Suasana SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, mendadak tegang pada Senin (13/10/2025).
Ratusan siswa kompak melakukan aksi mogok sekolah sebagai bentuk protes terhadap tindakan kepala sekolah yang diduga menampar salah satu siswa.
Aksi itu bermula saat seorang siswa ketahuan merokok di lingkungan sekolah.
Kepala sekolah yang mengetahui perbuatan tersebut diduga langsung menegur dengan keras, bahkan menampar siswa tersebut di hadapan teman-temannya.
Peristiwa itu memicu reaksi berantai dari para siswa lain. Mereka menilai tindakan kekerasan fisik terhadap siswa tidak pantas dilakukan di lingkungan pendidikan, meski dengan alasan kedisiplinan.
Ratusan siswa kemudian berkumpul di halaman sekolah sambil menyuarakan protes dan menolak masuk kelas hingga pihak sekolah memberikan penjelasan resmi.
Beberapa dari mereka bahkan mengunggah video aksi tersebut ke media sosial, sehingga peristiwa itu cepat menjadi perbincangan publik.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten dikabarkan tengah menindaklanjuti laporan tersebut.
Dinas berjanji akan memanggil kepala sekolah dan pihak terkait untuk dimintai klarifikasi.
“Kalau benar ada tindakan kekerasan, tentu akan kami proses sesuai aturan. Namun kami juga akan dengar kronologi lengkap dari semua pihak,” ujar salah satu pejabat Disdik Banten.
Aksi mogok ini menyoroti kembali pentingnya pendekatan humanis dalam pendidikan.
Meski disiplin tetap dibutuhkan, namun kekerasan bukanlah solusi untuk membentuk karakter siswa
Jadilah yang pertama berkomentar