00:00Dan untuk mengulas polemik utang kereta cepat WUSH, kita terhubung dengan staf khusus bidang komunikasi dan informasi publik Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
00:10Ada Bang Herzaki Mahendra Putra. Selamat malam Bang Herzaki, salam sehat selalu. Apa kabar?
00:16Ya, selamat malam. Apa kabar? Baik, terima kasih Mbak.
00:19Ya, Bang Herzaki, ini Presiden bilang akan bertanggung jawab soal utang WUSH.
00:24Dan kemarin Mas Ahaya ini kan juga beri sinyal bahwa ada opsi begitu ya, opsi penggunaan atau pelibatan APBN.
00:32Nah, apakah sekarang sudah ditemukan mekanismenya dalam pembayaran utang ini seperti apa?
00:37Ya, makasih Mbak. Kalau ini kan jelas ya, ini kan masih dalam proses negosiasi.
00:43Namanya negosiasi tentu kan ada hal-hal yang harus kita simpan dulu nih dalam kantong.
00:47Tidak semua bisa dibuka ke publik gitu.
00:50Karena kalau semua poin yang kita negosiasikan ini dibuka ke publik, malah bisa mengganggu proses negosiasi itu sendiri gitu.
00:58Kita kan juga harus menjaga hubungan baik ya, dengan pihak sini maupun dengan pihak-pihak lain yang terlibat.
01:04Jadi, apa saja yang kita negosiasikan, sebentar ini kita akan disampaikan secara tertutup dulu.
01:11Langsung dengan pihak yang akan dinegosiasikan ini gitu ya.
01:14Karena kalau kita ungkap nanti hasilnya malah bisa berbeda nih, tidak sesuai dengan harapan.
01:21Ya kan, sederhananya kan kalau kita dalam perpain kartu kan, kartunya ini kan jangan kita buka dulu Mbak.
01:26Nanti ketahuan kartunya apa ya tentu kan lawan sudah bisa antisipasi, kan kira-kira begitu.
01:30Ya, tapi sebenarnya opsi-opsinya tuh pilihannya apa saja sih.
01:34Bang kan kemarin juga udah dispil sama Mas Ahaye gitu kan.
01:38Opsi pembayaran menggunakan APBN mungkin saja.
01:40Ya, tapi kan ada kemungkinan-kemungkinan lain yang juga ini menjadi tanda tanya gitu.
01:45Karena utangnya juga tidak kecil.
01:48Ya, tentu. Opsinya ada beberapa opsi.
01:51Saya tidak bisa menyampaikan di sini beberapa opsi.
01:53Ada berbagai cara ya.
01:55Tentu kan ini juga sudah melibatkan berbagai pihak.
01:57Karena yang penting pesan utama dari Pak Prabowo tadi,
02:00mesti libatkan semua pihak.
02:01Dan kita semua ini ingin berperan aktif, Pak.
02:05Berperan aktif, sudah komunikasi betul dengan semua.
02:08Tadi disampaikan juga di video tadi ada Pak Erlangga, Pak Menko Ekon.
02:11Lalu juga tentunya dari Pak Menteri Keuangan,
02:14Dari Danantara, lalu dari Menteri Perhubungan, dari pihak KAI.
02:18Ini semua pihak.
02:19Semua pihak terlibat kita sudah duduk bareng.
02:21Dan ini kan bukan baru kali ini saja.
02:22Sudah berkali-kali duduk bareng.
02:24Kita sudah diskusi.
02:25Bukan hanya di level menteri.
02:27Sudah di S1, S2, bahkan di S3.
02:30Semua sudah diskusi kita.
02:31Dan bahkan juga komunikasi dengan pihak sebelah juga sudah kita lakukan.
02:34Proses ini bukan proses baru-baru ini.
02:38Hanya saja memang lagi ramainya akhir-akhir ini.
02:41Kan ada jatuh temponya nih.
