Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Dari dalam rumah yang berada di jalan Krakatau Raya Sukabumi Indah, Bandar Lampung, ini tercipta olahan menu sederhana yang kini kian digemari ditengah masyarakat.

Ratna Juwita seorang ibu rumah tangga berhasil membangun ide bisnis dari olahan sambal yang dijual dengan memanfaatkan kekuatan media sosial.

Baca Juga Lomba Dayung Perahu Lestarikan Budaya Lokal di https://www.kompas.tv/regional/633864/lomba-dayung-perahu-lestarikan-budaya-lokal

Ia dibantu beberapa pekerja setiap hari-nya mengolah sambal bercita rasa khas rumahan yang diberi nama Dapur Sunda. Ada beberapa varian yang ia tawarkan, seperti sambal jengkol, sambal teri, cumi, cakalang hingga daging yang memiliki sensasi pedas nikmat.

Ratna mengatakan, ide usahanya ini dibuat saat masa pandemi covid 19, yang kala itu cukup kesulitan untuk mencari pekerjaan.

Meski terlihat sederhana, proses memasaknya yang dilakukan bertahap dan menggunakan bumbu pilihan ini mampu menjaga kualitas rasa. Konsistensi inilah yang membuat pelanggan selalu kembali untuk memesan.

Tak hanya dikonsumsi sendiri, konsumen juga biasa membeli sambal ini sebagai oleh oleh dari Lampung.

Setidaknya dalam sebulan ratna juwita mampu memproduksi lebih dari 5000 kemasan sambal dengan harga mulai dari 25 hingga 40 ribu rupiah, dengan omzet perbulan mencapai puluhan juta rupiah.

Tak hanya di media sosial, iapun kini merambah pemasaranya dengan menyasar sejumlah toko makanan dan oleh oleh di Lampung.


#sambal #irt #dapursunda

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/633871/dari-olahan-sambal-irt-raup-puluhan-juta-rupiah
Transkrip
00:00Dari dalam rumah yang berada di Jalan Krakato Raya, Sukabumi Indah, Badar Lampung,
00:08ini tercipta olahan menu sederhana yang kini kian digemari di tengah masyarakat.
00:14Ratna Juwita, seorang ibu rumah tangga, berhasil membangun ide bisnis dari olahan sambal
00:19yang dijual dengan memanfaatkan kekuatan media sosial.
00:23Ia dibantu beberapa pekerja setiap harinya,
00:26mengolah sambal bercita rasa khas rumahan yang diberi nama Dapur Sunda.
00:31Ada beberapa varian yang ia tawarkan,
00:34seperti sambal jengkol, sambal teri, cumi, cakalang,
00:37hingga daging yang memiliki sensasi pedas nikmat.
00:42Ratna mengatakan, ide usahanya ini dibuat saat masa pandemi COVID-19
00:46yang kala itu cukup kesulitan untuk mencari pekerjaan.
00:50Sejak tahun 2022, berdirinya karena waktu itu COVID-19,
00:58jadi saya buat kesibukan memang karena suka masak juga,
01:02jadi saya pikir bisa buat cari cuan juga kan.
01:07Ada cakalang, ada sambal cumi,
01:12ada ikan asin, ada jengkol juga, itu favorit orang banyak.
01:15Kalau misalkan rasa, untuk rasa itu rasanya otetik dengan rumahan banget pokoknya.
01:24Jadi kayak gak beli, rasanya kayak gak beli, pokoknya kayak rumahan banget.
01:30Jadi kalau ibu-ibu mager, udah praktis banget makan order Dapur Sunda.
01:37Meski terlihat sederhana,
01:39proses memasaknya yang dilakukan bertahap dan menggunakan bumbu pilihan ini
01:43mampu menjaga kualitas rasa.
01:45Konsistensi inilah yang membuat pelanggan selalu kembali untuk memesan.
01:51Tak hanya dikonsumsi sendiri,
01:52konsumen juga biasa membeli sambal ini sebagai oleh-oleh dari Lampung.
01:59Karena di sini itu praktis ya,
02:01kalau untuk anak kosan kayak aku tuh praktis aja gitu.
02:05Jadi kalau mau makan tinggal angetin gitu kan,
02:07tinggal dipanasin, ya pokoknya praktis lah.
02:09Makanya gimana, Kak?
02:10Enak. Makanya di sini aku selalu angetan di sini.
02:12Pedesnya kerasa, terus tuh gak pelit bumbu kan,
02:17terus cakalangnya juga pokoknya enak lah, mantep.
02:22Harganya masih murah sih,
02:24Rp35.000 itu udah bisa berapa kali makan untuk aku.
02:28Setidaknya dalam sebulan,
02:31Ratna Juwita mampu memproduksi lebih dari 5.000 kemasan sambal
02:35dengan harga mulai dari Rp25.000 hingga Rp40.000
02:38dengan omset per bulan mencapai puluhan juta rupiah.
02:44Tak hanya di media sosial,
02:45ia pun kini merambah pemasarannya
02:47dengan menyasar sejumlah toko makanan dan oleh-oleh di Lampung.
02:50Putri Alivia Fitra, Rian Evi Narta, Kompas TV, Lampung.
02:56Kompas TV, Lampung.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan