KOMPAS.TV - Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, Pemprov Sulawesi Utara melalui Dinas Pariwisata menggelar Festival Bunaken. Agenda rutin tahunan ini dipusatkan di Pulau Bunaken.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, iven Festival Bunaken tetap dipusatkan di kawasan wisata Pulau Bunaken, Kota Manado, Rabu 23 Oktober 2025.
Dikelilingi pasir putih dan terumbu karangnya yang indah, Festival Bunaken menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
Selain itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan dua unit kapal layanan kesehatan bergerak bagi warga di dua kabupaten kepulauan di Sulawesi Utara, masing-masing untuk Pemkab Talaud dan Pemkab Sangihe.
Dua kabupaten kepulauan yakni Talaud dan Sangihe, berada di wilayah perbatasan utara Indonesia dengan negara Filipina, menerima bantuan kapal layanan kesehatan bergerak dari Baznas dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia.
Mendagri Tito Karnavian, didampingi Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus, menyerahkan secara simbolis bantuan kapal ini yang diterima langsung oleh Bupati Talaud Welly Titah dan Bupati Sangihe Michael Tungari.
Sementara di Ambon, siapa sangka dari bencana bisa lahir keindahan. Sebuah danau yang terbentuk akibat longsor kini menjadi destinasi wisata alam yang memikat hati. Danau Wai Ela, yang tersembunyi di balik tiga bukit di Desa Negeri Lima, Maluku Tengah, menyimpan pesona yang tak hanya memanjakan mata tetapi juga menenangkan jiwa.
Hingga Pulau Banda Neira di Kabupaten Maluku Tengah yang tak hanya menyimpan keindahan bawah lautnya. Pulau Banda Neira merupakan pulau bersejarah dengan jejak perjuangan Bung Hatta di masa pengasingan.
#BUNAKEN #MANADO #WISATA
Baca Juga Daftar Tarif Baru Wisata Alam Gunung Rinjani di https://www.kompas.tv/lifestyle/625093/daftar-tarif-baru-wisata-alam-gunung-rinjani
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/625140/festival-bunaken-2025-di-manado-hingga-wisata-alam-di-tengah-hutan-maluku-kompas-siang
00:00Ini saatnya kita simak sejumlah informasi menarik dari Giro Kompas TV di Tanah Air dalam segmen Cerita Nusantara.
00:06Sudah bersiap dua tim jurnalis Kompas TV, ada Anastasa Mewo dan Juru Kamera Aldi Paskol di Manado, Sulawesi Utara,
00:13serta Putri Utami dan Juru Kamera Yahya Lating di Ambon, Maluku.
00:17Kita ke Manado terlebih dahulu.
00:19Anastasa, ada informasi menarik apa dari sana? Silahkan.
00:22Sama siang, Bela dan Saudara, ada dua informasi dari Giro Manado yang menjadi sorotan antep Cerita Nusantara kali ini.
00:30Saudara Buna meningkatkan kunjungan wisatawan di Sulawesi Utara, Temprop Tulu, melalui dinas pariwisata menggolah Festival Buna Ken.
00:38Agenda rutin tahunan ini dipusatkan di Pulau Buna Ken.
00:42Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, event Festival Buna Ken tetap dipusatkan di kawasan wisata Pulau Buna Ken, Kota Manado, Rabu 23 Oktober 2025.
00:59Dikelilingi pasir putih dan terumbu karangnya yang indah, Festival Buna Ken menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan manca negara.
01:07Sebagai turist, saya suka. Saya datang untuk dive-in, tapi juga saya pikir itu sangat bagus.
01:16Hari ini adalah festival, yang menarik untuk foreigners, mungkin, untuk melihat apa yang berlaku, untuk mengetahui kulturan lokala.
01:27Saya pikir itu sangat bagus, ya.
01:29Well, in my case, I came for diving, so I already dive for one day, and it's very nice because you can see a lot of animals, like sharks, parals, a lot of different fish, very rich.
01:47Tahun ini, Festival Buna Ken dihadiri langsung Gubernur Sulawesi Utara, Yuli Silvanus, sekaligus membuka kegiatan tersebut.
01:55Gubernur Silvanus juga melepas lomba perahu kertas hias dan atraksi olahraga pedal yang menambah semarak Festival Buna Ken.
02:10Di kesempatan itu, Gubernur memimpin aksi penanaman mangrove dan terumbu karang sebagai bentuk kepedulian dan aksi pelestarian wilayah pesisir.
02:19Gubernur Silvanus bilang Festival Buna Ken tidak semata-mata meningkatkan kunjungan wisatawan.
02:25Namun, bagaimana upaya pemerintah mendorong masyarakat untuk bersama-sama melestarikan warisan alam dunia ini tetap terjaga dan nestari.
02:33Ini semua dalam rangka yang pertama untuk menjaga kelestarian Buna Ken.
02:39Buna Ken di darat maupun di laut harus kita rawat, kita jaga bersama.
02:44Baik perunggu karangnya, mangrovenya, termasuk dari sampah-sampah yang tidak kita kendaki hadir di laut maupun di darat.
02:56Ini harus kita jaga bersama-sama, tentunya budaya juga kita munculkan dalam kegiatan Festival Buna Ken ini.
03:05Sehingga keterpaduan ini tentunya akan mendatangkan wisatawan, baik lokal, nasional maupun internasional.
03:15Festival Buna Ken tahun ini digelar sehari mulai dari pagi hingga sore.
03:21Wisatawan dapat menikmati pegelaran seni budaya, pameran ekonomi kreatif, serta sajian kuliner khas Sulawesi Utara.
03:29Kita ke informasi selanjutnya, Saudara Menteri Dalam Negeri Tipo Karnavian menyerahkan dua unit kapal layanan kesehatan bergeras
03:44bagi warga di dua kabupaten kepulauan di Sulawesi Utara, masing-masing untuk Pemkap Talaut dan Pemkap Sangihe.
03:52Dua kabupaten kepulauan yakni Talaut dan Sangihe berada di wilayah perbatasan utara Indonesia dengan negara Filipina
04:02menerima bantuan kapal layanan kesehatan bergerak dari Basnas dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia.
04:11Mendagri Tito Karnavian didampingi Gubernur Sulawesi Utara Julius Elvanus menyerahkan secara simbolis bantuan kapal ini
04:18yang diterima langsung Bupati Talaut Welitita dan Bupati Sangihe Mikael Tungari.
04:24Perhatan-perhatan emergensi ada di situ, bahkan bisa untuk membantu operasi,
04:33kemudian ibu-ibu yang melahirkan, ya, kan perlu waktu, ini bisa diserahkan di situ.
04:39Di samping insiden-insiden kesehatan yang lain, misalnya ada bencana tenggelam atau bencana-bencana yang lain,
04:52ada yang sakit, memerlukan perawatan segera, mungkin jantung atau apapun juga,
04:58nah ini sangat bermanfaat. Perawatan-perawatan juga lengkap dan juga di situ.
05:01Ini bagian yang tak terpisahkan dari program kami untuk NKRI.
05:10Itu dana pesakat, infak, dan sedekah, dan dana sosial keagaman yang lain,
05:17kami gunakan dalam rangka untuk mem-take-up daerah perbatasan,
05:22sebisa mungkin walaupun kecil, tetapi untuk mempersatukan negara kesatuan Republik Indonesia.
05:27Dan yang ketiga tentu saja ini adalah dalam rangka untuk ikut sedikit membantu program pemerintah Astajita.
05:37Bupati Kepulauan Sangihe Mikhail Tungari mengaku sangat bersyukur dengan kehadiran fasilitas kapal layanan kesehatan bergerak,
05:44di mana kapal ini akan membawa harapan besar bagi warga, kepulauan, dan pesisir
05:49yang karena letak geografisnya seringkali terbatas mendapatkan layanan kesehatan yang cepat.
05:54Kita prioritaskan ini layanan SOS dan kemudian layanan kepulauan di kecamatan Marore dan Tatoare.
