Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
JAKARTA, KOMPAS.TV Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, menanggapi keputusan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang memberikan abolisi kepada Tom Lembong.

"Saya paham betul. Abolisi adalah pengakuan pemerintah penguasa menyatakan kami salah dan kalian Tom Lembong adalah benar. Maka kami hentikan semua," ujar Said Didu pada Senin (4/8/2025).

"Hanya pemimpin yang punya keberanian dan keberanian dan hati yang bersih memberikan. Jarang sekali abolisi diberikan ke siapapun. Itulah Prabowo. Dan itu sinyal kepada Solo," lanjutnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Said Didu dalam konferensi pers bersama Roy Suryo saat melayangkan somasi kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), terkait pernyataannya soal adanya orang besar di balik kasus ijazah.

Sahabat KompasTV, apa tanggapanmu terkait hal ini? Tulis di kolom komentar ya!

Baca Juga [FULL] Bela Roy Suryo! Said Didu Blak-blakan soal Silfester hingga Paiman di Kasus Ijazah Jokowi di https://www.kompas.tv/nasional/609615/full-bela-roy-suryo-said-didu-blak-blakan-soal-silfester-hingga-paiman-di-kasus-ijazah-jokowi

#ijazahjokowi #jokowi #roysuryo

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/609686/komentar-said-didu-soal-presiden-prabowo-beri-abolisi-tom-lembong-itu-sinyal-kepada-solo
Transkrip
00:00Dia salah menurut lawan, karena pikirannya orang-orang ini akan kendor setelah diancam, ternyata semangatnya makin naik.
00:13Nah mungkin karena yang digunakan oleh mereka adalah para komisaris BUMN.
00:21Sylvester itu komisaris food ID, food ID itu holding dari pada PTPN, PULOK dan lain, betapa terhinanya bangsa ini dipimpin oleh orang seperti itu sebagai komisari.
00:40Dan Nabi. Profesor Paiman itu komisaris sebelumnya PGN, menjadi PHE-PHE anak usaha Pertamina yang paling kaya.
00:54Yang sekarang diisi oleh Kodari dan Deni J.A.
01:00Berapa gaji mereka itu kalau dikasih tantum itu anak-anak perusahaan emas, kalian paham betul.
01:08Pendapatannya besar, tidak ada yang tahu, tapi gajinya besar, tantiannya besar.
01:14Itu kira-kira bisa 1 miliar sebulan.
01:20Jadi, saya datang ke sini karena saya ingin hadir kepada perjuangan teman-teman untuk mematikan dan menguburkan sumber persoalan bangsa selama ini.
01:38Yaitu dinasti Solo.
01:41Karena dialah yang membuat persoalan bangsa semua ini pecah belah.
01:46Dan kita dipecah belah dengan uang negara yang dipakai membayar, menghajar seluruh yang dia tidak sukai dari badan usaha milik negara yang dibayar miliaran rupiah.
02:00Uang rakyat.
02:01Jadi, nah, Allah sedang membuka pintu.
02:07Saya mengikuti semua kasus tentang Tom Lembong.
02:12Betapa Jokowi sangat berpengaruh.
02:18Dan kemarin langsung setelah Prabowo menulukan sinyal,
02:22Hei, Solo, pengaruhmu sudah mau saya amputasi.
02:31Nah, diamputasilah.
02:33Pertama, abolisi, saya nggak mau bawa hasam neski karena saya nggak paham.
02:40Bukan, kasusnya.
02:42Jadi, saya nggak perlu.
02:43Abolisi, saya paham betul.
02:45Abolisi adalah pengakuan pemerintah, penguasa menyatakan kami salah dan kalian Tom Lembong adalah benar.
02:55Maka kami hentikan semua.
02:57Itu bedanya.
02:59Hanya pemimpin yang punya keberanian dan hati yang bersih memberikan.
03:07Jarang sekali abolisi memberikan ke siapapun.
03:10Itulah Prabowo.
03:11Dan itu sinyal kepada Solo.
03:12Hei, yang selalu menipu rakyat, membohongi rakyat, tidak laku lagi pesanmu sekarang.
03:19Aku milih jalanku dengan hati yang bersih.
03:23Oke?
03:25Nah, keluar sinyal kedua kemarin yang mencaput semua tantim, insentif, dan pemberian bonus, dan lain kepada komisaris BUMN.
03:38Dan keluarlah.
03:42Itu tanggal olah.
03:43Keluar DNI J.A. ngamuk-ngamuk.
03:46Maka ku balas ngamuknya dia.
03:50Ngamuknya dia.
03:52Terbuka semua bahwa ternyata mereka itu masuk ke BUMN untuk merampok negara, untuk menghajar negara.
04:03Menghajar raya semua.
04:04Saya sebutkanlah.
04:06Grace Natali.
04:08Komisaris main ID.
04:12Holding tambang.
04:13Kira-kira mungkin 2 miliar sebulan dapat.
04:17Dengan tangkir yang baik.
04:18Oke?
04:20Ntar bu, biarin.
04:21Bisa nggak, ibu?
04:22Biar nggak tercampur.
04:26Grace Natali.
04:28Samara.
04:29Supaya publik paham.
04:30Samara Komisaris PT.PN.
04:35Oke?
04:36Ade Armando.
04:39Baru dianggap menjadi Komisaris Indonesia Power.
04:42Indonesia Power itu adalah perusahaan paling untung di PLN.
04:47Mungkin juga ada tantimnya 1 miliar.
04:48Dengan gajinya 1 miliar sebulan.
04:50Jadi, nah, terus ada gitaris Garing.
04:56Danesha.
04:57Giring.
04:58Garing.
04:59Garing, ya.
04:59Garing, garing, garing.
05:02Giring.
05:03Menjadi Komisaris
05:05JMF.
05:08Anak perusahaan Garuda.
05:10Yang untung di Garuda hanya JMF.
05:13Jadi mereka tuh memilih anak-anak perusahaan yang besar, yang tersembunyi, yang dapat penghasilan besar.
05:18Siapa gitaris lagi?
05:20Eko.
05:21Yopi.
05:23Nah.
05:24Saya enggak hapa.
05:26Komisaris?
05:27Pupuk.
05:28Apa urusannya?
05:28Gitar sama Pupuk.
05:29Nah.
05:33Jadi betapa rusaknya negeri ini oleh Joko Widodo.
05:37Dan mereka dibayar miliaran untuk memecah belah bangsa.
05:42Jadi saya minta seluruh rakyat Indonesia apabila melihat wajah-wajah mereka.
05:46Tanya mereka.
05:49Uangmu halal enggak untuk menghancur kembali.
05:53Ya.
05:55Dan saya yakin di tempat lain juga melakukan tanya yang sama.
05:58Jadi mari kita menandai mereka selama 10 tahun.
06:02Masih ingat dulu Kartika Jumadi?
06:05Ya.
06:06Jasmet.
06:07Dia kan kok misaris juga.
06:08Jadi betul-betul dirusak semua ini.
06:12Dan saya pikir ini tidak lepas dari tanggung jawab Erick Tohir.
06:18Dan saya berterima kasih kepada Prabowo.
06:22Mengambil sikap mencabut itu semua.
06:24Tetapi bapak-bapak dan ibu dia enggak usah dicabut pun masih besar sekali gajinya.
06:30Gaji kira-kira...
06:32Denizialah.
06:34Saya yakin gaji di pihak itu mungkin dengan lain-lain 150 sampai 200 juta sebulan.
06:40Yang dicabutkan hanya yang tantimnya.
06:43Nah kok masih ngamuk kamu?
06:45Sementara teman-teman semua berjuang di sini mengeluarkan dompetnya dan dituduh pula ada orang besar di baliknya.
06:55Jadi yang ada orang besar di baliknya adalah teman-teman bapak berdebat di TV.
07:00Itulah orang besar di baliknya.
07:02Namanya Joko Widodo yang menempatkan mereka menjadi komisaris dan minimal komite audit di BUMN untuk memecah belak bangsa.
07:13Di bolak-balik dia lah orang besar.
07:18Di baliknya ini semua kerusang bangsa ini dengan menggunakan uang negara untuk menggaji mereka memaki-maki semua orang.
07:26Yang saya selalu katakan mereka, saya berikan gelar mereka juru maki.
07:34Ya, memaki-maki orang.
07:37Cuka memaki-maki orang di gaji negara.
07:39Cobalah ikuti apa kata-kata penghinaan
07:44Apa namanya
07:45Raja Juli
07:48Siapa Raja Juli
07:50Menteri Kehutanan terhadap Prabowo
07:53Apa kata-kata penghinaan
07:57Siapa Kepala Kantor Komunikasi Presiden
08:00Kepada Prabowo
08:03Apa biala piagam diberikan samara kepada Prabowo
08:08Apa
08:09Grace Natalie
08:10Tapi orang seperti ini kok digaji miliaran
08:14Terus
08:18Orang-orang yang berjualan seperti ini dianggap musuh
08:21Saya pikir
08:23Presiden Prabowo
08:25Mudah-mudahan melanjutkan jalan yang benar
08:28Dengan dua tanda
08:30Yaitu
08:31Memberikan abolisi
08:33Memberikan abolisi kepada
08:35Tom Lembong
08:38Dan
08:39Mencabut
08:41Apa namanya
08:43Kenikmatan berlebih pada Komisaris BUMN
08:46Dan saya berharap
08:48Dilanjutkan dengan pemecatan mereka di BUMN
08:51Pemecatan mereka di BUMN

Dianjurkan