Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
JAKARTA, KOMPAS.TV - Lagi-lagi penipuan dengan modus dukun pengganda uang terjadi. Di Jakarta Selatan, seorang lelaki mengaku sebagai dukun dapat menggandakan uang hingga puluhan juta rupiah.

6 orang tertipu dengan total kerugian hingga dari Rp 75 juta.

Sebelum kasus penggandaan uang di Jakarta Selatan mencuat, pada Agustus lalu polisi mengungkap kasus serupa di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Kasus penipuan dengan modus penggandaan uang terkuak saat polisi menangani tewasnya pasangan suami istri MR dan NAT.

Usut punya usut, MR dan NAT merupakan korban penipuan penggandaan uang yang dilakukan pelaku Ibin alias Iskandar pada Juni lalu.

MR dan NAT merasa ditipu karena usai melakukan ritual, uang tak kunjung datang. Lalu kedua korban menagih janji pelaku dan berharap mahar mereka sebesar Rp2,5 juta dikembalikan.

Merasa tak bisa mengembalikan uang korban, pelaku Ibin si dukun pengganda uang meminta korban melakukan ritual terakhir, yakni meminum kopi khusus pada malam hari di tempat sepi.

Tanpa sepengetahuan kedua korban, pelaku mencampurkan racun ke dalam minuman korban. Nahas, usai meminum kopi dari pelaku, korban tewas di tempat.

Kriminolog menilai, tipu-tipu dukun pengganda uang akan terus terjadi jika masyarakat masih mempercayai dukun.

Selain itu, kurangnya perhatian dan pengawasan terhadap tindak kejahatan ini mendorong pelaku leluasa beraksi menawarkan jasa penggandaan uang.

Pelaku penipuan penggandaan uang mengincar siapa saja, orang-orang yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, atau mereka yang punya ambisi menambah harta secara instan. Yang jelas, korbannya beragam, tak hanya masyarakat awam.

Agar korban tertarik dan percaya, para pelaku menunjukkan uang sebagai bukti bahwa si dukun mampu menggandakan uang.

Sementara itu, pengamat sosial menyebut para pelaku juga menggunakan teknik persuasi saat berkomunikasi agar korban mudah dipengaruhi dan dibujuk. Biasanya peran ini dimainkan oleh pelaku yang berperan sebagai dukun.

#dukun #penipuan #tersangka


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/618636/pengamat-sosial-dan-kriminolog-soroti-kasus-dukun-pengganda-uang-sasar-orang-yang-kesulitan-ekonomi
Transkrip
00:00Terima kasih Anda masih di gelar perkara.
00:06Saudara percaya terhadap hal-hal berbau klinik merupakan salah satu sebab
00:11sebagian orang mudah ditipu oleh para pelaku penipuan pengganda uang.
00:16Simak ulasannya berikut ini.
00:23Sebetulnya korban yang disasar oleh pelaku itu siapa?
00:27Yang pasti adalah orang-orang dalam kondisi finansial stream.
00:33Orang yang kepepet secara keuangan.
00:37Jadi ada teknik-teknik persuasi yang membuat orang akhirnya tertipu.
00:41Tapi pintu masuknya tetap orang yang berharap.
00:43Kalau tidak ada datang calon korban, ya tentunya dia tidak akan melatih kemampuan persuasi.
00:49Dia untuk meyakinkan bahwa ini adalah benar.
00:52Walaupun itu sebenarnya penipuan.
00:57Sebelum kasus penggandaan uang di Jakarta Selatan mencuat,
01:01pada Agustus lalu, polisi mengungkap kasus serupa di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
01:06Kasus penipuan dengan modus penggandaan uang terkuat
01:08saat polisi menangani tewasnya pasangan suami istri, MR dan NAT.
01:14Usut punya usut, MR dan NAT merupakan korban penipuan penggandaan uang
01:18yang dilakukan pelaku Ibin alias Iskandar pada Juni lalu.
01:22MR dan NAT merasa ditipu karena usai melakukan ritual, uang tak kunjung datang.
01:31Lalu, kedua korban menagih janji pelaku dan berharap mahar mereka sebesar 2.500.000 rupiah dikembalikan.
01:38Merasa tak bisa mengembalikan uang korban,
01:40pelaku Ibin Sidukun pengganda uang meminta korban melakukan ritual terakhir,
01:45yakni meminum cairan khusus pada malam hari di tempat sepi.
01:48Tanpa pengetahuan kedua korban, pelaku mencampurkan racun potasium cyanida ke dalam minuman korban.
01:55Nahas, usai meminum cairan tersebut, korban tewas di tempat.
01:58Pelaku, ya, menyatakan kepada pihak korban adalah ritual yang paling terakhir yang ada senangkan.
02:10Dan si pelaku ini menyerahkan bungkusan berusaha lepas kopi.
02:15Untuk diminum oleh korban di tempat yang sepi, ya, tidak boleh ada keramaian sama sekali.
02:28Dan hari minumnya itu harus tengah-tengah malam.
02:31Di situ korban meminum kopi tersebut, ya.
02:36Ternyata kopi ini telah dicampur dengan tubuh racun.
02:39Aksi perbuatannya, Ibis alias Iskandar yang merupakan residivis kasus pembunuhan
02:45di jerat pasal 340 tentang pembunuhan berencana,
02:48ancaman hukumannya, pidana mati, atau seumur hidup.
02:52Kasus penipuan dengan modus penggandaan uang terus berulang.
02:56Kriminolog menilai, tipu-tipu dukun pengganda uang akan terus terjadi
03:00jika masyarakat masih mempercayai dukun.
03:02Selain itu, kurangnya perhatian dan pengawasan terhadap tindak kejahatan ini
03:07mendorong pelaku leluasa beraksi menawarkan jasa penggandaan uang.
03:12Korban yang tepat, yang benar-benar butuh.
03:15Orang-orang yang masih mempercayai secara budaya dan secara mistis mereka mempercayai hal itu.
03:22Jadi yang ketiga, adanya absence of capable guardian.
03:26Jadi ketiadaan kontrol terhadap kejahatan-kejahatan seperti ini.
03:33Dianggap sebagai kejahatan kecil dan hukumannya ringan.
03:37Kenapa mereka melakukan lagi?
03:39Karena supply and demand-nya itu masih tinggi.
03:44Masih banyak masyarakat yang mempercayai hal ini.
03:47Pelaku penipuan penggandaan uang mengincar siapa saja.
03:50Orang-orang yang sedang mengalami kesulitan ekonomi
03:52atau mereka yang punya ambisi menambah harta secara instan.
03:56Yang jelas, korbannya beragam.
03:58Tak hanya masyarakat awam.
04:01Agar korban tertarik dan percaya,
04:03para pelaku menunjukkan uang sebagai bukti
04:05bahwa si dukun mampu menggandakan uang.
04:08Pada saat ini ternyata orang-orang dengan literasi tinggi
04:12dan pendidikan tinggi tetap bisa menjadi korban.
04:16Sebetulnya korban yang disasar oleh pelaku itu siapa?
04:19Yang pasti adalah orang-orang dalam kondisi financial strain
04:25atau orang yang kepepet secara keuangan.
04:28Itu yang pertama.
04:29Karena pada dasarnya, korban ini lebih suka dengan janji manis
04:34daripada realita yang pahit.
04:37Lalu, karena didukung dengan testimoni oleh pelaku yang sudah disetting,
04:43ini membuat korban menjadi semakin yakin.
04:46Ditambah, yang namanya kejahatan itu pasti dipelajari oleh pelaku.
04:52Nah, dipelajarinya itu dengan menggunakan,
04:54kalau kebaruannya saat ini adalah menggunakan apartemen,
04:58terus menunjukkan uang dolar, gitu ya.
05:02Sehingga secara psikologis, korban menjadi semakin percaya
05:06bahwa ini adalah orang yang punya kompetensi di bidang penggaraan uang.
05:11Sementara itu, sosiolog menyebut,
05:14para pelaku juga menggunakan teknik persuasi saat berkomunikasi
05:17agar korban mudah dipengaruhi dan dibujuk.
05:21Jadi ada teknik-teknik persuasi yang membuat orang akhirnya tertipu, gitu.
05:25Tapi pintu masuknya tetap orang yang berharap,
05:27kalau tidak ada datang calon korban,
05:29ya tentunya dia tidak akan melatih kemampuan persuasi dia
05:32untuk meyakinkan bahwa ini adalah benar, gitu.
05:35Walaupun itu sebetulnya penipuan dalam kondisi butuh, ya.
05:38Ada kebutuhan, ya.
05:39Nah, jadi sifat dasar manusia itu kan adalah makhluk yang berharap, ya.
05:45The creature of hopes, ya.
05:46Jadi dia berharap sebetulnya masalah dia ini bisa diselesaikan
05:50dengan upaya yang dia lakukan.
05:53Terungkapnya kasus-kasus penipuan penggandaan uang
05:55yang memakan sejumlah korban
05:57menunjukkan masyarakat masih percaya hal-hal berbau klenik.
06:01Kepercayaan terhadap dukun yang memiliki kemampuan supranatural masih ada.
06:04Ya, karena kultur kita panjang ke belakang, ya.
06:09Kita kan masyarakat Indonesia pada umumnya kan masih masyarakat yang
06:12walaupun sudah beragama, tapi praktek-praktek klenik masih tetap berjalan, ya.
06:18Dan itu terpelihara dalam kultur, ya.
06:21Nah, jadi secara tidak sadar, ya, di otak, di benak orang-orang Indonesia pada umumnya,
06:28ada keyakinan bahwa kekuatan supranatural itu masih bisa diandalkan sebagai opsi terakhir.
06:35Nah, ini kan sebetulnya wujud dari, di benak dari para korban itu
06:39dia meyakini bahwa hal supranatural bisa menolong dia,
06:43walaupun itu opsi terakhir tadi saya bilang.
06:45Jadi setelah dia sangat terjepit, setelah dia tidak punya harapan lagi,
06:48dia mencari harapan yang masih bisa.
06:51Ya, tadi opsi terakhir tadi.
06:52Jadi, kalau pertanyaannya apakah relevan perkotaan tiket pendidikan,
06:56mungkin tidak relevan karena itu ada di opsi paling bawah sebetulnya,
06:59pilihan untuk menggunakan kekuatan supranatural.
07:02Kebanyakan kasus penipuan dengan modus penggandaan uang
07:05berawal dari keinginan para korban untuk mendapatkan kekayaan secara cepat,
07:09baik karena memiliki utang dalam jumlah besar,
07:12maupun adanya keinginan memiliki uang secara instan.
07:15Percayalah, semua praktik penggandaan uang
07:17hanyalah kedok untuk melakukan penipuan.
07:22Kasus penipuan berkedok dukun pengganda uang
07:25terjadi berulang kali,
07:27dan banyak orang menjadi korbannya.
07:29Agar tidak mudah tertipu, gunakan akal sehat.
07:32Jangan tergiur dengan janji uang dapat digandakan
07:35dengan ritual khusus yang tak masuk akal.
07:38Arga Najani, Topan Hermanto,
07:40sampai jumpa.

Dianjurkan