02:42Jatuh temponya kan sudah ada waktu akhir-akhir ini jatuh temponya.
02:47Memang ramainya juga akhir-akhir ini.
02:49Tapi proses ini kan sudah cukup lama ya.
02:52Beberapa waktu yang lalu.
02:53Memang kita ingin dapatkan solusi yang terbaik.
02:55Nah itulah yang harapan dari Pak Presiden.
02:58Kita ingin ini bisa dapatkan solusi yang terbaik.
03:01Kita tidak ingin Indonesia dirugikan.
03:02Kita ingin solusi yang adil dan seling menguntungkan.
03:06Semua opsi ini didalami dari waktu ke waktu.
03:10Apalagi kemarin habis pertemuan dengan Pak Presiden langsung ya.
03:12Ada arahan langsung dari Pak Presiden dari Senin itu.
03:15Sehingga ada, bahkan ada tambahan opsi nih.
03:18Dari arahan langsung dari Pak Presiden itu gitu.
03:21Dan sangat menarik memang ini ternyata.
03:24Ya ini kan berkembang nih dinamikanya ini.
03:26Ya betul.
03:27Iya benar.
03:28Pembagian tanggung jawab antara negara, BUMN, dan mitra asing ini memang harus jelas.
03:33Nah termasuk juga negosiasi yang tadi Anda katakan.
03:36Meskipun memang sama sekali tidak ada bocorannya di sini.
03:38Tapi sejauh mana sih progresnya Bang Herzaki?
03:41Ya nanti dalam waktu dekat akan ada pertemuan-pertemuan itu Pak.
03:45Enggat waktunya gimana?
03:46Enggat waktu kepastian bahwa pelunasan utang ini sudah ada lampu hijaunya.
03:51Sudah clear semuanya.
03:52Ya kalau pelunasan utang kan belum lah Mbak.
03:56Masih panjang ini.
03:57Sekarang juga kan masih proses.
03:59Hari ini kan, tahun-tahun ini kan kita masih membayar bunganya dulu.
04:03Pokoknya kan belum.
04:04Masih dalam proses segeris periode ini kita.
04:07Prosesnya gitu kan.
04:08Nanti barulah.
04:09Pokoknya kan baru nanti.
04:10Baru ada beberapa tahun lagi nanti.
04:12Tapi saya belum masuk ke ranah itu.
04:14Itu kan bukan ranahnya kami sebenarnya.
04:16Karena kalau Menko Infra ini kan fokusnya.
04:19Kalau Pak Prabowo kemarin tugasnya kepada Pak Menko Ah itu kan membahas.
04:22Mengenai sistem perkereta api yang nasional.
04:25Karena pembangunan infrastrukturnya ya.
04:27Sistem konektivitas nasional.
04:29Betul.
04:29Fokusnya di situ.
04:30Kemudian masuklah membahas mengenai WUS tadi.
04:33Memastikan bagaimana WUS ini kan bagian penting juga.
04:36Dalam sistem koneksi interkonektivitas nasional tadi.
04:41Beliau ingin agar.
04:43WUS ini kan baru Jakarta-Bandung.
04:44Nah bagaimana agar misalnya di Jawa ini bisa sampai bukan hanya Surabaya.
04:48Tapi juga Banyuwangi.
04:50Lalu juga bagaimana agar ada di Sumatera.
04:54Agar ada di Kalimantan dan di Sulawesi.
04:56Tapi tentu itu semua bisa dicapai.
04:59Kalau urusan Jakarta-Bandung ini selesai dulu.
05:01Itu kira-kira Mbak.
05:03Nah ini saya mengkonfirmasi.
05:05Ini kan di tengah polemik WUS.
05:07Istilahnya pertanyaan untuk pembayaran hutang.
05:09Ini kan juga masih tanda tanya masyarakat.
05:11Tapi di sisi lain pemerintah optimistis bahwa dan juga ambisi bahwa proyek kereta cepat ini akan dilanjutkan hingga Banyuwangi.
