Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Heboh Grup 'Gay Surakarta', KPA Solo Peringatkan Rentan Tertular AIDS

Link Terkait : https://surakarta.suara.com/read/2025/09/23/164847/heboh-grup-gay-surakarta-dan-sekitarnya-kpa-solo-rentan-tertular-aids

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Solo ikut menanggapi adanya grup publik sejenis "Gay Surakarta dan Sekitarnya" di media sosial Facebook.

KPA menyebut jika komunitas suka sesama jenis tersebut sangat rentan dengan penyebaran AIDS.

Pengelola Program KPA Solo, Tommy Pranoto mengatakan ada lima komunitas populasi kunci yang rentan tertular dan menularkan.

#AIDS #Surakarta #KPA
Host/Video Editor: Amalia/Faqih
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Hebau grup gay Surakarta, KPA Solo peringatkan rentan tertular AIDS.
00:04Komisi Penanggulungan AIDS atau KPA Kota Solo ikut menanggapi adanya grup publik sejenis gay Surakarta dan sekitarnya di media sosial Facebook.
00:12KPA menyebut jika komunitas suka sesama jenis tersebut sangat rentan dengan penyebaran AIDS.
00:17Pengelola program KPA Solo, Tommy Pronoto mengatakan, ada lima komunitas populasi kunci yang rentan tertular dan menularkan.
00:23Lima komunitas tersebut yaitu adalah lelaki seks dengan lelaki atau SLS, perempuan pekerja sek atau PSP, waria, pemakai narkoba sunting, hingga pelangganya.
00:32Tommy mengatakan, selama ini sudah menjangkau dan mendampingi populasi mitra kunci tersebut yang bekerja sama dengan LSM jika nantinya hasil tesnya diketuai positif.
00:41Tommy mengakui hanya menganalisa terkait temuan kasus yang telah ada saat ini, yang dimana ditemukan banyak anak-anak yang masih remaja usia 15 hingga 19 tahun terdiagnosis HIV.
00:50Mengenai grup-grup komunikasi yang ada di media sosial, KPA Solo sudah menyesal sektor komunikasi digital untuk bisa menjaring komunitas terkait,
00:58yang kemudian akan ditidak terjadi dengan penanganan komprehensif mulai dari tes pengobatan atau jagahan.

Dianjurkan