Kisah hidup Dona, seorang ibu muda berusia 20 tahun, menjadi potret keteguhan hati dalam menghadapi ujian berat sebagai orang tua.
Putranya, Anugrah, lahir dengan kondisi langka bernama anensefali, kelainan bawaan yang membuat bagian atas tengkorak tidak terbentuk secara sempurna.
Kondisi ini menyebabkan Anugrah harus menjalani hidup dengan keterbatasan fisik sejak hari pertama dilahirkan, sementara Dona menghadapi tantangan besar sebagai ibu tunggal setelah diceraikan suaminya.
Sejak awal kehamilan, Dona tidak pernah membayangkan bahwa anak yang dikandungnya akan lahir dengan kelainan langka.
Namun setelah Anugrah lahir, hidupnya berubah seketika. Suami yang diharapkan bisa menjadi sandaran justru meninggalkan, sementara Dona harus menanggung proses pengobatan hingga perawatan intensif seorang diri.
Tidak hanya perjuangan fisik dan finansial, Dona juga harus menelan luka batin dari komentar kejam dan cibiran yang menyakitkan dari orang lain.
Ada yang dengan tanpa empati menyebut anaknya seperti hewan, komentar yang tentu saja menyayat hati seorang ibu.
Di tengah tekanan, Dona memilih untuk tetap berdiri. Ia merawat Anugrah sepenuh hati, memastikan putranya mendapat kasih sayang dan perhatian yang layak.
Baginya, anak ini bukan sebuah ujian, melainkan titipan yang harus dijaga dan dihargai.
Setiap napas dan perkembangan kecil yang ditunjukkan Anugrah menjadi penyemangat baru bagi Dona untuk terus berjuang.
Jadilah yang pertama berkomentar