- 4 minggu yang lalu
Kategori
🛠️
Gaya hidupTranskrip
00:00Silahkan duduk saudaraku.
00:04Hari Jumat malam seperti hari ini adalah pendalaman Alkitab.
00:14Asumsi kita pada umumnya pendalaman Alkitab selalu terkait dengan hal yang bersifat doktrin.
00:22Yang lebih ada di dalam area nalar atau pikiran seperti yang kita ketahui bicara mengenai doktrin.
00:50Ini ada di dalam wilayah sistematika teologi.
00:59Pada umumnya kita berpikir kalau orang cakap dalam hal-hal doktrinal maka imannya kokoh.
01:08Tetapi saya pernah menjumpai kenyataan dan saudara-saudara sebagian tahu.
01:18Ketika saya dulu waktu muda di Sidi, maksud saya katekisasi di Jakarta ini.
01:28Yang mengajar kami ini seorang lulusan dari sekolah tinggi teologi yang terbaik.
01:38Dan kalau beliau berkhutbah, itu jemaat yang hadir lebih banyak daripada pendeta lain.
01:48Beliau cakap sekali kalau berbicara mengenai doktrin saudaraku.
01:56Waktu itu saya masih muda, saya juga kagum terhadap beliau yang wajahnya juga tampan.
02:04Tetapi beberapa waktu kemudian mengejutkan beliau pindah agama.
02:11Dan beberapa waktu kemudian dia menyampaikan suatu, entah itu kesaksian, entah suatu paparan apa.
02:21Di rumah ibadah yang bersebrangan dengan gereja di mana saya mendapat katekisasi.
02:28Suatu hari kemudian, waktu saya mengambil program magister teologi di sekolah di mana beliau adalah almamaternya.
02:45Pada waktu wisuda ada nama-nama mahasiswa yang pernah di wisuda.
02:51Jadi kalau misalnya si A melayani di GKI, si B melayani di GBIB, begitu.
03:04Ini melayani di Gerica Anu.
03:06Lalu saya membaca nama pendeta yang pindah agama ini, ditulis di situ pindah agama.
03:14Saya cukup salut dengan objektifitas, seperti buku acara, menulis nama-nama lulusan.
03:29Jadi ternyata pengetahuan tentang doktrin yang dimiliki seseorang itu belum tentu membuat iman seseorang itu kokoh.
03:41Nah bicara mengenai iman itu apa?
03:46Nah ini loh saudara, yang sering terjadi di gereja serba tidak ada kejelasan gamang iman itu apa.
03:57Dan di truth ID berkali-kali saya menyampaikan iman itu adalah penurutan terhadap kehendak Allah.
04:04Jadi kalau dikatakan imannya kokoh itu kesalahannya memancar, kesuciannya nampak.
04:14Kehidupannya tidak melukai orang, tetapi memberkati orang.
04:20Sudah jelas dia tidak pindah agama saudara.
04:23Hidupnya memancarkan kepribadian yang agung, yaitu kepribadian Allah Bapak sendiri saudara.
04:35Jadi kalau hari Jumat ini, ini pertemuan yang ke-8 kalau tidak salah ya.
04:41Saya bicara mengenai mempersiapkan kematian yang bermartabat, kesannya lebih bersifat praktis daripada dogmatis.
04:57Ya bisa, tapi untuk apa?
04:59Dogmatis namun tidak membangun iman yang benar.
05:04Iman itu penurutan tadi.
05:07Tidak membangun kualitas hidup penurutan terhadap kehendak Allah.
05:14Nah disini juga saya menemukan satu kebenaran ya saudaraku.
05:19Bahwa doktrin yang benar itu memiliki implikasi.
05:24Artinya ada tuntutan untuk dilakukan, ada keterkaitan dengan etika yang harus dikenakan atau moral yang harus digelar di dalam hidup.
05:40Jadi doktrin kalau hanya menjawab masalah logika, harus diragukan apakah itu doktrin yang benar atau tidak.
05:50Nah ini saya temukan, saya hayati bukan melalui kejadian sederhana, tapi melalui peristiwa besar yang mengguncangkan hidup saya saudaraku.
06:07Pada tahun 1908-1909, saya mengalami krisis kekecewaan yang begitu mendalam terhadap kerja dan pendeta-pendeta senior saudara.
06:31Saya tidak mengatakan saya benar mereka salah, belum tentu juga.
06:35Tetapi saya merasa bahwa ada kekristenan yang salah.
06:41Saya sebagai seorang yang merasa menjadi kurban.
06:49Saya benar-benar terluka.
06:53Saya benar-benar kecewa.
06:57Dan pada waktu itu jujur saja sesakit hati saudara.
07:00Saya mengalami kepahitan, pahit, bitterness.
07:08Tetapi di dalam suasana itu, dalam keadaan seperti itu timbul pertanyaan.
07:16Pasti kekristenan tidak demikian saudara.
07:19Dan saya mengalami masa-masa
07:23Dimana saya hampir tidak mudah mempercayai orang saudara.
07:33Untung tidak sampai pada tingkat pistantropobia.
07:38Artinya ya tidak mempercayai siapapun, cenderung begitu.
07:41Tapi itu goncangan yang luar biasa.
07:47Nah itu hari-hari dimana saya mulai menemukan kebenaran mengenai korpus delikti.
07:53Yang cukup mengibuhkan dan ada orang-orang yang giat sekali menentang.
08:00Tapi saya sudah tidak perlu kubris dan tidak perlu ladeni.
08:04Kebenaran mengenai korpus delikti itulah yang membuat saya berubah.
08:13Saya berubah.
08:15Saya sudah tua saudaraku ya.
08:19Hari-hari itu kan saya mendekati usia 50 tahun saudara.
08:22Jadi sudah tua.
08:24Dan saya sudah melayani dari tahun 1975-76.
08:2977 masih remaja saya sudah menginjil saudara.
08:33Pertobatan saya pada tahun itu.
08:39Nah saudara-saudara.
08:43Kebenaran mengenai korpus delikti itulah saya menemukan sambungan.
08:48Antara hal yang bersifat doktrinal kepada dengan hal yang bersifat etis.
08:56Dan kebetulan saya dosen etika.
08:58Sejak saya mengajar mata kuliah yang saya ampu itu adalah etika.
09:07Saya menemukan jembatan itu.
09:08Bridging itu.
09:10Doktrin yang benar itu harus diimplementasikan.
09:15Harus ada.
09:16Bukan saja ruangan saudara-saudara.
09:21Tapi bridging jembatan untuk diimplementasikan secara konkret.
09:27Jadi doktrin apapun, apapun.
09:33Tidak boleh hanya menjawab nalar kita.
09:36Seperti orang menjawab pertanyaan teka-teki silang atau satu pertanyaan permainan.
09:46Tetapi benar-benar menjawab kehidupan.
09:49Masalah kehidupan.
09:52Dan kalau dalam kehidupan orang percayakan masalahnya pada masalah kekudusan, kesucian.
09:59Keselamatan itu dikembalikannya manusia kerancangan Allah semula menjadi serupa dengan Yesus.
10:06Pasti harus bermuara ke hal itu.
10:10Jadi kebenaran mengenai korpus teliti ini.
10:14Lalu membuka pintu.
10:17Lalu saya temukan jembatan.
10:19Implikasi konkretnya dalam hidup.
10:23Saya berjanji, belum saya penuhi.
10:26Untuk menyampaikan pembahasan berseri mengenai korpus teliti ini saudara.
10:34Dan itu harus teruji melalui kehidupan.
10:38Jadi bukan hanya teruji melalui perdebatan.
10:41Lalu disandingkan dengan pandangan teolog A, teolog B.
10:47Alkitab harus bertemu Alkitab.
10:49Jadi yang melegalisir kebenaran itu bukan pandangan-pandangan teolog.
10:56Bahkan bukan keputusan konsili.
10:59Tetapi harus Alkitab.
11:03Selanjutnya kebenaran itu harus dibuktikan dengan perilaku.
11:07Perilaku.
11:08Jadi kalau saudara melihat orang berbicara, orang berdebat, orang mengemukakan pendapat.
11:16Kalau dengan kebengisan, keculasan, kita langsung tahu ada yang rusak dalam diri orang itu.
11:24Jangan beralasan membela kebenaran, lalu dengan culas, dia merasa bahwa keculasannya itu tidak mengganggu hidup.
11:39Itu sangat mengganggu hidup, hidupnya sendiri, hidup orang lain.
11:43Dan itu sebagai isyarat bahwa orang tersebut dipastikan tidak memahami Alkitab dengan benar.
11:52Nah saudaraku sekalian, terkait dengan hal ini saudaraku.
12:01Setelah kita mempelajari kebenaran-kebenaran, melalui proses yang tadi saya kemukakan, kekecewaan, kepahitan.
12:11Dan ini salah ya kalau sudah sampai, kepahitan.
12:15Kita bertobat, kita minta ampun kepada Tuhan.
12:20Lalu Tuhan memberikan kita pemulihan-pemulihan.
12:24Akhirnya ada satu titik.
12:29Kita menemukan harga mengikut Yesus.
12:33Dan harganya ini segenap hidup kita.
12:45Segenap hidup kita.
12:48Nah begitu beratnya harga yang harus dibayar,
12:54begitu beratnya syarat yang harus dipenuhi,
12:58gereja menghindar.
13:01Tanpa disadari.
13:03Terjadi penyimpangan dalam kurun waktu ratusan tahun.
13:10Dan salah satu kompensasinya adalah
13:13kehidupan Kristen dijawab dengan urayan doktrinal.
13:20Saya tidak katakan doktrin itu salah.
13:23Doktrin harus ada.
13:25Tetapi harus memiliki implikasi konkret ya.
13:29Diimplementasikan.
13:30Harus ada implikasinya.
13:34Harus ada penerapannya.
13:37Apapun doktrin tersebut, saudaraku.
13:40Apapun doktrin tersebut.
13:43Harus ada implikasinya, saudara.
13:46Kerja mengalami kemerosotan iman yang luar biasa.
13:56Kekristenan yang sejati makin tahun makin lenyap.
14:05Dan orang-orang Kristen hidup di dalam kewajaran, saudara.
14:09Melalui pergumulan yang tadi saya kemukakan,
14:19saya menemukan harga kekristenan itu segenap hidup.
14:25Segenap hidup.
14:27Tetapi ini mahal sekali, saudara.
14:29Berat sekali.
14:30Maka hampir-hampir tidak ditawarkan, tidak diajarkan.
14:37Karena sudah tidak mungkin diajarkan lagi.
14:41Kenapa?
14:41Karena pembicaranya sendiri juga tidak mengerti atau tidak berani membayar harganya.
14:48Dan malangnya, konyolnya, tragisnya.
14:57Sekolah-sekolah tinggi teologi dan seminari tidak menawarkan ini, tidak mengajarkan ini.
15:03Yang diajarkan hal-hal doktrinal tadi.
15:06Atau hal-hal biblika.
15:08Tapi yang sudah dibungkus doktrin.
15:13Doktrin yang dianggap itu sudah baku.
15:16Sudah sejajar kekuatannya dengan Alkitab, saudara.
15:23Nah, padahal lulusan STT, lulusan seminari inilah yang jadi pendeta.
15:29Jadi pengurus sinode.
15:31Bahkan pemimpin-pemimpin aras, gereja aras nasional.
15:38Nah, ini kemerosotan yang luar biasa.
15:42Bersyukur melalui kekecewaan, kehilangan, kepercayaan.
15:50Kepada waktu itu ya, saudara.
15:53Pemimpin-pemimpin gereja, senior.
15:57Tentu tidak semua senior ya.
16:00Tapi ada senior-senior yang, kenapa begitu sikapnya?
16:04Kenapa orang-orang yang rohani-rohani ini begitu?
16:12Sementara kita juga lihat hidup kita juga belum bersih banget.
16:17Kenapa begini?
16:18Nah, disitu saya mulai melakukan penggalian Alkitab, melakukan pengembaraan baru dalam hidup Kristen, saudaraku.
16:36Nah, Tuhan Yesus berkata di Lukas 14 ayat 33.
16:43Ini ayat yang sering saya kemukakan.
16:45Coba, Lukas 14 ayat 33.
16:49Tiap-tiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridku.
17:00Melepaskan dirinya dari segala miliknya.
17:08Artinya apa ini, saudara?
17:11Coba, kalau kita tanya kepada teolog yang bercakap membuat doktrin, kira-kira apa yang akan dijawab?
17:20Coba apa?
17:22Karena saya juga teolog, juga seorang dosen sekolah tinggi teologi,
17:26Saya pasti menjawab kesana kemari, waktu itu, saudara.
17:32Tapi setelah mengalami proses itu,
17:36Tidak bisa menghindar.
17:42Segala sesuatu, ya segala sesuatu.
17:46Apa gunanya orang beroleh sekenap dunia,
17:49Kalau jiwanya binasa.
17:50Artinya kalau jiwamu mau selamat, ya harus terilah kehilangan dunia ini.
17:58Itu melepaskan segala sesuatu.
18:04Mestinya ini kita jawab secara konsekuen, saudara.
18:08Mestinya kita jawab secara konsekuen bahwa,
18:12Mengikut Tuhan Yesus itu,
18:15Harus melepaskan segala kesenangan.
18:18Sehingga kesenangan kita hanya menyenangkan Tuhan.
18:25Kurang dari itu tidak layak.
18:31Saudara menganggap ini berlebihan,
18:33Tetapi kalau suatu hari,
18:36Saudara bertemu dengan Bapak di surga yang,
18:39Kemuliaannya mengerikan atau dasyat.
18:42Saudara baru tahu,
18:46Memang pantas melepaskan segala sesuatu ini.
18:50Memang pantas.
19:01Mestinya dijawab secara konsekuen.
19:03Di Matius 6, ayat 19 dan 20 maksudnya,
19:09Tuhan Yesus berkata,
19:10Jangan kumpulkan harta di bumi.
19:14Jadi kalau kita studi, kita sekolah, kita kerja,
19:18Itu bukan karena kita mau mengumpulkan harta di bumi.
19:22Tentu ini terkait dengan 1 Timotius 6, ayat 7 dan 8.
19:26Nanti kita baca ya.
19:27Karena kita tidak membawa suatu apa,
19:31Kita juga nanti akan pergi tidak membawa suatu apa.
19:35Asal dan makanan pakaian cukup.
19:37Asal dan makanan pakaian cukup.
19:39Berarti memang tidak punya keinginan,
19:41Kecuali bisa makan berpakaian.
19:43Sudah.
19:44Itu kan kalau jujur kita menjawabnya begitu.
19:47Tapi siapa yang sanggup?
19:49Ya dulu juga saya tidak mau.
19:51Tidak mau jujurnya.
19:53Aneh itu.
19:54Tetapi setelah melalui perjalanan hidup,
19:57Panjang dan mengerti harus begitu.
20:01Harus begitu.
20:05Orang kalau melihat bencana,
20:09Bencana ya, seperti tsunami misalnya,
20:13Atau gempa, lalu dalam sekejap itu,
20:17Gedung hancur atau kebakaran,
20:20Dalam sekejap lenyap,
20:22Baru ngerti mengapa Tuhan mengatakan
20:24Nengat dan karat bisa merusak,
20:27Pencuri bisa membongkar serta mencurinya.
20:30Lalu ketika Tuhan berkata di ayat 21,
20:33Dimana ada hartamu,
20:35Disitu hatimu.
20:36Itu bukan hanya sebuah pernyataan,
20:40Itu bukan merupakan pernyataan
20:42Diskriptif,
20:44Tapi normatif.
20:45Artinya kamu harus memindahkan hatimu,
20:49Itu normanya.
20:52Kamu harus memindahkan hatimu di kerajaan surga,
20:56Itu normanya.
20:57Jadi kamu tidak boleh ada hati di bumi ini.
21:04Begitu, saudaraku.
21:06Nah sebelum kita lebih lanjut melihat perjanjian baru ya,
21:11Supaya kita bisa memahami ya,
21:13Kita melihat Masmur 73,
21:15Coba dimunculkan ayatnya.
21:19Ayo,
21:20Mau menghindar apa kita?
21:22Saya juga berkata kepada diri saya sendiri,
21:24Mau menghindar apa?
21:25Masmur 73,
21:2625 dan 26,
21:28Saudaraku.
21:30Siapa gerangan ada padaku di surga selain engkau?
21:33Lihat,
21:34Ini memindahkan hati di surga.
21:38Sudah berpikir perkara-perkara yang di atas,
21:42Seperti kolose pasal 3,
21:43Ayat 1 sampai 3.
21:46Pikirkan perkara yang di atas bukan di bumi.
21:51Siapa gerangan ada padaku di surga selain engkau?
21:54Dia sudah memindahkan hati.
21:56Terus terang saya kagum.
21:57Dengan ayat ini kagum dan masmur.
22:0073 memang aduh itu,
22:02Ayat favorit benar.
22:05Ayat-ayat sebelumnya juga aduh luar biasa.
22:08Kekayaan yang terdapat di dalamnya.
22:11Selain engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
22:17Jadi selama di bumi ini sudah tidak punya keinginan.
22:22Karena hatinya dipindahkan di surga.
22:24Nah, ditegaskan di ayat berikutnya.
22:31Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap.
22:34Ini sama dengan asal ada makrang pakaian cukup.
22:39Gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
22:43Artinya yang kuarisi menjadi part of my life selamanya Allah.
22:51Ini saudaraku.
23:00Ini standar.
23:02Normanya itu cuma begini.
23:04Saudaraku.
23:09Makanya ada satu lagu yang sekarang beberapa waktu ini.
23:14Tidak ada yang lebih ku butuhkan.
23:25Tidak ada yang lebih ku rindukan.
23:30Selain diriku berkenan.
23:39Di hadapanmu Bapak.
23:43Karena memang tidak ada yang ku butuhkan selain dia.
23:46Makanya aku harus memiliki dia.
23:48Dan untuk memiliki dia, aku harus keadaannya berkenan.
23:52Tapi doktrin tidak akan menjawab begitu.
23:54Doktrin mengatakan kamu berkenan bukan karena dirimu.
23:58Karena Tuhan.
24:00Itu ada benarnya bukan tidak.
24:03Tapi baru separuh benarnya.
24:06Kita dibenarkan.
24:08Betul.
24:09Kamu bisa layak karena dilayakkan.
24:11Betul.
24:12Satu pihak.
24:13Pihak yang lain.
24:14Kamu harus benar-benar berkeadaan benar.
24:19Seperti yang Allah kehendaki.
24:21Ya kan saudaraku?
24:30Ini mesti diingat.
24:33Pemasmur saja bisa begini.
24:36Ayo mau bicara apa?
24:38Oh dia khusus pak.
24:40Kalau anda berkata dia khusus.
24:43Ayat yang lain nanti kita juga bisa bilang itu khusus.
24:45Yang ku ingini engkau saja tinggal dalam kehendak rencanamu.
25:03Pisahkan diriku dari dunia ini.
25:12Semakin ku dambah kerajaanmu.
25:19Oh Tuhan Yesus kerinduan hatiku.
25:25Mutiara tak ternilai harta milikku.
25:36Keindahanku memudarkan dunia.
25:42Di mataku engkau termulia.
25:49Lagu ini dari ayat ini saudara.
25:55Yang ku ingini engkau saja.
26:03Tuhan mengendaki begitu loh.
26:08Di lukas pasal 9 ayat 57 sampai 58.
26:13Coba kita perhatikan pernyataan Tuhan.
26:16Ini harga kekristenan yang benar.
26:21Lukas pasal 9 ayat 57 dan 58 saudara.
26:28Ketika Yesus dan murid-muridnya melanjutkan perjalanan mereka.
26:33Berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus.
26:36Aku akan mengikut engkau kemana saja engkau pergi.
26:41Hebat ya.
26:42Antusiasnya ini.
26:43Ini kalau ada orang Kristen seperti ini ngomong begini langsung pendetanya bilang.
26:48Ayo masuk sekolah Alkitab.
26:51Oke.
26:52Tahun depan ada pengangkatan.
26:54Bejabat baru jadi pendeta pembantu ya.
26:56Atau pendeta muda ya.
26:59Tapi apa jawab Tuhan Yesus?
27:01Kita lihat.
27:03Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang.
27:06Tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalanya.
27:11Duh saudara ayat-ayat begini dari dulu kita baca.
27:17Tapi kita tidak merasa sungguh-sungguh mau masuk ke dalamnya.
27:22Nah bersyukur setelah kita melewati masa-masa krisis.
27:27Kita tahu bahwa kita harus membayar ayat ini.
27:32Hidup seperti Yesus hidup.
27:33Dan ironisnya saya mengerti ini setelah melewati pukulan demi pukulan,
27:42hajaran demi hajaran.
27:44Dan ketika usia saya mulai menjelang 60 tahun dan melewatinya.
27:49Dan itu pun masih belum bisa terwujud dalam hidup saya.
27:59Sampai Tuhan mengizinkan saya mengalami sakit COVID-19 21 hari.
28:0721 hari saudara, bukan beberapa hari.
28:0915 hari itu full di rumah sakit.
28:13Padahal saya sudah suntik vitamin C, imunitas trio.
28:20Ya betul, setiap minggu.
28:23Mestinya saya tidak terpapar.
28:26Bisa saja saudara.
28:27Dan saya mengerti itu memang Tuhan menghajar, Tuhan memukul saudaraku.
28:33Dan sekarang kita harus bersedia, saudaraku.
28:44Ikut Tuhan Yesus itu harus benar-benar menjadi miskin.
28:48Kalau tidak miskin tidak bisa.
28:50Tidak bisa.
28:53Lah kita mau jadi orang miskin.
28:55Sekaya apapun hartamu, engkau tidak berat memilikinya.
28:59Jadi miskin kan?
29:00Karena semua harus dipakai untuk kepentingan Tuhan.
29:04Saudara, Anda tanya Tuhan, saya ini sedang cari uang atau tidak.
29:09Kalau hanya mendengar ucapan saya, Anda bisa saya bohongi.
29:13Apalagi mendengar perkataan orang.
29:16Waduh, Anda bisa disesatkan.
29:18Anda tanya roh kudus, betul tidak?
29:21Saya menyampaikan kebenaran atau punya maksud-maksud tertentu.
29:25Saya bukan tidak tahu, saya diserang kanan kiri.
29:28Seakan-akan saya menggunakan, apa namanya, menggunakan mimbar untuk cari uang.
29:35Ya, tidak perlu dibuktikanlah, saudara.
29:39Tapi saya harus mengatakan bahwa kita tidak mungkin kaya di bumi ini.
29:44Kalaupun kita kaya, kita kaya dalam hikmat, dalam pengertian akan kebenaran, dalam kualitas hidup seperti yang Bapak inginkan, yaitu sempurna seperti Bapak atau serupa dengan Yesus.
29:59Dan ayat-ayat Alkitab mengenai kelimpahan itu tidak bisa mengenai materi.
30:05Aku datang memberi hidup supaya mereka memiliki dalam kelimpahan itu bukan materi, itu kualitas yang tinggi.
30:15Perisos.
30:15Benar, saudaraku, benar yang saya kemukakan ini.
30:23Coba kita lihat ayat yang ke-58 tadi.
30:28Jawabnya kepada orang itu,
30:30Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang.
30:33Mereka saja masih punya sesuatu,
30:36tapi aku tidak punya sesuatu.
30:38Bahkan istirahat pun kurang.
30:46Jadi hanya bekerja-bekerja dan mengarahkan seluruh milik kita untuk kepentingan kerajaan Allah.
30:59Aduh, saudaraku.
31:02Sebenarnya cinta mula-mula saya dulu,
31:04ketika saya terbakar dalam cinta mula-mula,
31:08usia masih remaja, mau muda,
31:11saya bertekad tidak menikah.
31:15Waktu itu kalau saya memiliki pengertian seperti hari ini,
31:18mungkin saya tidak menikah.
31:20Tapi kan waktu itu kan
31:22ya panas-panasnya cinta mula-mula yang belum stabil, saudara.
31:26Bukan berarti saya menikah sekarang salah atau saya menyesali, tidak.
31:31Menikah pun harus untuk Tuhan, saudara.
31:35Pacaran pun juga untuk Tuhan,
31:37baik kalau makan atau minum,
31:39atau melakukan segala sesuatu,
31:41lakukan semua untuk kemuliaan Allah.
31:43Dalam cacat, dalam ketidaksempurnaan,
31:46Tuhan masih bermurah hati menuntun saya sampai hari ini.
31:50Dan saya bisa mengatakan ini setelah saya punya cucu.
31:53nyaris terlambat memang,
31:56tapi belum.
31:58Saya masih punya kesempatan untuk memberkati manusia,
32:05memberkati umat Tuhan,
32:06memberkati Indonesia,
32:07dan kerinduan saya bisa memberkati lebih dari Indonesia, saudara.
32:13Serigala mempunyai liang burung, mempunyai sarang,
32:20anak manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya.
32:25Tuhan Yesus tidak menjawab orang yang menyatakan mau ikut dia dengan kata,
32:30ya boleh atau tidak.
32:32Tapi dengan jawaban ini,
32:34berarti Tuhan sudah tahu isi hatinya.
32:36Kamu ikut aku mau mencari apa?
32:40Kalau kamu mau ikut aku, kamu harus hidup seperti aku hidup.
32:44Itu maksudnya, saudara.
32:52Jadi ikut Tuhan Yesus itu memang melepaskan segala sesuatu.
32:57Kalau kita membaca Filipi pasal 3,
32:59sudah bisa dihindari.
33:01Filipi pasal 3.
33:06Kalau saudara tidak ikuti apa yang saya katakan ini,
33:09saudara tidak akan mendapatkan bahagian dalam kerajaan surga.
33:14Allah itu terlalu besar agung dan mulia.
33:17Dan patut kalau kita melepaskan segala sesuatu hanya untuk dia.
33:26Filipi pasal 3, saudara ku.
33:31Ayat yang ketujuh.
33:32Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku,
33:36sekarang aku anggap berluki karena Kristus.
33:38Loh, ini terbalik ya dengan orang dunia yang
33:42ini kan jabatan, kekayaan, jaminan yang dimiliki Paulus,
33:47yang dulu namanya Saulus,
33:49sebagai anggota Sanhedrin.
33:51Wah itu jabatan kehormatan, saudara.
33:54Tapi itu dianggap rugi.
33:56Artinya dianggap tidak bernilai dipandung dengan pengenalannya akan Kristus.
34:03Bahkan segala sesuatu ku anggap tidak bernilai ketika mengenal Kristus Yesus.
34:09Yang lebih mulia dari segala sesuatu.
34:13Oleh karena Yesus lah,
34:15aku telah melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah,
34:20supaya aku memperoleh Kristus.
34:22ada barter.
