00:00Artinya, antaranya saya bilang harus dimanage secara kontrasi kebijak dan kontrasi kekal dalam penelitian gini.
00:07Kalau ekonomi kekencengan ya gak usah kebanyakan utangnya, tapi kalau ekonomi butuh stimulus ya kita kasih stimulus dari ekonomi
00:14dan mungkin dalam hal itu akan harus menambah utang.
00:18Jadi itu utamanya, jadi batas-batas utang itu harusnya gak rigid, tapi tergantung pada kondisi ekonomi.
00:28Tapi kalau saya lihat ke depan, harusnya kita gak akan terpaksa menambahkan utang lebih.
00:34Karena saya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat, sehingga dengan kondisi yang dengan APB yang sama,
00:41saya akan mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan pendapatan pajak yang lebih tinggi.
00:46Jadi harusnya saya tidak akan utang terlalu besar.
00:49Mungkin saya pikirkan ada kemungkinan utang yang saya isu, yang saya terbitkan tidak akan sebesar yang ada di APBN.
01:00Nanti kita lihat semester pertama tahun depan, bagaimana realisasi pertumbuhan ekonominya.
01:06Saya pikir dengan memanage uang yang betul, yang baik, di mana uang pemerintah tidak mengganggu ekonomi,
01:14itu aja udah tambahan sedikit yang sublifikan ke pertumbuhan ekonomi, dan otomatis ke pendapatan pajak kita.
01:22Kalau saya gak salah hitung, setiap tumbuh 1%, tambahan tumbuh 1% ekonomi,
01:27saya dapat tambahan income sekitar Rp220 triliun atau lebih.
01:30Jadi itu yang kita kejar buat tambah setengah persen, income saya tambah Rp110 triliun.
01:38Jadi itu yang kita kejar nanti.
01:55Angkanya justru naik dari 2,48 jadi 2,68.
01:59Nah ini gimana caranya supaya bridgingnya nanti bisa 0% Pak, karena market juga butuh kepastian kan soal itu.
02:06Anda tadi dengar demokrat usulnya apa dari Pak Said, biaya kesan dan kontrol siklikal.
02:13Itu tadi.
02:15Kalau lagi butuh kita dorong, tapi kalau yang gak butuh kita kurangi.
02:18Kalau seperti sekarang, karena seperti sekarang, saya potong semua, saya belanja daerah gak saya tambah.
02:23Yang lain-lain saya potong, ketika ekonomi lagi melambat, akibatnya apa?
02:27Anda udah lihat kan beberapa yang lalu ada yang mau besar-besaran.
02:30Anda mau itu.
02:31Jadi si pemeringkat harus memikirkan itu juga.
02:35SNP dan lain-lain.
02:36Kita butuh stabilitas makron ekonomi dan sosial politik untuk membiayai pertumbuhan yang lebih cepat.
02:43Untuk memberi ruang bagi ekonomi untuk tumbuh lebih cepat.
02:49Kita harus lebih sedikit sekarang gak apa-apa.
02:51Toh masih di bawah 3%, kita jaga 3% kan.
02:54Jadi masih amat prudent.
02:57Kalau anda lihat ya, mana pelan pelajar ekonomi gak?
03:003% dan 60% itu berasal dari Maastricht Treaty, ikutan dari Eropa ya.
03:05Katanya itu adalah pegangan yang paling strik di dunia.
03:09Rasio utang ke PDB gak boleh dari 60%.
03:12Rasio defisit ke PDB setiap tahun gak boleh di atas 3%.
03:17Kita masih memegang itu dengan baik sekali walaupun keadaan seperti sekarang ya.
03:21Dengan masukan Pak Syed dan Pak Yhadi juga.
03:25Seperti itu.
03:26Kalau anda bandingkan dengan Eropa gimana?
03:28Jerman aja udah ambil 100% ke PDB.
03:31Amerika 120% lebih.
03:33Jepang 250% negara.
03:35Kita amat prudent.
03:37Jadi kalau nanti ada rating agency yang mempertanyakan itu,
03:43suruh bandingkan negara-negara yang lain, yang maju, yang jadi acuan dia.
03:49Habis itu suruh bawa cermin.
03:51Tapi target 0%-nya ya Pak?
03:53Ya.
03:54Tapi kalau target 0% yang diarahkan Presiden itu cara bridging.
03:58Kita lihat keadaan kalau mungkin ya mungkin.
04:01Saya sedang mencoba mengefisienkan, mengefektifkan pajak dan lain-lain.
04:08Dalam satu tahun ke depan penggelapan segala macem akan kita coba hilangin dengan secara sikir.
04:14Jadi kan, nanti kita lihat berapa langkah.
04:17Kalau udah efisien bener, berapa sih pendapatan pajak kita?
04:22Kamu bayar pajak nggak?
04:23Bayar.
04:23Bayar, bagus.
04:24Jadi gitu.
04:25Jadi rencana itu nggak rencana.
04:26Kalau nggak bisa dijalankan setelah tahun, ya nggak apa-apa.
04:32Kita geser pelan-pelan, tapi kita jelas arah kita menuju ke sana.
04:38Tapi kalau meleset dikit, ya nggak apa-apa.
04:40Kenapa?
04:40Lihat tuh negara-negara dunia lain semuanya.
04:42Lagi susah kan?
04:42Memang kita mau beda sendiri ya, terus hancur.
04:48Anda maunya apa?
04:49Kalau Anda pilih apa?
04:51Nah, gitu kan.
04:52Jadi harus dukung ya.
04:54Sekiranya.
04:55Selamat datang, Pak.
04:55Buang dapatin, Pak.
04:58Boleh, ngomongin ya, Pak.
04:59Pak Purbaya, Stefan Reuters, Pak.
05:02Pak, Anda di mana-mana ya?
05:04Kerja, Pak.
05:05Di istana, di Forkamp, di sini.
05:09Reuters, ya.
05:10Di mana-mana juga.
05:11Di mana-mana juga.
05:11Oh, gitu ya.
05:12Pak, ada dua pertanyaan, Pak.
05:14Pertama, Pak bilang kan ada peningkatan di TKD ya, Pak, untuk menjaga stabilitas.
05:17Tapi itu kan tetap lebih rendah dari 2025.
05:19Ada upaya lain nggak, Pak, untuk tetap, mereka merasakan hal yang sama seperti sebelumnya,
05:25supaya stabilitas tetap menjaga.
05:27Itu yang pertama, Pak.
05:28Yang kedua, Pak.
05:29Yang terakhir, Pak.
05:30Yang terakhir, Pak.
05:30Yang terakhir, Pak.
05:31Nanti gue lupa.
05:32Iya, nanti gue lupa.
05:33Gini, ada hal yang mungkin belum disadari oleh teman-teman semua.
05:40TKD turun, tapi belanja ke daerahnya nggak turun, naik.
05:46Jadi dialihkan ke program pemerintah pusat yang dibelanjakan di daerah.
05:51Tugas perbantuan namanya.
05:56Itu totalnya mencapai 1.300 triliun.
06:00Dibandingkan tahun Allah berapa?
06:011.300 triliun.
06:01Tahun Allah berapa?
06:03Tahun Allah berapa?
06:03Tahun lalu, tahunnya sejarah.
06:05Nah, tahun Allah 900, sekarang 1.367.
06:09Jadi naiknya 400 triliun, sebetulnya secara total di daerah nggak kurang.
06:13Cuma kan tetap aja ketika pemuda, atau desa, kabupaten, dan daerah susah menjalankan program,
06:23ya mereka agak terganggu seperti kemarin.
06:25Tapi secara manfaat, tidak kita kurangin.
06:28Yang saya lakukan ke depan adalah memastikan yang 1.367 tadi,
06:32betul-betul dibelanjakan tepat waktu.
06:34Jadi kita tidak melupakan ekonomi daerah.
06:38Pak Said memastikan saya memperhatikan itu.
06:41Jadi bos saya, awal saya terus.
06:44Jadi amin lah.
06:45Siapa ya?
06:47Yang kedua, itu Pak mengenai...
06:50Berbagi dulu deh sama kawan-kawan.
06:52Melayu deh.
06:52Yuk, yuk, yuk, yuk, yuk.
06:55Dari saya apa sih ya?
06:56Kemarin kan rakar sudah kemarin.
07:00Kawan-kawan semua, terima kasih.
07:03Hari ini ABBN kita untuk tahun 2026 sudah selesai,
07:07disetujui dalam sidang Dewan Paripurna.
07:11Yang paling penting sesungguhnya, Pak,
07:14ketika pemerintah dengan badan anggaran DPR bersepakat pertumbuhan di 5,4 persen,
07:20bagi kami itu adalah fondasi penting
07:22untuk terus mengawal visi, mimpi,
07:28dan termasuk yang disampaikan oleh Menteri Kawan kita,
07:32kedepannya bisa 6, 7.
07:34Terima kasih telah menonton!