Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 1 hari yang lalu
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda kembali menjadi perhatian publik setelah muncul pemberitaan terkait dugaan keterlibatan dalam aktivitas pertambangan ilegal di wilayah Maluku Utara.

Ditengah meningkatnya isu kepemilikan perusahaan tambang dan potensi konflik kepentingan, Sherly memberikan penjelasan terbuka untuk menjawab berbagai pertanyaan publik.

Dalam penjelasannya, Sherly menegaskan bahwa pemerintah provinsi saat ini berupaya menjalankan tata kelola pertambangan yang lebih transparan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Menyebut bahwa fokus utama adalah memastikan pengelolaan sumber daya alam memberikan manfaat yang nyata bagi daerah, masyarakat, dan penerimaan negara.

Menurut Sherly, sorotan terhadap dirinya diharapkan menjadi momentum untuk memperbaiki sistem perizinan serta pengawasan pengelolaan tambang di Maluku Utara.

Juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mencegah praktik ilegal dalam sektor pertambangan.

Termasuk penindakan apabila ditemukan pelanggaran oleh perusahaan ataupun oknum tertentu.
Transkrip
00:00Sherly mengerup pasir besi, nikel, dan emas di sebuah kilayah Maluku Utara.
00:05Dan dengan menggunakan kekuasaannya, Sherly bebas menerbitkan izin tambang di manapun.
00:10Bahkan, dugaan kematian suaminya Benny Laos adalah bagian dari rencananya yang ingin menguasai semua kekayaan dan kerajaan bisnis milik keluarga Laos.
00:18Saya dari awal transparan, saya punya saham di beberapa perusahaan tambang, itu tidak ada yang salah.
00:24Tidak ada, saya bahkan belum ada tangan-tangan perizinan satu pun sejak saya jadi gubernur.
00:28Nah, bagaimana dengan media yang mengatakan bahwa tambang ibu itu izinnya tidak benar, artinya dalam tanda putih ilegal gitu.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan