00:00PEMBICARA 1
00:30PEMBICARA 1
01:00PEMBICARA 1
01:29PEMBICARA 1
01:31PEMBICARA 1
01:35PEMBICARA 1
01:37PEMBICARA 1
01:39PEMBICARA 1
01:41PEMBICARA 1
01:43PEMBICARA 1
01:45PEMBICARA 1
01:47PEMBICARA 1
01:49PEMBICARA 1
01:51PEMBICARA 1
01:53PEMBICARA 1
01:55PEMBICARA 1
01:57PEMBICARA 1
01:59PEMBICARA 1
02:01PEMBICARA 1
02:03PEMBICARA 1
02:05PEMBICARA 1
02:07PEMBICARA 1
02:09PEMBICARA 1
02:11PEMBICARA 1
02:13PEMBICARA 1
02:15PEMBICARA 1
02:17PEMBICARA 1
02:19PEMBICARA 1
02:21PEMBICARA 1
02:23PEMBICARA 1
02:25PEMBICARA 1
02:27PEMBICARA 1
02:29PEMBICARA 1
02:31PEMBICARA 1
02:33PEMBICARA 1
02:35PEMBICARA 1
02:37PEMBICARA 1
02:39Dari fraksi partai gerinda saja itu juga mendukung tadi dengan semangatnya.
02:45Seakan-akan kedatangan masyarakat tadi itu adalah satu energi yang sangat dahsyat bagi mereka untuk mengatakan setuju.
02:53Nah tidak hanya itu, di internal PNS juga melakukan yang sama sebenarnya.
02:58Cuma takut bersuara.
02:59Ini artinya bahwa sebenarnya gaya kepemimpinan ugalan-ugalan bupati ini, ini luar biasa.
03:05Sehingga semua orang itu benci dengan gaya kepemimpinannya.
03:10Oke baik.
03:10Itu kira-kira yang perlu.
03:12Bu Ngkodari, meskipun Anda mau pribadi sebagai KSP, gimana melihat performen dari pemerintahan lokal gitu yang komunikasi sangat-sangat buruk gitu.
03:21Sampai tidak pernah berkomunikasi.
03:23Pertama pemerintahan kabupaten kota kan sangat banyak ya.
03:27Kita ngomong pati nih.
03:28Kita harus melihat secara keseluruhan juga karena kita kan bicara mengenai Indonesia.
03:33Dan saya mau mengatakan begini, kalau ada contoh yang pada hari ini dianggap sebagai contoh yang tidak baik, kita juga harus melihat contoh yang lain.
03:44Bagaimana kemudian ada kepala daerah yang bisa melakukan terobosan dan inovasi dan keberpihakan kepada lainnya itu sangat besar.
03:51Misalnya di Kabupaten Lahat, bupatinya itu Bursa Zarnobi.
03:55Dia melakukan efisiensi dari anggaran sekitar 3,2 triliun ya, dia ambil 400 anggaran itu dan dia geser anggaran itu untuk membangun irigasi bagi masyarakat di Kabupaten Lahat.
04:12Jadi maksud saya begini, sebetulnya ini kan kembali juga kepada inovasi, keberanian, dan komunikasi yang baik antara Bupati dengan DPRD.
04:21Dalam kasus di Lahat, itu komunikasi dengan DPRD-nya berjalan dengan baik.
04:27Bahkan saya juga melihat langsung bagaimana komunikasi antara Bupati dengan pimpinan DPRD itu bagus.
04:32Sehingga walaupun kemudian itu menggeser dalam jumlah yang besar, dan mungkin punya implikasi kepada DPRD, tetap mendapatkan dukungan.
04:39Nah cuman kan ini enggak jadi berita sebesar seperti di Bupati.
04:44Pro Fedy, saya ingin tanya ya, ini kalau kita tadi, Kodari kan mengatakan ada juga Bupati yang baik.
04:51Tapi pertanyaan saya adalah, apa yang terjadi? Apakah ini kesalahan sistem dari demokrasi tingkat lokal yang kemudian seperti kasus Pati?
05:01Atau memang problem personal sih, sebetulnya menjadi masalah di lokal government kita ini?
05:08Terus saya ini persoalan yang sistemik.
05:11Sistemik.
05:12Jadi, iya, jadi begini ya.
05:14Kita kan 20-an tahun yang lalu, ya sejak 2001 itu menjalankan desentralisasi.
05:21Lalu, banyak sumber daya dan otoritas itu dipindahkan dari pemerintah pusat pada pemerintah daerah.
05:31Ya.
05:32Nah, tujuannya itu supaya pemerintah daerahnya itu lebih dekat pada masyarakat lokal.
05:38Oke.
05:38Tapi sebenarnya yang terjadi bukan itu.
05:41Untuk sebagian besar yang terjadi adalah munculnya raja-raja kecil di tempat-tempat lokal tersebut.
05:48Jadi, yang namanya korupsi, nepotisme, dan sebagainya, yang berpusat di Jakarta, direplikasi di tingkat daerah.
06:00Oke.
06:00Munculah raja-raja kecil yang arogani nih.
06:03Tapi, sebentar ya, Pak Budiman, kalau saya boleh lanjutkan.
06:06Yuk.
06:06Ini desentralisasi ini, sebetulnya, sekarang lagi dipukul mundur.
06:12Ya.
06:13Sejak zaman Jokowi, sebetulnya.
06:16Tetapi, diakselerisasi oleh Presiden Prabowo ini, kita lihat bahwa yang disebut tadi PSN ya, Proyek Strategis Nasional,
06:26itu kan semuanya dilaksanakan ya, sebagian besar dilaksanakan tanpa input dari pemerintah lokal.
06:35Akibatnya, raja-raja kecil itu nggak makan.
06:38Lalu mereka marah, kepadanya di pusat.
06:42Nah, yang terjadi di masa Prabowo ini adalah bahwa konsentrasi kekuatan ekonomi dan politik di pusat itu semakin dipertajam.
06:54Karena, menurut saya sih ya, ya, di bawah Prabowo ini ada suatu proyek untuk sebetulnya, proyek besarnya adalah
07:05untuk memukul mundur semua kemajuan-kemajuan, walaupun yang sifatnya sangat terbatas dari reformasi hidup sendiri.
07:14Termasuk desentralisasi, termasuk hafazasi manusia, termasuk kebebasan pers, termasuk kebebasan akademis, dan lain sebagainya.
07:22Jadi, persoalannya sistemik.
07:25Sistemik dan resentralisasi.
07:27Bip, gimana argumen dari WD adalah ini resentralisasi dan sangat sistemik,
07:33lalu kemudian jalan keluar dari masa depan demokrasi Indonesia, seperti apa di peringatan kemerdekaan ini?
07:38Saya setuju sistemik ya, karena ini, jadi jangan disalahkan, ini bupatinya yang salah, yang di sini, dan seterusnya begitu ya.
07:45Sistemik karena saya setuju dengan, dan ini mendekatinya dari sudut pandang yang agak berbeda sedikit,
07:51yaitu partai politik.
07:53Nah, ini bidangnya Mas Budiman juga kan.
07:55Bagaimana kita juga, selain yang sistemik PSN, kemudian jangan lupa ada undang-undang cipta kerja,
08:02yang juga menarik betul desentralisasi yang sudah diupayakan untuk dilakukan sejak 1998.
08:07Tapi juga partai politik itu benar-benar bertumpu pada kekuatan di elit di tingkat pusat juga.
08:16Sehingga akhirnya konfigurasi politik di tingkat daerah pun hanya seperti copy-paste dari apa yang terjadi di tingkat pusat.
08:22Termasuk pertikaian-pertikaian politik di antara partai politik itu.
08:26Dari nasional dibawa ke lokal, begitu.
08:29Nah, tapi kan pertanyaan berat dari Mas Budiman adalah, nanti ke depannya gimana nih?
08:32Kita sudah 80 tahun.
08:34Saya kira memang banyak hal yang harus dibongkar, salah satunya adalah sistem kepartaian kita itu loh.
08:39Mulai dari situ barangkali, kita jadi bisa membincangkan soal bagaimana menentukan pembongkaran,
08:45tadi ya, resentralisasi, kemudian juga ada masalah dalam kebebasan pers,
08:51ada masalah dalam hak asis manusia dan lain-lain.
08:54Karena pada ujungnya pengambil keputusan-keputusan penting di DPR RI maupun DPRD,
09:00ya adalah partai politik, bahkan juga presiden dari partai politik.
09:04Nah, itu yang saya kira harus kita bongkar betul.
09:07Karena saya, kalau balik ke 80 tahun ya, saya karena pembelajar hukum tata negara,
09:12sering baca risalah sidang badan penyelidik, usaha-usaha persiapan kemerdekaan,
09:17rasanya tidak ada lagi yang dulu kita melihat intelektual, politikus intelektual.
09:22Dulu itu perdebatan terjadi dengan ramai, tapi semua masih bisa dalam rasa kebangsaan yang tinggi.
09:30Sekarang politikus berebutan jabatan untuk kepentingan pribadi, untuk uang, untuk cuan masing-masing.
09:38Tidak ada lagi orang-orang politikus yang misalnya Hatta, misalnya Hatta, kemudian banyak lagi yang lain.
09:49Harus konkret dong, makanya saya sebut nama.
09:52Tidak gini, contoh konkretnya itu pada tataran kebijakan, pada tataran diskusi, bukan sebut nama.
09:57Apakah ada sekarang kebijakan yang diperdebatkan secara intelektual,
10:01kalau undang-undang BUMN saja dibahas dalam 3 hari, misalnya begitu?
10:04Begini, kita harus melihat.
10:05Di intelektualnya di mana, saya ingin tahu juga.
10:07Ini kan judulnya begini, kita judulnya ini kan benarkah kita sudah merdeka.
10:10Tentunya kalau secara formal ya, kita sudah merdeka 17 Agustus.
10:15Tapi tentu perjuangan untuk memajukan kesejahteraan bangsa ini kan pasti terus berjalan.
10:20Kita sendiri punya program 100 tahun Indonesia, Indonesia Maju 2045.
10:24Yang jelas, kalau bicara Pak Prabowo pada hari ini sebagai presiden,
10:28beliau justru adalah figur yang sangat ingin memerdekakan bangsa Indonesia.
10:33Merdeka dari apa?
10:34Dari ketergantungan pangan dengan negara asing.
10:38Memerdekakan bangsa Indonesia dari apa?
10:40Dari ketergantungan energi.
10:43Kemudian ingin memberikan perumahan kepada masyarakat,
10:45membebaskan PHTB, PBG, PPN, dengan cara membangun perumahan.
10:52Anggaran 200 ribu kan sekarang sudah naik 350 ribu.
10:54Yang 3 juta rumah itu sudah ada?
10:56Ya, belum.
10:583 juta belum.
10:59Kan masih berproses, tetapi dari 200 ribu sudah naik 350 ribu.
11:03Ada upaya dan perjuangan itu.
11:05Jadi take time lah.
11:05Mereka-mereka yang desil 10% terbawah itu,
11:09tidak punya kesempatan untuk sekolah dimerdekakan.
11:12Sekolah rakyat.
11:12Sekolah rakyat.
11:14Diberikan pendidikan, SPP-nya di-cover, dikasih seragam.
11:18Sudah ada evaluasi.
11:18Dikasih makan.
11:19Dari sekolah rakyat.
11:20Baru berjalan, Bu Bivitri.
11:22Jadi belum di-evaluasi.
11:23Baru 6 bulan.
11:24Ibu ketinggalan banget.
11:25Nggak ngikutin perkembangan.
11:27Kok bisa ngomong nggak ada dialog dan nggak ada diskusi mengenai kebijakan publik.
11:29Tugas-tugas Anda kan memang untuk menelaskan ke publik sebagai bicara.
11:33Tapi begini, pertanyaan itu.
11:34Tugas saya untuk memberikan kritik.
11:36Bahwa Ibu itu, bahkan untuk program yang begitu penting,
11:39nggak tahu, bisa-bisanya nanya.
11:40Ada nggak evaluasi?
11:41Jadi programnya aja baru berjalan.
11:43Mohon maaf ya.
11:44Karena saya mendengar ratusan guru sudah mengundurkan diri.
11:47Murid-murid sudah mengundurkan diri.
11:48Murid-murid sudah mengundurkan diri.
11:48Murid-murid sudah mengundurkan diri.
11:49Murid-murid sudah mengundurkan diri.
11:50Alasannya juga jelas.
11:51Artinya evaluasi kebijakan itu harus ada.
11:52Yang mundur itu karena tidak siap ditugaskan tempat yang jauh.
11:55Wajar aja.
11:56Ada orang yang siap dan nggak siap.
11:57Namanya juga sebuah perjuangan untuk program yang besar dan bagus.
12:01Bagusnya makro.
12:02Jadi mohon maaf.
12:03Saya ngerti tugas Anda memang promosi pemerintah.
12:06Jadi nggak apa-apa.
12:06Nggak bisa kasih contoh.
12:07Jadi jangan ngomonglah mengenai sekarang nggak ada perdebatan intelektual.
12:10Ini semua perdebatannya konseptual dan teknokratis Pak.
12:13Saya keliling Pak.
12:14Oke.
12:15Ngelihat langsung ke calon siswa.
12:17Ketemu dengan lembaga-lembaga yang menyiapkan sekolah rakyat itu.
12:23Inovasinya luar biasa.
12:24Luar biasa.
12:25Maksud mengundur sekolah disabilitas sekolah rakyat.
12:27Nah ini salah paham lagi.
12:28Salah paham lagi.
12:29Itu sebetulnya proses yang sudah berjalan sebelumnya.
12:32Dan memang yang namanya sekolah rakyat ini.
12:34Ada sekolah rakyat sementara yang setahun ini sambil dibangun yang permanen.
12:39Dan inovasi di daerah itu luar biasa, Mas.
12:41Ada yang menggunakan bekas hotel.
12:43Punya pemda.
12:44Ada yang menggunakan sekolah yang kosong.
12:46Jadi keinginan pemerintah daerah untuk bisa menyediakan sekolah rakyat bagi masyarakatnya itu besar sekali.
12:52Jadi keberpihakannya ini luar biasa.
12:54Itu jangan dinafikan, Bu Bivitri.
12:56Oke.
12:57Saya ke media dulu.
12:58Saya ngerti tugas Anda memang promosi pemerintah.
13:00Loh, bukan begitu.
13:01Saya akan menyampaikan apa adanya.
13:02Nah, saya menyampaikan apa adanya semua yang saya sampaikan.
13:05Ini bisa dicek.
13:07Oke.
13:07Iya, bukan promo.
13:08Ini memang kan menjelaskan.
13:09Tugasnya di sini kan bicara ya, Mas.
13:11Ya, oke.
13:11Mencari solusi, tau.
13:12Kita kesempatan ke media dulu ya.
13:14Media, gimana sih Anda menangkap suara kebatinan dari kadang ekonom ya?
13:18Kalau ada orang kecil ya, yang soal komunikasi yang buruk, tanah, soal payment ID, dan lain sebagainya.
13:28Ini suasana kebatinannya seperti apa sih?
13:30Ada anomali yang aneh di Indonesia hari ini, Mas.
13:34Pertumbuhan dibilang tinggi, tapi PHK di mana-mana.
13:38150 ribu hingga bulan Juni.
13:40Ini belum lagi persoalan indikator ekonomi yang lain ya.
13:43Daya beli, relatif stagnan, termasuk juga pengangguran.
13:47Saya melihat, kalau kita tidak hati-hati melihat ekonomi ke depan, ini ada masalah.
13:53Apa itu?
13:55Contoh, kualitas hidup masyarakat ya.
13:57Menurun.
13:572022 sampai 2024, pasca ciptaker, masyarakat bekerja lebih banyak seperti biasanya.
14:03Dan angka harapan hidup Indonesia itu turun satu tahun menjadi 67 tahun.
14:09Jadi masyarakat Indonesia lebih cepat meninggal sekarang.
14:11Karena kegagalan ekonomi kita melindungi masyarakat miskin.
14:16Dan saya hanya ingin pemerintah terbuka terhadap kritik, Mas.
14:20Ada banyak PR di Indonesia hari ini, dan salah satunya soal pajak.
14:24Masyarakat itu mau bayar pajak.
14:27Tapi please, pastikan pajaknya adil.
14:30Pastikan uang pajak itu kembali ke masyarakat.
14:32Ini kan yang enggak terjadi.
14:34There is no freedom.
14:36Karena masyarakat kecil tidak sama posisinya dengan orang kaya dalam hal pajak.
14:42Masyarakat pati dikenai PBB, enggak ada opsi lain selain bayar.
14:47Tapi orang super kaya itu enggak dikenakan pajak kekayaan.
14:50Mereka punya konsultan untuk tidak membayar pajak.
14:53Kan ada pajak kumulatif, Mas.
14:55Kita tidak punya pajak kekayaan, Mas.
14:57Iya, tapi ada pajak kumulatif.
14:59Tidak bisa juga dikatakan bahwa tidak ada keadilan.
15:01Pajak keadilan.
15:02Kalau penghasilan Anda di atas 5 miliar, pajaknya 35 persen.
15:05Itu income tax, Mas.
15:07Itu pajak penghasilan.
15:07Iya, ini kan harus dilihat secara menyeluruh.
15:11Jangan kemudian ada keadilan yang proporsional soal pajak income itu.
15:17Itu enggak disebut sama sekali.
15:18Ngobrol dengan ekonomis, Mas.
15:20Iya, enggak apa-apa.
15:21Sampaikan aja.
15:21Anda ketemu dengan saya.
15:23Anda sampaikan aja kepada saya.
15:24Karena masnya keliru, mohon maaf.
15:26Jadi pajak penghasilan beda dengan pajak kekayaan.
15:29Bisa baca dulu, Mas.
15:30Iya, paham, paham, paham.
15:31Tapi ada keadilan di sana.
15:33Penghasilannya berbeda.
15:34Pajak buku dulu.
15:35Pajaknya juga berbeda.
15:37Oke.
15:38Pajak kekayaan berbeda dengan pajak penghasilan.
15:40Iya, saya misalnya bicara pajak penghasilan.
15:43Oke.
15:43Saya menyatakan dalam pajak penghasilan itu ada perbedaan tarif untuk...
15:47Tidak begitu progresif, Mas.
15:50Tarif pajak berdasarkan penghasilan...
15:52Iya.
15:53...orang miskin membayar lebih besar persentasenya...
15:56...dipada orang kaya pajak penghasilan.
15:57Iya, tapi kita bicara persentase...
16:00...tarif pendapatan yang lebih tinggi...
16:02...maka tarifnya juga berbeda.
16:03Itu enggak bisa dibantah itu.
16:04Oke.
16:05Enggak bisa dibantah itu.
16:06Nanti saya tulis.
16:06Iya, silahkan ditulis.
16:07Tapi enggak bisa bantah bahwa persentasenya meningkat.
16:10Bagaimana seharusnya komentar 80 tahun kemerdekaan Indonesia di mana kita bahas setelah jeda berikut ini.