Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI membacakan putusan terhadap lima anggota dewan nonaktif, yakni Adies Kadir, Nafa Urbach, Surya Utama, Eko Hendro Purnomo, dan Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Wakil Ketua Komisi XII DPR Fraksi Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto mengatakan perlu transparansi kepada publik, termasuk menginformasikan kegiatan anggota DPR dalam menjalankan fungsi legislasi, budgeting, serta pengawasan. Menurutnya, secara aturan tidak mudah untuk memberhentikan seorang anggota DPR. Misalnya, mengundurkan diri, meninggal dunia, atau dipecat karena melakukan tindakan kriminal dengan hukuman yang inkrah. Kedua, jika melakukan pelanggaran kode etik dalam kategori berat. MKD berhak untuk memutuskan hal itu.

Founder #LawanButaPolitik Virdian Aurellio merasa saat ini masih ada ketidakadilan yang dialami publik. Apa itu?


Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/VgPKIgrDWTI?si=AVXhXbE1rUs9_lig



#dpr #mkd #sahroni

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/628604/putusan-mkd-dpr-bisakah-anggota-dpr-dipecat-rosi
Transkrip
00:00Tujuan daripada video tersebut itu adalah menciptakan sense of injustice, perasaan tidak adil bagi masyarakat.
00:07Nah jadi ya nih, begitu setelah ada perasaan tidak adil, ada yang kemudian hanya berhenti di perasaan saja,
00:12ada yang kemudian lari ke makanan dan makanannya lebih banyak misalnya,
00:16ada yang lalu kemudian ketika main bola lalu lebih, tapi juga yang kemudian lanjut kepada pelaku atau bertindakan kekerusuan.
00:23Siapa dia, apa kondisinya saya nggak tahu, tapi yang jelas bahwa ada saja di antara kita yang kemudian lalu setelah kita merasakan tidak adil,
00:31lalu tidak berhenti, tapi kemudian melanjutkan kepada tindakan kerusuan.
00:36Tadi kalau kita lihat salah satu ahli yang memberikan keterangan di depan MKD, Adrianus Meliala,
00:42kriminolog Universitas Indonesia, bahwa di hal yang juga harus dipotret adalah ada sense of injustice yang coba diamplifikasi di media sosial,
00:51baik itu ada yang dikatakan hoax di sana atau fitnah, dan juga ingin menggerakkan untuk terciptai kerusuan itu yang sama-sama kita tidak sepakati ya,
01:01karena apapun kekecewaan tidak boleh ada tindakan penjarahan yang dilakukan tentunya itu tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
01:09Nah tapi untuk menjawab tadi, harapan publik kan besar sekali Pak Suga, apa yang harus dilakukan, bagaimana mendudukan perkara ini?
01:16Ya, saya kira tadi sudah digarisbawahi bahwa kita perlu transparannya, termasuk kegiatan-kegiatan DPR yang itu semua masyarakat harus bisa lihat secara langsung
01:26atau dengan metode tertentu, bahwa tidak semua anggota DPR yang sebagaimana tadi dikeluhkan,
01:32katakalah yang istilahnya 3D atau datang, duduk, diam, dan duitkan gitu, yang jadi stigma kan selalu begitu.
01:40Ini tidak semuanya begitu, kami-kami yang melakukan kerja keras dan sebagaimana dalam rangka memenuhi tugas-tugas tadi,
01:48ada fungsi legislasi, ada fungsi budgeting, ada fungsi juga pengawasan, dan juga ada fungsi seperti tadi,
01:54karena kita juga menjadi wakil dari mana DAPIL itu dipilih dengan berbagai problem yang ada di DAPIL.
02:02Maka terkadang juga sebagai fungsi problem solving kita, mendamakan konflik-konflik,
02:09misalnya di kasus di kami ya, di Komisi 12, karena menyangkut tentang pertambangan,
02:12ada pertambangan ilegal, ada pertambangan tumpang tindih, dan sebagainya,
02:18ada bahkan misalnya dalam konsep tertentu, misalnya di Migas, suatu daerah menginginkan hak lebih,
02:25sedangkan aturannya demikian, inilah kami hadir, menyelesaikan persoalan-persoalan ini win-win solution,
02:31bagaimana undang-undang tetap berlaku, tetapi daerah juga mendapat keadilan.
02:35Oke, nah tapi kalau misalnya dalam kasus ini, bicara soal keadilan, kan yang dituntut itu adalah pemecatan.
02:41Mungkin atau tidak secara aturan?
02:42Saya kira secara aturan tidak mudah untuk memecat seseorang.
02:46Ada contohnya kok kasus yang lalu misalnya ya, bagaimana seseorang waktu itu,
02:51wakil ketua DPR bahkan ya, oleh salah satu parti, sebut sajalah dari PKS waktu itu,
02:56yang di ujungnya tidak bisa dipecat.
02:57Kami bukan berarti juga tidak dengan demikian lantas menghalalkan seluruh tindakan anggota DPR yang apalagi melanggar.
03:06Jelas DPR bisa keluar dari sebagai keanggotanya kalau satu, mengundurkan diri, kan begitu.
03:14Atau meninggal dunia, mengundurkan diri, atau dipecat karena.
03:18Nah, karenanya itu kan banyak.
03:20Satu, jelas ada sebuah keputusan hukum yang menyatakan dia adalah melakukan tindakan kriminal,
03:24dan dengan hukum yang inkrah.
03:27Kedua adalah melanggar kode etik yang dalam kategori berat.
03:32Nah, maka kode etik berat tidak berat, siapa yang mengadili itu?
03:36Adalah Mahkamah Kehormatan Dewan.
03:39Itulah, maka kami, Nasdem, dengan senang hati keputusan pimpinan DPR
03:43yang membawa masalah-masalah ini ke MKD.
03:48Karena disitulah etik memang yang berhak.
03:51Dan kita menghormati keputusan MKD,
03:54toh sebelum bersidang MKD,
03:56mendengar pendapat para ahli.
03:59Dan itu dengan terbuka juga semuanya transparan.
04:02Saya kira ini sebuah proses yang sudah dilalui secara baik,
04:06dengan hasil apapun.
04:07bahwa dalam keputusan hukum,
04:09keputusan MKD,
04:11ada yang tidak puas,
04:12ada yang menuntut lebih dari sekedar apa yang dijatuhkan oleh MKD.
04:16Itu sah-sah saja juga dalam kehidupan demokrasi yang seperti hari ini.
04:19Tapi untuk memencatang...
04:20Mungkin ada jalannya yang lain, silahkan saja dicari jalannya.
04:23Karena ini ranahnya etik, tapi itu yang harus diambil.
04:26Tetap dengan ranah sesuai dengan ketentuan hukum sudah barang tentu.
04:29Tidak dengan jalan lain.
04:31Sanksinya lewat jelur MKD,
04:33dan sudah diputuskan di MKD, gimana?
04:34Ketika bicara jalan lain, apa gitu?
04:37Maksudnya, seringkali publik itu dibebanin,
04:39cara jalanlah.
04:40Undang-undang RU TNI nggak puas,
04:42undang-undang TNI nggak puas,
04:43cipta kerja nggak puas, KPK nggak puas,
04:45cara jalanlah.
04:46KMK ditolak, cara jalanlah.
04:47Iya, apa jalannya?
04:48Apa jalannya? Singkat dulu sebelumnya.
04:50Ya memang, kalau soal etik kan di MKD, gitu loh.
04:53Itulah.
04:54Dan yang kita nilai adalah,
04:56MKD apakah menjalankan fungsinya secara baik?
04:58Dalam istilah agama,
05:00apakah menjalankan fungsinya secara kafah?
05:02Prosesnya dilalui secara baik, gitu.
05:05Saya kira salah satu penilaiannya itu kan, gitu.
05:07Itulah kenapa tuntutan 178,
05:09juga tidak hanya membicarakan DPR,
05:11tapi partai politik.
05:13Partai politik juga punya
05:14keundangan untuk mem-PAW-kan anggota
05:17dengan instrumen dan juga dengan alasan yang bisa dipilih, gitu.
05:21Dan anggota Dewan ini kan perwakilan rakyat
05:25yang kemudian dikendarai oleh partai.
05:28Ya partai politik, seluruh partai politik
05:30harusnya punya evaluasi penuh
05:31terhadap Dewan-nya, terutama orang-orang yang ada dalam
05:34sidang etik ini.
05:35Dan tadi ketika misalnya saksi Ali bicara soal
05:37sense of injustice atau ketidakadilan.
05:41Masalahnya, Mbak,
05:43hari ini memang kita ngerasa ada ketidakadilan.
05:44Ada jutaan pengangguran
05:48tertinggi se-Asia Tenggara.
05:51Tapi satu sisi kita melihat ada seorang anak
05:53yang dengan gampang ubah aturan,
05:56jadi pemimpin.
05:57Jadi, kita melihat memang ada ketidakadilan.
06:01Makanya ketika dikatakan bahwa
06:03gagal video ini jadi ngerasa nggak adil,
06:04enggak, emang udah tadinya kita ngerasa nggak adil.
06:07Dipancing dengan itu, dipantik dengan itu.
06:09Plus,
06:09rasa-rasanya agak terlalu
06:13tidak mendasar dan mengakar
06:16ketika yang dibicarakan adalah soal video itu.
06:19Ini bukan soal video joget-jogetnya.
06:22Saya juga sebenarnya video joget-joget itu kayak,
06:23yaudah.
06:24Tapi, ingat video joget
06:26sambil bayangin,
06:27gila tiap tahun gue turun demo,
06:29nolak undang-undang KPK,
06:30cipta kerja,
06:31enak-enak joget,
06:32nambah tunjangan lagi.
06:32Ada situasi di sekitar
06:35yang membuat itu
06:37ngerasa tidak adil.
06:38Negara selalu mudah,
06:39penyelenggara negara selalu mudah
06:41untuk melakukan
06:43atau
06:43point on something we don't know.
06:46Antek asing,
06:48ada yang framing,
06:49siapa.
06:50Maksudnya,
06:51tolong kasih tau publik.
06:52Karena publik betul jadi korban juga dong.
06:54Kayak punya tuntutan.
06:55Terus kami ditunggangi oleh
06:56orang-orang yang membakar gitu ya.
06:59Siapa orangnya?
06:59Kan penyelenggara negara yang punya
07:00instrumen, intelijen lakuin itu.
07:02Kita mah nggak punya.
07:03Tugas kita bersuara dan menagi hak kita.
07:05Jadi negara yang punya tanggung jawab
07:06ngasih hak itu.
07:07Makanya ketika akhirnya
07:09perdebatan di dalam
07:10sidang etik DPR adalah
07:12soal videonya
07:13atau soal
07:14bagian mana
07:15video ini yang pantas tidak pantas.
07:16Bukan itu.
07:17Akar masa adalah
07:18bagaimana parlemen ini
07:19tidak berfungsi,
07:20nggak transparan,
07:22dan dikekang bagi kami
07:23oleh eksekutif.
07:24Seluruh undang-undang
07:25pesanan eksekutif.
07:25Jawaban itu harusnya adalah
07:27menjawab,
07:27menjawab,
07:28ada injustice,
07:30ada ketidakadilan,
07:31salurannya apa?
07:32Bukan semata-mata
07:33soal videonya,
07:34tapi memang ada ketidakadilan
07:35yang dirasam.
07:35Bagaimana itu jawaban?
07:36Ya, jadi
07:37boleh dikata
07:38ekspresi
07:40yang menyatakan
07:41ketidakadilan terhadap kami
07:43itu adalah
07:44merupakan bentuk akumulatif
07:45dari berbagai faktor.
07:48Dan itu
07:48itu adalah sebuah
07:50fakta sosiologis juga
07:52tentang
07:53betul tadi
07:54adanya pengangguran
07:55yang betul tadi
07:55kita adalah
07:56pengangguran kedua
07:57setelah India ini
07:58terbesar di Asia.
08:00Kalau di Asia Tenggara
08:00maksudnya?
08:01Luar biasa.
08:02Betul sekali bahwa
08:03ada
08:04situasi-situasi ekonomi
08:06yang sehari ini
08:06tidak baik-baik.
08:07Itulah akumulatif
08:09dipanceng
08:10atau di-trigger.
08:12Jadi trigger lah maka
08:14statement-statement
08:14siapapun
08:15termasuk
08:16anggota DPRL.
08:17Statement pejabat publik
08:18yang tidak empatik
08:20dengan keadaan.
08:21Itu kan
08:21yang men-trigger semuanya ini
08:23sehingga
08:24meluaplah
08:25apa
08:26kesadaran publik
08:29secara bersama
08:30itu lantas
08:31kesadaran dalam
08:32ya riot ya
08:33menjadi riot
08:34menjadi apa
08:35kalau sudah menjadi crowd
08:36sudah kumpulan
08:37maka menjadi
08:38psikologi kumpulan itu
08:40yang kadang-kadang
08:41maka ada
08:42istilahnya
08:43melanggar hukum
08:44dan sebagainya.
08:45Tapi ada
08:46sebab-musabab
08:47yang jauh lebih dalam.
08:48Nah kalau itu adanya
08:50itu adalah
08:50masalah kita bersama.
08:52Saya sebagai anggota DPR
08:53akan ikut bersama
08:54sama memikul
08:56tanggung jawab itu.
08:57Bagaimana
08:58memecahkan persoalan-persoalan
08:59ketanaga kerjaan.
09:00Bagaimana
09:01masalah pengangguran.
09:03Bagaimana
09:03biaya hidup
09:06yang semakin mahal
09:06meskipun
09:07inflasi kita
09:08dikatakan
09:08di bawah 3%
09:10kan begitu.
09:10Ini adalah fakta-fakta
09:12yang kadang-kadang
09:12tidak jumbo
09:13antara apa yang
09:14menjadi statement
09:16negara tadi
09:17di antara kutip
09:18tetapi dengan
09:19apa yang terjadi
09:20di kenyataan
09:22kehidupan sehari-hari.
09:23Nah dalam keadaan
09:24kayak gini memang
09:26kita harus dialog-dialog
09:27dan terus-terus dialog.
09:28Seluruh pemangku
09:30kepentingan
09:31kampus
09:31LSM
09:33kami yang di DPR
09:34kami juga
09:35jangan menjadi
09:36semacam berada
09:37di
09:37Naragading
09:39seolah-olah
09:40kita anggota DPR
09:41maka menjaga jarak
09:41justru anggota DPR
09:43itu yang berpihak bumi.
09:45Saya bukan apa-apa
09:46saya melakukan itu
09:47saya kalau
09:47kunker bukan di
09:49restoran
09:50atau apa
09:50di desa-desa
09:51saya masuk desa
09:52saya dengan problemnya
09:53problem stunting
09:54problem pengangguran
09:56problem
09:56yaitulah terbesar
09:59disitulah
10:00pengangguran
10:00stunting dan sebagainya
10:02itulah yang harus kita
10:03hadapi
10:03sehingga ini mohon maaf
10:05kayak saya di komisi 12
10:06misalnya
10:07anggota DPR
10:07yang membidang
10:08tengah energi
10:09sumber daya mineral
10:10investasi
10:11dan juga lingkungan hidup
10:12tapi di dapur
10:14kita berpikir
10:14bagaimana ternak belut
10:16untuk mengatasi
10:17stunting
10:18bagi masyarakat
10:19yang ada
10:20untuk penengkitan
10:21gisi balita
10:22dan juga manula
10:23karena faktanya
10:24pasca covid ini
10:25di desa-desa
10:27masih berat
10:28itu misalnya itu
10:29kalau
10:29Pak Sugeng udah dapet nih
10:30poinnya
10:31bahwa ada tuntutan
10:32yang jauh lebih besar
10:33dibandingkan video itu
10:34udah dibuka belum
10:35ruang dialognya
10:36yang selama ini
10:37Firdian rasakan

Dianjurkan