BANJARBARU, KOMPAS.TV - Keterbatasan jumlah kelas, membuat siswa kelas 3 dengan 4 rombongan belajar yang masing-masing berisi 25 sampai 26 anak setiap rombel di SD Negeri 2 Laura harus belajar di aula, berbatas papan dengan rombel lain.
Sejak 31 juli siswa telah belajar menggunakan meja dan kursi.
Berbeda dengan kondisi sebelumnya yang belajar menggunakan meja lipat.
Baca Juga Warga Kuin Kacil Antusias Bantu TNI Bangun Jalan, Sebelumnya Hanya Punya Jalan Becek dan Terendam di https://www.kompas.tv/regional/609156/warga-kuin-kacil-antusias-bantu-tni-bangun-jalan-sebelumnya-hanya-punya-jalan-becek-dan-terendam
Adanya sengketa lahan tempat sekolah berdiri menjadi penghambat pembangunan ruang kelas.
Namun pihak sekolah memastikan tak ada kendala dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
"Belajar aman, tak ada kendala, sudah sepakat daripada sekolah sore," ucap Kepala Sdn 2 Landasan Ulin Utara, Nurdin -
Baca Juga Pemkot Banjarmasin Dukung Anggaran Rp.1,5 Miliar untuk TMMD Ke-125 di Kuin Kacil di https://www.kompas.tv/regional/607730/pemkot-banjarmasin-dukung-anggaran-rp-1-5-miliar-untuk-tmmd-ke-125-di-kuin-kacil
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Soetoyo, menjelaskan pertumbuhan penduduk di wilayah sekitar sekolah memang terbilang pesat.
Menunggu permasalahan sengketa lahan, pihak dinas memberikan bantuan meja dan kursi.
"Jadi ada 5 sekolah yang kami selesaikan, sebenarnya akan kita bangun, kita pantau tapi ternyata masih ada masalah," terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Soetoyo.
Menyelesaikan permasalahan sengketa lahan, tim kecil dibentuk yang terdiri dari komisi satu DPRD Kota Banjarbaru, Dinas Pendidikan, camat dan lurah hingga aset agar secepatnya bisa diselesaikan dan pembangunan ruang kelas bisa segera terlaksana.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/609158/kekurangan-ruang-kelas-siswa-di-sdn-2-laura-banjarbaru-belajar-di-aula