05:18Nah ini gimana pertimbangannya apa dan realitasnya seperti apa gitu Bang?
05:25Kita berbicara mengenakan di picture ya.
05:29Indonesia kan ada roadmapnya gitu.
05:31Berbicara mengenai pertemuan ekonomi.
05:32Kita berbicara mengenai keadilan.
05:34Kita berbicara mengenai pemberataan pembangunan.
05:36Jadi tidak berbicara mengenai silu-sailu gitu.
05:39WUS ini salah hanya satu bagian saja pekerjaan rumah di pemerintahan ini.
05:46Satu bagian pekerjaan di negeri ini gitu Bang.
05:50Contoh sederhananya.
05:51KAI ini melayani hampir 500 juta penumpang di Indonesia.
05:57Sedangkan WUS ini melayani penumpang hanya belasan juta.
06:01Nah sederhananya begitu.
06:02Jangan sampai kemudian katakanlah karena melayani belasan penumpang ini.
06:06Lalu kemudian pelayanan terhadap hampir 500 juta penumpang lainnya.
06:10Kemudian terganggu kan itu.
06:11Yang menjadi perhatian dari Presiden.
06:13Nah inilah yang diskusinya di situ.
06:14Sehingga kemudian Presiden menyampaikan ke depan publik.
06:17Kepada Pak Bobi Rasidin.
06:18Tenang Pak Bobi.
06:20Tenang masyarakat Indonesia.
06:21Tidak perlu khawatir.
06:22Pelayanan kepada masyarakat.
06:25Yang hampir 500 juta itu tidak akan terganggu.
06:28Karena isu WUS ini.
06:29Nah itu makanya kemudian contoh sederhana.
06:31Beliau memberikan gesture politik yang luar biasa.
06:33KAI minta 30 gerbong untuk Jabodetabek.
06:37Yang nilainya katanya 4,8 triliun.
06:39Presiden bilang jangan hanya 4,8 triliun.
06:40Saya kita siapkan negara hadir 5 triliun.
06:44Setahun selesai ya.
06:46Harus ada 30 triliun.
06:47Jadi nanti.
06:48Mohon maaf.
06:49Kalau Mbak ini bukan angker ya.
06:50Kalau teman-temannya Mbak ada yang angker.
06:52Atau anak kereta.
06:53Nanti mungkin dalam setahun ke depan.
06:55Nggak ada lagi itu.
06:55Namanya war gerbong itu nggak ada lagi.
06:57Baik.
06:58Karena nanti gerbongnya udah banyak nih.
07:00Ini contoh sederhana.
07:01Karena keberpihakan Pak Prabowo itu luar biasa.
07:03Presiden kita.
07:04Kepada untuk sektor transportasi publik.
07:07Terutama kereta.
07:08Karena kereta ini luar biasa lho Pak.
07:09Beda sekali dengan yang darat ya.
07:11Ini contohnya.
07:13Ini ngeliatnya tuh harus ngeliat besarnya gitu ya.
07:16Ngeliat gambaran besarnya.
07:17Nah WUSH ini adalah bagian gambaran besar itu gitu.
07:21Baik.
07:22Ya negosiasi untuk menembuskan skema penanganan utang WUSH ini.
07:25Hingga saat ini masih dilakukan.
07:27Tapi memang yang jelas adalah pembagian tanggung jawab antara negara, BUMN, dan mitra asing.
07:31Ini yang nanti kita nantikan bersama.
07:33Hasil apa negosiasinya dan berdasarkan atas keadilan itu.
07:37Terima kasih.
07:38Sudah berbagi informasi bersama kami di Kompas Malam.
07:40Kompas TV, Stafsus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Kemenko Infra dan Pembangunan Kewilayahan, Bang Hersaki Mahendra Putra.
07:48Terima kasih Bang.
07:49Ya.
07:49Terima kasih.
07:50Sama-sama.