Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Wapres Gibran aktif menjalankan peran pengawasan, inovasi, dan pemberdayaan, terutama dalam digitalisasi pertanian, teknologi AI, dan program sosial. Pendekatannya mencerminkan visi pemerintahan yang lebih modern, responsif, dan inklusif.

Namun, peran seorang Wapres Gibran masih banayk dipertanyakan oleh publik. Pengamat politik, Adi Prayitno menyebut harusnya ada pembagian peran dalam bertugas.

"Saya melihat rata-rata secara umum isunya besar, programnya besar," ucap Adi Prayitno dalam perbincangna di podcast Istana & Presiden, Selasa (8/7/2025).

Simak selengkapnya di sini https://youtu.be/54QLEso6sIo?si=uZEwzLv1Pyvjcs8_

Baca Juga Blak-Blakan Adi Prayitno soal Program Presiden Prabowo hingga IKN: Profiling 2029| Istana & Presiden di https://www.kompas.tv/talkshow/605516/blak-blakan-adi-prayitno-soal-program-presiden-prabowo-hingga-ikn-profiling-2029-istana-presiden

#prabowo #ikn #hutri #jokowi #gibran #istanapresiden #jakarta

Digital Manager : Haris Mahardiansyah

EP: Anna Ariestania

Produser: Leiza Sixmansyah

Video Editor: Rizal

Grafis Thumbnail: Farhan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/605524/adi-prayitno-ungkap-peran-wapres-gibran-sebelum-ditugaskan-di-papua-istana-presiden
Transkrip
00:00Kalau Mas Wapres datang ke sana, bermalam, simbol untuk melanjutkan IKN itu bahwa
00:04apa yang dilakukan oleh Presiden ke-7 yang juga ya hanya Wapres?
00:08Iya, kalau mau ya berbagi peran aja, karena yang kelihatan juga ada intensi datang ke IKN itu adalah Wapres, Wapres aja.
00:17Sebelum misalnya ditugaskan khusus di Papua, kan infonya mau ditugaskan khusus di Papua,
00:22ini untuk berbagi peran. Kalau saya melihat rata-rata secara umum Prabowo ini kan isunya besar,
00:28programnya besar, seperti program akan bergizi gratis, sama hubungan internasionalnya.
00:33Jadi berbagi peran dengan IKN atau ke Papua dan segala macam itu sangat terkurat.
00:38Dalam konteks itulah menjadi penting sebenarnya supaya Wakil Presiden itu dalam banyak hal
00:42juga ngurusin hal-hal yang juga penting dan besar diproyeksikan untuk kepentingan yang akan datang.
00:49Karena apapun judulnya, IKN-nya kan susten, lanjut kok.
00:52Dibilang tidak lanjut, anggarannya ada untuk 5 tahun 48 triliun.
00:57Pembangunannya juga ada.
00:58Pembangunannya ada, progresnya ada.
01:00Konon untuk misalnya kantor Wapres akan jadi tuh di 2020.
01:05Akhir tahun ini.
01:06Akhir tahun ini.
01:07Itu kan konkret.
01:09575 calon ASN ke sana.
01:12Dan akumulasi misalnya PNS dan ASN yang ada di penajam pasar untuk IKN kurang lebih sekitar 1.300 sekarang.
01:19Sudah terbangun.
01:20Ini tinggal diresmikan, tinggal dilanjutkan.
01:23Cuman pertanyaannya adalah siapa yang mau stay di situ?
01:25Itu kan pertanyaan terpentingnya.
01:28Nah, bagi saya, kan kalau kita mendengarkan satu pepatah yang mengatakan bahwa gunung itu kan nggak perlu tinggi-tinggi amat.
01:35Yang penting ada dewanya.
01:37Nah, kalau Wapres ngantor di situ, kan ekosistemnya kebangun dong.
01:41Menteri-menteri terkait ada dong.
01:42Nggak mungkin ditinggalin sendiri yang itu.
01:44Nggak mungkin dong.
01:45Minimal ASN, kementerian terkait.
01:47Ada perangkat yang...
01:48Ada perangkat, iya.
01:49Artinya apa?
01:51Sepanjang tidak ada orang penting yang tinggal di situ, maka sepanjang itu juga pembangunan ini hanya dianggap sebatas pembangunan fisik dan mindahin birokrasi secara perlahan.
02:02Tapi ingat, untuk apa mindahin birokrasi?
02:04Untuk apa pembangunan fisik?
02:06Kalau salah satu pemegang otoritas di negara kita, se-level Wapres, se-level Menteri misalnya, itu tidak stay di situ.
02:14Oleh karena itu, secara perlahan mulai harus dipikirkan nih, siapa gira-gira yang mulai harus berkantor di sana.
02:20Supaya denyut bagaimana pembangunan IKN itu kelihatan.
02:24Untuk apa pembangunan fisik yang dilakukan oleh Pak Basuki itu udah mau rampung 100 persen.
02:29Ada groundbreaking di mana-mana.
02:31Kalau padahal nggak mau tinggal di situ.
02:33Ya, nggak akan jalan juga ekosistemnya.
02:35Artinya, memulai dari nol, itu kan menjadi pertanyaan besar dari pejabat-pejabat publik yang per hari ini memang kelihatan lebih nyaman untuk tinggal di Jakarta.
02:45Saya khawatir ke IKN itu untuk kebutuhan ekspos di media, untuk Instagram, untuk IG, untuk TikTok sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa IKN itu diseriusi.
02:57Bagi saya udah nggak penting itu.
02:59Ayo, siapa yang mau tinggal di sana?
03:01Seriusi, yang punya otoritas tinggal di sana.
03:03Supaya yang lain nyusuh.
03:05Itu harusnya begitu yang dilakukan.
03:09Betul, itu yang saya sebut.
03:10Kalau ada dewanya di situ, yang lain nimbung kok.
03:13Pasti ya.
03:14Pada ngerubung.
03:16Ini kan seakan-akan saling lempar.
03:18Ayo, ini duluan loh.
03:20Iya kan?
03:22Ini kayak saling apa ya namanya?
03:24Keluar dulu ayam duluan.
03:25Kayak saling mempersilahkan.
03:27Siapa yang mau tinggal di KM?
03:29Iya, iya.
03:29Katanya sudah hampir rampung semua loh.
03:31Iya, iya.
03:32Rumah menteri.
03:33Iya kan?
03:34Sudah, sudah ada rumah menteri.
03:35Betul.
03:35Wah, pressementer lagi.
03:37Bagi saya sayang, ini mau bazir dan ayam busan.
03:39Biar nggak mau bazir.
03:40Segera tempati.
03:41Iya, kalau belum lengkap-lengkap amat, AC-nya kurang dingin.
03:45Ya, menyesuaikan.
03:47Air misalnya nggak lancar, airnya amat.
03:49Ya, menyesuaikan.
03:50Namanya juga tempat baru.
03:51Kayak kita pindah rumah, pindah kontrakan.
03:54Ada aja yang kurang dari kita.
03:56Yang paling penting adalah di tahun ini, karena ini jelang akhir tahun 2025.
04:00Mulai dipikirkan siapa yang mau tinggal di situ.
04:03Ketimbang misalnya ulang tahun dan upacara di situ.
04:07Atau tidak.
04:07Bagi saya, ingin kita lihat sebenarnya siapa yang paling berani.
04:11Tinggal memulai dari nol dari KNA.
04:14Nah, itu dia.
04:15Mantap itu.
04:16Ya nggak, Pak?
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan