Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kain tapis merupakan salah satu warisan budaya Lampung yang memiliki nilai sejarah dan filosofi mendalam, kain ini biasanya dikenakan dalam upacara adat, dan menjadi simbol identitas serta kebanggaan masyarakat Lampung.

Namun di tengah perkembangan zaman, pelestarian tapis membutuhkan sentuhan inovasi agar tetap dekat dengan generasi muda, novasi itulah yang dilakukan oleh Sony, warga Bandar Lampung, melalui industri kreatif, yang ia beri nama Dijainstyle.

Baca Juga Tetap Produktif, Pensiunan Bisnis Pasta Rumahan di https://www.kompas.tv/regional/621666/tetap-produktif-pensiunan-bisnis-pasta-rumahan

Sony berkomitmen menghadirkan kreasi tapis dalam bentuk yang lebih modern dan fungsional, tanpa meninggalkan nilai tradisinya.

Menurut Sony, kain tapis tidak lagi hanya sekadar kain adat, tetapi bisa diolah menjadi berbagai produk kekinian, mulai dari tas, jaket, sandal, hingga pajangan dinding, yang semuanya diberi sentuhan corak tapis khas lampung dan bisa digunakan sehari hari dengan tetap bernilai estetika tinggi .

Atas kreativitasnya sony berhasil memperkenalkan tapis khas Lampung ke pasar nasional bahkan internasional melalui sejumlah pameran yang ia ikuti.

Lebih dari itu, Sony juga memadukan konsep pelestarian budaya dengan kepedulian lingkungan,, ia mendaur ulang barang bekas, seperti plastik, untuk dijadikan stand laptop dan sandal, dengan tambahan motif tapis.

Produk buatanya dipasarkan secara daring, dijual di toko, serta menerima pesanan custom sesuai kebutuhan, dengan kisaran harga mulai dari seratus ribu hingga puluhan rupiah tergantung dari model dan kerumitan pembuatan.

Bagi Sony, setiap produk yang dihasilkan bukan sekadar barang, melainkan media untuk memperkenalkan budaya lampung kepada masyarakat luas,, melalui industri kreatif ini, ia berharap generasi muda dapat terus mencintai dan melestarikan tapis.

#tapis #dijainstyle #pelestarianbudaya

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/621667/lestarikan-budaya-lampung-melalui-kain-tapis
Transkrip
00:00Kain tapis merupakan salah satu warisan budaya Lampung yang memiliki nilai sejarah dan filosofi mendalam.
00:10Kain ini biasanya dikenakan dalam upacara adat dan menjadi simbol identitas serta kebanggaan masyarakat Lampung.
00:17Namun di tengah perkembangan zaman, palestarian tapis membutuhkan sentuhan inovasi agar tetap dekat dengan generasi muda.
00:25Inovasi itulah yang dilakukan oleh Sony warga Bandar Lampung melalui industri kreatif yang ia beri nama Dijain Style.
00:34Sony berkomitmen menghadirkan kreasi tapis dalam bentuk yang lebih modern dan fungsional tanpa meninggalkan nilai tradisinya.
00:43Menurut Sony, kain tapis tidak lagi hanya sekedar kain adat tetapi bisa diolah menjadi berbagai produk kekinian mulai dari tas, jaket, sendal hingga pajangan dinding.
00:55Yang semuanya diberi sentuhan corak tapis khas Lampung dan bisa digunakan sehari-hari dengan tetap bernilai estetika tinggi.
01:04Atas kreatifitasnya, Sony berhasil memperkenalkan tapis khas Lampung ke pasar nasional bahkan internasional melalui sejumlah pameran yang ia ikuti.
01:13Saya kebetulan mengenyam ilmu di Bali 25 tahun, terus di sana saya kebetulan juga mengembangkan UMKM.
01:25Awalnya beberapa daerah, daerah-daerah di Indonesia, terus berpikir kenapa tidak di daerah saya.
01:34Jadi di situ awalnya terpanggil karena kita sebagai putera daerah wajib melestarikan budaya sendiri.
01:39Jadi tapis itu orang cenderung disarung, banyak orang mengenal kalau tapis dia sarung.
01:45Padahal tapis sebenarnya bisa dikembangkan.
01:48Jadi saya sulam di jaket kulit, bisa menjadi tas, bisa menjadi sendal juga, bisa menjadi hiasan dinding, home decor.
01:57Ya juga bisa jadi dipadukan dengan baju-baju, disulamkan di baju, dimodifikasi.
02:02Ya, kita produksi, kebetulan kita produksi sendiri, nah bekerja sama dengan UMKM lokal.
02:09Jadi memperdayakan ibu-ibu dan para-para pengrajin lokal yang ada di Lampung.
02:15Lebih dari itu, Sony juga memadukan konsep pelestarian budaya dengan kepetulian lingkungan.
02:21Ia mendaur ulang barang bekas seperti plastik untuk dijadikan stand laptop dan sandal dengan tambahan motif tapis.
02:27Produk buatannya dipasorkan secara daring, dijual di toko, serta menerima pesanan custom,
02:35sesuai kebutuhan dengan kisaran harga mulai dari 100 ribu hingga puluhan rupiah,
02:40tergantung dari model dan kerumitan pembuatan.
02:44Bagi Sony, setiap produk yang dihasilkan bukan sekedar barang,
02:48melainkan media untuk memperkenalkan budaya Lampung kepada masyarakat luas.
02:53Melalui industri kreatif ini, ia berharap generasi muda dapat terus mencintai dan melestarikan tapis.

Dianjurkan