06:01Karena dua kecamatan ini adalah kecamatan yang terjauh dari kita di pusat kota,
06:06yang membutuhkan waktu hampir satu hari kalau dengan kapal perintis.
06:11Jadi kalau ada kasus kegawat duratan, kemudian kasus ibu hamil yang misalnya sudah terlambat melahirkan,
06:17kapal ini bisa beroperasi juga sebagai tempat untuk perselinan.
06:22Sehingga kematian angka ibu hamil, kemudian bayi, kegawat durutan, bahkan bencana bisa kita minimalisir ke depan.
06:30Selain menerima bantuan kapal, Pemkap Talaut dan Sangihe juga menerima bantuan biaya operasional bahan bakar kapal
06:36senilai 1 miliar rupiah.
06:39Yang demikian singal, Kompas TV Manado, Sulawesi Utara.
06:51Baik dari Manado, kita bergeser ke Ambon. Putri, silakan dengan informasi Anda.
06:56Ya, baik. Terima kasih. Selamat siang, bela dan juga saudara.
07:03Dari Ambon Paluku ada 2 informasi yang akan kami bagikan dalam set dan cerita Nusantara.
07:09Informasi pertama, saudara, siapa saja dari misalnya bisa lahir keindahan.
07:14Sebuah danau yang tertentu akibat longsor, ini menjadi kejahatan wisata yang memisah hati.
07:22Danau yang tersembunyi ini, tribun saudara, dibalik 3 bukit di desa negeri lima
07:30dan menyimpan pesona yang hanya memperjakan mata tetapi juga menenangkan sila.
07:40Terbentuk dari longsor besar yang terjadi pada tahun 2013 silam,
07:45danau waiella kini menjelma menjadi surga tersembunyi di desa negeri lima,
07:51kejamatan Lehitu, Maluku Tengah.
07:55Di api 3 bukit yang menjulang, danau ini menawarkan panorama alam yang memukau
08:01dan udara yang menjegarkan.
08:04Berjarak hanya sekitar 3 km dari jalan utama,
08:08pengunjung bisa mencapai lokasi dengan berjalan kaki atau menunggangi sepeda motor.
08:13Meski belum dikenakan tarif masuk,
08:17biasanya wisatawan akan didampingi warga setempat untuk memastikan keselamatan pengunjung tetap terjaga.
08:26Danau waiella memiliki panjang 1 km lebih dengan lebar ratusan meter,
08:31dan menjadi habitat berbagai jenis ikan air tawar.
08:35Tak heran, banyak pengunjung yang datang tidak hanya sekadar bersuah foto,
08:40tapi juga membawa alat mancing untuk memancing.
08:44Katong memilih tempat ini, karena Katong juga seringnya bosan kapal teritarus,
08:50jadi Katong lebih pilih yang ada gunungnya.
08:54Dengan dan gunung yang menyatu menjadi satu, menurut saya itu sebuah hal yang sangat-sangat indah.
09:01Katong sini datang, demikian tanpa orang,
09:03sangat rekomendasi sekali bagi teman-teman yang penasaran,
09:09yang ingin menikmati keindahan dan ketenangan alam bisa datang ke sini.
09:16Selain itu, di danau ini tersedia rakit dan perahu yang biasa digunakan warga untuk menyeberang ke kebun,
09:24tetapi juga disewakan kepada pengunjung yang ingin mengelilingi danau.
09:30Salah seorang warga mengaku senang jika banyak pengunjung yang datang,
09:34karena tempat wisata ini sudah menjadi ikon desa mereka.
09:38Namun, ia berharap keindahan tempat ini terus dijaga bersama.
09:44Para pengunjung diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
09:52Menjadi salah satu ikon untuk Katong punya negeri juga,
09:56terus bisa dimanfaatkan juga oleh Katong punya negeri sebagai ekonomi kreatif.
10:01Pesan dari Katong selaku warga negeri dan pesan dari Katong selaku anak-anak alam,
10:08bahwa kakak-kakak dong naik di sini, kakak-kakak dong ceca-ceca abang-abang,
10:12dong naik ke sini untuk menikmati alam,
10:14mereka sama-sama jaga akan.
10:17Usahakan sampah yang kakak dong bawah 10 dan turun juga dengan 10,
10:21jangan taruhkan satu sisa di sini.
10:23Di danau ini, meski terasa sedikit panas di siang hari,
10:27namun udara sore hingga pagi hari menjadi sejuk dan menenangkan.
10:33Bagi Anda yang ingin berkunjung dan menikmati momen terbaik,
10:36datanglah saat bulan Purnama dan nikmati pemandangan magis saat cahaya bulan memantul di permukaan danau.
10:43Yahya Lating, Kompas TV, Maluku Tengah, Maluku
10:50Arus wisatawan menuju Banda Neira Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku
11:19terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
11:23Lojakan ini terlihat dari ramainya aktivitas wisata di berbagai lokasi bersejarah
11:28dan destinasi bahari di kepulauan tersebut.
11:32Salah satu magnet utama wisatawan adalah rumah pengasingan Bung Hatta,
11:37proklamator Indonesia yang pernah diasingkan Belanda di Pulau Banda pada masa kolonial.
11:44Rumah bergaya arsitektur Belanda itu kini menjadi situs sejarah hidup
11:48yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
11:53Di rumah ini, wisatawan bisa melihat benda-benda peninggalan Bung Hatta
11:58sewaktu masa pengasingan di Pulau Banda.
12:01Saya dari Sumatera Barat, dari Padang.
12:07Sini apa?
12:09Liburan, kebetulan saya cuti.
12:12Ini ya, tentang semangat seorang Bung Hatta gitu.
12:16Walaupun dia diasingkan, tapi masih bisa persiapkan kemerdekaan Indonesia,
12:24ideologinya, mengembangkan ideologinya dengan banyak hal.
12:34Tak hanya wisata sejarah,
12:37wisatawan juga memadati pantai Pulau Hatta,
12:40surga bawah laut yang menawan dengan air jernih
12:43dan terumbu karang berwarna-warni.
12:46Lokasi ini menjadi favorit para penyelam dan pecinta alam bahari
12:50yang ingin menikmati keindahan laut Banda.
12:54Bagus banget.
12:58Lumbu karangnya bagus.
13:01Ikan-ikannya banyak warna-warni.
13:04Ini mbak dari mana mbak?
13:05Dari Jakarta.
13:06Dari Jakarta.
13:06Udah jalan-jalan kemana aja di Banda?
13:08Sudah ke Pulau Air, ke Lava Flow, Snowflin juga,
13:14terus ke Benteng Belgika,
13:17sama ke rumah pengasinan sukar cahaya,
13:20sama ke liling-liling kota.
13:22Meningkatnya jumlah wisatawan mendorong aktivitas ekonomi lokal.
13:27Pemilik penginapan dan homestay di Banda Neira mengaku
13:30seluruh kamar sudah penuh,
13:32dipesan hingga awal Desember 2025.
13:35Dari rumah pengasingan Bung Hatta yang syarat nilai sejarah
14:00hingga pesona laut Pulau Hatta yang menawan,
14:03Banda Neira menawarkan perpaduan sempurna untuk Anda kunjungi.
14:08Karena di Banda, Anda bisa merasakan perpaduan sempurna
14:12antara perjalanan sejarah dan keindahan bahari.
14:17Immanuel Alfred, Kompas TV, Banda Neira, Maluku Tengah.
14:26Demikian dua cerita kemarin dari Ambon, Maluku.
14:29Kembali ke Studio Bela.
14:30Baik, terima kasih atas laporan Anda,
14:33Jurnalis Kompas TV, Putri Utami dan Yahya Lating dari Ambon, Maluku.
14:37Sebelumnya ada Anatasa Mewo dan Aldi Pasqual dari Manado, Sulawesi Utara.
14:41Selamat bertugas sekali, kembali rekan-rekan.
Jadilah yang pertama berkomentar