Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SUMUT, KOMPAS.TV - Tak ada yang menyangka, seorang ibu meregang nyawa di tangan anak kandungnya sendiri, seperti yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Sang ibu ditemukan meninggal di rumahnya dengan sejumlah luka di tubuh.

Sakit hati menjadi motif sang anak tega membunuh ibu kandungnya.

Psikolog forensik Irna Minauli menyebut anak yang berkonflik dengan hukum merupakan anak yang cerdas. Dari pemeriksaan tidak ditemukan adanya gangguan mental, halusinasi, dan delusi.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Sumatera Utara menyebut akan mendampingi anak yang berkonflik dengan hukum, mulai dari menjalani proses hukum hingga di persidangan.

Baca Juga [FULL] Polisi Ungkap Motif-Kronologi Anak Bunuh Ibu di Medan, Ungkap Kondisi Kakak & Ayah di https://www.kompas.tv/nasional/640519/full-polisi-ungkap-motif-kronologi-anak-bunuh-ibu-di-medan-ungkap-kondisi-kakak-ayah

#psikolog #medan #polisi #sumaterautara

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/640565/kasus-pembunuhan-ibu-kandung-di-medan-psikolog-tidak-ada-indikasi-gangguan-mental-pada-anak
Transkrip
00:00Sorotan lain, saudara sakit hati dan dendam kerap diancam
00:03menjadi motif pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ibu kandung di Medan Sumatera Utara.
00:12Polisi menyebut pembunuhan dipicu oleh perlakuan korban
00:16yang kerap melakukan kekerasan dan ancaman terhadap anggota keluarganya.
00:21Sakit hati memuncak setelah korban menghapus aplikasi game online di ponsel pelaku.
00:30Melihat kekerasan yang dilakukan korban terhadap kakak, adik, dan bapaknya yang diancam menggunakan pisau.
00:46Ini dilihat oleh si adik.
00:48Kemudian melihat kakaknya, maksudnya adik melihat kakaknya yang dipukuli oleh korban
00:55menggunakan sapu dan tali pinggan.
00:58Si korban sakit hati karena game onlinenya dihapus.
01:05Korban melihat game Murder Mystery pada season Kills Others menggunakan pisau.
01:11Dan menonton serial anime DC pada saat adegan pembunuhan menggunakan pisau.
01:19Tak ada yang menyangka, seorang ibu meregang nyawa di tangan anak kandungnya sendiri
01:32seperti yang terjadi di Medan Sumatera Utara.
01:36Sang ibu ditemukan meninggal di rumahnya dengan sejumlah luka di tubuh.
01:41Sakit hati menjadi motif sang anak tega membunuh ibu kandungnya.
01:44Psikolog forensik Irna Minauli menyebut,
01:49anak yang berkonflik dengan hukum merupakan anak yang cerdas.
01:53Dari pemeriksaan tidak ditemukan adanya gangguan mental, halusinasi, dan delusi.
01:57Memang secara psikologis, anak ini juga masih labil secara emosional.
02:05Jadi ada keinginan agresifitas yang cukup tinggi,
02:10empati yang mungkin masih kurang berkembang,
02:13kemudian juga kurang berinteraksi secara sosial.
02:20Tetapi hal ini juga lajim terjadi pada anak-anak remaja.
02:26Anak remaja mana yang tidak keras kepala,
02:29anak remaja mana yang tidak pemarah misalnya.
02:32Jadi ini overlap antara kecenderungan conduct disorder-nya
02:37dengan fase perkembangan remaja yang dia alami.
02:40Jadi kalau dilihat, kemungkinan terjadinya peristiwa ini
02:46bukan karena adanya gangguan kesehatan mental.
02:51Jadi lebih ke arah misalnya pengalaman kekerasan yang dialami,
02:57yang dia saksikan.
03:00Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Sumatera Utara
03:04menyebut akan mendampingi anak yang berkonflik dengan hukum.
03:07Mulai dari menjalani proses hukum hingga di persidangan.
03:13Kasus pembunuhan ibu di Medan terjadi Rabu pagi 10 Desen bersilam.
03:19Korban ditemukan dalam kondisi penuh luka
03:21di kamarnya di lantai satu rumah,
03:23pukul 5 pagi oleh anak pertamanya.
03:27Kondisi sang ibu mengenaskan dengan sejumlah luka senjata tajam.
03:31Sang suami datang dan melihat anak keduanya memegang pisau,
03:34lalu melaporkan kejadian ini.
03:36Sebelum ambulans datang,
03:39nyawa korban tak tertolong dan meninggal.
03:42Korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bayang Karamedan untuk biotopsi.
03:47Tim Liputan, Kompas TV
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan