00:00Oke, kembali ke masalah.
00:02Apa ini tadi?
00:04Masalah orang tua dibekali ya.
00:07Berkemas-kemas!
00:10Bekali orang tuamu!
00:15Jangan setelah meninggal baru bikin upacara semegah-megahnya.
00:20Itu bukan bekal.
00:23Untuk orang tua masuk ke dalam kehidupan abadi.
00:27Harus diingat bahwa kematian bisa menjumpai siapapun tidak tergantung usia.
00:35Nah, kalau tadi ke orang tua, sekarang ke anak-anak.
00:39Mempersiapkan anak-anak kita juga memikirkan hal-hal yang menyangkut kekekalan.
00:45Nah, banyak orang tua takut.
00:47Aku ngomong surga mati ke anak-anak, nanti kalau mati benar gimana?
00:51Nah, kalau Tuhan belum panggil dia, tidak ada yang bisa mati.
00:55Hendaknya kita tidak merasa terlalu dini kalau mengajarkan hal surga dan neraka serta kematian kepada anak-anak.
01:06Tentu kita harus berbicara dengan bahasa anak-anak dalam kapasitas yang bisa diterima oleh anak-anak.
01:12Kematian bisa menjumpai siapa saja.
01:21Sejak dini orang tua harus mengajarkan kebenaran.
01:26Dan bisa benar-benar menampilkan teladan hidup orang yang menghidupi kebenaran.
01:32Mengajarkan kebenaran dan menghidupi pengajaran.
01:36Menghidupi kebenaran maksud saya, apa yang diajarkan.
01:41Ini warisan yang terbaik yang tidak pernah binasa, yang dapat diberikan orang tua.
01:48Dengan demikian anak-anak dibekali dengan bekal yang baik untuk pulang ke surga.
01:55Sen bagus kalau anak-anak sudah nyanyi ini.
02:00Saya sudah dengar itu ada anak-anak nyanyi lagu ini.
02:03Yang aku tahu pasti, kemana aku pulang.
02:13Di amparan padang hijau tak bertepi.
02:20Tuhanlah matahariku di negeri indah Bapakku.
02:28Kesana kami pulang bersama.
02:33Yang aku tahu pasti, kemana aku pulang.
02:42Di amparan padang hijau tak bertepi.
02:49Tuhanlah matahariku di negeri indah Bapakku.
02:58Kesana kami pulang bersama.
03:03Dinyanyikan di rumah lagu-lagu seperti ini.
03:09Jadi, supaya anak-anak tidak merasa asing dengan lagu-lagu seperti ini.
03:18Seperti lagu yang itu bunyinya.
03:33Bilakah ku pandang wajahmu di dalam kemuliaan Bapak Surkawi.
03:46Rinduku hausku akan dirimu.
03:55Bilakah ku disana selamanya.
04:02Bilakah ku usai pelayananku.
04:11Kau janjikan.
04:13Kau janjikan langit baru.
04:14Kau janjikan langit baru.
04:18Dan bumi yang baru.
04:19Di mana tiada air mata.
04:23duka cita.
04:24Kau janjikan.
04:25Aliranmu.
04:26Nama aku.
04:28Nama yang baru.
04:29Bilakah ku disana.
04:32Selamanya kau janjikan.
04:37Kau janjikan langit baru.
04:41Dan bumi yang baru.
04:44Di mana tiada air mata.
04:48Duka cita.
04:49Haliran air kehidupan.
04:56Mengalir dari tatamu.
04:59Keteduhan sempurna apadi.
05:06Bersama orang kudusmu.
05:12Sujud menyembah selamanya.
05:22Rinduku hausku.
05:29Bilakah ku diam disana.
05:35Lagu-lagu seperti ini juga.
05:38Anak-anak biar dengar.
05:40Dan kalau orang tua memiliki kerinduan yang kuat memang.
05:44Dengan kerinduan kuat terhadap langit baru.
05:47Bumi baru.
05:48Pasti tertular ke anak.
05:50Tertular ke anak.
05:52Pasti.
05:53Tertular ke anak.
05:54Pasti.
05:55Percaya.
05:56Tertular.
05:57Tertular ke anak.
05:58Pasti.
05:59Percaya.
06:00Tertular.
06:07Jadi biasakan anak-anak juga.
06:09Bicara soal dunia akan datang.
06:12тиh yang kedua dan pencerai.
06:13Tertular.
06:14Pergmentul otro semula.
06:15Untuk NXT.
06:16Tari ken Russian.
06:17Secada kenyaman anak juga.
06:19Tera-naak,
06:24Tondih coronavirus.
06:29Bila,
06:33ternyaman.
06:33Ternyaman.
06:35Men-bila dias umm.
06:37Menmana.
06:38Kirwan krampaken.