:22Salsabila menemui Japrot yang sedang duduk sendirian di teras depan.
11:26Wajahnya pucat,
11:29namun ada sebersit keputusan di matanya.
11:32Kak Japrot,
11:33panggil Salsabila pelan.
11:35Japrot menoleh,
11:37jantungnya berdebar menanti.
11:39Iya, Sal?
11:42Ada apa?
11:43Salsabila menarik nafas dalam.
11:46Setelah aku pikirkan matang-matang
11:48dan aku juga sudah mencoba memohon petunjuk,
11:51aku,
11:51aku menerima perasaan kakak.
11:54Suaranya nyaris tak terdengar,
11:55wajah Japrot langsung berseri-seri.
11:58Senyum lebar terukir di bibirnya.
12:01Benarkah, Sal?
12:03Kamu serius?
12:06Ya Allah, terima kasih.
12:08Ia hampir saja memeluk Salsabila,
12:11namun ia menahan diri,
12:12mengingat batasan mereka.
12:15Kamu tidak akan menyesal, Sal.
12:18Aku janji akan membuatmu bahagia.
12:20Aku akan berubah demi kamu.
12:22Salsabila hanya tersenyum tipis,
12:26masih ada keraguan yang tersisa.
12:28Namun ia berusaha meyakinkan dirinya
12:29bahwa ini adalah jalan yang benar.
12:32Japrot,
12:33di sisi lain,
12:34merasa menang.
12:36Rayuannya berhasil.
12:39Ia tak benar-benar mencintai Salsabila dengan tulus.
12:42Baginya,
12:43ini adalah tantangan,
12:45sebuah permainan untuk menaklukkan gadis alim
12:47yang tampak sulit digapai.
12:48Rasa cinta yang ia ucapkan hanyalah topeng
12:52untuk kesenangan sesaat.
12:54Hari-hari berikutnya terasa berbeda bagi Salsabila.
12:58Ia tengah dilanda cinta pertama.
13:01Japrot begitu pandai merangkai kata,
13:03memujinya setinggi langit.
13:06Membuatnya merasa menjadi wanita paling istimewa di dunia.
13:10Setiap pujian,
13:11terasa seperti embun pagi yang menyejukkan.
13:14Ia mulai terbiasa dengan perhatian Japrot,
13:17dengan tatapan memuja pria itu.
13:20Tiga hari setelah mereka jadian,
13:22Japrot kembali melancarkan aksinya.
13:25Pagi itu,
13:26seperti biasa,
13:27orang tua Salsabila sudah ke sawah,
13:29adiknya ke sekolah.
13:31Rumah kembali sepi.
13:34Japrot mendekati Salsabila
13:35yang sedang melipat pakaian di ruang tengah.
13:38Sayangku,
13:40Salsabila,
13:41bisik Japrot,
13:42duduk sangat dekat dengannya.
13:44Kamu semakin hari semakin cantik saja.
13:48Aku beruntung sekali memilikimu.
13:50Pipi Salsabila merona,
13:52Kak Japrot bisa saja.
13:54Aku serius.
13:56Kamu tahu,
13:58Sal,
13:58cintaku padamu ini begitu besar.
14:01Rasanya aku ingin selalu dekat denganmu,
14:04selalu menjagamu.
14:06Japrot mulai membelai lembut kerudung Salsabila,
14:09lalu turun ke tangannya.
14:11Salsabila merasa tidak nyaman,
14:13namun ia tak kuasa menolak.
14:14Hatinya sudah terlanjur terbuai.
14:18Japrot terus membisikkan kata-kata manis,
14:21memabukan.
14:23Ia memuji setiap inci dari Salsabila,
14:25mengatakan betapa ia mendambakan keutuhan cinta mereka.
14:29Logika Salsabila seakan lumpuh,
14:31tertutup kabut asmara yang diciptakan Japrot.
14:34Perlahan tapi pasti,
14:36Japrot membimbing Salsabila menuju kamarnya.
14:40Kamar yang selama ini menjadi saksi bisu kesalahannya,
14:43tempat ia mengadu dan bersujud pada sang pencipta.
14:47Di sanalah,
14:48di tengah hari bolong yang seharusnya diisi dengan zikir dan tilawah,
14:52Salsabila menyerahkan mahkota terindahnya.
14:55Rayuan Japrot,
14:56bisikan nafsu yang dibalut kata cinta,
14:58berhasil meruntuhkan benteng pertahanan yang selama ini ia jaga.
15:03Salsabila,
15:04sang santri yang taat,
15:05yang hafal dalil tentang zina dan kehormatan,
15:08ternyata kalah oleh nafsu sesaat yang dilancarkan oleh pria yang baru saja mengisi hatinya.
15:13Penyesalan datang terlambat,
15:15bercampur dengan kebingungan dan rasa bersalah yang amat dalam.
15:19Selama sisa liburannya,
15:21kesempatan itu terus terulang.
15:24Setiap kali rumah sepi,
15:25Japrot selalu menemukan cara untuk merayu Salsabila.
15:29Dan Salsabila,
15:30yang sudah terlanjur jatuh,
15:32terbuai oleh manisnya cinta semu,
15:34tak lagi mampu menolak.
15:37Ia terperangkap dalam lingkaran setan yang diciptakan Japrot.
15:41Dua minggu berlalu begitu cepat.
15:43Tibalah saatnya Salsabila kembali ke pesantren.
15:47Berat hatinya meninggalkan kampung halaman,
15:50meninggalkan Japrot.
15:52Pria itu berjanji akan sering mengunjunginya,
15:55akan selalu ada untuknya.
15:56Janji-janji manis yang kembali meluluhkan hati Salsabila.
16:01Di pesantren,
16:02perubahan besar terjadi pada Salsabila.
16:06Ia yang dulu rajin dan fokus,
16:08kini sering melamun.
16:10Handphone yang dulu hanya ia gunakan seperlunya,
16:12kini tak pernah lepas dari genggaman.
16:15Berjam-jam ia habiskan untuk teleponan dan berkirim pesan dengan Japrot.
16:19Pelajarannya terbengkalai,
16:22pikirannya sulit berkonsentrasi.
16:25Ibadahnya pun mulai terasa berat,
16:27syalatnya sering di akhir waktu,
16:29dzikirnya tak lagi husuk.
16:31Sesuai janjinya,
16:33Japrot rutin menjemput Salsabila setiap akhir pekan.
16:36Dengan alasan ingin pulang ke rumah,
16:38Salsabila meminta izin dari pengurus pesantren.
16:42Namun,
16:43tujuan mereka bukanlah rumah Salsabila.
16:46Melainkan sebuah hotel melati murah di pinggir kota.
16:50Di sanalah mereka menumpahkan kerinduan,
16:52meregu kehangatan semu yang mereka sebut cinta.
16:56Salsabila semakin terjerumus,
16:58semakin jauh dari jalan yang dulu ia tempuh dengan teguh.
17:02Tiga bulan berlalu dengan rutinitas kelam itu.
17:05Setiap minggu,
17:06dosa itu terus bertambah.
17:09Salsabila hidup dalam dua dunia.
17:11Dunia pesantren yang menuntut kesucian,
17:13dan dunia rahasia bersama Japrot yang penuh noda.
17:17Menginjak awal bulan keempat,
17:19Salsabila mulai merasakan perubahan pada fisiknya.
17:23Ia sering merasa mual di pagi hari,
17:25tubuhnya mudah lelah,
17:26dan nafsu makannya berubah-ubah.
17:29Awalnya ia mengira hanya masuk angin biasa.
17:32Namun, ketika siklus bulanannya tak kunjung datang,
17:36ketakutan itu mulai merayap.
17:38Dengan tangan gemetar,
17:39ia memberanikan diri membeli alat tes kehamilan.
17:43Hasilnya positif.
17:46Dua garis merah itu seakan menghantam kesadarannya,
17:49merobek sisa-sisa harapannya.
17:51Ia berbadan dua.
17:52Rasa takut, menyesal, marah,
17:57dan putus asa bergejolak menjadi satu.
18:00Dunianya runtuh seketika.
18:03Bagaimana ia akan menghadapi kenyataan ini?
18:06Bagaimana dengan orang tuanya?
18:08Pesantren?
18:09Masa depannya?
18:12Bayangan wajah kecewa kedua orang tuanya menghantuinya.
18:16Dengan berat hati dan perasaan sungkan yang luar biasa,
18:19Salsa Bila akhirnya memutuskan pulang.
18:22Ia tak sanggup lagi menyembunyikan aib ini.
18:26Setibanya di rumah,
18:27ia tak kuasa menahan tangis.
18:29Di hadapan kedua orang tuanya,
18:32ia menceritakan semuanya.
18:33Dari awal pertemuannya kembali dengan japrok,
18:36rayuan manis,
18:37hingga kenyataan pahit yang kini ia kandung.
18:40Amarah dan kekecewaan membuncah di wajah kedua orang tua Salsa Bila.
18:45Ibu Salsa Bila menangis histeris,
18:46tak percaya anak gadis kebanggaannya,
18:49yang selama ini dikenal alim dan penurut,
18:51bisa terjerumus sejauh ini.
18:54Ayah Salsa Bila terdiam,
18:56wajahnya mengeras menahan amarah yang siap meledak.
18:59Hati mereka hancur berkeping-keping.
19:02Kepercayaan yang mereka berikan telah dihianati.
19:06Namun, nasi sudah menjadi bubur.
19:09Tak ada gunanya lagi menyalahkan atau meratapi.
19:13Japrot segera dipanggil.
19:15Di hadapan keluarga Salsa Bila,
19:17ia tak bisa berkutik.
19:20Dimaki, dicerca,
19:22dan akhirnya diminta pertanggung jawaban.
19:25Dengan wajah tertunduk malu dan takut,
19:27Japrot akhirnya setuju untuk menikahi Salsa Bila.
19:31Pernikahan yang jauh dari impian Salsa Bila,
19:34pernikahan yang dilandasi keterpaksaan dan aib.
19:37Kerudung suci Salsa Bila kini ternoda,
19:40bukan oleh debu jalanan,
19:41tapi oleh janji palsu dan nafsu sesaat.
19:44Senandung kehidupannya yang dulu merdu penuh puji-pujian,
19:48kini berganti menjadi senandung lara yang menyayat hati.
19:52Kisahnya menjadi pengingat pahit,
19:54bahwa dibalik penampilan dan kata-kata manis,
19:56bisa tersimpan niat buruk yang menghancurkan.
20:00Pesan moral,
20:01hati-hatilah dalam pergaulan dan dalam mempercayai kata-kata manis.
20:04Jangan mudah terbuai oleh rayuan sesaat
20:07yang bisa menjerumuskan ke dalam penyesalan seumur hidup.
20:11Jaga kehormatan diri dan pegang teguh nilai-nilai agama serta moral.
20:16Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
20:19Terima kasih telah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar