Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV Musisi yang juga Ketua Umum Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia (PAMDI), Rhoma Irama, mengkritisi ketidakhadiran pemerintah saat rapat Baleg DPR yang membahas RUU Hak Cipta pada Kamis (20/11/2025).

"Selama ini saya melihat pemerintah belum hadir di dalam pengelolaan seni secara keseluruhan," ujar Rhoma Irama.

"Kita ambil contoh Korea saja, dunia telah kena flavor Korea. Entah dramanya, musiknya, itu karena keterlibatan pemerintah," lanjutnya.

Baca Juga RDP DPR Soal RUU Hak Cipta: Once Ungkap Alasan Royalti Musik Kerap Kisruh, Soroti Ketimpangan di https://www.kompas.tv/nasional/630364/rdp-dpr-soal-ruu-hak-cipta-once-ungkap-alasan-royalti-musik-kerap-kisruh-soroti-ketimpangan

#rhomairama #dpr #ruuhakcipta


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/632233/kritik-rhoma-irama-rapat-di-dpr-bahas-ruu-hak-cipta-pemerintah-belum-hadir
Transkrip
00:00Roma Irama, Ketua Umum Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia atau PAMDI.
00:06Terima kasih Pak Haji kehadirannya dan waktunya.
00:10Kemudian yang kedua, Saudari Deborah Sharon, Bendahara Umum Backstagers.
00:18Yang ketiga, Saudara Sulistio Chung, Seniman Profesional, Pelukis dan Pendiri Solo Internasional Arkam.
00:27Ya, paling kiri ya.
00:30Kemudian keempat, Saudari Grahadita Imas Utami, Legal Manager Multivision Plus.
00:39Yang kelima, Saudara Dadang Ketua LMK Royalti, Anugrah Indah.
00:50Indonesia, oh disalah tulis.
00:54Kesalahan bukan pada layar televisi Anda.
00:58Indonesia.
01:00Terima kasih sekali lagi karena telah memenuhi undangan kami di Ruang Rapat Badan Legislasi hari ini.
01:07Kehadiran Saudara-saudari sekalian merupakan suatu kehormatan dan memberikan semangat serta nilai tambah bagi acara kita hari ini dan tentunya dengan tujuan yang sama-sama kita ketahui.
01:18Ya, untuk penyusunan dan kali ini dibalik itu harmonisasi, sinkronisasi pembulatan konsepsi terkait dengan RUU Hak Cipta.
01:30Hadirin yang kami hormati sesuai dengan laporan sekretariat rapat pada hari ini yang tercatat berapa? Ini ada tujuh orang, lima fraksi.
01:41Mohon izin, narasumber hadirin sekalian, memang biasanya kalau sudah dimulai baru pada datang.
01:48Karena masih balik kegiatannya ada di komisi-komisi, nanti mereka melihat, teman-teman melihat di televisi, baru masuk.
01:57Biasanya seperti itu.
01:58Karena rapat ini tidak untuk mengambil keputusan, maka rapat dapat kita mulai dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.
02:08Kami meminta persetujuan, di sini ada Pak Martin selaku pimpinan, rapat kita berlangsung sampai pukul 3 sore.
02:17Namun apabila masih ada hal yang perlu disusukan, rapat dapat diperpanjang sesuai kesepakatan rapat.
02:22Nanti kalau anggota datang nanyanya panjang lagi, biasanya nanti bisa tambah lagi.
02:28Apakah yang saya bacakan tadi dapat disetujui?
02:32Baik.
02:36Pimpinan, para narasumber dan hadirin yang berbahagia.
02:39Untuk melengkapi sudut pandang industri dan seni budaya yang lebih spesifik, kami menghadirkan PAMDI, Backstagers, Seniman Profesional, Multivision Plus, dan LMK Royalty Anugrah Indonesia.
02:52Pertama, Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia, PAMDI, Musik Dangdut adalah genre yang paling banyak digunakan dan diputer di berbagai ruang publik dan platform digital di Indonesia.
03:07Dengan mengundang PAMDI, kita akan memperoleh masukan yang spesifik mengenai bagaimana hak ekonomi pengaturan sistem lisensi bekerja di sektor musik populer dengan cakupan penggunaan yang masif.
03:19Serta bagaimana penegakan hukum perdata dan pedana diterapkan untuk pelanggaran hak cipta di ranah pertunjukan dan cover version.
03:30Kedua, Backstagers, komunitas ini mewakili kelompok profesional di belakang layar industri kreatif yang hak cipta dan hak terkaitnya sering terabaikan.
03:41Seperti penata lampu, penata suara, seperti itu ya, dan kru panggung.
03:49Masukan dari Backstagers akan sangat berharga untuk memastikan RUU ini memberikan perlindungan yang lebih optimal,
03:56tidak hanya bagi pencipta utama, tetapi juga bagi pemilik hak terkait lainnya yang terlibat dalam proses penciptaan dan petunjukan.
04:03Yang ketiga, seniman profesional, seni rupa atau pelukis, bahwa RUU ini harus mencakup perlindungan warisan budaya,
04:12karya seni tradisional, dan kekayaan budaya nasional lainnya.
04:14Kami perlu mendengarkan pandangan dari akademisi dan praktisi seni rupa, seniman profesional dapat memberikan masukan dalam mengenai perlindungan hak cipta,
04:23karya cipta seni visual, dan ekspresi budaya tradisional,
04:28maksudnya bagaimana RUU sudah menjamin perlindungan terhadap ciptaan berbasis artificial intelligence yang saat ini sedang menjadi isu global.
04:38Jadi bisa melukis pakai AI gitu ya.
04:42Jadi originalitasnya nanti berbeda, tapi disitu terkandung hak cipta.
04:47Keempat, Multivision Plus sebagai salah satu produser film dan televisi terbesar Multivision Plus.
04:54Ya, ini terkenal sekali Multivision Plus dari dulu.
04:58Dapat memberikan pandangan krusial mengenai perlindungan hak cipta di industri audiovisual.
05:03Hal ini mencakup tantangan lisensi dan penggunaan karya cipta oleh pihak lain, terutama untuk keperluan komersil,
05:10dan bagaimana RUU ini dapat memperkuat bentuk pengaturan penerapan sanksi dan penegakan hukum
05:15atas untuk kasus pembajakan film, baik dalam bentuk fisik maupun streaming digital.
05:21Terakhir, LMK Royalty Anugrah Indah Indonesia sebagai salah satu LMK yang aktif.
05:35Oh ini LMK ya, bagian daripada LMK Pak ya.
05:38LMK Rai akan memberikan pandangan operasional yang berbeda dari LMK lain,
05:43memperkaya pembahasan kita mengenai ruang ringkup LMK, dan bagaimana model tata kelola dan pola pengawasan LMK dapat disempurnakan.
05:53Ini untuk kepentingan secara menyeluruh.
05:56Kelima narasumber ini akan melengkapi peta jalan masukan dari berbagai sudut pandang,
06:00pemegang hak, pengguna, hingga pengelola realty.
06:03Pimpinan, para narasumber yang saya hormati.
06:09Sedikit saya, satu menit saya sedikit coba tarik ke lebih luas lagi.
06:16Kita mengenal namanya meaningful public participation.
06:20Jadi bagaimana peran publik dalam mengisi terkait dengan adanya revisi sebuah undang-undang.
06:26Dan maksimalnya catatan meaningful public participation tersebut tidak melulu, tidak selalu tentang pendekatan kuantitatif.
06:40Maka tingkat kualitatif menjadi penting.
06:44Tetapi sekali lagi yang mau saya sampaikan,
06:47kepentingan kita betul-betul menerapkan hal yang bermakna untuk kepentingan penyusunan RUU ini,
06:51dan RUU apapun, tidak ada satu pun yang dapat, yang kita tolak.
06:58Tapi jangan lupa, di sini ada LMK sebagai lembaga kolektif.
07:03Di sini ada dari latar belakang, lampu apa, di sini ada yang dari penyanyinya, PAMDI.
07:11PAMDI itu mungkin ada penciptanya, ada penyanyinya di situ di dalamnya.
07:15Seperti itu.
07:16Nah, masing-masing punya pandangan yang berbeda-beda Pak.
07:19Saya akan menjelaskan ini sedikit.
07:22Nah, apakah semua pandangan tersebut akan dimasukkan?
07:25Iya, akan dimasukkan.
07:28Jadi tidak ada sama sekali yang ditolak.
07:31Tetapi untuk persis sebagaimana menjadi perspektifnya atau penyampaiannya,
07:37itu mungkin sudah berubah menjadi materi muatan.
07:43Jadi penyanyi pengennya yang original begini.
07:47Pencipta pengennya bisa menagi langsung kepada penyanyi.
07:51Kan begitu.
07:52Nah, semua ini tidak ada yang salah Pak Haji.
07:54Boleh.
07:55Pandangan.
07:56Tetapi nanti ketika tertuang di dalam undang-undang,
08:00dalam pasal-pasal yang nanti menjadi materi muatan,
08:03itu boleh jadi mungkin dirasakan bahwa akhirnya yang mengkolemping itu adalah dari LMK saja.
08:09Jadi tidak ada hubungan langsung antara pencipta dengan penyanyi.
08:15Maka apapun gagasan tersebut,
08:19jelas bahwa kita akan mengambil jalan tengah dan itu diolah menjadi abstraksi.
08:24Dan abstraksi ini turun menjadi norma,
08:27norma turun menjadi norma materi muatan atau pasal-pasal seperti itu.
08:32Jadi tidak ada satupun yang ditolak, begitu Pak Martin.
08:37Tidak ada satupun.
08:38Tapi jangan lupa bahwa perspektif itu berubah menjadi klausula,
08:42atau menjadi satu frasa,
08:44atau menjadi satu aturan-aturan materi muatan
08:46sebagaimana yang kita ketahui dalam pasal-pasal.
08:50Baiklah,
08:51kalau ini kan sebagai pembukaan saja.
08:54Jadi sehingga Bapak Ibu sekalian nanti menyampaikan pandangan,
08:57itu sangat kita butuhkan.
09:00Bahwa soal secara letter-lock itu mungkin tidak.
09:04Itu makanya sekarang ini lagi ramai di Komisi 3,
09:07terbutuhan saya anggota Komisi 3 juga,
09:09RU KUHAP.
09:11Wah pendapat ini kenapa hanya sebagian?
09:14Nah itu sebenarnya sepenuhnya dipakai.
09:16Tidak ada penolakan.
09:17Tetapi kemudian diterapkan dalam perasa yang berbeda,
09:22tapi maknanya itu adalah,
09:24tujuannya adalah perasa itu menjadi satu kesatuan
09:26untuk menciptakan keadilan.
09:28Penyanyi punya pendapat harus ada fasilitas tersendiri,
09:31pencipta punya pendapat harus bisa nagi
09:33dan haknya langsung kepada penyanyi,
09:35tapi nanti keluar pasalnya.
09:37Tetapi semua yang diharapkan penyanyi
09:40yang sekalipun tidak memasukkan kata-kata
09:43atau perasa sebagaimana yang diusulkan oleh
09:46para pihak tersebut.
09:48Gitu kurang lebihnya.
09:50Nanti kepanjangan Pak.
09:52Tapi memang di balik itu perlu menjelaskan itu Pak Ibu.
09:54Karena balik ini adalah
09:55etalase DPR dalam proses legislasi.
09:59Jadi semua penyusunan legislasi seperti itu.
10:03Untuk mengefisiensikan jalannya rapat,
10:07selanjutnya kami persilakan secara bergantian
10:09menyampaikan saran dan masukan kepada perwakilan
10:11satu persatuan artis musik dangdut Indonesia atau PAMDI,
10:16kedua perwakilan backstagers,
10:18ketiga seniman profesional seni rupa,
10:20keempat multivision plus,
10:22dan terakhir perwakilan LMK royalty anugerah Indonesia.
10:26Karena ini banyak Pak,
10:27tetapi kita nanti akan melakukan diskusi Pak.
10:30Jadi jangan kita lihat waktu penyampaian.
10:31Di sini kita kasih waktu 6-7 menit.
10:34disingkat, padat,
10:36tapi nanti diperluas lagi dengan diskusi.
10:39Jadi inti-intinya saja Pak.
10:41Inti-intinya Bapak sampaikan,
10:436-7 menit,
10:44nanti kita diskusi sama-sama.
10:47Nanti akan terjadi dialog,
10:48dialog antara pimpinan,
10:50anggota balek, dan sebagainya.
10:51Dan seterusnya.
10:52Baik,
10:54disilakan kepada PAMDI,
10:58Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia.
11:04Terima kasih.
11:08Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
11:15Selamat sore,
11:16selamat siang menjelang sore.
11:20Pada pimpinan,
11:23pada legislasi DPR RI yang saya hormati,
11:27dengan segenap anggotanya,
11:30yang mohon maaf,
11:31tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
11:34Juga teman-teman dari,
11:37apa,
11:40semula,
11:42backstage,
11:44juga dari pelukis,
11:47atau siapa tadi,
11:49yang saya hormati,
11:50bahwa nanti rincian,
11:53daripada usul yang akan disampaikan oleh PAMDI,
11:56akan dibacakan oleh sekjen,
11:58atau kita serahkan langsung,
12:00bahwa harapan kami di sini,
12:01bahwa selama ini saya melihat,
12:06bahwa pemerintah belum hadir,
12:08di dalam pengelolaan seni,
12:10secara keseluruhan.
12:12Kalau kita ambil benchmark dari Amerika Serikat,
12:17bahwa Amerika Serikat,
12:19ternyata divisa negaranya,
12:21itu dari,
12:23dari seni,
12:27dari seni,
12:27luar biasa,
12:29melebihi,
12:30apa namanya,
12:32resources,
12:34naturalnya,
12:35natural resources,
12:37bahkan dari art,
12:38resources.
12:38Nah tentunya kita,
12:41akan sangat bahagia sekali,
12:43dari berbagai seni yang,
12:45di Indonesia ini sangat-sangat potensial,
12:48dimana,
12:49banyak sekali,
12:52seni-seni Indonesia ini,
12:54yang tidak dimiliki oleh,
12:56negara-negara lain,
12:58dan saya yakin,
13:02seperti,
13:02kita ambil contoh,
13:03Korea saja,
13:04dunia telah,
13:07kena,
13:08favor Korea,
13:11entah dramanya,
13:13entah musiknya,
13:15itu,
13:16karena keterlibatan pemerintah,
13:17di dalam berbagai aspek,
13:19kesenian ini.
13:21Cuman ini yang ingin saya sampaikan,
13:22bahwa,
13:23ke depan,
13:25bagaimana pemerintah,
13:26secara sungguh-sungguh,
13:27terlibat,
13:29hadir di dalam,
13:30pengelolaan,
13:31berbagai macam,
13:32seni kebudayaan Indonesia.
13:34Nanti,
13:35secara detail,
13:37akan disahankan oleh,
13:39Sekretaris Jenderal,
13:40kalau bisa dilanjutkan.
13:43Terima kasih.
13:44Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
13:46Terima kasih Ketua Umum,
13:48izin pimpinan,
13:49langsung saja,
13:50karena waktunya terbatas,
13:52nanti kami akan menyerahkan usulan,
13:54secara tertulis.
13:55Di sini,
13:56kami langsung saja,
13:57untuk,
13:58menyampaikan usulan,
14:00atas perubahan,
14:01Undang-Undang Akcipta,
14:02nomor 28,
14:02tahun 2014.
14:04yang pertama,
14:07adalah penembahan,
14:08dalam ketentuan umum,
14:09di pasal 1,
14:11karena di sana,
14:11hanya mengatur,
14:12penggunaan secara komersial,
14:14tidak ada,
14:15pengaturan,
14:16penggunaan secara non-komersial,
14:17maka kita berharap,
14:18penggunaan secara non-komersial,
14:19adalah,
14:20pemanfaatan ciptaan,
14:21atau produk,
14:21terkait,
14:22dengan tujuan,
14:23untuk tidak memperoleh,
14:24keuntungan ekonomi,
14:25dari berbagai sumber,
14:26atau berbayar,
14:28yang menggunakan,
14:29biaya produksi.
14:30nah ini,
14:32karena dangdut ini kan,
14:33lebih eksisnya kan,
14:34ada di lapis bawah.
14:35Nah,
14:35sementara,
14:36saya ini adalah,
14:37saya ex-komisioner,
14:38bidang keuangan,
14:392022,
14:40sampai dengan Agustus,
14:422025,
14:43dan,
14:44untuk,
14:44pentas,
14:46hiburan rakyat,
14:47yang ada di bawah,
14:49seperti,
14:49macam,
14:49panggung hajatan,
14:50dan lain-lain,
14:51ini belum terkelola,
14:52pimpinan.
14:53Sementara,
14:54pangsa pasar dangdut,
14:55yang terbesar,
14:55ada di sana.
14:56Karena,
14:57dangdut ini kan,
14:58kalau kita,
14:59walaupun sudah diakui,
15:00sebagai salah satu,
15:00identitas,
15:01bangsa kita,
15:03namun,
15:03di dalam sebagian orang,
15:04masih menganggap,
15:06malu-malu lah,
15:06masih merasa malu-malu,
15:07sehingga,
15:08dangdut tidak mungkin,
15:08diputar di hotel berbintang 5,
15:10di restoran mewah,
15:12maka kita mengharapkan,
15:13ada pengaturan ke depan,
15:15mengenai royalty ini,
15:16sampai menyentuh,
15:19ini kan,
15:20kalau di luar,
15:20kecuali soneta,
15:21kalau soneta,
15:22tidak mengalami itu.
15:23Karena,
15:24kalau soneta,
15:24sudah tampil,
15:25sampai ke Amerika,
15:26Jepang,
15:28jadi,
15:28tidak mengalami kondisi itu,
15:29tetapi,
15:30seniman dangdut,
15:31pada umumnya,
15:32ya,
15:32kita bicara,
15:33kayak,
15:33organ tunggal,
15:35grup orkes,
15:36biduan yang,
15:37belum memiliki popularitas,
15:39itu,
15:39sangat merasakan itu.
15:40Dan,
15:41mereka,
15:41sangat berharap,
15:42jibila mana,
15:43mereka juga bisa,
15:44mendapatkan hak,
15:45dari,
15:46pengkoleksian royalty,
15:47di,
15:47panggung-panggung hiburan,
15:49yang ada di,
15:49masyarakat luas itu.
15:51Itu yang pertama.
15:52Yang kedua juga,
15:54yang sering menjadi polemik kemarin,
15:55itu di pasal 23.
15:57Pasal 23,
15:58butir 5.
15:59Itu kan,
16:00yang berbunyi,
16:01setiap orang dapat melakukan,
16:02penggunaan cara komersial,
16:04dalam suatu pertunjukan,
16:05tanpa meminta izin terlebih dahulu,
16:07sepanjang membayar,
16:08imbalan kepada pencipta,
16:10melalui LMK kan Pak.
16:11Namun,
16:12kemarin menjadi polemik,
16:13karena,
16:14pencipta menggunakan,
16:16dalih di pasal 9,
16:18sementara,
16:19performer menggunakan,
16:20dalih di pasal 23.
16:21Nah,
16:22mungkin kita ingin menambahkan di situ,
16:25bahwa setiap orang dapat melakukan,
16:26penggunaan secara komersial,
16:28maupun non-komersial,
16:28dalam suatu pertunjukan,
16:29tanpa meminta izin terlebih dahulu,
16:31kepada pencipta,
16:32dengan membayar imbalan kepada pencipta,
16:34melalui lebaga kolektif,
16:36paling lambat,
16:373 hari setelah pertunjukan dilaksanakan,
16:39supaya tidak menjadi konflik Pak.
16:42Karena,
16:43karena,
16:44kalau tidak dikasih batasan waktu,
16:46mereka lalai,
16:47jadi,
16:49membayarnya itu,
16:49bisa sampai dengan sebulan,
16:51dua bulan,
16:52sementara,
16:53pencipta ini,
16:54pencipta ini,
16:55medesak,
16:56ya,
16:56LMKN,
16:57karena kami mengalami Pak,
16:59kemarin di periode lalu,
17:00itu,
17:01harus,
17:02mendistribusi setiap bulan Pak.
