Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
PANDEGLANG, KOMPAS.TV - Selama dua dekade mengabdi, seorang guru honorer di Kabupaten Pandeglang, Banten, hidup dalam keterbatasan. Guru yang sehari-hari mendidik anak bangsa itu tinggal di rumah tak layak huni, yang bagian depannya sudah roboh dimakan usia.

Doni Romdoni adalah seorang guru honorer di Kampung Cilambungan, Desa Mandalawangi, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.

Tiga tahun terakhir, Doni bersama istri dan tiga anaknya mendiami rumah berukuran 5 x 8 meter. Kondisi rumah ini sungguh memprihatinkan: bagian depannya sudah ambruk, sementara dinding anyaman bambunya yang lapuk bolong di sana-sini.

Doni, yang telah 20 tahun mengajar sebagai guru honorer di sebuah sekolah swasta, mengaku tidak mampu memperbaiki rumahnya. Penghasilan yang jauh dari cukup membuat Doni berfokus memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak ada yang tersisa untuk membenahi rumah.

Khawatir kerusakan rumah semakin parah dan membahayakan, sejak beberapa bulan lalu Doni mengungsikan istri dan anak-anaknya ke rumah orang tua.

Agar Doni dan keluarga bisa tinggal di rumah yang layak, pemerintah Desa Mandalawangi akan mengusulkan perbaikan rumah Doni melalui program pemerintah.

Sebagai guru, Doni yakin pendidikan adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik. Dan di rumah yang rusak ini, Doni menyiapkan bahan ajar untuk siswa-siswanya, menuntun mereka menuju cita-cita. Doni berharap ia bisa melakukan itu semua dari sebuah rumah yang layak dan aman.

#guru #rumah #pandeglang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/616951/20-tahun-mengabdi-guru-honorer-di-pandeglang-hidup-di-rumah-yang-hampir-roboh
Transkrip
00:00Selama dua dekade mengabdi, seorang guru honorer di Kabupaten Pandeglang, Banten hidup dalam keterbatasan.
00:06Guru yang sehari-hari mendidik anak bangsa ini tinggal di rumah yang tidak layak huni,
00:11yang bagian depannya sudah roboh di makan usia.
00:19Doni Romdoni adalah seorang guru honorer di Kampung Cilambungan di Sam Mandalawangi,
00:24Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.
00:27Tiga tahun terakhir, Doni bersama istri dan tiga anaknya mendiami sebuah rumah berukuran 5x8 meter.
00:36Kondisi rumah itu sungguh memprihatinkan.
00:39Bagian depannya sudah ambruk, sementara dinding anyaman bambunya lapuk dan bolong di sana-sini.
00:47Doni yang telah 20 tahun mengajar sebagai guru honorer di sebuah sekolah swasta,
00:51mengaku tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya.
00:54Penghasilan yang jauh dari cukup membuat Doni berfokus memenuhi kebutuhan sehari-hari saja.
01:02Tidak ada yang tersisa untuk membenahi rumah.
01:05Khawatir kerusakan rumah semakin parah dan membahayakan,
01:09sejak beberapa bulan lalu Doni mengungsikan istri dan anak-anaknya ke rumah orang tua.
01:14Harapan, harapan saya ingin ya dibangun dengan layak lah,
01:22sebagaimana mestinya dan bisa menjalankan aktivitas sehari-hari.
01:28Agar Doni dan keluarga bisa tinggal di rumah yang layak,
01:31pemerintah desa Mandalawangi akan mengusulkan perbaikan rumah Doni melalui program pemerintah.
01:37Berdasarkan laporan warga, kami mengecek lapangan
01:43tepatnya itu di atas 1 R1, kampung Kilambungan, desa Mandalawangi.
01:49Kami membenarkan adanya rumah tubuh,
01:53ataupun itu disebabkan karena usia yang sudah rapuh.
01:59Dan untuk langkah selanjutnya, kami akan mengecek di atas pemerintah tentang tanah tersebut.
02:07Dan akan mengajukan kepada imitasi terkait.
02:13Sebagai guru, Doni yakin pendidikan adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik.
02:19Dan di rumah yang rusak ini, Doni menyiapkan bahan ajar untuk siswa-siswanya,
02:25menonton mereka menuju cita-cita.
02:27Doni berharap ia bisa melakukan itu semua dari sebuah rumah yang layak dan aman.

Dianjurkan