Skip to playerSkip to main content
Suami Kontrak Tanpa Syarat

#dramachina #Drama
Transcript
00:00Fajar pertama menembus jendela kaca gedung Swarta Group yang menjulang tinggi.
00:04Di lantai paling atas, seorang wanita muda berdiri menatap kota dari balik jendela raksasa.
00:09Intan Swarta, presdir muda yang baru saja menggantikan posisi kakeknya.
00:13Gaun bisnis putih melekat sempurna di tubuhnya.
00:16Namun sorot matanya menyimpan badai yang tidak terlihat dunia luar.
00:20Di meja rapat besar yang masih kosong, berkas-berkas legal telah tertumpuk rapi.
00:24Di baris paling atas, satu kalimat pendek seolah menjadi pisau yang menggantung di atas kepalanya.
00:30Warisan 10% saham hanya berlaku bila calon suami disetujui keluarga.
00:34Intan mengepalkan tangan.
00:36Dia tidak pernah membutuhkan pernikahan untuk bertahan.
00:39Namun ia juga tahu, jika ia tidak segera memenuhi syarat itu,
00:43ibu tirinya akan mengambil alih perusahaan dan menghancurkan warisan keluarga.
00:47Hari itu, ibu tiri masuk ruang rapat bersama paman dan beberapa petinggi keluarga.
00:51Penampilan mereka begitu percaya diri, seolah semuanya sudah berada dalam genggaman mereka.
00:57Intan berdiri sendirian menghadapi mereka.
00:59Berusaha tetap tegar meski tekanan membuat napasnya terasa berat.
01:03Di mata mereka, ia hanyalah seorang wanita muda tanpa suami, tanpa perisai politik.
01:08Ketika rapat selesai, Intan kembali berjalan seorang diri menembus koridor gedung yang panjang.
01:13Dalam pantulan kaca ia melihat dirinya.
01:15Kuat, mandiri, namun sendirian.
01:18Itu adalah hari di mana ia harus mengambil keputusan yang tidak pernah ia bayangkan.
01:23Sore itu, hujan turun membasahi gang kota tua yang jauh dari pusat bisnis.
01:28Di sanalah Intan berhenti di depan sebuah kedai tua.
01:31Di dalam, seorang pria tampan sedang membereskan meja bekas pelanggan dengan setelan sederhana dan tampilan sangat biasa.
01:38Dialah Roy.
01:39Seorang pria yang selama ini dikenal warga sebagai lelaki miskin yang tinggal sendirian di rumah kontrakan kumuh.
01:45Namun senyumnya sangat tenang.
01:47Bukan senyum seseorang yang kalah dalam hidup, tapi senyum seseorang yang tidak pernah terbebani oleh dunia.
01:53Tatapan mereka bertemu, tak ada dialog.
01:55Namun Roy bisa membaca kelelahan di mata wanita presdir itu.
01:58Malam itu, di bawah cahaya redup lampu gang, Intan memberikan kontrak pernikahan.
02:03Dengan syarat dan perjanjian dingin layaknya urusan bisnis, Roy membacanya perlahan.
02:08Ia tidak terkejut, tidak bertanya, tidak menegosiasikan apapun.
02:13Hanya mengangguk.
02:14Seakan bagi Roy, pernikahan kontrak bukan beban, melainkan sesuatu yang ingin ia jalani tanpa syarat.
02:20Beberapa hari kemudian, berita pernikahan mendadak mengguncang kalangan bisnis Hai Cheng.
02:25Media menyoroti Intan sebagai presdir muda yang menikahi pria paling miskin di kota.
02:30Sedangkan keluarga besar suarta mencemoh keputusan itu secara diam-diam.
02:34Namun anehnya, semakin hari semakin banyak orang memanggil Roy bukan dengan namanya, melainkan Tuan Roy.
02:42Intan pertama kali mendengarnya ketika berjalan bersama suaminya di depan pintu lobi kantor.
02:47Seorang satpa menunduk dalam-dalam dan memberi hormat penuh kepada Roy, seperti menyapa orang berkuasa.
02:53Intan menganggapnya salah dengar dan berlalu begitu saja.
02:56Namun kejadian itu berulang.
02:58Pegawai hotel memberi hormat.
03:00Meneer restoran diam-diam memberikan ruang VIP.
03:03Sopir taksi menolak memungut uang pembayaran.
03:06Di setiap tempat, semua orang memperlakukannya seolah dia seseorang yang memiliki kedudukan tinggi.
03:12Roy hanya menanggapi itu semua dengan senyum samar, tanpa menjelaskan apapun.
03:17Intan mulai menaruh curiga.
03:19Hari berganti hari, pernikahan kontrak itu menjadi bagian rutinitas hidup mereka.
