Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV Wakil Ketua Komisi XI DPR RI fraksi PDIP, Dolfie Othniel Frederic Palit, dan Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa saling menanggapi dalam rapat di Komisi XI DPR.

"Kalau kementerian-kementerian ini tidak hanya membelanjakan APBN saja, ya enggak akan mendorong pertumbuhan ekonomi, Pak Menteri. Tapi kalau didorong kementerian-kementerian ini membuat kebijakan yang bisa menghasilkan nilai tambah di setiap sektor," ujar Dolfie.

"Terima kasih, Pak Dolfie atas penegasannya. Saya pikir juga tadinya saya boleh begitu, tapi kan waktu saya gitu banyak yang ribut," jawab Menkeu Purbaya.

Baca Juga Ngakak! Menkeu Purbaya Buat Rapat Komisi XI DPR Pecah Tawa saat Balas Fraksi PDIP di https://www.kompas.tv/nasional/633903/ngakak-menkeu-purbaya-buat-rapat-komisi-xi-dpr-pecah-tawa-saat-balas-fraksi-pdip

#purbaya #dpr #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633905/saling-balas-menkeu-purbaya-ke-dolfie-pdip-rapat-komisi-xi-dpr-waktu-saya-gitu-banyak-yang-ribut
Transkrip
00:00Terima kasih atas dukungannya Pak Ketua, kan ini bukan buat kita, tapi buat bukan saya, bukan buat DPR, tapi buat seluruh masyarakat kita.
00:07Gimana caranya supaya kita bisa tumbuh cepat, sesuai dengan rencana-rencana tadi.
00:13Kalau melihat itu tadi masukan dari Pak Dolfi, ya itu kan semua angka-angka dari RPJMN ya.
00:24RPJMN kan banyak sektornya Pak ya.
00:26Bapak nanya ke saya itu, saya nggak tahu, saya boleh nggak masuk ke sektor-sektor itu, karena setiap saya masuk ke sana orang bilang,
00:36Anda masukin urusan kementerian lain-lain, ya bukan urusan saya emang, tapi kita akan coba diskusikan sana, supaya itu jalan semua.
00:45Pak Ketua, boleh merespon Pak Ketua?
00:45Boleh, boleh, silakan Pak Dolfi.
00:47Problem-problem itu menjadi keluar ketika pertumbuhan kita lambat di bawah targetnya.
00:58Ketika tumbuhnya cuma 5%, ya begitu.
01:02Manufacturing sektornya nggak tumbuh, ya tumbuhnya pelan lah.
01:06Yang lain juga sama, termasuk penciptaan lapangan kerja, termasuk juga penguatan kelas menengah kita.
01:18Kalau 5% ada begini-begini aja, nggak tumbuh.
01:21Kayakannya ke depan, saya ingin uang yang ada, APBN yang ada, bisa maksimal mendorong pertumbuhan ekonomi,
01:29sehingga ada penciptaan lapangan kerja yang betul-betul bukan non-formal,
01:37yang betul-betul formal sektor yang disorot oleh Pak Dolfi tadi.
01:42Tanpa pertumbuhan ekonomi yang memadai, kita susah menciptakan lapangan kerja yang berkesenambungan
01:49untuk orang-orang yang bisa bekerja formal.
01:52Kalau non-formal kan kita nggak tahu kesejahteraannya bisa naik terus apa nggak.
01:56Tapi itu modalnya adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
02:00Ini saya baru dorong yang ini kan, yang ada di tangan kita dulu.
02:04Ke depan kita akan pastikan iklim investasi akan lebih bagus lagi.
02:07Kementerian Perekonomian sudah me-launch Satgas Percepatan Pertumbuhan Ekonomi.
02:19Kemarin sudah dibicarakan masalah penyerapan anggaran, sekarang di monitor tuh.
02:22Anggaran pusat tuh seperti apa, penyerapan seperti apa, semua menteri ada di situ.
02:27Dan kalau nggak lambat, kalau penyerapan lambat mulai ditegur.
02:31Jadi bukan saya lagi yang degur, tapi Kemenko dengan seluruh kementerian yang ada di sana.
02:36Ada 26 kementerian yang telah terlibat di Satgas tersebut.
02:40Nanti yang kedua adalah debottlenecking.
02:43Debottlenecking kita sudah bicara dengan beberapa asosiasi
02:49dan sudah memasukkan keluhan-keluhan mereka dan kita mulai perbaiki.
02:55Tapi yang lebih seru lagi nanti ke depan, mulai minggu depan,
02:58kita akan buka pengaduan khusus untuk para pelaku bisnis
03:02yang mengalami gangguan bisnis di seluruh Indonesia.
03:05Mereka akan bisa mulai mengadu tahun minggu depan,
03:09minggu depan kanan lagi akan kita mulai sidangkan satu persatu case by case.
03:14Kalau di atas kertas kan, peraturan gampang kan bagus-bagus-bagus.
03:18OAS ideal, ideal.
03:21Kalau saya dengar laporan kemarin juga bagus, semuanya lancar.
03:24Tapi di lapangannya kan nggak gitu, investor belum masuk ke sini
03:26dan kita kalah dengan Vietnam dan lain-lain.
03:29Saya harapkan nanti dengan adanya sidang-sidang seperti itu,
03:33kita akan betul-betul tangani masalah yang betul-betul dihadapi oleh pelaku bisnis.
03:38Dan nanti ada juga di situ ada POKJA 3 kalau ada peraturannya.
03:41Kalau di POKJA 2 yang dibuat tonnecking tadi ada masalah yang ditemukan masalah peraturan,
03:46nanti peraturannya akan dilempar ke POKJA 3, POKJA 3 aja akan memperbaiki peraturannya.
03:52Dan kami akan menerita terus nanti dari POKJA 2 gimana implementasi perbaikan peraturannya.
03:59Dengan cara itu saya pikir kalau monetarnya bagus, optimal, fiskalnya bagus, optimal,
04:04belanjanya masyarakat bagus, nanti terus iklim usaha aja diperbaiki setara terus-menerus ya.
04:10Ini kan saya pikir setiap Senin atau Selasa saya akan sidang,
04:15kita akan mungkin 7-8 kasus setiap hari itu, nanti kita bereskan.
04:20Saya pikir akan membaik dengan sehidimikan dalam setahun iklim usaha kita.
04:24Dalam keadaan seperti itu nanti kita baru bisa melihat
04:27atau mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
04:32Kalau sudah 6 persen, saya pikir tahun depan sudah bisa 6 persen,
04:37nanti baru kita kenakan pajak-pajak tadi itu.
04:41Pajak-pajak yang selamanya ditunda.
04:43Saya pikir kalau sudah orang lebih gampang cari kerja,
04:47sudah agak makmur sedikit, dipajakin juga tidak akan marah-marah lagi
04:51seperti kemarin ketika ekonomi jatuh.
04:53Jadi tentunya akan kita perhitungkan seperti apa nanti pajak yang pas buat masyarakat,
05:00buat kita tanpa mengganggu momentum pertumbuhan yang terjadi.
05:05Jadi begitu Pak Dolphy, jadi dengan cara itu kita harapkan nanti
05:08semuanya bisa membaik.
05:10Angka-angka target tadi nanti kita akan melihat di akhir tahun.
05:13Kalau Anda misalnya bilang kalau tidak tercapai,
05:17apa konsekuensi untuk Kementerian Keuangan?
05:19Tadi mengenai apakah Menteri Keuangan bisa ikut masuk di dalam sektor-sektor yang tadi itu,
05:37pertanian, pertambangan, dan seterusnya yang banyak itu tadi.
05:54Kalau kita baca di Undang-Undang Keuangan Negara Pak,
05:57tugas menyusun APBN diserahkan kepada Menteri Keuangan,
06:01diberi kuasa oleh Presiden di dalam menentukan kebijakan-kebijakan fiskal,
06:09termasuk logical framework dari program-program Kementerian Lembaga.
06:17Masuk akal apa enggak?
06:18Bahkan pernah menjadi temuan BPK bahwa program-program Kementerian Lembaga itu
06:24tidak memenuhi aspek logical framework dari mencapai sasaran pemerintah.
06:30Kalau Menteri Keuangan bisa memotong anggaran,
06:36kenapa Menteri Keuangan tidak bisa mempertajam program?
06:39Kalau sektor-sektor ini tidak disentuh, Pak Menteri, tugas siapa?
06:44Karena kalau kita hitung, Pak,
06:48kalau kita hitung, Pak, sektor-sektor ini, Pak,
06:5275 persen ada pengampunya di Kementerian.
06:56Pertanian, di Kementerian Pertanian.
07:02Pertambangan, ada Kementeriannya.
07:05Industri, ada Kementeriannya.
07:08Kalau Kementerian-Kementerian ini tidak hanya membelanjakan APBN saja,
07:13yang enggak akan mendorong pertumbuhan ekonomi, Pak Menteri.
07:15Tapi kalau didorong Kementerian-Kementerian ini
07:19membuat kebijakan yang bisa menghasilkan nilai tambah di setiap sektor,
07:25contoh yang paling ekstrim yang saya bilang tadi, pertanian.
07:29Dengan satu kebijakan saja,
07:31pertumbuhan ekonomi sektornya langsung lompat.
07:33Hanya menyerap gabah petani Rp6.500 per kilo.
07:39Nah, maksud saya sektor-sektor yang lain,
07:41Kementeriannya didorong, Pak Menteri.
07:43Untuk ada kebijakan-kebijakan yang bisa menghasilkan nilai tambah ekonomi.
07:49Kalau tidak, seperti kata Pak Aris,
07:51konsumsi ya segitu terus.
07:53Belanja pemerintah ya.
07:54Nah, mau mengundang investasi, kita tahu problemnya.
07:59Undang-undang Ciptaker dari disahkan sampai sekarang,
08:03kalau ditanya sudah berjalan.
08:0550% berjalan saja sudah bagus.
08:08Itu, Pak Menteri.
08:10Terima kasih, Pak Dolfi, atas penegasannya.
08:13Saya pikir tadinya saya boleh begitu.
08:16Tapi kan waktu saya begitu banyak yang ribut.
08:18Tapi kalau ditegaskan lagi seperti ini,
08:20ya saya akan lihat lagi nanti.
08:23Terima kasih atas dukungan yang saya pikir.
08:25Emang harusnya sih kita bisa kontrol,
08:28paling enggak uangnya dipakai yang betul
08:30dan bisa menghasilkan impact ke pertumbuhan ekonomi yang baik.
08:34Jadi terima kasih atas dukungannya, Pak.
08:36Kalau kita memberikan dukungan, Pak.
08:38Karena instrumen yang Bapak gunakan masuk ke mereka itu
08:41adalah instrumen Bapak bagaimana APBN itu dibelanjakan dengan benar.
08:46Instrumen itu boleh, Pak.
08:48Dan itu kewenangan Bapak.
08:50Karena instrumen yang Bapak gunakan adalah instrumen
08:53di wilayah kewenangan Bapak dalam rangka APBN digunakan dengan benar.
08:57Termasuk Bapak mengontrol APBN ini
08:59sudah berapa jauh besaran serapannya.
09:03Itu, Pak.
09:05Itu menurut saya sangat luar biasa, Pak.
09:08Silahkan dilanjut, Pak.
09:09Terima kasih atas dukungannya, Bapak Ketua dan Pak Dolfi.
09:13Kami akan jalankan sesuai dengan petunjuk barusan.
09:16Saya pikir kementerian lainnya akan gonjang-gonjang sedikit nanti.
09:25Untuk resursi tadi dari Pak Haris,
09:29resursi cukup besar.
09:30Yang penting kan memang nilai netonya kan.
09:34Saya dapat masukkan juga rupanya resursi yang tahun ini
09:36itu resursi dari dua tahun sebelumnya yang ditangguhkan.
09:40Jadi tahun depan mestinya akan lebih kecil
09:42dibandingkan dampak negatifnya yang tahun ini.
09:44Jadi tahun dua tahun lalu didangguhkan,
09:46ditaruh semua di tahun ini.
09:48Jadi turun ke bawah banget netonya gara-gara itu.
09:52Tapi yang nanti akan kita perhatikan juga resursi
09:55seperti apa prakteknya yang baik
09:57karena kelihatannya beberapa juga yang beberapa tempat.
10:00Interupsi, Pak Menteri.
10:02Tadi menarik itu, Pak.
10:04Restitusi dua tahun sebelumnya ditahan nilainya mencapai berapa ya, Pak?
10:12250, Pak.
10:14250, jadi dua tahun restitusi, dua tahun yang lalu.
10:18Ya, pemeriksaan atas 2023-2024.
10:24Ya, lanjut, Pak.
10:26Itu saya baru sadari juga tadinya saya pikir
10:28kalau gitu dicicir setahun-setahun aja.
10:31Tapi udah keluar semua.
10:32Begitu saya masuk tinggal sedikit yang tersisa.
10:35Ya, saya nggak bisa apa-apa lagi.
10:36Tapi ke depan akan kita pastikan
10:40BKF akan ikut campur juga dalam hal pencairan restitusi.
10:44Oh, DJ Safe.
10:47Biar keren namanya jadi DJ Safe.
10:51Akan ikut serta lagi untuk supaya
10:53restusinya bisa berjalan lebih tertib.
10:58Terus untuk penempatan dana yang
11:00Bapak ketikkan undisbursenya 35%.
11:04Ya, undisbursenya karena mereka masih punya...
11:07Oh, lain.
11:09Ketika...
11:10Itu kan lain ya, Pak.
11:10Ketika ekonominya melambat ya begitu.
11:14Tapi kita paksakan itu jalan.
11:16Ketika uang masuk di sistem itu yang harus jalan.
11:17Nantinya undisbursenya harusnya makin lama,
11:19makin berkurang.
11:20Memang banyak yang kritik,
11:21katanya undisbursenya tinggi.
11:22Jadi, kenapa Anda taruh uang lagi lebih banyak?
11:24Pasti enggak berfungsi.
11:27Tapi kan kalau lihat hasilnya,
11:28kelihatannya berdampak juga dan cukup signifikan.
11:31Artinya teori-teori ekonomi-ekonomi
11:33yang Bapak dengar itu salah teorinya.
11:36Saya tahu beberapa ekonomi ngomong gitu,
11:37mengkritik saya habis-habisan di awal.
11:39Tapi kan dampaknya beda tuh.
11:41Kita lihat hasilnya aja.
11:42Kalau saya jelasin teori, mereka juga enggak ngerti.
11:45Jadi kita lihat hasilnya.
11:47Memang berdampak.
11:48Dan ini eksperimen yang sudah kita lakukan berkali-kali.
11:52Saya yakin ke depan harus kita jaga terus.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan