00:00Dia salah menurut lawan, karena pikirannya orang-orang ini akan kendor setelah diancam, ternyata semangatnya makin naik.
00:13Nah mungkin karena yang digunakan oleh mereka adalah para komisaris BUMN.
00:21Sylvester itu komisaris food ID, food ID itu holding dari pada PTPN, PULOK dan lain, betapa terhinanya bangsa ini dipimpin oleh orang seperti itu sebagai komisari.
00:40Dan Nabi. Profesor Paiman itu komisaris sebelumnya PGN, menjadi PHE-PHE anak usaha Pertamina yang paling kaya.
00:54Yang sekarang diisi oleh Kodari dan Deni J.A.
01:00Berapa gaji mereka itu kalau dikasih tantum itu anak-anak perusahaan emas, kalian paham betul.
01:08Pendapatannya besar, tidak ada yang tahu, tapi gajinya besar, tantiannya besar.
01:14Itu kira-kira bisa 1 miliar sebulan.
01:20Jadi, saya datang ke sini karena saya ingin hadir kepada perjuangan teman-teman untuk mematikan dan menguburkan sumber persoalan bangsa selama ini.
01:38Yaitu dinasti Solo.
01:41Karena dialah yang membuat persoalan bangsa semua ini pecah belah.
01:46Dan kita dipecah belah dengan uang negara yang dipakai membayar, menghajar seluruh yang dia tidak sukai dari badan usaha milik negara yang dibayar miliaran rupiah.
02:00Uang rakyat.
02:01Jadi, nah, Allah sedang membuka pintu.
02:07Saya mengikuti semua kasus tentang Tom Lembong.
02:12Betapa Jokowi sangat berpengaruh.
02:18Dan kemarin langsung setelah Prabowo menulukan sinyal,
02:22Hei, Solo, pengaruhmu sudah mau saya amputasi.
02:31Nah, diamputasilah.
02:33Pertama, abolisi, saya nggak mau bawa hasam neski karena saya nggak paham.
02:40Bukan, kasusnya.
02:42Jadi, saya nggak perlu.
02:43Abolisi, saya paham betul.
02:45Abolisi adalah pengakuan pemerintah, penguasa menyatakan kami salah dan kalian Tom Lembong adalah benar.
02:55Maka kami hentikan semua.
02:57Itu bedanya.
02:59Hanya pemimpin yang punya keberanian dan hati yang bersih memberikan.
03:07Jarang sekali abolisi memberikan ke siapapun.
03:10Itulah Prabowo.
03:11Dan itu sinyal kepada Solo.
03:12Hei, yang selalu menipu rakyat, membohongi rakyat, tidak laku lagi pesanmu sekarang.
03:19Aku milih jalanku dengan hati yang bersih.
03:23Oke?
03:25Nah, keluar sinyal kedua kemarin yang mencaput semua tantim, insentif, dan pemberian bonus, dan lain kepada komisaris BUMN.
03:38Dan keluarlah.
03:42Itu tanggal olah.
03:43Keluar DNI J.A. ngamuk-ngamuk.
03:46Maka ku balas ngamuknya dia.
03:50Ngamuknya dia.
03:52Terbuka semua bahwa ternyata mereka itu masuk ke BUMN untuk merampok negara, untuk menghajar negara.
04:03Menghajar raya semua.
04:04Saya sebutkanlah.
04:06Grace Natali.
04:08Komisaris main ID.
04:12Holding tambang.
04:13Kira-kira mungkin 2 miliar sebulan dapat.
04:17Dengan tangkir yang baik.
04:18Oke?
04:20Ntar bu, biarin.
04:21Bisa nggak, ibu?
04:22Biar nggak tercampur.
04:26Grace Natali.
04:28Samara.
04:29Supaya publik paham.
04:30Samara Komisaris PT.PN.
04:35Oke?
04:36Ade Armando.
04:39Baru dianggap menjadi Komisaris Indonesia Power.
04:42Indonesia Power itu adalah perusahaan paling untung di PLN.
04:47Mungkin juga ada tantimnya 1 miliar.
04:48Dengan gajinya 1 miliar sebulan.
04:50Jadi, nah, terus ada gitaris Garing.
04:56Danesha.
04:57Giring.
04:58Garing.
04:59Garing, ya.
04:59Garing, garing, garing.
05:02Giring.
05:03Menjadi Komisaris
05:05JMF.
05:08Anak perusahaan Garuda.
05:10Yang untung di Garuda hanya JMF.
05:13Jadi mereka tuh memilih anak-anak perusahaan yang besar, yang tersembunyi, yang dapat penghasilan besar.
05:18Siapa gitaris lagi?
05:20Eko.
05:21Yopi.
05:23Nah.
05:24Saya enggak hapa.
05:26Komisaris?
05:27Pupuk.
05:28Apa urusannya?
05:28Gitar sama Pupuk.
05:29Nah.
05:33Jadi betapa rusaknya negeri ini oleh Joko Widodo.
05:37Dan mereka dibayar miliaran untuk memecah belah bangsa.
05:42Jadi saya minta seluruh rakyat Indonesia apabila melihat wajah-wajah mereka.
05:46Tanya mereka.
05:49Uangmu halal enggak untuk menghancur kembali.
05:53Ya.
05:55Dan saya yakin di tempat lain juga melakukan tanya yang sama.
05:58Jadi mari kita menandai mereka selama 10 tahun.
06:02Masih ingat dulu Kartika Jumadi?
06:05Ya.
06:06Jasmet.
06:07Dia kan kok misaris juga.
06:08Jadi betul-betul dirusak semua ini.
06:12Dan saya pikir ini tidak lepas dari tanggung jawab Erick Tohir.
06:18Dan saya berterima kasih kepada Prabowo.
06:22Mengambil sikap mencabut itu semua.
06:24Tetapi bapak-bapak dan ibu dia enggak usah dicabut pun masih besar sekali gajinya.
06:30Gaji kira-kira...
06:32Denizialah.
06:34Saya yakin gaji di pihak itu mungkin dengan lain-lain 150 sampai 200 juta sebulan.
06:40Yang dicabutkan hanya yang tantimnya.
06:43Nah kok masih ngamuk kamu?
06:45Sementara teman-teman semua berjuang di sini mengeluarkan dompetnya dan dituduh pula ada orang besar di baliknya.
06:55Jadi yang ada orang besar di baliknya adalah teman-teman bapak berdebat di TV.
07:00Itulah orang besar di baliknya.
07:02Namanya Joko Widodo yang menempatkan mereka menjadi komisaris dan minimal komite audit di BUMN untuk memecah belak bangsa.
07:13Di bolak-balik dia lah orang besar.
07:18Di baliknya ini semua kerusang bangsa ini dengan menggunakan uang negara untuk menggaji mereka memaki-maki semua orang.
07:26Yang saya selalu katakan mereka, saya berikan gelar mereka juru maki.
07:34Ya, memaki-maki orang.
07:37Cuka memaki-maki orang di gaji negara.
07:39Cobalah ikuti apa kata-kata penghinaan
07:44Apa namanya
07:45Raja Juli
07:48Siapa Raja Juli
07:50Menteri Kehutanan terhadap Prabowo
07:53Apa kata-kata penghinaan
07:57Siapa Kepala Kantor Komunikasi Presiden
08:00Kepada Prabowo
08:03Apa biala piagam diberikan samara kepada Prabowo
08:08Apa
08:09Grace Natalie
08:10Tapi orang seperti ini kok digaji miliaran
08:14Terus
08:18Orang-orang yang berjualan seperti ini dianggap musuh
08:21Saya pikir
08:23Presiden Prabowo
08:25Mudah-mudahan melanjutkan jalan yang benar
08:28Dengan dua tanda
08:30Yaitu
08:31Memberikan abolisi
08:33Memberikan abolisi kepada
08:35Tom Lembong
08:38Dan
08:39Mencabut
08:41Apa namanya
08:43Kenikmatan berlebih pada Komisaris BUMN
08:46Dan saya berharap
08:48Dilanjutkan dengan pemecatan mereka di BUMN
08:51Pemecatan mereka di BUMN