03:23Di rumah mewah milik keluarga suarta, Intan bekerja larut malam di ruang kerja pribadinya.
03:28Lampu meja menyinari wajahnya yang lelah menghadapi tekanan keluarga dan persaingan jabatan.
03:34Roy datang diam-diam membawa segelas teh hangat dan meletakkannya di meja tanpa suara.
03:39Intan mendongak.
03:40Menatapnya sejenak.
03:41Pandangan Roy begitu teduh.
03:43Seolah berkata bahwa ia tidak perlu menanggung semua ini sendirian.
03:47Tanpa dialog, keduanya mulai saling memahami.
03:50Roy membersihkan ruang kerja.
03:52Merapikan berkas.
03:52Bahkan diam-diam memperbaiki jam besar antik milik kakek Intan yang sudah rusak bertahun-tahun.
03:58Ketika jarum jam itu kembali bergerak, Intan memandangnya dengan perasaan campur aduk.
04:03Untuk pertama kalinya ia merasa tidak sepenuhnya sendiri.
04:07Sementara itu, di ruang rapat besar perusahaan, ibu tiri dan para sekutu keluarga melakukan manuver.
04:13Mereka mengumpulkan dukungan saham, berharap Intan gagal mendapatkan legalitas terakhir dari warisan kakeknya.
04:18Di sisi lain, Intan berdiri sendirian di depan kaca besar ruang kerjanya, memandang kota di malam hari.
04:25Ia tahu keesokan hari adalah rapat besar penentuan.
04:28Begitu banyak yang bisa hilang, begitu banyak yang bisa direbut darinya.
04:32Ketika ia hendak kembali bekerja, Roy masuk pelan, kemudian tanpa bicara menutup laptopnya dengan lembut.
04:38Ia mengajak Intan keluar dari ruangan.
04:41Mereka berjalan di taman atas gedung, di antara cahaya lampu kota dan angin malam.
04:45Di sana, tanpa kata, Roy memberi rasa aman yang Intan butuhkan untuk menghadapi hari esok.
04:52Pagi berikutnya, hari penentuan.
04:54Ruang rapat utama suarta grup dipenuhi dewan direksi dan keluarga besar.
04:59Ibu tiri duduk dengan ekspresi penuh kemenangan, seolah sudah mengetahui hasil akhir.
05:04Intan berdiri di ujung meja panjang, menyerahkan dokumen pernikahan legal dan bukti keabsahan suami sebagai pasangan sah sesuai syarat warisan kakek.
05:11Namun saat rapat berlangsung, suasana mendadak berubah ketika seorang direktur senior masuk terlambat dan memberi hormat langsung kepada Roy yang duduk tenang di pojok ruangan.
05:21Seketika faksi keluarga saling pandang, tatapan mereka membeku.
05:25Sekretaris perusahaan mulai membuka data, mereka baru sadar siapa Roy sebenarnya.
05:30Salah satu pewaris tersembunyi keluarga bisnis lama yang memegang saham kontrol di sejumlah perusahaan besar di kota.
05:35Selama ini identitasnya sengaja disembunyikan.
05:38Semua orang memanggilnya Tuan Roy, karena bukan hanya dihormati, tapi juga ditakuti dalam dunia bisnis.
05:45Ibu tiri pucat, anggota keluarga terdiam.
05:48Intan menatap Roy dengan mata membesar.
05:50Ia tidak pernah tahu pria yang ia nikahi dengan kontrak dingin sebenarnya jauh lebih berkuasa dari siapapun di ruangan itu.
05:56Roy menatap Intan sambil tersenyum lembut.
05:59Senyum seorang pria yang sejak awal memilih mendampinginya tanpa syarat.
06:02Di akhir rapat, keputusan jatuh. Intan sah menjadi pemegang saham tertinggi dan presdir utama perusahaan.
06:09Malam itu Intan berdiri di balkon rumah, memandang kota yang kini terasa berbeda.
06:14Semua perjuangannya terbayar. Perusahaan selamat.
06:18Warisan kakeknya tetap terjaga.
06:20Roy datang berdiri di sampingnya.
06:22Tidak ada kata-kata.
06:24Namun angin malah menyampaikan hal yang tidak perlu diucapkan.
06:27Bahwa pernikahan kontrak itu tidak lagi sekadar kesepakatan bisnis,
06:30melainkan langkah awal dari sesuatu yang tumbuh pelan-pelan.
06:33Tanpa syarat.
06:34Tanpa rencana.
06:35Tanpa perlu suara.
06:37Kamera perlahan menjauh.
06:38Memperlihatkan dua sosok berdiri di bawah sinar lampu kota.
06:41Dua hati yang baru memulai perjalanan yang tidak pernah mereka bayangkan.
06:45Terima kasih telah menonton.
Be the first to comment
Add your comment

Recommended