00:00Teman-teman, kan kemarin saya janji apa, akan menambahkan dana 200 triliun perbankan.
00:08Ini sudah diputuskan dan siang ini sudah disalurkan ya.
00:13Oh insya Allah.
00:14Jalan kan ya?
00:16Jalan pasti.
00:17Ini kita kirim ke lima bank, Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI.
00:24Dimana yang bisa disebutnya?
00:25Di Mandiri itu kita taruh Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, BNI Rp55 triliun, BSI Rp10 triliun.
00:38Jadi dananya akan kita kirim.
00:41Sudah saya setuju tadi pagi, bentar lagi dikirim sama dia.
00:44Kamu jangan terapet di atas ya, langsung kembali ke komputer langsung kirim.
00:48Jadi saya pastikan dana yang 200 triliun masuk ke sistem perbankan hari ini.
00:53Dan mungkin banknya abis itu bingung berpikir, nyalurin kemana.
00:59Pasti pelan-pelan akan dikredit sehingga ekonominya bisa bergerak.
01:03Oke, itu dari saya pendek saja. Ada pertanyaan?
01:05Pak, bagiannya kalau untuk BSI Rp10 triliun itu apa, Pak?
01:08Dibandingkan Mandiri dan yang lain kan Rp50 triliun, Pak?
01:12Size banknya dan kenapa BSI ikut?
01:15Karena dia satu-satunya bank yang punya akses ke Aceh.
01:18Supaya dananya bisa juga dimanfaatkan di Aceh sana.
01:21Pak, nanti itu di tarahnya itu pemerintah itu dalam bentuk deposito atau apa sih, Pak?
01:26Apa namanya?
01:27Deposito on call.
01:29Artinya bukan time deposit, tapi semacam dekat-dekat.
01:32Apa ini cukup, kayak cukup, seperti giro cukup liquid.
01:36Ada tenornya nggak sih, Pak?
01:37Nggak ada.
01:38Suka-suka saya.
01:39Apa itu bisa ditarik kembali, Pak?
01:41On call.
01:42Tapi kita bisa hitung kan, seperti apa, likuiditas kita.
01:45Jadi, harusnya diperbankan cukup aman kalau memakai uang itu.
01:52Sore ini udah masuk.
01:56Nggak ada aturan khusus?
01:58Oh.
02:00KMK, untuk internal aja KMK.
02:02Tapi untuk banknya nggak ada aturan.
02:05Pak, memastikan bahwa bank-banknya tidak memakai untuk beli SBNS itu perlu ada aturan juga nggak, Pak?
02:12Kita himbau seperti itu.
02:14Ya, kalau nggak ikut, awas.
02:17Sudah, sudah ada.
02:20Jadi, kan tujuannya supaya mengalir ke real sector utamanya.
02:24Pak, ada pengawasan nggak, Pak?
02:27Realisasi kreditnya nanti dari bank-bank?
02:29Nggak ada.
02:30Begini, kalau dia nggak pakai, dia rugi sendiri.
02:32Kan ada kos.
02:34Sekitar 4 persen, ya, kosnya.
02:37Kalau dia nggak keluar-keling kredit, kan dia harus bayar uang kos itu.
02:40Dia pasti akan berpikir, mereka pasti akan berpikir keras untuk menjalankan dana itu.
02:44Pak, kalau saya lihat di LKPB kan,
02:47misalkan kita di tahun 24, 457 triliun, Pak.
02:50Nah, sebelumnya kan sudah dipakai,
02:51kalau koperasi desa, 13 triliun,
02:53eh, 16 triliun,
02:54dan dipakai untuk defisi tahun ini sebesar 58 triliun, Pak.
02:58Berarti sisanya jika dikurangkan dengan 200 triliun,
03:00sisanya hingga 155 triliun, Pak.
03:02Salah yang tersesai di beli.
03:03Ada lebih dari itu,
03:05karena selain itu kan ada juga anggaran yang belum dipakai tahun ini.
03:07Jadi, angkanya bergerak terus.
03:10Oke, tapi ada besaran nggak, Pak,
03:12sisanya setelah dipakai 200 triliun,
03:13bisa berapa di IB?
03:15Ini yang kita pakai bukan silpa.
03:18Iya, Pak.
03:19Enggak, uang kita aja tapi dipindahin.
03:22Jadi,
03:23betul-betul variasi tergantung itu,
03:26tergantung pendapatan pajak kita.
03:28Tapi saya yakin begini,
03:29begitu ekonomi jalan,
03:31pajak juga akan masuk lebih besar lagi.
03:33Jadi, saya nggak takut terhadap kondisi likuiditas pemerintah, misalnya.
03:37Pak, karena untuk deposit all,
03:38jadi dana ini bisa,
03:41maksudnya kan karena berkurang misalnya,
03:43itu kan dana emergensi,
03:44jadi kalau bisa dana deposit all?
03:46Ini bukan dana emergensi,
03:48dana punya pemerintah yang biasanya dipakai untuk membelanja,
03:52tapi belum dibelanjakan,
03:53sementara itu di bank sentral.
03:55Jadi, perbankan nggak bisa memiliki akses ke dana itu.
03:59Kalau saya tahu di komersial bank kan,
04:01bank bisa memakai itu,
04:02kalau kita belum pakai.
04:04Tujuannya itu,
04:06menciptakan likuiditas di sistem finansial,
04:08sehingga mereka terpaksa memberi kredit,
04:12dan ekonomi akan bergerak.
04:13Pak Pemba, kan sempat dari sebelumnya,
04:16melihat ini akan mungkin bisa naik,
04:18bisa turun lagi,
04:19itu ada diberi waktu nggak?
04:21Bisa naik, bisa naik.
04:24Kalau saya bilang bisa turun lagi,
04:26stimulusnya nggak jelas nanti.
04:28Mereka bank akan bilang,
04:29oh saya nggak akan pakai karena Anda,
04:30nanti lagi narik lagi.
04:31enggak, bisa naik dan bisa naik.
04:33Pak Mestri beri waktu,
04:35nggak bisa review untuk nanti,
04:36kira-kira menambah itu di setelah berapa bulan?
04:39Kita lihat,
04:40ini kan,
04:41saya pikirkan gelombang pertama.
04:45Tapi kalau,
04:46saya dengan itu,
04:47ekonominya bisa ada jalan dengan baik,
04:49sekuritas bertambah,
04:51dan ada bantuan dari bank sentral juga,
04:53mesti-nya sih,
04:54kita nggak bisa tambah lagi.
04:55terima kasih.
04:56Terima kasih.