17:04Karena,
17:05ini kan real,
17:05penggunaannya jelas,
17:06loksitnya jelas.
17:08Jadi,
17:08memang harus ada,
17:09parameter waktu,
17:10yang pasti,
17:11untuk,
17:12menekan,
17:13supaya mereka itu,
17:14lebih patuh,
17:15dalam melaksanakan kewajibannya.
17:17Itu yang kedua.
17:18Masukan kami yang ketiga,
17:19mengenai draft yang pernah kami terima,
17:22itu,
17:22di dalam jumlah,
17:24keanggotaan,
17:25di dalam LMK.
17:26Kami berharap,
17:27untuk LMK cipta,
17:28tidak 3 ribu Pak,
17:29karena itu sangat sulit,
17:30untuk direalisasi.
17:32Kenapa?
17:32Karena,
17:33karena satu pencipta itu,
17:34bisa menciptakan lagu,
17:35sampai dengan 500,
17:36100,
17:37bahkan mungkin sampai ribuan.
17:39Tapi,
17:40jumlahnya tidak banyak Pak.
17:41Jadi,
17:41kalau 3 ribu,
17:43itu,
17:44kemungkinan di Indonesia,
17:45akan hanya ada satu LMK.
17:47Yang lain harus,
17:48ber,
17:48apa,
17:48merger,
17:49gitu,
17:50berintegrasi,
17:51atau gabung dalam,
17:53satu LMK.
17:54Nah,
17:55kalau untuk,
17:55apa,
17:56memberikan kesempatan,
17:59kepada,
18:00supaya ada kompetisi juga,
18:02maka,
18:02mungkin jumlah keanggotanya,
18:04diturunkan,
18:04yang kita tawarkan,
18:06atau kita usulkan,
18:07adalah,
18:07untuk LMK pencipta itu,
18:08500 orang,
18:10LMK,
18:11hak terkait,
18:12pelaku pertunjukan,
18:13ini yang lebih mudah,
18:14untuk mencari anggota Pak.
18:15Karena biduan kelas kampung pun,
18:17bisa jadi anggota kan,
18:18begitu kan.
18:19Itu bisa seribu,
18:20terus kemudian,
18:21kalau produser,
18:22memang agak sulit,
18:23karena,
18:23penjumlah,
18:25penyanyi,
18:26lebih banyak dari pencipta lagu.
18:28Jumlah produser,
18:30lebih sedikit dari pencipta.
18:32Jadi,
18:32kenapa itu persyaratannya,
18:33harus lebih,
18:35reasonable.
18:37Terus,
18:37kemudian,
18:38yang keempat,
18:39adalah,
18:39sistem pengadilan cepat Pak.
18:42Karena kan,
18:43kita ini,
18:43di dalam undang-undang,
18:45hak cipta,
18:46dan juga,
18:46PP,
18:47dan peraturan menteri,
18:49sudah ada tarif yang pasti Pak,
18:51di dalam penarikan royalti ini.
18:53Sehingga,
18:54kalau ada pengadilan cepat,
18:55ini juga akan,
18:56memutus atau mengurangi,
18:59dengan begitu banyak,
19:01konflik yang terjadi,
19:02antara pemangku kepentingan.
19:05Baik pengguna,
19:06maupun pemilik,
19:07hak cipta,
19:07atau hak terkait.
19:09Jadi,
19:09pengadilan cepat,
19:09seperti macam,
19:10pelanggaran lalu lintas Pak.
19:12Datang,
19:12langsung digedok,
19:13bayar sekian,
19:13sesuai dengan tarif.
19:15Itu,
19:15akan lebih,
19:16efektif,
19:17dan,
19:18efisien.
19:20Terus,
19:20kemudian,
19:22pengenaan pajak,
19:23yang lebih ringan Pak.
19:24Sekarang ini,
19:25kita masih dikenakan,
19:2615%,
19:26sesuai dengan undang-undang perpajakan.
19:29Nah,
19:29khusus untuk royalti ini kan,
19:31tidak menggunakan,
19:32atau memanfaatkan,
19:33sumber daya alam,
19:34mineral,
19:35yang ada di,
19:35negara kita.
19:36Ini kan benar-benar abstrak,
19:38hak kekayaan intelektual manusia,
19:40gitu loh.
19:41Jadi,
19:41kita berharapnya,
19:42untuk pajaknya itu,
19:43tidak disamakan,
19:45dengan pajak royalti,
19:47seperti macam,
19:47di pertambangan,
19:49di migas,
19:50dan lain-lain.
19:51Jadi,
19:51bisa lebih ringan,
19:52sehingga,
19:53lebih,
19:54apa ya,
19:54berkeadilan.
19:58Terus,
19:59kemudian,
20:00selanjutnya,
20:02kita memang perlu adanya,
20:05sistem tata kekelola,
20:06berbasis digital,
20:07karena memang,
20:07ke depan,
20:08mau gak mau,
20:08kita harus mengikuti ke sana,
20:09dan selama tiga tahun,
20:12saya menjabat LMKN,
20:14kita sudah berusaha,
20:16pimpinan,
20:17tetapi memang,
20:17pada kenyataannya,
20:18sangat sulit,
20:19di,
20:20realisasi,
20:21karena,
20:22sesuai dengan,
20:23PP56,
20:24pengembangan sistem,
20:26di dalam PP56,
20:27yang disebut,
20:28SILM,
20:31itu,
20:31dibebankan,
20:33kepada,
20:33LMKN-nya,
20:35dari,
20:36biaya operasional,
20:38pengkoleksian royalti,
20:40jadi,
20:41sangat tidak mungkin,
20:42untuk direalisasi,
20:43untuk membangun,
20:44sistem yang membutuhkan,
20:45dana besar,
20:46jadi,
20:48itu yang menjadi,
20:49problem juga,
20:50sehingga,
20:50dengan,
20:51ketidak tersediaannya,
20:52sistem ini,
20:53seringkali,
20:54menjadi,
20:55hal yang sangat,
20:56debatable,
20:57dan,
20:58menimbulkan,
20:58distrust,
20:59karena,
21:00dianggap,
21:01LMKN,
21:01tidak transparan,
21:02kami mengalami itu,
21:05sehingga,
21:05sistem ini,
21:06menjadi sangat penting,
21:07dan,
21:07ini berharap,
21:08bisa,
21:08di,
21:09akomodir,
21:10dan dibiayai oleh negara,
21:12karena,
21:12kalau dibiayai oleh,
21:13LMKN,
21:15itu sangat tidak mungkin,
21:16sebagai informasi,
21:17perolehan tertinggi,
21:18royalti,
21:19ada di tahun,
21:202024,
21:21dengan nilai,
21:22sekitar,
21:2375 miliar,
21:24dari Sabang,
21:25sampai Merauke,
21:26kebetulan,
21:26karena saya,
21:27yang memegang keuangannya,
21:28jadi,
21:28saya tahu persis itu,
21:30LMKN,
21:30ya,
21:30saya,
21:31komisioner bidang keuangan,
21:33periode sebelumnya,
21:34itu,
21:35maka,
21:35sehingga,
21:36sistem ini,
21:36akan menjadi jawaban,
21:38yang pasti,
21:39dengan,
21:39apa,
21:40akurasi yang terukur,
21:41untuk,
21:42menghindari,
21:43konflik kepentingan,
21:45antara,
21:45pemangku kepentingan,
21:47sebentar,
21:48Pak Sekjen,
21:48sebelum dilanjutkan,
21:50itu,
21:50yang 75 miliar itu,
21:52dominasinya,
21:53dari jenis apa,
21:54dangdut,
21:55atau enggak,
21:55dangdut bagaimana,
21:56posisi dangdut,
21:58itu,
21:58kalau LMKN,
21:59mengeluruskan,
22:00mengkolek,
22:01dari seluruh genre,
22:04yang,
22:06tidak ada yang terbanyak,
22:08atau sedikit pimpinan,
22:09jadi,
22:10tarif itu,
22:11masih sifatnya blanket,
22:13jadi,
22:14masih prorata,
22:15jadi,
22:15misalkan,
22:15kayak karaoke,
22:17karaoke keluarga itu,
22:1812 ribu,
22:20per kamar,
22:21per hari,
22:22seperti itu,
22:2412 ribu,
22:25tapi,
22:2512 ribu itu,
22:26nanti dibagi,
22:27dua,
22:27jadi,
22:28hak cipta,
22:29mendapatkan 50%,
22:31hak terkait,
22:32mendapatkan 50%,
22:34gitu kan,
22:35jadi,
22:366 ribu,
22:37dari 50%,
22:38itu menjadi 100%,
22:39di hak cipta,
22:40itu dibagi,
22:415 LMK,
22:43sebentar,
22:43Pak Sekjen,
22:44itu,
22:45karaoke,
22:46karaoke keluarga,
22:48itu,
22:4812 ribu,
22:49itu ditentukan enggak,
22:51apa,
22:51ciptaan siapa,
22:52di situ,
22:52kalau,
22:55yang mengirimkan loksit,
22:56hanya ada 3 karaoke,
22:58jadi,
22:59Indul Vista,
23:00Happy Papi,
23:01dan Masterpiece,
23:02yang lainnya,
23:02yang lainnya,
23:03tidak mengirimkan loksit,
23:06ya,
23:07jadi,
23:07kayak,
23:07misalkan,
23:08hotel,
23:10televisi,
23:11transportasi,
23:12itu,
23:12tidak mengirimkan loksit,
23:13hanya 3 karaoke,
23:14yang mengirimkan loksit,
23:15dan,
23:16live event,
23:17live event,
23:18yang mengirimkan loksit,
23:19terus,
23:20kemudian,
23:20kami teruskan,
23:22jadi,
23:22makanya,
23:22memang sistem ini,
23:23sangat penting,
23:24untuk,
23:24apa ya,
23:27transparansi,
23:28dan akutabilitas,
23:31kemudian,
23:31yang menjadi,
23:32problem di lapangan,
23:34pimpinan,
23:35itu,
23:35bahwa,
23:36kesadaran pengguna,
23:39di dalam,
23:40memenuhi kewajiban ini,
23:41masih sangat rendah sekali,
23:43walaupun,
23:44sosialisasi sudah dilakukan,
23:46tapi,
23:46memang,
23:46kesadaran ini,
23:47perlu untuk ditingkatkan,
23:49ditumbuhkan,
23:50supaya,
23:51royalti ini,
23:51menjadi maksimal,
23:52kepentingan mereka,
23:53terakomodir dengan maksimal,
23:55jadi,
23:55kami sangat berharap,
23:57bahwa,
23:59persyarat,
23:59bukti bayar,
24:00royalti itu,
24:02menjadi salah satu,
24:04persyaratan,
24:05pengurusan,
24:06izin,
24:07usaha,
24:08yang,
24:09menggunakan,
24:10karya cipta,
24:12jadi,
24:12di situ,
24:14ya,
24:14ini,
24:15menjadi salah satu,
24:16yang disampaikan,
24:16ketua umum tadi,
24:17bahwa,
24:17negara,
24:18akan lebih hadir di sana,
24:20karena,
24:20dengan itu,
24:21kita tidak perlu,
24:23berdebat,
24:24berantem,
24:25ya kan,
24:26karena,
24:26dalam praktiknya,
24:27harus kami sampaikan,
24:29bagi pengguna,
24:30yang sudah,
24:31menandatangani,
24:32MOU saja,
24:34itu,
24:35tidak taat,
24:36membayar,
24:37dan,
24:38itu,
24:38banyak sekali,
24:39mungkin,
24:39pimpinan juga,
24:40sudah mendengar,
24:40dari banyak pihak,
24:41tapi,
24:42memang,
24:42itu,
24:42yang kita,
24:43apa,
24:43hadapi,
24:45dalam,
24:45apa,
24:46pengelolaan royalti,
24:47sehingga,
24:48waktu kita,
24:49Pak,
24:50pimpinan,
24:50mohon maaf,
24:51waktu kita,
24:52LMKN terutama,
24:53itu,
24:53habis untuk,
24:54berkonflik,
24:56daripada,
24:56fokus,
24:57mengelola,
24:58dan,
24:59mengkoleksi royalti,
25:00itu,
25:01yang terjadi.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan