Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Viral! Warga Tetap Menonton Saat Debu Vulkanik Semeru Menggulung Jembatan Besuk Kobokan

Link terkait:
https://www.suara.com/news/2025/11/25/230634/viral-warga-malah-nonton-saat-gunung-semeru-luncurkan-debu-vulkanik-raksasa-di-jembatan-ini

Sebuah video yang direkam di Jembatan Besuk Kobokan, jalur vital penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mendadak viral di media sosial.

Dalam rekaman itu, warga terlihat berkerumun di atas jembatan, sebagian besar masih mengenakan helm dan masker, mulai dari anak-anak hingga lansia.

#Viral #DebuVulkanik #GunungSemeru #JembatanBesukKobokan

Host/Video Editor: Gita/Tyas
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom
Transkrip
00:00Viral warga tetap menonton saat debu vulkanik Semeru menggulung jembatan Besukobocan.
00:06Sebuah video warga yang berkerumun di jembatan Besukobocan Lumajang
00:10tepat saat debu vulkanik dari aktivitas tinggi Gunung Semeru menggulung cepat viral di media sosial.
00:17Rekaman itu memperlihatkan jalan yang padat, warga yang tetap merekam dengan ponsel,
00:23dan situasi yang disebut warganet sebagai perilaku yang mengerikan
00:26karena masyarakat memilih menonton meski jalur licin dan rawan.
00:31Video tersebut dibagikan akun ex-edbo-bere-undersko dengan nada satir.
00:37Yang menyebut rekaman itu diambil pada 24 November 2025.
00:41Ia mengkritik warga yang menjadikan momen bahaya sebagai tontonan,
00:46sementara komentar warga net lainnya menilai masyarakat kini lebih mengejar konten viral dibanding keselamatan.
00:52Dan bahkan membandingkan respon warga dengan suasana panik saat erupsi merapi 2010.
00:57Sementara itu, BBPJM Jawa Timur, Bali langsung membersihkan area
01:24dan memastikan jalur nasional Lumajang Malang kembali aman.
01:28Pemerintah tetap mengimbah warga menjauhi aliran Besuko Bocan
01:32karena wilayah itu masuk zona paling rawan saat aktivitas meru meningkat.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan