Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 2 hari yang lalu
Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.

Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.

Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv dan media sosial KompasTV:

Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV
Instagram: https://www.instagram.com/kompastv
Twitter: https://twitter.com/KompasTV
TikTok: https://www.tiktok.com/@kompastvnews

Baca Juga [FULL] Langkah Bupati Bandung Barat Atasi Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/619244/full-langkah-bupati-bandung-barat-atasi-kasus-keracunan-makan-bergizi-gratis-sapa-malam

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/619247/full-analisis-ahli-soal-dukungan-ramai-ramai-negara-ke-palestina-bagaimana-pengaruhnya
Transkrip
00:00Anda kembali menyaksikan Breaking News Kompas TV bersama saya Asri Gunawan.
00:05Saudara hari ini Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya
00:09dalam sidang umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat.
00:15Kehadiran Presiden Prabowo menjadi momen bersejarah kembalinya pemimpin Indonesia ke panggung dunia
00:21setelah absen satu dekade.
00:24Prabowo diagendakan berpidato di Markas Besar PBB dengan urutan ketiga
00:29usai Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
00:34Jadwal Prabowo berpidato adalah pukul 9 pagi waktu setempat atau pukul 20 waktu Indonesia Barat.
00:41Istana mengonfirmasi Presiden Prabowo akan menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia
00:48yang lebih adil dan inklusif.
00:50Sidang umum PBB ke-80 tahun ini mengusung tema Better Together, 8 Years and More for Peace,
00:58Development and Human Rights dan akan berlangsung hingga 29 September mendatang.
01:04Dan kami masih bersama dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia,
01:15Filip J. Morte.
01:17Pak Filip tadi sudah dibicarakan bagaimana kemudian dampaknya dari suara Indonesia
01:22dengan kehadirannya dan juga nanti pidato di sidang umum PBB oleh Presiden Prabowo Subianto.
01:27Kita ketahui juga sudah ada 142 negara yang mengakui Palestina sebagai negara.
01:34Kemarin sempat juga netanyahu marah akan ini.
01:37Nah ini dampaknya ke Israel bagaimana apakah akan menambah konflik justru menambah buruk
01:42atau bagaimana Anda melihatnya?
01:44Ya yang pertama Indonesia anggota PBB yang bertanggung jawab.
01:49Yang kedua kita sudah lama mendukung kemerdekaan Palestina sejak awal.
01:53Karena itu upaya-upaya yang kita lakukan di PBB tidak harus bergantung pada penerimaan oleh Israel.
02:03Karena kita memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
02:07Dan tentu saja seperti dinyatakan juga oleh berbagai negara dan juga Presiden pernah mengatakan
02:12ketika kita memikirkan two state solution itu nanti akhirnya ada dua negara yang sama-sama berdaulat
02:19dan hidup berdampingan.
02:20Tetapi kondisinya harus dipenuhi dulu.
02:23Yang pertama kita harus jamin kemerdekaan Palestina.
02:26Tanpa itu tidak mungkin ada two state solution.
02:29Dan kemudian menurut saya dalam beberapa hari terakhir ini perkembangannya sebetulnya
02:34ada progres yang baik sekali ya.
02:37Tadi disampaikan bahwa ketika di voting untuk endorsement New York Declaration
02:43yang isinya adalah tentang tuntutan negara-negara anggota PBB agar ada solusi perdamaian di Palestina,
02:53penghentian kekerasan, dan berbagai macam aspirasi negara-negara di dunia terkait kemerdekaan Palestina.
02:59Itu 148 negara setuju.
03:03Yang menolak hanya 10, yang 12 abstain.
03:06Artinya apa?
03:07Ada lebih banyak negara sekarang yang sudah dalam pemahaman yang sama.
03:11Bahwa kekerasan di Palestina, di Gaza itu sudah melewati batas toleransi,
03:18sejak lama sebetulnya, batas toleransi humanitarian kita.
03:21Karena itu menurut saya, apakah Israel setuju atau tidak setuju,
03:26yang dilakukan Indonesia dan banyak negara lain sebetulnya adalah
03:29terus-menerus memberikan dukungan kepada Palestina dan memberikan dasar-dasar untuk kemerdekaan.
03:35Kalau bisa, segera mungkin.
03:37Tapi yang menarik untuk kita cermatin bersama juga,
03:40Indonesia dan Amerika artinya punya sikap yang bertentangan dalam menikapi konflik Israel-Hamas
03:46ataupun juga terkait dengan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
03:50Yang menariknya lagi, Indonesia, Presiden Prabowo Subianto juga akan pidato,
03:54usai Trump berpidato.
03:57Yang saya ingin minta pandangan dari Anda adalah
04:00bagaimana kemudian nanti hubungan diplomatik maupun juga hubungan geopolitik
04:05antara Indonesia dengan Amerika setelah ini, setelah Indonesia menyatakan sikapnya.
04:10Saya kira hal yang wajar dalam hubungan antar negara ya.
04:14Bahwa mungkin kita setuju dengan Amerika dalam banyak isu,
04:18tetapi ada yang kita setujui.
04:19Juga dengan Uni Eropa.
04:22Sehingga semua negara itu tidak harus selalu bersetuju dalam semua soal.
04:25Dan dalam konteks kemerdekaan Palestina,
04:29sejak awal memang kita sudah berbeda pandangan dengan Amerika Serikat.
04:32Sehingga menurut saya tidak akan terlalu banyak dampaknya
04:36karena sudah sama-sama memahami posisinya sejak lama.
04:39Baik Amerika Serikat memahami bahwa Indonesia itu mendukung kemerdekaan Palestina,
04:44di sisi yang lain Indonesia memahami posisi Amerika.
04:47Karena ada dinamika negara masing-masing.
04:50Tentu saja yang akan disampaikan Presiden menjadi penting.
04:55Karena dalam konteks menyelesaikan berbagai konflik di dunia,
05:00dan berbagai masalah di dunia,
05:02ada perubahan iklim,
05:04ada orang kelaparan,
05:06dan lain-lain itu tidak bisa hanya diselenggarakan oleh satu negara atau unilateral.
05:12Karena itu Indonesia tentu saja akan menekankan bahwa
05:15justru PBB ini memang tempatnya agar kita bisa menyelesaikan persoalan dunia ini secara bersama-sama.
05:20Mudah-mudahan Amerika mendengar sih.
05:22Nah itu dia.
05:23Tapi juga yang menarik untuk dicerpetin dan kita tunggu-tunggu kan
05:27pidatonya, pidatau perdana Presiden Prabu Subianto di sidang umum PBB di UNGA.
05:32Oke. Kira-kira atau ekspektasi Anda apa yang seharusnya disampaikan
05:36dan bisa mewakili aspirasi suara seluruh suara di Indonesia?
05:41Tidak hanya Indonesia tapi juga keterwakilan sebagai hasil berkara.
05:44Saya kira hari ini situasi dunia rumit karena ada banyak perang.
05:52Dua perang itu terlalu banyak.
05:54Di Rusia dan juga di Gaza.
05:56Dan tentu saja kita berharap Presiden akan menyinggung bahwa
06:01kita sebagai bangsa yang sama, hidup di planet yang sama
06:05harus berusaha mencapai solusi perdamaian.
06:08Dan PBB adalah tempatnya.
06:10Karena ini tadi disampaikan 80 tahun
06:13dan kemudian dulu misinya adalah menyelesaikan persoalan kebangsaan
06:17dan persoalan yang dihadapi bangsa-bangsa di dunia.
06:21Yang kedua harapannya adalah mungkin juga
06:23menyinggung masalah-masalah yang paling real dan konkret dihadapi
06:28tidak hanya oleh Indonesia tapi juga dunia ya.
06:31Ada soal tadi perubahan iklim.
06:33Itu impaknya ke soal misalnya food security.
06:37Kalau iklim berubah mungkin akan banyak negara-negara yang mengalami kekeringan
06:43atau mungkin dalam konteks gagal panen dan seterusnya
06:46yang menyebabkan kebutuhan paling esensial manusia akan terancam.
06:52Kalau tidak ada solusi bersama,
06:54maka kita juga sama-sama akan mengalami dampaknya.
06:57Dan saya kira Presiden akan memperhatikan hal itu.
06:59Yang ketiga, saya rasa Presiden akan juga mengingatkan dunia ini.
07:05Kenapa PBB berdiri?
07:07PBB berdiri untuk menjaga perdamaian dunia.
07:11PBB berdiri untuk bisa mewakili negara-negara yang baru merdeka.
07:15Karena dulu mandat PBB itu adalah dekolonisasi kan.
07:18Jadi semua negara yang habis menjajahan harus dimerdekakan.
07:20Karena itu dia harus dibantu.
07:21Dan kita mengingatkan ini lagi dalam konteks pidato Presiden di majelis umum yang akan sebentar lagi berjalan ini.
07:31Dan dalam praktik diplomasi, Pak Filip, seberapa besar pegaruh suara Indonesia di PBB?
07:38Saya kira ada banyak sejarah ya yang sudah pernah dilalui oleh Presiden-Presiden Indonesia.
07:48Presiden Soekarno kita tahu sangat berwibawa.
07:54Karena beliau dianggap bagian dari tadi pemimpin negara-negara yang baru merdeka.
07:59Tahun 40, tahun 50.
08:01Karena solidaritasnya demikian tinggi.
08:02Presiden Soekarno juga dianggap pemimpin, waktu itu pemimpin gerakan non-blok, pemimpin ASEAN.
08:11Dan juga pemimpin negara yang bisa menstabilkan situasi regional Asia Tenggara.
08:17Kemudian kita mengalami masa reformasi.
08:20Presiden Habibi, Presiden Gus Dur bicara dalam konteks negara yang sedang bertransisi menuju demokrasi.
08:27Yang menjadi perhatian dunia.
08:29Karena kita baru lepas dari krisis ekonomi, tahun 97.
08:33Yang itu impaknya bukan cuma di Indonesia, di kawasan.
08:37Tetapi bisa menjadi stabil lagi, itu menjadi perhatian dunia.
08:41Presiden SBY juga sama, dikenal sebagai Presiden yang boleh dibilang.
08:45Sekarang Pak Prabowo dikenal juga sebagai Foreign Policy Presiden.
08:49Sebelumnya Presiden SBY juga sama.
08:51Presiden SBY concern terhadap masalah-masalah lingkungan.
08:54Kita pernah mengalami penjualan.
08:56Soul searching ya.
08:59Sebelum lagi mengkaji ulang dirinya kan.
09:03Apakah satu, masih relevan.
09:05Dua, apakah dia bisa memenuhi harapan dan mandatnya.
09:11Ketiga, apakah dia bisa menjadi solusi untuk persoalan hari ini dan masa depan.
09:17Di tengah situasi geopolitik yang semakin meruncing.
09:20Misalnya begini, kalau kita bilang IPBB perlu direformasi.
09:24Yang mau direformasi apanya misalnya ya.
09:26PBBB itu banyak badan-badannya.
09:28Ada WHO, ada yang mengurus kesehatan.
09:31Ada FAO yang mengurus pangan dan lain-lain.
09:34Ini misalnya satu masalah funding.
09:37Seberapapun kita kritik Amerika Serikat.
09:41Sejauh ini, selama ini sebelum Donald Trump.
09:44Kontributor terbesar PBBB itu adalah Amerika Serikat.
09:46Ketika Donald Trump menyatakan, gak mau lagi.
09:51Dia keluar dari mekanisme, dia keluar dari WHO, keluar dari UNICEF dan lain-lain.
09:59Ada persoalan funding.
10:01Apakah negara lain mau mengisi?
10:04Apalagi kebutuhan negara berkembang.
10:06Kalau WHO misalnya tidak bisa berfungsi, itu kan mengurus kesehatan.
10:10Kita baru lepas dari COVID, juga misalnya ya di Afrika ada banyak penyakit menular, ada Ebola dan lain-lain yang kalau tidak dibantu tidak akan bisa menyelesaikannya sendiri.
10:21Dan mungkin bisa spillover kemana-mana.
10:24Kemudian apakah negara-negara ini mau bersepakat?
10:29Kalau gitu kita tambah donasi kita ke PBBB agar dia tidak bisa berfungsi.
10:34Ini bagian dari yang tadi saya sampaikan, soul searching.
10:36Jadi mengkritik Amerika Serikat, tetapi apakah kita mau step up juga gitu ketika kita ingin lembaga multilateral ini tetap berjalan.
10:49Dan dalam konteks Indonesia, minimal dalam konteks Palestina ya, presiden kan sudah menyampaikan dan sebetulnya presiden-presiden kita sebelumnya sudah pernah menyampaikan juga.
10:59Cuma kali ini mungkin momentumnya lebih kuat.
11:01Kalau ada proses perdamaian di Palestina, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian misalnya.
11:08Berapa? 5 ribu, 10 ribu, 20 ribu, kita ada pengalaman untuk melakukan hal itu.
11:13Jadi PBBB ke depan ini betul-betul menurut saya soul searching.
11:17Dan Indonesia dan juga negara berkembang harusnya yang paling punya kepentingan.
11:22Karena mencegah negara besar aksinya unilateral, kalau mau perang langsung perangan gitu.
11:30Kalau kita kan tidak bisa karena kita negara yang lebih kecil powernya.
11:33Bisa dikatakan kalau memang ini menjadi momen untuk PBBB kontemplasi dan juga reroute.
11:40Betul. Dan menurut saya itu yang kata-kata yang paling tepat ya, kontemplasi.
11:45Karena terlalu banyak, kayaknya 2-3 tahun belakangan ini konflik itu terlalu menebal.
11:53Di sisi yang lain ada kerusakan-kerusakan yang bukan disebabkan manusia.
11:58Kalau perang kan karena manusia.
12:00Ada kerusakan yang bukan disebabkan manusia, bencana alam, perubahan iklim.
12:04Sehingga kita harus menghadapi dua persoalan sekaligus secara bersama-sama.
12:08Dan tentu saja dari hasil ataupun juga dari sidang umum PBBB ini.
12:14Tentunya diharapkan memberikan dampak yang besar bagi permasalahan-permasalahan.
12:17Dan Indonesia tentunya juga menjadi negara yang bisa dikatakan sebagai jubir negara-negara berkembang.
12:26Boleh dibilang begitu ya.
12:28Karena Indonesia salah satu negara yang paling aktif sekarang di forum-forum multilateral.
12:33Yang isinya atau anggotanya adalah negara-negara berkembang.
12:36Kita jadi anggota baru BRICS.
12:40Di G20 kita dua tahun yang lalu baru jadi chair.
12:44Lalu dilanjutkan oleh India.
12:46Juga negara berkembang.
12:47Lalu Brazil.
12:48Juga negara berkembang.
12:50Jadi ada momentum.
12:52Makanya Indonesia presiden juga tetap aktif.
12:55Pertemuan G20 menyuarakan masalah-masalah negara berkembang.
12:59Kemudian di BRICS, di OKI, negara-negara Islam di Timur Tengah.
13:06Itu agendanya semua negara berkembang.
13:07Karena itu menurut saya harusnya negara-negara berkembang ini lebih aktif lagi.
13:13Dan juga mungkin mempertimbangkan hal-hal baru ya terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi bersama.
13:19Dan tadi karena saya juga sempat menjemah tadi karena Indonesia masih di awal-awal dapat giliran untuk berpidato Presiden Prabowo Subianto ketiga.
13:28Bahkan setelah Amerika Serikat tentu saja ini bisa menarik perhatian negara-negara lain.
13:32Karena berbicara di hadapan pemimpin negara lain begitu.
13:36Saya setuju.
13:36Walaupun juga ini kan dunia era digital.
13:41Setelah ini bisa di-rewatch oleh orang melalui berbagai saluran sosial media dan akan diamplifikasi oleh tidak hanya oleh Indonesia.
13:51Dan mungkin akan lebih banyak ditonton lewat jalur-jalur sosial media.
13:55Yang paling penting adalah momentum Indonesia kali ini untuk menyampaikan hal-hal terutama soal Palestina dan juga soal-soal konflik di tempat lain.
14:09Masalah-masalah yang dihadapi dunia itu.
14:12UN General Assembly itu adalah memang tempatnya.
14:16Jadi kalau diplomasi yang kemarin dilakukan berbagai cara di berbagai forum.
14:21Hari ini pemimpin dunia duduk di situ dalam satu platform saling menyampaikan pendapat.
14:28Dan karena itu saya kira akan menarik sekali untuk melihat apa yang dikatakan oleh pemimpin negara lain juga.
14:33Dalam kesempatan ini.
14:35Oke. Kita akan lanjutkan perbincangan kita tapi tetaplah.

Dianjurkan