34:24Tidak bisa tidak ada barter, saudaraku.
34:28Jadi bukan,
34:29tidak ada barter, ini masalahnya.
34:32Banyak orang tidak merasa perlu berbarter.
34:35padahal mestinya
34:40ada barter, saudaraku.
34:45Kalau kita membaca Matius pasal 13,
34:50ayat 44 dan sampai ayat 46,
34:53itu ada barter juga.
34:55petani yang menjual seluruh hartanya
34:58demi ladang yang di dalamnya ada harta kekayaan,
35:02atau seorang pedagang yang menemukan mutiara yang indah,
35:07dia merusak prinsip ekonomi,
35:11dia menjual seluruh hartanya
35:13demi membeli mutiara itu.
35:16Mesti prinsip ekonominya adalah
35:18menggunakan modal seminimal mungkin
35:21untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
35:24ini dilanggarnya, saudara.
35:29Ini melepaskan segala sesuatu.
35:36Tadi saya singgung 1 Timotius pasal 6,
35:41saudaraku sekalian,
35:44ayat 7 dan 8.
35:48Coba, perhatikan ayat ini.
35:51Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia,
35:57dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa keluar.
36:00Tapi dasar ya,
36:03orang itu keras kepala ya.
36:07Masih saja tidak mengerti, saudaraku.
36:10Ini pun juga disebabkan karena gereja pun
36:13sering tidak bisa dipercayai.
36:15Ya tidak semua gereja.
36:17Di mana pendetanya menggunakan uang
36:20untuk membeli mobil-mobil mewah,
36:22harta banyak rumah mewah.
36:26Sehingga uang jemaat mestinya digunakan untuk pelayanan,
36:30untuk membantu pemberitaan Injil,
36:34benar-benar mengajarkan kebenaran untuk mengubah manusia,
36:39disalahgunakan, saudara.
36:41Kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia,
36:50dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa keluar.
36:54Ya, orang di luar Kristen juga bisa bicara,
36:56Pak, kita hidup ini tidak membawa apa-apa,
37:00nanti kalau mati tidak membawa apa-apa.
37:02Tapi implikasinya apa?
37:04Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
37:10Artinya memang kamu tidak boleh punya keinginan.
37:15Dulu kita merasa kita berak punya keinginan,
37:18paling tidak punya hobi.
37:20Namanya juga manusia.
37:22Kalau itu anak muda,
37:23kadang-kadang kita masih mentolerir, saudara.
37:27Anak muda yang dewasa pun mestinya sudah tidak bisa kita tolerir,
37:31apalagi kita orang tua.
37:34Mestinya apa yang kita beli,
37:36apa yang kita miliki,
37:38semua menunjang pertumbuhan iman kita,
37:41atau menunjang pelayanan.
37:43Jika tidak demikian,
37:44itu berarti tidak sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan.
37:50Demi nama Tuhan Yesus saya mengatakan ini.
37:53Jadi kalau saudara mendengar kebenaran ini,
37:56bertopatlah.
37:57Jika tidak, ya nanti bertanggung jawablah.
37:59Sama kok saya seperti saudara.
38:05Dulu,
38:07seperti orang kebanyakan,
38:08pengen punya apa,
38:09kita beli.
38:10Mau pergi kemana,
38:11kita pergi.
38:12Orang punya apa,
38:13kita juga mau.
38:16Seperti yang orang lain,
38:20padahal Tuhan berkata,
38:22bahwa kita telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar,
38:28kita bukan milik kita sendiri.
38:31Nah saudara bayangkan,
38:32kalau Anda punya kasir atau bendahara,
38:34lalu uang bendahara yang kita percayakan kepadanya,
38:38dia pakai beli rumah,
38:39beli tanah,
38:40dia jalan-jalan.
38:43Bayangkan,
38:43dia mesti masuk penjara.
38:54Makanya kita itu mestinya takut saudara.
38:57Waktu kita meninggal dunia,
38:59Tuhan tanya,
39:00apa yang kau gunakan dengan,
39:02apa yang kau lakukan dengan tanganmu,
39:07apa yang kau lakukan dengan matamu,
39:09apa yang kau lakukan dengan telingamu,
39:11apa yang kau lakukan dengan tubuhmu,
39:12apa yang kau lakukan dengan uangmu,
39:17apa yang kau lakukan dengan kesempatan-kesempatanmu.
39:26Sekali lagi,
39:27kalau itu masih anak-anak,
39:28ya punya hubi apa, hubi apa,
39:31kita bisa maklum saudara.
39:33Tapi kalau sudah makin tua,
39:36tidak boleh ada sesuatu yang kita miliki,
39:39kita kerjakan,
39:41yang tidak menunjang,
39:42pertumbuhan iman kita pribadi,
39:44dan tidak menunjang pekerjaan Tuhan.
39:49Harus,
39:51segenap hidup kita,
39:52kita persembahkan kepada Tuhan,
39:54tanpa batas.
39:57Itu harganya,
39:58saudaraku.
39:59jadi tangan kita itu sudah kosong mestinya.
40:03Tidak ada yang kita genggam.
40:08Nah, waktu kita menghadap Tuhan,
40:11begini sudah kosong.
40:12bukan begini.
40:14Masih ada yang digenggam,
40:18mengerikan.
40:21Pada waktu seseorang sekarat di ujung maut,
40:26Anda tahu enggak,
40:27ia pasti mencoba untuk mencari pegangan.
40:30Dia takutlah.
40:31kematian itu apa?
40:33Misteri.
40:34Dan jujur saja,
40:36Allah tidak membuka rahasia selebar-lebarnya,
40:39apa itu dibalik kematian.
40:41Tapi yang jelas,
40:42ada kesadaran,
40:44ada kehidupan kekal,
40:45surga,
40:45atau neraka.
40:46Lalu prosesnya bagaimana?
40:48Tidak jelas.
40:49Tuhan buat begitu.
40:50Kenapa?
40:50Supaya percaya saja.
40:55Abram ini contoh orang percaya loh.
40:59Diperintahkan untuk pergi ke negeri yang Allah tunjukkan.
41:02Itu kan.
41:03Dia pergi.
41:04Dia tidak tahu negerinya mana,
41:05sampai kapan dia akan temui.
41:08Dan dia korbankan apapun.
41:10Yang pertama keluarganya,
41:12kampung halamannya,
41:13itu yang pertama.
41:14Lalu seluruh perjalanan,
41:16akhirnya yang paling dia cintai,
41:18siapa?
41:19Isa.
41:19Dia lepaskan semuanya,
41:22demi rencana Allah.
41:24Nah kita juga begitu,
41:25saudaraku.
41:28Nah waktu orang meninggal,
41:30mau meninggal itu,
41:31dia menggapai-gapai gitu,
41:32cari pegangan.
41:34Kalau tanganmu masih penuh dengan barang bawaan,
41:39engkau tidak bisa apalagi begini.
41:42Hah?
41:46Makanya harus dilepas.
41:49Baru bisa pegang tangan Tuhan.
41:52Dan Tuhan tahu,
41:53ini sudah membuktikan cintanya kepada Tuhan.
41:58Tuhan tangannya terulur sini.
42:02Orang-orang inilah kematiannya bermartabat.
42:06sebab kalau saudara masih memegang sesuatu,
42:10saudara berarti tidak menghargai Allah sepenuhnya.
42:15Kalau saya katakan Anda tidak menghargai Allah,
42:18mungkin salah Anda ada menghargai Allah.
42:21Tetapi tidak sepantasnya.
42:24Kalau menghargai Allah sepantasnya,
42:26menganggap tidak ada yang bernilai selain Tuhan.
42:30Abraham itu begitu.
42:33Isaac saja disembeleh, saudara.
42:35Nunggu anak satu ini seperempat abad loh.
42:37negeri itu belum kelihatan.
42:43Anak cuma satu.
42:45Tetapi dia sembeleh.
42:48Dia rela.
42:49Tuhan berkata dari Isaac inilah lahir nanti bangsa Israel.
42:55Bukan bangsa lain.
42:56Bangsa Israel yang akan melahirkan Mesias.
43:01Yang karenanya Tuhan berfirman kepada Abraham
43:03di kejadian 12,
43:05dari keturunanmu seluruh bangsa diberkati.
43:13Ada orang berkata begini,
43:16Pak Eras ajarannya kayak Kristen lain gitu ya.
43:19Kayak agama baru.
43:21Tidak.
43:22Ini yang asli itu begini.
43:25Saudara yang palsu, yang salah.
43:29Akhirnya yang asli kamu anggap palsu, imitasi.
43:33Ini yang asli.
43:35Yang palsu itu, yang gampang itu.
43:38Yang gampang itu, itu palsu.
43:42Makanya menjawab masalah-masalah kehidupan iman di doktrin.
43:46Kalau saya di kehidupan,
43:49ayo di dalam perilaku.
43:51Harus dalam implikasi konkret kehidupan.
43:55Bukan rumusan-rumusan doktrin.
43:57Saya sudah membuktikan orang-orang yang cakap berdoktirin,
44:04beradu argumentasi.
44:06Tidak memancarkan.
44:10Tidak semuanya, saudaraku.
44:11Tapi tidak sedikit mereka yang tidak memancarkan.
44:14Melas asih, pengertian kepada orang rendah hati,
44:18mengerti orang lain.
44:20Itu yang membuat saya mulai bertanya-tanya.
44:25Kristen yang benar itu bagaimana ya?
44:29Bagaimana Kristen yang benar itu?
44:32Dan puji Tuhan, saya menemukan kekristenan yang benar,
44:36seperti yang saya temukan hari ini,
44:42saudaraku.
44:42Nah, saudara.
44:48Jangan ada yang masih digenggam.
44:52Orang-orang muda mendengar khutbah ini,
44:54bisa tidak mengerti atau tidak mengerti.
45:02Tapi ini Injil.
45:04Saya percaya masih ada orang-orang muda yang militan dan berkata,
45:09saya terima om, saya percaya apa yang om katakan itu benar.
45:13Oke, ayo nak.
45:15Sekolahlah untuk Tuhan, kuliahlah untuk Tuhan,
45:18menikahlah untuk Tuhan,
45:20membangun rumah tangga untuk Tuhan.
45:22Jangan kamu berusaha memiliki sesuatu
45:26atau pergi ke tempat tertentu
45:32yang itu tidak membuat imanmu bertumbuh
45:35dan tidak mendukung pekerjaan Tuhan.
45:37Jangan.
45:37Baik kau makan atau minum atau melakukan segala sesuatu,
45:43lakukan semua untuk kemuliaan Allah.
45:46Nah, barulah kehidupan Yesus yang sesungguhnya
45:50itu bisa terwujud di dalam hidup.
45:53Baru bisa terwujud, saudaraku sekalian.
45:58Puji Tuhan ya, saudara.
