Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Pemerintah masih mencari skema terbaik untuk pembayaran utang proyek Kereta Cepat JakartaBandung atau Whoosh.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah akan bertanggung jawab atas penyelesaian utang proyek tersebut.

Untuk mengulas lebih jauh soal polemik utang Kereta Cepat Whoosh, berikut dialog KompasTV dengan Staf Khusus Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Herzaky Mahendra Putra.

Sahabat KompasTV, bagaimana pendapatmu soal berita ini? Tulis di kolom komentar ya!

Baca Juga Pemerintah Cari Skema Bayar Utang Whoosh, Begini Kata Menko Airlangga | KOMPAS MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/628293/pemerintah-cari-skema-bayar-utang-whoosh-begini-kata-menko-airlangga-kompas-malam

#whoosh #keretacepat #pemerintah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/628295/full-stafsus-menko-infra-bongkar-opsi-proses-negosiasi-pemerintah-bayar-utang-whoosh-kompas-malam
Transkrip
00:00Dan untuk mengulas polemik utang kereta cepat WUSH, kita terhubung dengan staf khusus bidang komunikasi dan informasi publik Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
00:10Ada Bang Herzaki Mahendra Putra. Selamat malam Bang Herzaki, salam sehat selalu. Apa kabar?
00:16Ya, selamat malam. Apa kabar? Baik, terima kasih Mbak.
00:19Ya, Bang Herzaki, ini Presiden bilang akan bertanggung jawab soal utang WUSH.
00:24Dan kemarin Mas Ahaya ini kan juga beri sinyal bahwa ada opsi begitu ya, opsi penggunaan atau pelibatan APBN.
00:32Nah, apakah sekarang sudah ditemukan mekanismenya dalam pembayaran utang ini seperti apa?
00:37Ya, makasih Mbak. Kalau ini kan jelas ya, ini kan masih dalam proses negosiasi.
00:43Namanya negosiasi tentu kan ada hal-hal yang harus kita simpan dulu nih dalam kantong.
00:47Tidak semua bisa dibuka ke publik gitu.
00:50Karena kalau semua poin yang kita negosiasikan ini dibuka ke publik, malah bisa mengganggu proses negosiasi itu sendiri gitu.
00:58Kita kan juga harus menjaga hubungan baik ya, dengan pihak sini maupun dengan pihak-pihak lain yang terlibat.
01:04Jadi, apa saja yang kita negosiasikan, sebentar ini kita akan disampaikan secara tertutup dulu.
01:11Langsung dengan pihak yang akan dinegosiasikan ini gitu ya.
01:14Karena kalau kita ungkap nanti hasilnya malah bisa berbeda nih, tidak sesuai dengan harapan.
01:21Ya kan, sederhananya kan kalau kita dalam perpain kartu kan, kartunya ini kan jangan kita buka dulu Mbak.
01:26Nanti ketahuan kartunya apa ya tentu kan lawan sudah bisa antisipasi, kan kira-kira begitu.
01:30Ya, tapi sebenarnya opsi-opsinya tuh pilihannya apa saja sih.
01:34Bang kan kemarin juga udah dispil sama Mas Ahaye gitu kan.
01:38Opsi pembayaran menggunakan APBN mungkin saja.
01:40Ya, tapi kan ada kemungkinan-kemungkinan lain yang juga ini menjadi tanda tanya gitu.
01:45Karena utangnya juga tidak kecil.
01:48Ya, tentu. Opsinya ada beberapa opsi.
01:51Saya tidak bisa menyampaikan di sini beberapa opsi.
01:53Ada berbagai cara ya.
01:55Tentu kan ini juga sudah melibatkan berbagai pihak.
01:57Karena yang penting pesan utama dari Pak Prabowo tadi,
02:00mesti libatkan semua pihak.
02:01Dan kita semua ini ingin berperan aktif, Pak.
02:05Berperan aktif, sudah komunikasi betul dengan semua.
02:08Tadi disampaikan juga di video tadi ada Pak Erlangga, Pak Menko Ekon.
02:11Lalu juga tentunya dari Pak Menteri Keuangan,
02:14Dari Danantara, lalu dari Menteri Perhubungan, dari pihak KAI.
02:18Ini semua pihak.
02:19Semua pihak terlibat kita sudah duduk bareng.
02:21Dan ini kan bukan baru kali ini saja.
02:22Sudah berkali-kali duduk bareng.
02:24Kita sudah diskusi.
02:25Bukan hanya di level menteri.
02:27Sudah di S1, S2, bahkan di S3.
02:30Semua sudah diskusi kita.
02:31Dan bahkan juga komunikasi dengan pihak sebelah juga sudah kita lakukan.
02:34Proses ini bukan proses baru-baru ini.
02:38Hanya saja memang lagi ramainya akhir-akhir ini.
02:41Kan ada jatuh temponya nih.
02:42Jatuh temponya kan sudah ada waktu akhir-akhir ini jatuh temponya.
02:47Memang ramainya juga akhir-akhir ini.
02:49Tapi proses ini kan sudah cukup lama ya.
02:52Beberapa waktu yang lalu.
02:53Memang kita ingin dapatkan solusi yang terbaik.
02:55Nah itulah yang harapan dari Pak Presiden.
02:58Kita ingin ini bisa dapatkan solusi yang terbaik.
03:01Kita tidak ingin Indonesia dirugikan.
03:02Kita ingin solusi yang adil dan seling menguntungkan.
03:06Semua opsi ini didalami dari waktu ke waktu.
03:10Apalagi kemarin habis pertemuan dengan Pak Presiden langsung ya.
03:12Ada arahan langsung dari Pak Presiden dari Senin itu.
03:15Sehingga ada, bahkan ada tambahan opsi nih.
03:18Dari arahan langsung dari Pak Presiden itu gitu.
03:21Dan sangat menarik memang ini ternyata.
03:24Ya ini kan berkembang nih dinamikanya ini.
03:26Ya betul.
03:27Iya benar.
03:28Pembagian tanggung jawab antara negara, BUMN, dan mitra asing ini memang harus jelas.
03:33Nah termasuk juga negosiasi yang tadi Anda katakan.
03:36Meskipun memang sama sekali tidak ada bocorannya di sini.
03:38Tapi sejauh mana sih progresnya Bang Herzaki?
03:41Ya nanti dalam waktu dekat akan ada pertemuan-pertemuan itu Pak.
03:45Enggat waktunya gimana?
03:46Enggat waktu kepastian bahwa pelunasan utang ini sudah ada lampu hijaunya.
03:51Sudah clear semuanya.
03:52Ya kalau pelunasan utang kan belum lah Mbak.
03:56Masih panjang ini.
03:57Sekarang juga kan masih proses.
03:59Hari ini kan, tahun-tahun ini kan kita masih membayar bunganya dulu.
04:03Pokoknya kan belum.
04:04Masih dalam proses segeris periode ini kita.
04:07Prosesnya gitu kan.
04:08Nanti barulah.
04:09Pokoknya kan baru nanti.
04:10Baru ada beberapa tahun lagi nanti.
04:12Tapi saya belum masuk ke ranah itu.
04:14Itu kan bukan ranahnya kami sebenarnya.
04:16Karena kalau Menko Infra ini kan fokusnya.
04:19Kalau Pak Prabowo kemarin tugasnya kepada Pak Menko Ah itu kan membahas.
04:22Mengenai sistem perkereta api yang nasional.
04:25Karena pembangunan infrastrukturnya ya.
04:27Sistem konektivitas nasional.
04:29Betul.
04:29Fokusnya di situ.
04:30Kemudian masuklah membahas mengenai WUS tadi.
04:33Memastikan bagaimana WUS ini kan bagian penting juga.
04:36Dalam sistem koneksi interkonektivitas nasional tadi.
04:41Beliau ingin agar.
04:43WUS ini kan baru Jakarta-Bandung.
04:44Nah bagaimana agar misalnya di Jawa ini bisa sampai bukan hanya Surabaya.
04:48Tapi juga Banyuwangi.
04:50Lalu juga bagaimana agar ada di Sumatera.
04:54Agar ada di Kalimantan dan di Sulawesi.
04:56Tapi tentu itu semua bisa dicapai.
04:59Kalau urusan Jakarta-Bandung ini selesai dulu.
05:01Itu kira-kira Mbak.
05:03Nah ini saya mengkonfirmasi.
05:05Ini kan di tengah polemik WUS.
05:07Istilahnya pertanyaan untuk pembayaran hutang.
05:09Ini kan juga masih tanda tanya masyarakat.
05:11Tapi di sisi lain pemerintah optimistis bahwa dan juga ambisi bahwa proyek kereta cepat ini akan dilanjutkan hingga Banyuwangi.
05:18Nah ini gimana pertimbangannya apa dan realitasnya seperti apa gitu Bang?
05:25Kita berbicara mengenakan di picture ya.
05:29Indonesia kan ada roadmapnya gitu.
05:31Berbicara mengenai pertemuan ekonomi.
05:32Kita berbicara mengenai keadilan.
05:34Kita berbicara mengenai pemberataan pembangunan.
05:36Jadi tidak berbicara mengenai silu-sailu gitu.
05:39WUS ini salah hanya satu bagian saja pekerjaan rumah di pemerintahan ini.
05:46Satu bagian pekerjaan di negeri ini gitu Bang.
05:50Contoh sederhananya.
05:51KAI ini melayani hampir 500 juta penumpang di Indonesia.
05:57Sedangkan WUS ini melayani penumpang hanya belasan juta.
06:01Nah sederhananya begitu.
06:02Jangan sampai kemudian katakanlah karena melayani belasan penumpang ini.
06:06Lalu kemudian pelayanan terhadap hampir 500 juta penumpang lainnya.
06:10Kemudian terganggu kan itu.
06:11Yang menjadi perhatian dari Presiden.
06:13Nah inilah yang diskusinya di situ.
06:14Sehingga kemudian Presiden menyampaikan ke depan publik.
06:17Kepada Pak Bobi Rasidin.
06:18Tenang Pak Bobi.
06:20Tenang masyarakat Indonesia.
06:21Tidak perlu khawatir.
06:22Pelayanan kepada masyarakat.
06:25Yang hampir 500 juta itu tidak akan terganggu.
06:28Karena isu WUS ini.
06:29Nah itu makanya kemudian contoh sederhana.
06:31Beliau memberikan gesture politik yang luar biasa.
06:33KAI minta 30 gerbong untuk Jabodetabek.
06:37Yang nilainya katanya 4,8 triliun.
06:39Presiden bilang jangan hanya 4,8 triliun.
06:40Saya kita siapkan negara hadir 5 triliun.
06:44Setahun selesai ya.
06:46Harus ada 30 triliun.
06:47Jadi nanti.
06:48Mohon maaf.
06:49Kalau Mbak ini bukan angker ya.
06:50Kalau teman-temannya Mbak ada yang angker.
06:52Atau anak kereta.
06:53Nanti mungkin dalam setahun ke depan.
06:55Nggak ada lagi itu.
06:55Namanya war gerbong itu nggak ada lagi.
06:57Baik.
06:58Karena nanti gerbongnya udah banyak nih.
07:00Ini contoh sederhana.
07:01Karena keberpihakan Pak Prabowo itu luar biasa.
07:03Presiden kita.
07:04Kepada untuk sektor transportasi publik.
07:07Terutama kereta.
07:08Karena kereta ini luar biasa lho Pak.
07:09Beda sekali dengan yang darat ya.
07:11Ini contohnya.
07:13Ini ngeliatnya tuh harus ngeliat besarnya gitu ya.
07:16Ngeliat gambaran besarnya.
07:17Nah WUSH ini adalah bagian gambaran besar itu gitu.
07:21Baik.
07:22Ya negosiasi untuk menembuskan skema penanganan utang WUSH ini.
07:25Hingga saat ini masih dilakukan.
07:27Tapi memang yang jelas adalah pembagian tanggung jawab antara negara, BUMN, dan mitra asing.
07:31Ini yang nanti kita nantikan bersama.
07:33Hasil apa negosiasinya dan berdasarkan atas keadilan itu.
07:37Terima kasih.
07:38Sudah berbagi informasi bersama kami di Kompas Malam.
07:40Kompas TV, Stafsus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Kemenko Infra dan Pembangunan Kewilayahan, Bang Hersaki Mahendra Putra.
07:48Terima kasih Bang.
07:49Ya.
07:49Terima kasih.
07:50Sama-sama.

Dianjurkan