Aksi protes seorang emak-emak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, perempuan tersebut mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi banjir yang tak kunjung terselesaikan di wilayahnya.
Dengan nada kesal, mempertanyakan mengapa persoalan banjir yang sudah bertahun-tahun dikeluhkan warga tak juga mendapat perhatian serius, sementara proyek besar seperti Tol Cisumdawu bisa berjalan lancar dan segera diresmikan.
Menurutnya, masyarakat di sekitar lokasi proyek Tol Cisumdawu justru menjadi pihak yang paling terdampak dari pembangunan tersebut.
Alih-alih membawa kesejahteraan, proyek besar itu justru menyebabkan banjir berulang.
Warga mengaku sudah berkali-kali menyampaikan keluhan kepada pihak terkait, namun hingga kini belum ada langkah nyata yang dirasakan.
“Tujuh tahun banjir terus, tiap hujan rumah terendam. Kami cuma minta solusi.” lanjutnya.
Keluhan emak-emak ini mendapat banyak dukungan dari netizen. Banyak yang menilai pemerintah daerah perlu lebih cepat tanggap terhadap aspirasi warga terdampak proyek pembangunan.
Tol Cisumdawu memang menjadi salah satu infrastruktur kebanggaan di Jawa Barat karena mempercepat konektivitas wilayah.
Namun di sisi lain, persoalan drainase dan dampak lingkungan di daerah sekitar jalan tol kini kembali menjadi sorotan.
00:00Assalamu'alaikum, Pak Deddy, aku maha ya Abdi, tos tiluyangan kapakuan, nah ha menite di respon wak, ketinggal apaan ya, bensana ya, tos 7 tahun,
00:14Sobi, aku Pak Deddy, aku maha ya masyarakat luar Jawa di respon, aku kering ya selaku warga Bapak, nunggu dukung Bapak di hari-hari, tolong Pak Deddy, sok, tolong, KDM, Abdi, teyuk, tos monopoek, dipakuan, tilu poe, tilu puting, tos berka, ku, edan, menta tulung, nah ha Pak Deddy, menite saya respon ke Abdi, sok, Pak Deddy, tolong, tolong Pak Deddy,
00:43Abdi, tos kabupati, tos gedung DPR, tos kakak samatan, tos kamana-mana, nah ha Abdi, menite di respon wak, tos nimpen berkat di pakuan, kaneng ega, kak asisten, kak Haji Mumu, nah padanya gitu-gitu ting ke Abdi,
01:02nah tega Abdi tebarang hakan tujuh tahun, meliam deh, tengah sepegah, sawah Abdi, sawah tetangga Abdi, genge puluh hiji,
01:11enak nah diantep wak, rekiraka pada ini turun ke Abdi, engkau Bapak teh pro Raja Teletik,
01:16dan 8 hektare setengah, cobi, pilari, bu Bapak sok cobi, il lemur, bakal ngegulusur, nah reka dogan bencana lemur sa desa,
01:29ya Bapak ayu karakhea, tatanga, jeng tatanga, Bapak angkat ke Jawa Simur, nah hari Abdi selaku, warga Bapak diantep,
01:38kira-kira apa, sok reka Abdi, ongkoh jabat ke istimewa, Bapak teh, sengit kemana-mana, nah ha ai masyarakat Bapak diantep,
01:48desa Sukasirna, itepak, kabupaten Sumedang, kacamata Ransakalong, nah ha bapak keuninga, abdi ngagoler di lemur Bapak,
01:57abdi teh iya, terus didinya, terus sabrak jangan, terus timu jangat, monok-monek, di lemur Bapak,
02:04ngagoler di kanang doma Bapak, abdi teh, hayang buka solosi, lain regmenta pak, ade mah, regmenta solosi,
02:12halin hayang di bere, hayang di pangmener ke iyo, pak, tolong, atu pak dede, pak, abdi teh sama berakali,
02:19atu bapak, kumaha, atu ayah abdi, bupati, musbulah kali periode, pak Erwan muspangi, oke, hare hare ke abdi teh,
02:27darijang nyangow, apalun, ya abdi, yuk teh, mana atau bapak, abdi tujuh tahun,
02:33saya aja naun-naun, ya abdi, kena datuk, tetuah, dedossa, nah ha bapak,
02:39mendi ngege-nge-ngekuay, abdi, nunggokana nge-sakaparen, kare dananku, yuk teh tag,
02:45bopi pak, bu, selari, kemana-mana, yuk teh, aham produktif, tidiel, segala tidiel, pak,
Jadilah yang pertama berkomentar