00:00Saya mendengar keterangan saksi, saya cukup sakit hati.
00:05Keterangan saksi itu menyatakan bahwa anak saya sudah meminta ampun berulang-ulang kali,
00:09tetapi pelaku tidak punya hati.
00:12Ini bukan penganiayaan, tapi pembunuhan berencana.
00:16Itu-itu Almarhum mengatakan, Mama Bita dipukul.
00:20Saya tanya, jawab, senior.
00:23Sidang kasus kematian Prada Luki Namo kembali digelar di pengadilan militer 315 Kupang, Nusa Tenggara Timur.
00:32Sidang pada hari Selasa mengadilkan delapan saksi untuk 17 terdakwa.
00:37Ada yang menarik sebelum sidang dimulai.
00:40Pelda Kristian Namo, ayah Prada Luki, sempat mengeluapkan emosinya di luar ruang sidang.
00:45Ayah Prada Luki mengeluapkan kekecewaannya atas kesaksian anggota provos Pratupetrus Karnisiusuai
00:49yang saat kejadian tidak mengambil tindakan untuk menghentikan penganiayaan yang dialami anaknya.
00:53Saya tetap, saya akan ngomong terus.
00:57Silahkan kalian mau bersaksi model apapun,
01:00saksi sebelum bersaksi mereka disumpah.
01:03Lu akan dapat karma, aturan lu menang,
01:06tapi lu akan karma.
01:07Ini yang berbaik, anak saya sudah mati.
01:09Kerjaan provos, kau cuma duduk diam.
01:14Buat saja provos.
01:15Semua minta masyarakat Indonesia termaksud,
01:17orang tua dari Prada Luki menuntut institusi,
01:20kasih sikap tegas.
01:21Kalau tidak pecat, itu perwira dengan itu, antek-anteknya.
01:26Dari delapan saksi yang dihadirkan, ada ibu angkat Prada Luki.
01:30Di hadapan pimpinan sidang, ibu angkat Prada Luki mengaku
01:32melihat luka-luka di tubuh Prada Luki.
01:35Saat itu Luki bilang, ia dipukuli seniornya.
01:38Luki bahkan berpesan agar keberadaannya tidak diberitahu kepada siapapun.
01:42Namun tak berapa lama, para senior datang menjemput Luki.
01:47Kepada senior Luki, ibu Prada Luki sempat berpesan
01:49agar mereka tak lagi memukuli Luki yang sudah penuh dengan luka.
01:52Waktu itu kan almarhum yang bukakan saya pintu,
01:56terus saya langsung tanya.
01:58Ini ibu kaget.
01:59Iya, saya kaget.
02:00Saya bilang, lupa Luki pukuli ke sini.
02:03Terus Luki langsung buka baju, kasih tunjuk.
02:07Waktu itu almarhum mengatakan,
02:09mama beta dipukul.
02:11Saya tanya,
02:13jauh, senior.
02:16Waktu itu saya pesan,
02:18terlepas kesalahan apa yang dia buat,
02:21tolong jangan dipukul lagi anak mama.
02:24Kesian dia, sudah luka-luka semua begini.
02:28Tidak hanya itu,
02:29ada juga fakta menarik yang terungkap dalam sidang.
02:32Dua dokter RSUD Airamo,
02:33Nagi Keo NTT,
02:34yakni kandida Bibiana Uga,
02:36dan gede restu Ade Maharta,
02:37dicicar pertanyaan oleh auditor militer.
02:39Dua dokter bilang,
02:41menemukan luka memar akibat trauma benda tumpul
02:42pada tubuh perada Luki.
02:45Luka terdebat di bagian dada,
02:46perut, pinggang kanan-kiri,
02:47serta paha.
02:49Luka memarnya itu,
02:51sudah pasti karena ada trauma tumpul.
02:55Ada tanda-tanda trauma tajam?
02:59Trauma tajam ada.
03:01Ada?
03:03Trauma tajam sama tumpul ya?
03:05Iya.
03:06Badannya pasien itu,
03:07luka-luka yang saksi lihat tadi itu,
03:10luka lama,
03:11atau luka baru?
03:14Kalau pada saat kamu marik itu,
03:15kita lihat dari warnanya.
03:17Jadi warnanya itu,
03:18pada saat itu merah,
03:19merah keumuan.
03:21Kalau sesuai teori,
03:22itu warnanya,
03:23warna seperti itu bisa di,
03:25bisa terjadi,
03:27di jam,
03:28satu jam sampai dua hari itu bisa.
03:30Warnanya mendatang.
03:31Kami medis untuk penyebab kematian,
03:34tidak bisa kami tentukan hanya dengan,
03:36penyebab pasti kematian,
03:39tidak bisa kami tentukan hanya dengan,
03:40pemeriksaan,
03:42baik dengan masyarakat,
03:43fisik penyebab kematian.
03:45Untuk penyebab pasti kematian,
03:47tidak bisa.
03:47Tapi yang bisa kami tentukan adalah,
03:49bahwa,
03:50maaf mungkin mengalami kondisi,
03:53seperti yang,
03:54seperti yang di laporan kematian tersebut,
03:57bahwa pasien mengalami,
04:01cedera pada organ dalam tubuhnya,
04:03cedera pada darahnya,
04:05dan juga mengalami,
04:06yang namanya,
04:07infeksi yang semakin menulis.
04:09Soal penyebab kematian,
04:27saksi dokter Gede bilang,
04:28setelah dua hari dirawat,
04:29Prada Luki dipindah ke SU,
04:30karena kondisinya memburuk,
04:32hingga akhirnya meninggal,
04:33pada 6 Agustus 2025.
04:35Lihat ada luka-lukanya itu?
04:37Yang saya fokuskan pada waktu itu,
04:41ada luka-luka di daerah dada,
04:43dada,
04:44habis itu ada di perut,
04:46perut depan,
04:48di sisi pinggang sebelah kanan kiri,
04:51ada di lengan juga,
04:53lengan dan lengan kanan kiri,
04:56di paha juga ada,
04:57paha kanan kiri,
04:58tapi lebih banyak,
04:59kalau tidak salah,
05:00yang sebelah kiri.
05:01Dalam sidang,
05:02auditor militer juga sempat mencecat
05:03saksi ledda Roni Setiawan,
05:05yang merupakan komandan peloton.
05:07Auditor mencecar mengapa,
05:08sebagai komandan peloton,
05:09tidak menanyakan apa yang dialami,
05:11pada Prada Luki,
05:12yang merupakan anak buahnya.
05:13Saksi enggak tanya?
05:15Siap tanya.
05:17Apa yang saksi tanyakan?
05:20Kenapa ini?
05:21Kenapa?
05:22Kok sampai kayak gini nih?
05:25Oh hanya tanya begitu?
05:26Kenapa ini gitu?
05:28Saksi hanya menanyakan begitu?
05:30Siap, kami tanya-tanya,
05:31habis itu keduanya cuma diam saja.
05:34Tanya ke siapa?
05:34Ke dua,
05:37Richard sama Almarhum.
05:39Itu enggak tanya sama yang ngantar itu?