00:00Pemerintah suntik 200 triliun rupiah ke Bank Himbara untuk mendorong kredit produktif dan pertumbuhan ekonomi.
00:08Pemerintah mengambil langkah strategis untuk mendorong perekonomian dengan menyuntikkan dana 200 triliun rupiah
00:14atau sekitar 12 miliar dolar Amerika ke bank-bank milik negara atau Himbara.
00:19Dana ini ditarik dari total 425 triliun rupiah yang selama ini mengendap di Bank Indonesia
00:25dan diarahkan untuk memperluas kredit ke sektor produktif.
00:28Menteri Keuangan Purbaya Yudhisa Dewa menegaskan bahwa dana tersebut tidak boleh dipakai membeli surat utang negara.
00:36Ia menyebut pemerintah ingin memastikan peredaran uang langsung dirasakan masyarakat
00:40dengan memaksa bank menyalurkan dana melalui kredit.
00:44Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi mengejar pertumbuhan ekonomi nasional di atas 6% dan mendekati target 8%.
00:52Sebelumnya, pemerintah telah menyalurkan stimulus lain.
00:56Sementara, Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan serta mengurangi penerbitan SRBI untuk menjaga likuiditas.
01:04Analis BNI Sekuritas memperkirakan suntikan dana ini signifikan bagi perbankan.
01:10Setara hampir 5% dari total kredit dan simpanan bank BUMN.
01:14Jika dibagi rata, rasio pinjaman terhadap simpanan diprediksi membaik hingga 11%,
01:20dengan BTN menjadi bank yang paling diuntungkan.
01:23Peningkatan likuiditas diperkirakan akan mendorong laba bersih,
01:28mulai dari kenaikan 2% di BRI hingga lonjakan 12% di BTN.
01:33Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah mendorong pertumbuhan melalui kredit,
01:38sekaligus memberi sentimen positif pada sektor perbankan dan pasar saham ke depan.
01:50Terima kasih telah menonton!