00:00Selamat malam saudara, arahan mantan Presiden Jokowi kepada relawannya untuk mendukung Prabowo Gibran 2 POD
00:09memunculkan pertanyaan, kemana menupar politik Jokowi ditujukan?
00:13Ada yang berspekulasi ini siasat penyelamatan politik Jokowi di tengah masifnya serangan politik kepada keluarganya.
00:20Ada yang menilai Jokowi tengah mengemankan jalan politik anaknya Gibran Raka Buming di Pilpres 2029 bahkan 2034.
00:31Benarkah arahan Jokowi hanya ditujukan untuk relawan atau sebenarnya pesan untuk Prabowo dan elit politik nasional?
00:40Apakah siasat Jokowi mampu mengamankan trah politiknya hingga menemus 2034?
00:46Saudara, inilah bola liar bersama saya, My Sister Tarigan.
01:16Selamat malam
01:17Selamat malam
01:18Di floor saya menyapa Pak Selamat Ginting, pengamat politik Universitas Nasional. Selamat malam
01:23Selamat malam
01:24Ada Firdian Aurelio, kreator konten lawan buta politik. Selamat malam
01:30Dan kami masih menunggu ada David Pajung, Waketum Barai JP
01:36Dan juga Hendarsam Marantoko
01:42Halo, selamat malam
01:45Kita juga masih menanti kedatangan dari Pak Hendarsam disini
01:54Saya langsung saja bertanya ke Pak Ginting
01:57Pak Ginting, apa pesan yang ingin dituju Jokowi dengan pernyataannya mendukung Prabowo Gebran dua periode?
02:06Ya, tentu saja ini ada motif politik ya
02:10Karena saya ilmuwan politik tentu saja dari perspektif politik
02:15Dia ingin mengunci bahwa Gebran itu harus tetap berada di dalam radar kekuasaan
02:25Bukan hanya hingga 2029 tapi juga bisa sampai 2034
02:31Sekaligus sebenarnya Jokowi juga ingin menunjukkan pada publik bahwa dia masih punya pengaruh politik yang sangat kuat
02:41Pasca Lengser 2024
02:44Ini menunjukkan bahwa Jokowi itu sedang melakukan siasat politik
02:51Siasat politik itu bisa diartikan bahwa dia ingin mengunci kepada lawan-lawan politik atau kawan-kawan politiknya
03:04Bahwa Gebran itu harus tetap dalam radar kekuasaan
03:11Dan ini juga artinya menekan Presiden Prabowo agar tetap menggunakan Gebran untuk periode selanjutnya
03:24Nah ini tentu saja membuat Presiden Prabowo tidak nyaman
03:29Mengapa tidak nyaman?
03:31Karena kalau orang Betawi bilang kira-kira Belanda masih jauh
03:36Sementara kalau dilihat pada periode kedua Jokowi waktu itu
03:41Toh juga harus menunggu koalisi-koalisinya seperti apa
03:46Nah dengan cara ini artinya Jokowi berpotensi memotong jalur partai-partai koalisi
03:56Karena belum tentu ya 80% dukungan di parlemen
04:03Nah itu juga harusnya diperhatikan
04:05Karena belum tentu juga misalnya PDIP di luar koalisi
04:11Belum tentu juga nantinya tidak diajak
04:15Bisa juga diajak
04:16Nah cara berpikirnya kira-kira begini
04:21Siapa yang akan menjadi wakilnya Presiden Prabowo ke depan
04:27Itu sama saja mendapatkan karpet merah
04:31Untuk bisa menjadi Presiden berikutnya
04:34Siapapun itu
04:35Karena itu Presiden Prabowo tentu akan menghitung dengan cermat
04:40Artinya begini
04:42Kalau bola itu seperti judul acara ini bola liar
04:49Ini betul-betul seperti bola liar
04:52Misalnya kalau SBY menggandeng Demokrat
04:56Itu sama saja menguntungkan Demokrat untuk Pilpres berikutnya
05:00Kalau dia mengundang menggandeng PDIP begitu juga
05:05Termasuk Golkar, PAN dan lain-lain
05:09Karena itu menurut saya agak kurang etis ketika ini dia memotong jalur
05:16Memotong jalur mengabaikan koalisi partai politik yang sudah ada
05:22Nah tentu saja ini akan dilihat
05:26Apakah dalam 5 tahun ke depan
05:29Gibran akan menunjukkan performance yang diharapkan
05:34Jika tidak
05:35Tentu saja Presiden Prabowo tidak akan kemudian menggandeng Gibran lagi
05:41Nah ini juga harus dilihat
05:44Bahwa PSI itu kan tidak ada di parlemen
05:48Tapi memang pada Pilpres yang akan datang
05:52Semua terbuka kesempatan
05:54Jadi betul-betul bola liar sama sekali
05:57Nah karena itu harus dilihat
06:00Psikologi politik
06:02Presiden Prabowo itu adalah
06:05Pemain politik yang sangat dominan
06:09Dia tidak mau diintervensi siapapun
06:12Dan dia sebagai militer
06:14Tentu saja memperhatikan loyalitas
06:17Kapabilitas
06:18Sehingga omongan seperti ini
06:21Dianggap tidak loyal
06:22Kira-kira begini
06:23Lu siapa sih?
06:26Kan lu bukan Presiden lagi
06:27Kan kira-kira begitu
06:29Itu persepsi dan perspektif
06:31Yang memang akan muncul
06:33Kalau dalam menganalisis secara politik
06:36Oke baik saya ke Bang David
06:37Bang David
06:38Enggak etis potong jalur
06:40Tidak loyal lagi
06:42Ya itu pendapat Bang Selamat ya
06:48Itu wajar-wajar aja
06:50Yang saya mau katakan begini
06:52Pertama sebelumnya saya ingin
06:53Mendiklar ya
06:55Posisi statement saya saat ini
06:57Sebagai relawan
06:59Barat JP
07:00Relawan Jokowi
07:01Yang sekaligus juga
07:02Include sebagai relawan Prabowo Gibran
07:04Supaya clear statement saya ke depan
07:07Yang pertama begini
07:10Saya pikir apa yang disampaikan Pak Jokowi itu
07:13Sebenarnya
07:14Case-nya itu secara internal
07:15Menyampaikan pesan
07:17Moril kepada relawan-relawannya
07:20Termasuk kami Barat JP
07:21Untuk yang pertama
07:22Ada dua pesan beliau
07:23Satu dukung full
07:25Di grassroot
07:26Semua program-program
07:27Prabowo Gibran
07:29Untuk itu bisa dirasakan
07:31Oleh masyarakat
07:32Dan tentunya
07:33Kalau semua supporting
07:34Dari kekuatan-kekuatan relawan itu
07:36Full mendukung program itu
07:37Yakin bahwa
07:38Dua periode akan jalan
07:39Sebagaimana juga janji
07:41Statement politik Pak Prabowo
07:43Di bulan Mei
07:43Ketika ada kegiatan
07:45Salah satu ormas dari Gerindra ya
07:47Mengatakan bahwa
07:48Jangan dukung saya
07:49Kalau saya gagal
07:50Sebenarnya statement Prabowo itu
07:52Ingin mengatakan bahwa
07:53Saya pasti berhasil
07:54Jangan harus dibalik
07:57Sudut pandang kita
07:58Nah
07:59Bagi kami
08:00Sebagai relawan
08:01Apa yang disampaikan Pak Jokowi
08:03Sebagai
08:03Pembina
08:05Tunggal dari semua relawan
08:07Lelawan Jokowi
08:07Sampai hari ini
08:08Baik ketika bertarung
08:10Sampai menjadi
08:11Presiden
08:12Sampai turun itu
08:13Beliau masih menjadi
08:14Pembina kami
08:15Nah sebenarnya ini
08:16Sangat normatif saja
08:17Statement itu ya
08:18Yang gak normatif
08:20Atau mungkin yang harus
08:21Diributin ketika
08:22Misalnya
08:22Seorang Jokowi
08:24Mengatakan
08:24Misalnya ke Bung Refli
08:26Dukung Anis
08:28Maju lagi
08:29Atau misalnya
08:30Dukung Ganjar Puan
08:31Maju lagi
08:32Itu yang mungkin
08:33Akan menggelitik
08:34Tetapi kalau seorang Jokowi
08:36Mengatakan
08:37Dukung Prabowo Gibran
08:38Dua periode
08:39Saya pikir ini
08:40Wajar-wajar saja
08:41Problemnya adalah
08:43Yang menjadi masalah
08:44Adalah
08:45Dan menimbulkan
08:45Riak-riak
08:46Dan
08:46Dan geliat politik
08:48Adalah
08:49Pertama
08:50Jokowi
08:51Gini
08:52Jokowi ini kan bukan
08:53Elit partai kan
08:54Bukan pimpinan partai
08:56Misalnya seperti
08:57Ibu Mega
08:58SBY
08:59Pak Prabowo ya
09:00Semua itu elit partai
09:02Bahkan top leader partai
09:03Tetapi
09:04Jokowi ini gak punya
09:05Kekuatan partai
09:06Seharusnya gak perlu
09:07Ditakutin statement itu
09:08Seharusnya
09:09Tetapi jangan salah
09:10Kekuatan grassroot
09:12Ya
09:12Real
09:13Basis masa Jokowi itu
09:14Adalah akar rumput
09:15Yang dalam hal ini
09:16Notabene adalah relawan
09:17Oke
09:18Nah terakhir mak
09:19Yang saya mau bilang adalah
09:22Jokowi ini mungkin
09:23Terlalu tinggi dan besar ya
09:25Sehingga setiap respon
09:27Dari angin-angin ini
09:28Selalu melihatnya
09:29Kepada pohon tinggi
09:30Dan wajarlah
09:31Kami melihat wajar saja
09:32Kalau ada riak-riak politik
09:33Dari setiap
09:34Satu kalimat yang keluar
09:36Dari seorang Jokowi
09:37Oke
09:37Bang Refli
09:38Pernyataan dari
09:38Pernyataan dari