00:00Untungnya sudah, jadi mereka setiap Sabtu ini main golf kali.
00:30Kita sebarkan ke program-program yang langsung siap dan bertambah keraka. Saya gak mau uang anggur.
00:36Mas sudah dikeluarkan, kami terujian apa mas?
00:40Kota-kota ini untuk anak muda, Pak, untuk memulai bisnis atau memanage keuangan, dok.
00:46Jadi kalau mau diinvestasi ya, di instrumen apapun, pelajari instrumen itu apa.
00:54Jangan input iklan orang, jangan komo apa, fear of missing out.
00:57Pelajari instrumennya apa, mereka pasti berhasil.
01:01Untuk cewek-cewek yang suka belanja, Pak?
01:03Untuk cewek-cewek yang suka belanja?
01:06Belanja, gak apa-apa. Belanja, mau yang mahal, mau yang murah.
01:12Tapi sesuaikan dengan kantong Anda sendiri. Jangan menekan.
01:15Pak, dibandingkan dengan pemain bola itu strategi menyerang, Pak, dibandingkan dengan bus yang offensif.
01:25Defensif?
01:26Iya, defensif.
01:27Saya gak tahu, yang saya tahu, beginilah cara menjalankan fiskal polisi yang baik.
01:34Saya gak pernah main bola ju, gak jago.
01:36Mungkin kalau main saya ketinggalan terus, udah tua.
01:38Tapi basically itu, pada dasarnya itu.
01:41Ilmu fiskal yang wajar seperti ini.
01:44Ketika Anda punya, Anda sudah anggarkan, habisin.
01:47Kalau gak pernah ngabisin, jangan didesain, jangan rencanakan. Itu aja.
01:51Buah, UJK.
02:11Kalau Anda mau nanyakan, apa pandangan beliau terhadap sir ke perka, ke sistem perbankan, dan sistem finansial kita, balik tanya ke beliau.
02:20Pak, harus nyauh ini dari pihak perbankan yang lima menit, setelah Bapak sudah salurkan dananya, apakah dia minta guidance ke Bapak atau kemana kita alokasikan ini?
02:29Kalau ada, pada dasarnya saya suruh mereka berpikir sendiri.
02:32Mereka kan orang-orang pintar.
02:34Temen selama ini, males.
02:36Karena bisa dari tempat yang aman, gak ngapain, gak ngapain, dapat spread cukup.
02:40Untungnya sudah, jadi mereka setiap Sabtu ini main golf kali.
02:44Sekarang dengan uang itu, mereka kepikir.
02:47Dan harusnya market base ya.
02:50Mereka akan mencari projek-projek yang memberikan return paling tinggi dan yang paling aman dulu.
02:57Kemudian kalau itu habis, mereka akan cari yang lain.
03:01Tapi pada projek yang top sekali kan, pasti jumlahnya terbatas.
03:05Itu akan menimbulkan kompetensi diantara bank-bank tadi.
03:08Itu akan menekan suku penggangan ke bawah di jaman.
03:12Dan uang yang mereka miliki juga.
03:17Kalau belum sempat masuk ke bank kan, masih akan mereka dapat place.
03:20Dia masih, dokter right market, tadi.
03:22Jadi sekuritas di sistem perbankan juga akan bertambah dengan signifikan.
03:27Jadi saya injek titik-titik tertentu, dia akan nyebar ke sistem dengan cepat.
03:32Ini akan menimbulkan, ya.
03:34Sama bank-bank yang tadi sudah dapat duit, sekarang dapat duit banyak.
03:38Jadi akan nyalakan-nyalakan.
03:40Untuk sektor realnya kan menyerapnya juga belum terlalu siap nih, Pak.
03:43Ada akselerasi berapa bulan, Pak, kira-kira?
03:45Sektor real untuk ngambil kredit di bank itu.
03:46Kalau kita lihat sih, delay dari injeksi uang itu ke sistem,
03:54kalau di Amerika kalinya 14 bulan.
03:56Kalau di sini biasanya 4 bulan sudah kelihatan, paling lambat ya.
03:59Tapi waktu pengalaman 2021, begitu kita injek ke sistem,
04:05mungkin setengah sampai satu bulan sudah mulai kelihatan untuk kembalikan arah kredit.
04:09Jadi saya pikir nggak terlalu lama lagi, kita akan lihat ekonomi yang lebih bergaya.
04:14Pak Mayenda boleh berkenan, Pak.
04:16Dampaknya kan seperti apa.
04:17Sampai jumpa di video selanjutnya.
04:47Waktu Bapak di DJP, Pak.
04:51Dijian Pacar sedang pergi ke luar negeri.
04:55Saya cuma tanya, kesiapannya seperti apa di dalam,
05:00kalau menurut mereka bagus-bagus terus.
05:03Jadi mereka ngibulin saya juga kayaknya.
05:05Nanti saya akan cek, belum cidak betul ke kortexnya, karena belum sempat.
05:10Pak, balik ke kortex, berarti pertemuanannya sampai saat ini Bapak belum terinformat?
05:16Kalau kata orang pajak, kalau itu bagus.
05:21Sudah stabil katanya, walaupun kalau kata teman-teman yang bayar itu masih lama banget.
05:26Nanti saya cek.
05:28Kalau orang tanya bos pasti gitu kan, namanya ABS.
05:31Anda tahu kalau lapor ke Presiden, seperti yang saya bilang tadi, kemarin juga sama.
05:39Semuanya ABS.
05:40Saya bisa ini, Pak. Saya bisa itu, Pak.
05:41Aduh, belom-belom.
05:43Ternyata tanya belum dihitung.
05:46Ini Presiden pinter juga sih.
05:48Lama-lama tahu.
05:48Jadi, di sini begitu yang ABS-ABS pelan-pelan akan kita rubah menjadi tidak ABS.
05:55Yang penting, problemnya solve.
05:59Beli.
05:59Oke.
06:00Sudah, ngelain lah.
06:00Oke, ngelain.
06:01Bang.
06:23Waktu Bapak di DJP, Pak.
06:25DJP, Pak.
06:55Bapak di DJP, Pak.
07:25Terus, kalau turun gimana?
07:28Ini bukan saya turun, bukan mau turun ya, cuma diskusi.
07:31Kalau turun gimana?
07:33Kalau turun makin banyak income-nya.
07:35Loh, kenapa dinaikin kalau gitu?
07:37Rupanya, kebijakan itu bukan hanya income saja di belakangnya.
07:43Ada policy memang untuk mengecilkan konsumsi rokok.
07:46Jadi, dikecil lah.
07:49Jadi, otomatis industri-nya kecil kan?
07:51Tenaga kerja di sana juga kecil.
07:53Oke, bagus ya.
07:54Ada WHO di belakangnya ada ini, ada ini, ada ini.
07:57Cuma saya tanya, oke, kalau kamu desainnya untuk memperkecil industri, kan pasti sudah dihitung dong berapa pengangguran yang terjadi kan?
08:08Bisa dihitung kan pasti.
08:10Makanya banyak yang dipecat kemarin kan di sana.
08:13Terus, mitigasinya apa?
08:16Apakah kita sudah buat program untuk memitigasi tenaga kerja yang menjadi nganggur?
08:22Programnya apa dari pemerintah?
08:28Lah, ada loko enak.
08:31Kenapa buat perkebijakan seperti itu?
08:35Tuh, diskusinya itu antara di sana.
08:38Kalau gitu, nanti kita lihat.
08:42Selama kita nggak bisa punya program yang bisa menyerap petangga kerja yang anggur,
08:48industri itu nggak boleh dibunuh.
08:49Ini kan hanya menimbulkan orang susah aja.
08:54Tapi memang harus dibatasiin.
08:56Yang rokok itu paling nggak orang ngertilah, harus ngerti risiko rokok atau seperti apa.
09:02Tapi nggak boleh dengan polisi untuk membunuh industri rokok,
09:05terusnya,
09:06terakhirnya dibiarkan tanpa kebijakan bantuan dari pemerintah.
09:12Itu kan kebijakan yang nggak bertanggung jawab, kan?
09:15Kenapa saya sampai pikirin begitu?
09:17Itu, jadi nanti rokok akan kita lihat.
09:20Saya akan ke Jawa Timur,
09:22akan ngomong-ngomong industri-nya,
09:23akan saya lihat seperti apa sih,
09:25turun apa nggak.
09:27Kalau,
09:28kalau misalnya nggak turun,
09:32tapi pasar mereka saya lindungin.
09:35Dalam pengertian yang online-online yang putih,
09:37yang palsu itu,
09:38saya larang di sana.
09:39Nah, saya kan sudah perintahkan dia untuk mulai memonitor siapa aja yang jual beli online untuk barang-barang yang palsu.
09:47Jadi hati-hati mereka yang palsu-palsu.
09:49Bukannya normal ya, yang palsu.
09:50Akan kita mulai kejar satu-satu.
09:55Kalau yang namanya biar yang palsu aja.
10:01Karena gini,
10:02nggak fair karena kita lari ke ratusan triliun pajak dari rokok,
10:05sementara mereka nggak dilindungin.
10:08Marketnya nggak dilindungin.
10:10Kita membunuh industri kita,
10:11masuk palsu dari Cina atau dari luar negeri ya,
10:14di sana kerja, di sini dibunuh.
10:18Sama aja.
10:18Mendingan gue di pinggang sini,
10:20sana duk bunuh.
10:21Kira-kira begitu.
10:22Kita akan lihat ke arah sana.
10:25Satu lagi,
10:26apalagi di teman-teman,
10:27baik-teman itu palsu.
10:32Itu utamanya.
10:33Pak,
10:34dari kekosan,
10:35segera lagi.
10:35Terima kasih.