46:00Oleh kemuran Tuhan, saya bisa tulis lagu ini.
46:03Kita percaya Tuhan yang memberi hikmatnya.
46:08Tuhan, aku rela
46:14mengosongkan becana jiwaku ini
46:21dari segala keinginanku
46:29Dan semua hasrat pribadiku
46:36Tuhan penuhi aku
46:44Dengan gairah surgawi yang suci
46:51Agar apapun tak ku ingini lagi
47:00Hanya engkau hartaku abadi
47:05Saat ku pulang
47:07Saat ku pulang
47:12Menghadap Bapak
47:16Hanya engkau yang kumiliki
47:22Kerinduan hatiku
47:27Kerinduan hatiku
47:27Kerhausan jiwaku
47:31Dapat ku memandang wajahmu
47:37Saudara
47:41Seiring dengan kebutuhan fisiknya
47:47Makin tua akan makan
47:49Makin tidak banyak
47:51Dan tidak bisa banyak
47:52Tidur juga tidak bisa lama
47:55Bangun
47:56Tidak bisa ya
47:58Kalau anak kecil itu bisa tidur
48:01Siang-siang bisa
48:03Sore tidur lagi
48:04Malam bisa tidur lagi
48:06Orang tua makin kurang
48:08Gairah seksnya pun juga makin
48:12Merosot sampai
48:14Bisa hampir lenyap
48:16Bisa free kit total
48:19Jadi seiring dengan usia
48:24Pandang penampilan juga tidak ada eloknya lagi
48:28Rambut memutih
48:30Rontok
48:30Kiki rontok
48:31Kulit berkeriput
48:33Seiring dengan itu
48:37Mestinya kita menanggalkan segala keinginan
48:40Nah aduh
48:42Aduh sedihnya
48:44Mestinya menanggalkan segala keinginan
48:48Becananya dikosongkan
48:49Masih tetap saja dipertahankan
48:52Tangannya ini
48:54Masih menggenggam
48:57Tidak ada yang dapat ku genggam
49:02Semuanya pasti ku lepaskan
49:10Hanya engkau Tuhan
49:12Hanya engkau Tuhan
49:16Kekasih abadi
49:19Menemani di jalan ini
49:25Saudara
49:27Jangan menunda apa yang saudara harus lakukan
49:35Ketika saudara mendengar firman seperti ini
49:39Rasanya mustahil dilakukan
49:41Saudara menunda
49:44Saudara tidak akan pernah menjadi anak Allah
49:46Tidak akan pernah
49:48Ngaku anak Allah
49:49Tapi tidak menjadi anak Allah
49:51Karena anak Allah itu harus berkualitas
49:54Seperti bapaknya
49:55Dan kalau kita menjadi anak-anak Allah itu
50:00Kita benar-benar tidak lagi
50:02Memusingkan dengan segala hal
50:04Kecuali menyenangkan hati bapak
50:06Menjadi anak Allah itu
50:08Modelnya adalah Tuhan Yesus Kristus
50:11Dan benar-benar tidak terikat dengan dunia ini
50:15Saudara
50:16Benar-benar tidak terikat dengan dunia ini
50:20Nah ketika saudara berani melangkah
50:23Aku mau
50:24Aku mau ikut seperti yang diajarkan
50:27Pak Eras itu
50:30Saya mau ikut
50:31Nah
50:31Ini luar biasa
50:34Saudara akan pasti bisa
50:36Mengerti apa artinya
50:39Menjalan hidup Kristen yang sejati seperti itu
50:42Baru bisa
50:44Kalau saudara tidak melangkah
50:46Anda tidak akan pernah bisa
50:47Seperti orang
50:49Belajar berenang
50:51Jangan takut
50:52Nyemplung aja ke air
50:53Lalu nanti dilatih
50:55Nanti bisa
50:56Itu
50:57Itu ilustrasi yang paling tepat
50:59Harus bisa merasakan
51:01Bagaimana tubuh kita bisa
51:03Mengapung
51:04Lalu
51:05Bagaimana kita
51:06Membuat irama
51:09Tarik nafas
51:11Buang dalam
51:12Tarik nafas
51:14Itu
51:15Saudaraku
51:16Baru bisa
51:17Ada orang yang sampai tua juga
51:19Tidak pernah bisa
51:21Berenangnya
51:22Berenangnya
51:23Karena takut saja
51:24Padahal kalau dia
51:25Berani masuk air saja
51:27Nanti dia akan merasakan sendiri
51:29Bagaimana
51:30Bagaimana rasa bisa
51:31Mengapung itu
51:32Maka ketika saya mengajarkan
51:34Renang ke
51:35Orang lain
51:37Dan anak-anak saya sendiri
51:38Juga saya
51:38Ngajarin berenang
51:39Walaupun saya bukan
51:41Ahli berenang
51:41Meluncur dulu
51:43Jus
51:44Rasa ngambang
51:45Jus
51:46Baru kakinya
51:47Tek tek tek
51:48Atau kakinya begitu
51:49Ya
51:50Seperti katak
51:51Nah baru
51:52Baik
51:54Bapak Ibu
51:54Besok pagi
51:56Jam lima
51:57Via zoom
51:57Kita doa ya
51:58Lalu
52:00Kita
Dianjurkan
18:15
|
Selanjutnya
25:19
13:58
16:47
15:56
15:22
15:53
16:31
1:41:13
58:21
1:26:34
41:56
55:56
42:36
31:31
36:27
32:55
43:52
41:51
22:40
18:28
17:56
23:26
21:37
9:08