Dokter forensik senior Sumy Hastry Purwanti kembali menjadi sorotan setelah membagikan kisah yang dialaminya selama bertugas lebih dari dua puluh lima tahun.
Sebagai perwira tinggi Polri sekaligus dokter perempuan yang berhasil menuntaskan pendidikan doktoralnya di Universitas Airlangga Surabaya, Hastry dikenal dengan ketenangan dan ketegasan dalam menuntaskan berbagai kasus kematian.
Dalam sebuah cerita yang ia sampaikan, Hastry mengaku pernah mengalami pengalaman yang tidak bisa lupakan.
Peristiwa itu terjadi saat ia menerima sebuah ember berisi bagian tubuh jenazah korban yang tertabrak kereta.
Tetap menjalankan tugas sebagaimana prosedur yang harus dilakukan seorang dokter forensik.
Di ruang otopsi yang dingin, sempat berkomunikasi dengan asistennya terkait identitas jenazah.
Hastry berkata bahwa korban adalah laki laki. Asistennya pun menjawab iya.
Tidak hanya itu, ketika menyebut perkiraan usia korban sekitar dua puluh hingga dua puluh lima tahun, asistennya menimpali bahwa usia korban adalah dua puluh lima. Semua berlangsung alami seperti percakapan kerja biasa.
Jadilah yang pertama berkomentar