- 2 hari yang lalu
- #reksadana
- #inthiseconomy
- #mandiri
KOMPAS.TV - Siapa di antara Anda yang sudah berinvestasi dalam reksa dana? Investasi reksa dana bisa menjadi instrumen investasi yang bisa Anda pilih "in this economy". Meski memiliki risiko, namun peluang untung masih bisa didapat.
Saat ini memang ada bermacam-macam pilihan investasi yang bisa Anda pilih. Reksa dana pun memiliki beragam jenis, tergantung tujuan investasi Anda.
Executive Director and Chief Investment Officer Mandiri Investasi, Ernawan R. Salimsyah, bilang, investasi tentu ada untung rugi, tergantung mindset investor yang dipilih.
Untung besar bisa didapat, tetapi perlu pintar-pintar antisipasi risiko pasar, seperti fluktuasi, risiko politik, dan risiko likuiditas.
Ernawan berpesan, penting bagi calon investor memastikan investasi dikelola lembaga yang kredibel dan bisa bertahan menghadapi potensi krisis.
#reksadana #inthiseconomy #mandiri
Baca Juga Belajar Investasi Reksadana ETF Lewat Buku di https://www.kompas.tv/bisnis/183818/belajar-investasi-reksadana-etf-lewat-buku
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/619424/risiko-potential-loss-vs-realized-loss-pada-reksadana-sapa-pagi
Saat ini memang ada bermacam-macam pilihan investasi yang bisa Anda pilih. Reksa dana pun memiliki beragam jenis, tergantung tujuan investasi Anda.
Executive Director and Chief Investment Officer Mandiri Investasi, Ernawan R. Salimsyah, bilang, investasi tentu ada untung rugi, tergantung mindset investor yang dipilih.
Untung besar bisa didapat, tetapi perlu pintar-pintar antisipasi risiko pasar, seperti fluktuasi, risiko politik, dan risiko likuiditas.
Ernawan berpesan, penting bagi calon investor memastikan investasi dikelola lembaga yang kredibel dan bisa bertahan menghadapi potensi krisis.
#reksadana #inthiseconomy #mandiri
Baca Juga Belajar Investasi Reksadana ETF Lewat Buku di https://www.kompas.tv/bisnis/183818/belajar-investasi-reksadana-etf-lewat-buku
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/619424/risiko-potential-loss-vs-realized-loss-pada-reksadana-sapa-pagi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Anda menyaksikan Kompas Bisnis, Saudara, bersama saya Putri Oktaviani.
00:05Siapa di antara Anda yang sudah berinvestasi dalam reksadana?
00:09Nah, investasi reksadana ini, Saudara, bisa menjadi instrumen investasi yang bisa Anda pilih in this economy.
00:15Meski memiliki resiko, namun peluang untung masih bisa didapat.
00:24Saat ini memang ada bermacam-macam pilihan investasi yang bisa Anda pilih.
00:28Reksadana pun memiliki beragam jenis tergantung tujuan investasi Anda.
00:34Executive Director and Chief Investment Officer Mandiri Investasi, Ernawan Ersalim Syah bilang,
00:39investasi tentu ada untung rugi tergantung mindset investor yang dipilih.
00:45Untung besar bisa didapat, tetapi perlu pintar-pintar antisipasi resiko pasar,
00:50seperti fluktuasi, resiko politik, dan resiko likuiditas.
00:55Ernawan berpesan, penting bagi calon investor memastikan investasi dikelola lembaga yang kredibel
01:01dan bisa bertahan menghadapi potensi krisis.
01:04Reksadana untung besar bisa banget.
01:11Bisa.
01:12Tapi juga reksadana bisa buntung besar.
01:15Nah ini masalah perspektif dari investor.
01:19Kadang orang melihatnya, wah ini turun gitu ya, jadi kayak merasa rugi gitu kan ya.
01:27Padahal kalau dia panjangkan horizonnya, itu misalnya malah jadi untung.
01:35Contoh tahun ini aja gitu.
01:37Tahun ini kalau kita bicara reksadana saham, itu kan sempat menyentuh 6.000, 5.900 di bulan Februari.
01:47Terus kemarin pas ada pengumuman menteri baru tuh, tiba-tiba sorot-sorot turun 2,5 persen.
01:53Buat yang orang yang nggak siap dengan volatility seperti itu, di reksadana saham, mereka merasa, wah ini rugi besar.
02:01Tapi buat orang yang siap dengan volatility itu dan memang akan dikonsum di masa yang akan datang gitu ya.
02:07Jadi ya kalau hari ini kita lihat kan udah 8.125an gitu ya, buat dia itu suatu keuntungan besar.
02:17Jadi bisa nggak untung besar? Bisa. Cuma harus disesuaikan dengan risk appetite kita.
02:23Beragam jenis investasi di sektor pasar modal Indonesia memang memiliki resiko dan juga peluang yang besar.
02:29Mulai dari saham, reksadana, deposito, hingga surat berharga negara atau SBN.
02:35Lalu bagaimana tingkat investasi kita bisa meningkat dengan rasa percaya yang aman, yang tinggi?
02:42Dan kapan kita harus berinvestasi? Kita tanyakan langsung kepada Bapak Agus Yanuar, CEO Samuel Asset Management yang sudah hadir di Studio Kompas TV.
02:49Selamat pagi Pak Agus.
02:50Selamat pagi Mbak Okta.
02:51Kabar sehat ya Pak ya?
02:52Alhamdulillah baik, terima kasih.
02:53Alhamdulillah. Nah Pak, kita bicara soal investasi.
02:56Kenapa sih Pak tingkat investasi sektor pasar modal di Indonesia ini nampaknya masih rendah?
03:02Sederhananya gini, kenapa masyarakat kita ini masih perlu diyakinkan atas rasa percaya dan juga soal keamanan uang mereka saat beli produk investasi itu?
03:09Salah satu penyebabnya adalah memang literasi keuangan di Indonesia relatif rendah ya dibandingkan negara-negara tetangga kita.
03:18Itu yang pertama.
03:19Kedua, sebagian besar pemegang atau pemilik uang di Indonesia itu lebih sebagai deposan.
03:27Dia tidak terlalu menyukai resiko gitu ya.
03:28Kemudian karanya lebih menyukai yang ada kepastian investian gitu seperti mungkin tabungan, kemudian deposito ataupun investasi-investasi bodong yang menjanjikan seolah-olah ada kepastian imbal hasil.
03:44Sementara kalau di investasi seperti reksadana ataupun yang diatur oleh OJK di pasar modal itu tidak boleh menjanjikan.
03:51Jadi hanya fund manager seperti kami hanya mungkin menyampaikan potensi keuntungan sekaligus juga potensi resikonya.
04:00Itu dua hal yang selalu disampaikan di awal gitu.
04:02Oke, berarti misalnya orang tuh bisa milih asal kita kasih tau dulu gitu ya Pak, ini high risk high return gitu misalnya.
04:07Iya, bahkan di dalam brosur kan ada di cap tuh, ini merah, kuning atau hijau untuk menunjukkan tingkat risiko dari produk investasi yang ditawarkan.
04:18Oke, nah Pak Agus, biasanya apa sih Pak yang akhirnya membuat orang itu berani investasi di pasar modal?
04:25Gimana cara kerja investasi di pasar modal ini sebetulnya?
04:27Kenapa orang berinvestasi di pasar modal? Pertama, punya uang ya, dana lebih gitu ya.
04:31Supaya bisa diinvestasi ya Pak ya?
04:32Iya, kedua punya pemahaman dan pengetahuan, kemudian juga dia punya karakter resiko yang mungkin berbeda-beda yang sesuai dengan produk pasar modal gitu kan.
04:42Kalau di pasar modal sini ada yang langsung ya seperti tadi saham, SBN, sementara yang secara kolektif itu ada reksadana gitu.
04:52Di mana sebuah produk dibeli oleh banyak investor digabung dan dikelola oleh fund manager.
05:00Tapi bagi mereka yang punya pengetahuan secara langsung, mereka bisa memberi langsung misalnya saham atau memberi langsung obligasi gitu.
05:07Oke, jadi pilihannya sebetulnya bisa investasi secara mandiri, secara diurus sendiri ataupun juga tadi pakai ini ya Pak ya, pakai fund manager tadi.
05:14Asal ada uangnya dan juga pengetahuan atau literasi soal investasi itu.
05:18Betul.
05:18Nah, sebenarnya apa sih Pak? Kan tadi ada banyak jenis-jenisnya investasi.
05:22Apa investasi yang paling aman di pasar modal?
05:24Prinsipnya gini, literasi yang biasa dijelaskan adalah high risk, high return gitu.
05:28Ataupun juga sebaliknya, kalau misalnya ada iming-iming keuntungan gitu yang tinggi, pastikan resikonya juga besar dong.
05:34Gimana Pak Agus penjelasan?
05:35Jadi mungkin kata aman itu lebih tepatnya investasi apa yang paling tepat gitu ya.
05:42Yang paling tepat.
05:43Karena kalau aman, investasi, nyimpan uang di bank pun bisa, kalau salah bisa beresiko ya.
05:48Kan kalau di bank kan, kalau di atas 2 miliar itu tidak dijamin oleh SPS.
05:53Jadi kalau sesuatu terjadi dengan banknya, misalnya kita nyimpan 5 miliar, banknya collapse, yang diganti aja 2 miliar.
05:59Berarti beresiko.
06:00Tapi kalau yang tepat itu di investasi apapun sebetulnya harus sesuai dengan karakter tipe risiko kita, risk profile kita.
06:07Apakah kita seorang risk taker atau moderat atau konservatif gitu ya.
06:13Pertama itu.
06:13Kedua, investasi itu yang tepat itu harus disesuaikan dengan tujuan investasinya.
06:18Apakah untuk akumulasi kekayaan, misalnya kalau di usia muda dan kita masih produktif, mungkin bisa membeli produk-produk yang lebih beresiko atau yang moderat.
06:29Tapi kalau di usia pensiun yang sifatnya menjaga apa yang telah kita miliki mungkin yang harus yang lebih konservatif.
06:36Kemudian yang ketiga, yang menentukan pilihan investasi adalah jangka waktu berinvestasinya.
06:40Apakah jangka pendek untuk 6 bulan, 1 tahun, 5 tahun atau untuk mungkin 20-30 tahun yang akan datang.
06:47Yang pendek mungkin 1-2 tahun yang lebih cocok mungkin di pasar fixed income, baik pasar uang maupun obligasi.
06:55Kalau yang menengah antara 3-7 tahun mungkin di produk yang reksanasi campuran, di atas 5 tahun atau 7 tahun mungkin baru di produk-produk investasi yang ada unsur sahamnya gitu.
07:07Seperti reksanasi saham atau saham langsung.
07:09Oke, artinya bisa dikatakan gini ya Pak Agus ya, kalau kita mau investasi harus tahu juga nih jangka waktunya berapa lama gitu.
07:14Lain tadi soal bagaimana risk profiling kita gitu ya.
07:17Oke, nah Pak Agus, gimana dan kapan investasi kita pada suatu reksadana gitu dapat dikatakan atau dikategorikan sebagai ini lagi untung atau ini lagi rugi?
07:26Oke, jadi kalau di reksadana kan ada produk reksadananya, di mana satu produk itu terdiri atas beberapa portfolio.
07:34Katanya reksadana saham terdiri ada 30 jenis saham di dalam portfolio-nya.
07:40Tentunya ada yang naik dan ada yang turun.
07:42Kalau di reksadana, kenaikan harga saham harian itu sudah menentukan nilai aktifa bersih.
07:49Nilai aktifa bersih adalah harga sebuah reksadana gitu, yang ditentukan oleh naik turunnya isi portfolio.
07:56Jadi kalau di dalam satu reksadana ada saham yang turun, potensi penurunan itu sudah dicatat sebagai turun gitu.
08:05Sehingga mencerminkan NAB yang turun atau naik, begitu juga kalau naik.
08:09Tapi kalau di level investor yang memiliki reksadana, atau disebutnya pemegang unit penyertaan reksadana,
08:18kenaikan nilai aktifa bersih reksadana naik turun itu, sepanjang dia belum menjual, katakanlah potensi untung dan ruginya,
08:26dia belum bisa mencatatkan sebagai realized profit atau realized loss gitu.
08:30Oke, nah itu nanti menarik nih soal bagaimana potensial loss gak ya Pak ya, potensial loss, unrealized loss,
08:35ataupun juga realized loss. Nanti kita lanjutkan kembali Pak Agus.
08:38Baik.
08:38Masa jadinya saudara, tetap bersama kami di Kompas Bisnis.
08:46Kembali di Kompas Bisnis, saudara, dan kita akan melanjutkan perbincangan bersama dengan Agus Yanuar,
08:50CEO Samuel Asset Management yang sudah ada di Studio Kompas TV.
08:53Pak Agus, kita lanjutkan kembali.
08:55Tadi soal bagaimana untung rugi nih Pak menarik.
08:57Nah, tentang kerugian, ada potensial loss atau unrealized loss.
09:01Dan realized loss ini apa sih Pak bedanya?
09:04Jadi kalau yang disebut unrealized loss atau potensi rugi itu adalah apabila harga pasar sebuah produk lebih rendah di mana waktu kita belinya.
09:13Kalau potensial profit atau potensi keuntungan itu di mana harga pasar saat ini lebih tinggi dibanding harga waktu kita beli.
09:22Unrealized loss maupun unrealized profit itu sepanjang belum dilakukan penjualan atau seproduk tersebut belum menjadi keuntungan yang sudah aktual maupun kerugian yang sudah dibukukan.
09:37Oke.
09:38Jadi baru potensi.
09:39Baru potensi artinya akan kelihatan untung rugi ketika keputusan kita akan menjual gitu ya Pak ya?
09:44Ya, apa yang telah kita beli tadi.
09:46Oke, berikutnya Pak.
09:47Bagaimana pengelolaan dan perlakuan akuntansi atau unrealized loss itu tadi pada investasi seribu di reksadana 123 yang berasal dari dana kolektif teman-teman pegawai negeri ini Pak?
09:57Jika nilai aktifal bersihnya atau NAB ini sempat turun tapi kini naik dan belum dilakukan penarikan.
10:04Apakah kerugian tidak nyata ini bisa diakui sebagai kerugian yang belum dibukukan itu tadi?
10:09Ya, tadi seperti tadi kalau di level reksadana nilai aktifal bersihnya ditentukan oleh harga pasar dari aset dasarnya.
10:16Karena pencatatan akuntansi di reksadana itu berdasarkan mark to market jadi sesuai dengan harga pasar.
10:22Jadi kalau katakanlah seluruh aset dasarnya turun pasti NAB turun.
10:27Seluruh aset dasar dalam portfolio itu naik, NAB akan naik.
10:31Tapi kalau di level investor, pemegang unit penyertaan misalnya NAB naik turun.
10:36Ada potensi untung atau potensi rugi sepanjang kita belum menjualnya kembali atas produk tersebut tidak dicatah sebagai kerugian gitu ya.
10:50Kembali baru potensi gitu.
10:51Oke baru potensi kembali lagi akan kelihatan ketika kita akan menjual gitu ya Pak?
10:55Misalnya waktu COVID kan seluruh aset turun ya.
10:58Jadi semuanya, semua investor baik institusi sama orang punya potensial atau unrealized loss.
11:03Tapi sepanjang dia tidak menjual saat itu, dia tidak membukukan kerugian.
11:08Kalau katakanlah baru dijual hari ini, dulu kan 4.000 sekarang 8.000 udah double tuh dari masa COVID itu misalnya.
11:15Oke Pak artinya berarti begini, kalau misalnya orang masih awam soal investasi,
11:20psikologis soal itu tadi unrealized dan realized lossnya itu juga harus dijaga dong ya.
11:24Soal bagaimana jual dan juga tetap dipertahankannya itu.
11:28Makanya tadi kembali ke profil risiko atau karakter dari investor masing-masing.
11:34Ada yang mungkin baru turun satu putih sudah serai, ada juga yang santai aja.
11:39Karena dia punya pengetahuan dan jangka waktu investasi panjang gitu.
11:43Kalau kita punya uang hari ini untuk dipakai katakanlah 3 bulan yang akan datang,
11:48memang sebaiknya tidak di produk yang fluktuatif ya.
11:51Tapi kalau kita punya uang hari ini dan diinvestasikan untuk 10 tahun yang akan datang,
11:55volatility itu bagian dari memang perjalanan kenaikan sebuah investasi.
11:59Oke kembali lagi tidak ada investasi yang aman tapi yang ada adalah investasi yang tepat.
12:03Yang tepat.
12:03Yang tepat, bagus. Oke.
12:05Nah Pak Agus, ini kan beberapa BUMN juga melakukan investasi di pasar modal.
12:09Kalau BUMN identik dengan pastinya keuangan negara,
12:12kapan investasi yang dilakukan BUMN ini dikatakan mengalami kerugian keuangan negara, Pak?
12:17Nah kalau dari peraturan di BPK, di perbenahan negara gitu.
12:24Jadi yang disebut loss itu adalah pada saat dilakukan penjualan dan dibukukan kerugian aktual gitu.
12:34Sepanjang itu masih tadi potensial, itu masih belum dikatakan sebagai kerugian.
12:40Yang baru-baru unrealized.
12:42Seperti sama, kan banyak badan BUMN maupun badan-badan investasi dari bagian pemerintah itu
12:48berinvestasi di pasar modal maupun baik di saham maupun obligasi.
12:52Harga-harga waktu COVID-19 yang turun tuh.
12:54Jadi mereka mengakui adanya potensi loss,
12:58tapi sepanjang dia belum jual, tidak dianggap sebagai kerugian gitu.
13:03Oke berarti artinya kondisi-kondisi misalnya kayak ada apa ya Pak ya,
13:07misalnya pengaruh gitu misalnya kondisi politik, kondisi keuangan itu juga harus diperhatikan berarti ya?
13:11Betul dan yang kalau untuk para penyelenggara keuangan negara yang penting juga prosedur ya.
13:16Jadi bagaimana waktu dia mengambil keputusan investasi itu mengikuti prosedur, SOP,
13:23kemudian termasuk mungkin mitigasi atas risiko dan mitigasi proses-proses hukum.
13:29Sepanjang dia tidak memiliki niat jahat yang mensrea gitu,
13:35di dalam pengelolaannya potensial loss itu tidak dianggap sebagai kerugian negara.
13:42Oke, nah itu ada nggak Pak secara ketentuan hukumnya gimana?
13:45Karena kan ada beberapa misalnya BUMN yang mengelola gitu uang pensiunan dan lain sebagainya gitu.
13:51Itu kalau tidak ada undang-undang nomor satu kalau dari sisi hukum yang tahun 2004
13:58yang menyatakan tadi bahwa kalau berupa potensial loss masih belum sepanjang itu tidak dieksekusi gitu,
14:06tidak dijual dan sudah mengikuti seluruh prosedur investasi,
14:10prosedur SOP yang ada di dalam pengambilan keputusan investasi itu tidak dianggap sebagai kerugian.
14:17Atau kerugian negara.
14:18Oke, yang perlu diawasi apa Pak berarti?
14:20Tadi proses kertas kerja, kemudian proses pengambilan keputusan,
14:26prosedur yang diikuti, SOP, arahan-arahan aturan,
14:30dan peraturan-peraturan yang mengikat kepada lembaga tersebut.
14:33Kalau yang disebut penyelenggaran negara kan ada pemerintah, pusat dan daerah,
14:38BUMD, BUMN yang punya kewenangan di dalam pengelolaan dana ataupun aset-aset negara.
14:45Nah biasanya itu terikat kepada prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan
14:50termasuk juga undang-undang yang mengikat kelembagaan tersebut.
14:54Oke, jadi kemudian Pak, sebagai penegasan dan juga dasar pemahaman,
14:58siapa saja pihak yang bisa disebut sebagai pengelola keuangan negara, Pak Gus?
15:02Kalau mengutip undang-undang nomor 17 tahun 2003 yang disebut pengelola keuangan negara
15:08adalah setiap pejabat baik pusat maupun daerah yang diberi kewenangan termasuk BUMD dan BUMN
15:16yang diberi kewenangan tugas dan tanggung jawab dalam mengelola uang atau barang negara atau kekayaan negara.
15:23Jadi mungkin kita pakai dasar hukum itu saja.
15:26Pak, Pak Gus mungkin ini juga bisa menjadi gambaran untuk masyarakat.
15:33Mungkin ini juga bisa jadi pesan juga buat masyarakat yang mungkin baru mau berinvestasi, Pak.
15:37Nah ini apa yang bisa diperhatikan?
15:39Kita harus tahu, seperti kita memilih jalan, kita harus tahu tujuannya kemana.
15:45Sehingga kita bisa memilih jalan yang paling tepat.
15:47Tadi kembali dasar utama adalah kita harus mengenal diri sendiri, tahu tujuan investasi dan kapan jangka waktunya akan dipakai uangnya.
15:58Kemudian mungkin prinsip utama, investasi itu jangan dari sisa yang kita miliki, dana yang kita miliki.
16:04Jangan sisanya tapi sisihkan, investasi kan baru dibelanjakan yang lainnya.
16:09Jadi kalau bisa porsi untuk diinvestasikan itu merupakan porsi yang kita anggap sebagai biaya yang disisihkan.
16:16Misalnya bisa saja sejak kita menerima gaji pertama, 10% mungkin buat investasi, sisanya baru dibelanjakan.
16:23Pak Agus, kan sekarang juga banyak nih yang ada aplikasi dan lain sebagainya sebagai pengelola aset.
16:27Nah itu kapan kita bisa memakai bantuan itu atau kapan kita harus memutuskan,
16:30oke aku akan misalnya investasi sendiri gitu atau ngurus sendiri duitnya?
16:35Aplikasi sangat membantu ya, karena itu kan mempercepat pengambilan keputusan dan kita mengeksekusi pembelian atau penjualan.
16:42Tapi yang pasti juga kita perlu pengetahuan tentang apa produk yang kita beli, kemudian risikonya apa dan bagaimana cara menjual dan membelinya.
16:53Terutama menjualnya, gampang produk investasi yang gampang membeli, waktu menjual susah sekali karena dicari orang yang gak ada gitu ya.
17:00Terus likuiditasnya kurang.
17:02Jadi banyak hal yang mungkin perlu dipenuhi, tapi yang pasti harus tahu produknya, tahu siapa yang mengelola, tahu kalaupun beli langsung apa isinya gitu,
17:12siapa manajernya gitu, siapa manajemen dari perusahaan itu, dan cara membeli dan cara menjualnya.
17:18Harus kredibel ya Pak ya?
17:19Harus kredibel ya.
17:20Oke, Pak Agus, trend reksadana selama setahun ini seperti apa sih Pak? Apa yang perlu diketahui masyarakat soal reksadana?
17:25Sebetulnya dalam lima tahun terakhir kalau total dana kelolaan itu tidak banyak berkembang ya, total reksadana dana kelolaannya 540 triliun,
17:35sementara dana pihak ketika diperbankan itu ada 8.600 triliun naik gitu.
17:38Jadi investasi reksadana hanya mencerminkan 6% dari total dana di bank, berbeda dengan negara tetangga yang sudah 30-40% dari dana yang di bank.
17:50Jadi pertama karena memang karena literasi gitu.
17:51Kedua juga memang banyak regulasi yang sementara ini perlu diregulasi ya sesuai dengan semangat pemerintah.
18:03Kemudian juga mungkin ragam produk yang harus lebih banyak.
18:06Jumlah emiten saham juga kita yang liquid itu hanya sedikit ya.
18:11Dari sekitar 900 saham yang diperdagangan di bursa,
18:14yang transaksi hariannya mencapai kira-kira 10 juta dolar per hari atau sekitar 160 miliar per hari itu hanya 10 saham.
18:22Jadi bagi investor institusi yang besar itu dianggap kurang liquid.
18:27Tapi bagi investor perorangan yang memang baru mulai investasi, banyak potensi pilihan sebenarnya di pasar modal gitu.
18:36Ya kalau secara bercanda, harta karun itu ada di pasar modal sebenarnya.
18:40Asal kita tahu saja cara menyelamnya gitu.
18:43Oke harta karun ada di pasar modal, tapi tentu kalau misalnya kita mau mulai investasi,
18:47tadi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ya Pak, ya soal bagaimana risk profiling,
18:50kemudian tujuh investasi dan juga jangka waktunya.
18:52Kemudian juga jangan gegabah pastinya kalau investasi.
18:55Jangan gegabah, harus berpengetahuan.
18:56Harus berpengetahuan, harus ada literasi ya.
18:58Karena tadi ya Pak ada unrealized loss, ada unrealized loss ini yang perlu diperhatikan untuk perinvestasi.
19:02Terima kasih Pak Agus Yanwar, CEO Samuel Asset Management sudah bersama di Kompas Bisnis Pak.
19:06Sehat salam Pak Agus.
19:08Terima kasih.
Dianjurkan
2:31
|
Selanjutnya
3:26
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
10:30
14:05
8:50